Pendapatan perkapita sebagai pengukur kemakmuran Masalah Pembangunan di Negara Berkembang

 PN-riil1:pendapatan nasional untuk tahun diman tingkat pertumbuhan ekoniminya dihitung.  PN-riil0: pendapatan nasional pada tahun sebelumnya. Pembangunan ekonomi berbeda dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umumyang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara yang diukur dengan melalui presentasi pertambahan pendapatan nasional riil. Sedangan istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan dinegara-negara berkembang. Sebagian ahli ekonomi mengartikan istilah ini sebagai berikut: economic development is growth plus change yaitu pembangunan ekonomi pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Perbedaan penting adalah dalam pembagunan ekonomi tingkat pendapatan perkapita terus menerus meningkat , sedangkan pertumbuhan ekonomi belum tentu diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita.

8. Pendapatan perkapita sebagai pengukur kemakmuran

Banyak informasi perlu digunakan untuk secara lengkap menunujukan taraf kemakmuran dan taraf hidup yang di capai masyarakat suatu negara,kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan suplai listrik dan air minum yang bersih, taraf kesehatan , fasilitas perobatan dll. Tersediannya yang cukup merupakan faktor lainnya, apabila semua faktor faktor seperti ini digunakan untuk menunjukan tingkat kemakmuran setiap negara, akan dihadapi masalah dalam mengumpulkan data seperti itu.

9. Masalah Pembangunan di Negara Berkembang

Perbandingan pendapatan perkapita diantara berbagai negara telah menunujukan bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam taraf kemakmuran negara maju dan negara berkembang. Sejak perang dunia kedua telsh timbul kesadaran tentang pentingnya usaha mengembangkan negara negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang taraf kemakmurannya jauh lebih rendah dari negara maju. Sesuai dengan kesadaran ini, berbagai usaha telah dijalankan untuk mempercepat pembangunan di negara negara relatif miskin. Beberapa negara yang dahulunya 9 tergolong relatif miskin sekarang memang telah menjadi negara makmur dan tidak lama lagi akan tergolong sebagai negara yang berpendapatan tinggi. Di Asia, Malaysia, Taiwan , Korea Selatan dan Thailand digolongkan kepada negara seperti itu. Tetapi banyak negara berkembang lain masih menghadapi masalah masalah serius dan masalah tersebut menimbulkan hambatan untuk berkembang dengan cepat. India, Pakistan, Bangladesh dan termasuk Indonesia, misalnya masih memerlukan waktu yang lama untuk mencapai taraf negara yang berpendapatan tinggi. Ahli ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor faktor yang menjadi penghambat pentingnya kepada udaha mempercepat pembangunan dinegara negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat. Bentuk bentuk masalah tersebut diterangkan dalam uraian dibawah ini : A. pertanian tradisional B. kekurangan dana modal dan modal fisikal C. peranan tenaga terampil dan berpendidikan D. perkembangan penduduk pesat E. masalah institusi , sosial , kebudayaan dan politik Kebijakan Mempercepat Pembangunan Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti telah dinyatkan, berbagai negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi taraf kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan. Beberapa negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. Walau bagaimanapun terdapat juga negara negara yang belum mampu mengembangkan ekonominya. Kestabilan ekonomi dan politik merupakan syarat penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Adapun kebijakan kebijakan mempercepat kegiatan ekonomi 1. Kebijakan diversifasi kegiatan ekonomi. 2. Mengembangkan infrastruktur. 3. Meningkatkan tabungan dan investasi. 4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat. 10 5. Mengembangkan intitusi yang mendorong pembangunan. 6. Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.

10. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi