Recky Darmawan, 2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES
KRONTJONG TOEGOE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Flores Sabtu, 7 September 1974 adalah pemain gitar keroncong pada Orkes Krontjong Toegoe. Beliau menghabiskan masa kecil hingga remaja di daerah
Flores, Nusa Tenggara Timur. Barulah ketika menginjak dewasa, beliau tinggal di Jakarta sebagai mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas
Pendidikan Indonesia. Berbekal pengalaman musik Illo Djeer selama tinggal di Flores yang cukup banyak, membawa Illo Djeer bergabung dengan OKT. Saat ini
Illo Djeer telah menikah dengan Edeltrudis Ros Da Lima Jenarut yang juga merupakan keturunan Flores dan telah dikaruniai seorang gadis kecil bernama
Maria Petsa Sae Djeer. Penelitian dilakukan di beberapa lokasi, diantaranya Kampung Tugu
Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta, Palais Hotel Dago Kota Bandung, Jl. Nusa Indah Pancoran Mas Depok
dan Kantor Walikota Kota Solo. Sebagai salah satu bentuk hasil tradisi nenek moyang masyarakat Tugu, kerap kali musik Keroncong Tugu digunakan untuk
mengiringi ibadah masyaraat Tugu di gereja, juga untuk mengiringi acara-acara tradisi masyarakat Tugu. Jadi, meskipun secara umum musik keroncong sudah
mendapat predikat musik nasional, bagi masyarakat Kampung Tugu, musik keroncong adalah musik tradisi nenek moyang mereka yang harus tetap dijaga
identitas keasliannya. Selain itu tempat lain yang digunakan untuk penelitian adalah kediaman Illo Djeer sendiri dan keluarga yang berada di sekitar Depok.
Hal ini bertujuan untuk memperdalam keseharian sosok Illo Djeer.
C. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah melalui kegiatan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literature.
1. Observasi
Menurut Arikunto 2006, hlm. 223 observasi adalah semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitung,
mengukur dan mencatat. Maka observasi dalam penelitian ini merupakan suatu teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan jalan
Recky Darmawan, 2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES
KRONTJONG TOEGOE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlagsung di lokasi penelitian.
Observasi dilakukan di kediaman Illo Djeer dan di Kampung Tugu. Kegiatan observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Rincian data observasi
No Waktu Observasi Hasil Observasi
1 Selasa,
21 April 2015 Observasi pertama dilakukan di Kampung Tugu,
Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta . Dari observasi
ini peneliti melakukan pengamatan awal terhadap permainan gitar Illo Djeer yang akan diangkat
menjadi bahan penelitian.
2 Minggu,
26 April 2015 Pada observasi kedua peneliti mengamati aspek-
aspek musikal permainan gitar Illo Djeer bersama OKT pada acara perayaan 60 tahun KAA di Jl. Ir. H.
Juanda Dago, Bandung.
3 Kamis,
13 Agustus 2015 Pada observasi ketiga yang dilakukan di kediaman
Illo Djeer di Jl. Nusa Indah, Pancoran Mas, Depok, peneliti berkenalan dengan keluarga Illo Djeer dan
mengamati kegiatan dan kebiasaan Illo Djeer bersama keluarga.
4 Kamis,
24 September 2015
Pada kegiatan yang dilakukan di Kampung Tugu, Kelurahan Semper Barat Kecamatan Cilincing,
Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta, peneliti melakukan observasi terakhir melalui pengamatan
interaksi Illo Djeer dengan semua personel OKT.
2. Wawancara
Rohidi mengungkapkan bahwa “wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kejadian yang oleh peneliti tidak
dapat diamati sendiri secara langsung, baik karena tindakan atau peristiwa yang
Recky Darmawan, 2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES
KRONTJONG TOEGOE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terjadi dimasa lampau maupun karena peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat kejadian itu” 2007, hlm. 208. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data untuk studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti, juga untuk mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Melalui wawancara diperoleh data-data untuk melengkapi pembahasan yang tidak didapatkan melalui observasi. Bentuk wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara informal, sebagaimana diungkapkan oleh Moleong.
Wawancara pembicaraan informal dipandang perlu dilakukan berkaitan dengan peneliti yang terlibat dan berperan sebagai objek yang diteliti.
Wawancara pembicaraan informal, yaitu bergantung kepada spontanitas pewawancara dalam mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai.
Hubungan pewawancara dengan yang diwawancarai adalah dalam suasana biasa dan wajar. Pertanyaan dan jawaban berjalan seperti pembicaraan
biasa dalam kehidupan sehari-hari. 1994, hlm. 135
Jadi, aktifitas wawancara dilakukan dalam suasana yang informal, untuk menimbukkan rasa nyaman pada narasumber sendiri. Adapun jenis pertanyaan
yang digunakan merupakan pertanyaan-pertanyaan tidak terstruktur atau pertanyaan terbuka. Pertanyaan berkembang sesuai kondisi di lapangan dengan
tetap mengutamakan pertanyaan inti.
Foto 3.2 Peneliti sedang melakukan kegiatan wawancara dengan Illo Djeer
Sumber : Recky Darmawan, 2015
Recky Darmawan, 2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES
KRONTJONG TOEGOE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Selain kepada Illo Djeer, peneliti juga melakukan wawancara kepada seluruh personel OKT, yaitu Andre Juan Michiels, Saartje Margaretha Michiels,
Arthur James Michiels, Milthon Augustin Michiels, Arend Michiels, Nicolaus Payung Ola dan Usman Ufredo Quinto.
Tabel 3.2 Rincian data Wawancara
No Waktu Wawancara Hasil Wawancara
1 Selasa,
21 April 2015 Wawancara pertama dilakukan oleh peneliti di
Kampung Tugu,
Kelurahan Semper
Barat Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara Provinsi DKI
Jakarta. Peneliti memperoleh data-data mendasar seperti pengalaman musik Illo Djeer dalam bermain
gitar, baik musik secara umum maupun musik keroncong. Penulis juga meperoleh data tentang
genre-genre musik yang disukai oleh beliau.
2 Minggu,
26 April 2015 Dari wawancara ini peneliti memperoleh data-data
yang bersifat musical, yaitu aspek irama , harmoni, melodi dan teknik yang dimainkan oleh Illo Djeer
pada permainan gitarnya bersama OKT. Peneliti melakukan wawancara di Palais Hotel Dago Kota
Bandung.
3 Kamis,
13 Agustus 2015 Pada kegiatan wawancara ketiga yang dilakukan di
kediaman Illo Djeer di Jl. Nusa Indah, Pancoran Mas, Depok, peneliti mendapatkan data-data yang
bersifat non musical, yaitu latar belakang sosial dan budaya Illo Djeer.
3 Kamis,
24 September 2015
Kegiatan wawancara ini dilakukan di Kampung Tugu,
Kelurahan Semper Barat Kecamatan
Cilincing, Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Peneliti memperoleh data mengenai sosok Illo
Djeer secara lebih dalam, baik dari aspek musical maupun non musikal berdasarkan hasil wawancara
peneliti dengan seluruh personel OKT.
3. Studi Literatur
Kajian tentang musik keroncong telah banyak dilakukan oleh para peneliti, bebrapa literatur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diantaranya karya-
Recky Darmawan, 2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES
KRONTJONG TOEGOE
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
karya dari Koentjaraningrat 1986 menjelaskan tentang pengantar Ilmu Antropologi, Harmunah 1996 yang menjelaskan tentang musik keroncong
secara umum, Victor Ganap 2001, 2011 yang menjelaskan tentang Keroncong Tugu, Galih Sutresna 2012 dalam penelitiannya mengenai fungsi flute pada
musik Keroncong dan Orkes Krontjong Toegoe dan Orkes Krontjong Toegoe, Pinta Resty Ayunda 2013 meneliti tentang gaya menyanyi Sartje Margareha
Michiel pada grup musik Orkes Krontjong Toegoe.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan observasi. Badudu dalam Hartini 2009, hlm. 53 mengartikan dokumentasi
adalah semua tulisan yang dikumpulkan dan disimpan yang dapat digunakan sebagai bukti pelaksanaan suatu kegiatan. Dokumentasi dalam penelitian ini
berupa photo maupun rekaman audio visual dari aktivitas selama penelitian berlangsung.
D. Analisis Data