Kontrak Mudharabah Kontrak Mudharabah

Tingkat bunga i LM i LM Y Pendapatan Ye IS i o Gambar 2.2. Grafik hubungan tingkat bunga dan pendapatan nasional Sumber: Boediono, 1985: 85 Jadi tingkat bunga keseimbangan yang sesungguhnya, menurut sintesis Hicks adalah tingkat bunga yang merupakan tingkat bunga keseimbangan di pasar investasi dan sekaligus merupakan keseimbangan di pasar uang. Jadi tingkat bunga keseimbangan yang sesungguhnya, menurut sintesis Hicks adalah tingkat bunga yang merupakan tingkat bunga keseimbangan di pasar investasi dan sekaligus merupakan keseimbangan di pasar uang.

2.4 Prinsip Operasional Perbankan Syariah

2.4 Prinsip Operasional Perbankan Syariah

Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan juga harus melaksanakan mekanisme penghimpunan dan penyaluran dana secara seimbang, yaitu harus sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku. Untuk itulah harus ada kejelasan sistem operasional perbankan. Secara umum, konsep sistem operasional bank syariah adalah Bank syariah sebagai lembaga perantara keuangan juga harus melaksanakan mekanisme penghimpunan dan penyaluran dana secara seimbang, yaitu harus sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku. Untuk itulah harus ada kejelasan sistem operasional perbankan. Secara umum, konsep sistem operasional bank syariah adalah Pertama, bank syariah sebagai penghimpun dana dari pihak surplus dana, yaitu pihak yang mempercayakan uangnya kepada bank untuk disimpan dan dikelola sesuai hukum syariah. Dana yang dimaksud adalah dana dari pihak pertama pemodal dan pemegang saham, dana pihak kedua pinjaman dari bank dan bukan bank, atau pinjaman dari Bank Indonesia, dan dana pihak ketiga nasabah Pertama, bank syariah sebagai penghimpun dana dari pihak surplus dana, yaitu pihak yang mempercayakan uangnya kepada bank untuk disimpan dan dikelola sesuai hukum syariah. Dana yang dimaksud adalah dana dari pihak pertama pemodal dan pemegang saham, dana pihak kedua pinjaman dari bank dan bukan bank, atau pinjaman dari Bank Indonesia, dan dana pihak ketiga nasabah Kedua, bank syariah sebagai penyalur dana bagi pihak yang membutuhkan, baik berupa kredit atau pembiayaan. Secara umum, pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah meliputi tiga kerangka aqad, yaitu pembiayaan yang beraqad tijarah jual beli, pembiayaan yang beraqad syarikah kerjasama atau kongsi dan pembiayaan yang beraqad hasan kebajikan. Kedua, bank syariah sebagai penyalur dana bagi pihak yang membutuhkan, baik berupa kredit atau pembiayaan. Secara umum, pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah meliputi tiga kerangka aqad, yaitu pembiayaan yang beraqad tijarah jual beli, pembiayaan yang beraqad syarikah kerjasama atau kongsi dan pembiayaan yang beraqad hasan kebajikan. Ada beberapa prinsip yang melandasi produk-produk bank syariah yang sudah ditawarkan kepada masyarakat, yaitu Antonio, 2001: 121-188: Ada beberapa prinsip yang melandasi produk-produk bank syariah yang sudah ditawarkan kepada masyarakat, yaitu Antonio, 2001: 121-188: 1. Prinsip Mudharabah Trust Financing, Trust Investment 1. Prinsip Mudharabah Trust Financing, Trust Investment 2. Prinsip Musyarakah Partnership, Project Financing 2. Prinsip Musyarakah Partnership, Project Financing 3. Prinsip Wadiah Depository 3. Prinsip Wadiah Depository 4. Prinsip jual-beli Al buyu’ atau sale and purchase 4. Prinsip jual-beli Al buyu’ atau sale and purchase 5. Jasa-jasa lain seperti Ijarah Operational Lease dan Wakalah Deputyship 5. Jasa-jasa lain seperti Ijarah Operational Lease dan Wakalah Deputyship 6. Prinsip Al-Qard Benevolent Loan atau pinjaman kebajikan 6. Prinsip Al-Qard Benevolent Loan atau pinjaman kebajikan

2.5 Kontrak Mudharabah

2.5 Kontrak Mudharabah

Prinsip bagi hasil profit sharing merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah, prinsip ini berdasarkan pada kaidah mudharabah. Berdasarkan prinsip ini bank syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan Prinsip bagi hasil profit sharing merupakan karakteristik umum dan landasan dasar bagi operasional bank syariah secara keseluruhan. Secara syariah, prinsip ini berdasarkan pada kaidah mudharabah. Berdasarkan prinsip ini bank syariah akan berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung maupun dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan Universitas Sumatera Utara penabung, bank akan bertindak sebagai mudharib pengelola, sementara penabung bertindak sebagai shahibul maal pemilik dana. Antara keduanya diadakan akad mudharabah yang menyatakan pembagian keuntungan masing-masing pihak. Di sisi lain, dengan pengusaha atau peminjam dana, bank syariah akan bertindak sebagai shahibul maal pemilik dana, baik dari tabungan, deposito, giro, maupun dana bank sendiri yang berupa modal pemegang saham. Sementara itu pengusaha atau peminjam akan berfungsi sebagai mudharib pengelola karena melakukan usaha dengan cara memutar dan mengelola dana bank. 2.6 Jenis Mudharabah Seperti yang telah dipaparkan di bagian sebelumnya, mudharabah terbagi atas dua jenis yakni yang bersifat tidak terbatas muthlaqah, unrestricted dan yang bersifat terbatas muqayyadah, restricted. Pada jenis mudharabah yang pertama pemilik dana memberikan otoritas dan hak sepenuhnya kepada mudharib untuk menginvestasikan atau memutar uangnya. Pada jenis mudharabah kedua, pemilik dana memberikan batasan kepada mudharib untuk menginvestasikan dananya. Beberapa batasan itu antara lain jenis investasi, tempat investasi serta pihak-pihak yang dibolehkan terlibat dalam investasi. Pada jenis ini, shahibul maal dapat pula mensyaratkan kepada mudharib untuk tidak mencampurkan hartanya dengan dana mudharabah Dalam hal jenis simpanan, maka terdapat dua macam bentuk kontrak mudharabah, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Secara prinsip syariah tidak ada perbedaan di antara keduanya, tetapi secara praktis keduanya mengacu kepada konsep tabungan dan deposito di bank konvensional. 2.14 Penelitian Sebelumnya Penelitian Haron dan Ahmad 2000 selain bertujuan untuk melihat hubungan yang terjadi antara simpanan yang ada di bank syariah dan tingkat keuntungannya, juga untuk meneliti apakah tingkat bunga bank konvensional mempunyai hubungan langsung dengan simpanan yang ada di bank syariah. Penelitian ini menggunakan Adaptive Expectation Model. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa hubungan antara tingkat bagi hasil di bank syariah dengan total jumlah simpanannya adalah positif, karena dengan terjadinya peningkatan pada tingkat keuntungan di bank syariah akan mendorong peningkatan total simpanannya. Hubungan antara tingkat suku bunga di bank konvensional dengan simpanan di bank syariah adalah hubungan negatif, artinya bila terjadi kenaikan pada suku bunga, maka simpanan di bank syariah akan menurun. Kesimpulan akhir dari penelitian tersebut adalah bahwa motivasi mencari untung adalah faktor utama yang mendorong nasabah untuk menabung di bank syariah. Penelitian Ghafur 2003 bertujuan untuk mengamati secara empiris pengaruh dari tingkat bagi hasil di Bank Muamalat Indonesia BMI, tingkat suku bunga bank konvensional, dan pendapatan masyarakat terhadap volume simpanan mudharabah yang terdiri dari tabungan dan deposito mudharabah di BMI. Hasil estimasi dengan menggunakan Autoregressive Distributed Lag ADL menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas, hanya variabel pendapatan GDP yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap simpanan mudharabah. Sedangkan variabel tingkat bagi hasil dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pola menabung masyarakat di BMI dalam jangka pendek masih sangat dipengaruhi oleh pendapatan. Akan tetapi dalam jangka panjang variabel GDP berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah. Hal ini bisa terjadi mungkin karena masyarakat Universitas Sumatera Utara lebih memilih untuk menabung di tempat lain atau berinvestasi di tempat lain atau berinvestasi dalam bentuk lain ketika penghasilannya meningkat. Variabel tingkat bagi hasil yang tidak signifikan berpengaruh terhadap volume simpanan mudharabah di BMI menunjukkan bahwa kehendak masyarakat menabung di BMI bukan dipengaruhi motif untuk mendapatkan return berupa bagi hasil. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya bagi hasil yang diberikan tidak berpengaruh terhadap kehendak masyarakat untuk menabung. Demikin pula perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga di bank konvensional juga tidak mempengaruhi simpanan mudharabah di BMI. Ada faktor-faktor lain yang tidak tidak bisa ditemukan di sini yang mempengaruhi masyarakat untuk menabung di BMI. 2.15. Hipotesis 1. Tingkat bagi hasil deposito dan tabungan mudharabah di bank syariah berpengaruh positif terhadap total jumlah simpanan pada bank syariah di Sumatera Utara, ceteris paribus. 2. Tingkat suku bunga deposito dan tabungan bank konvensional berpengaruh negatif terhadap simpanan mudharabah pada bank syariah di Sumatera Utara, ceteris paribus.

2.16 Kerangka Pemikiran