Pengelolaan Pemetikan Pucuk Teh (Camellia sinensis (L.) 0. Kuntze) di PTP Nusantara VIII, Kebun Ciater, Subang, Jawa Barat.

RINGKASAN

MARTA DARMAYANTI PERANGLN-ANGIN. Pengelolaan Pemetikan Pucuk
Teh (Cmellia sinensis (L.) 0.Kuntze) di P T P Nusantara Vm,Kebun Ciater,
Subang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh ISKANDAR LUBIS dan AHMAD
rnAED1).
Kegiatan magang bertujuan memberikan pengalaman kerja praktis mengenai
pengelolaan budidaya dan pengolahan teh, memberikan pengalaman manajerial pada
berbagai tingkatan pengelolaan, dan menganalisis permasalahan yang tejadi di
lapang.
Sasaran dari kegiatan magang adalah mahasiswa dapat mempelajari faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi pucuk yang dihasilkan antara lain jenis pemetikan,
jenis petikan, rumus petik, sistem pemetikan, gilir petik, hanca pemetikan, analisa
petikan serta menghitung kebutuhan tenaga pemetik dan menganalisis faktor-faktor
lain seperti curah hujan, ketinggian tempat, umur pangkas, tanah, dan kesehatan
tanaman yang akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan pucuk. Melalui kegiatan
magang, mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan profesional dalam
menghadapi kondisi aktual kerja dan mampu menangani permasalahan yang dihadapi
di lapang.
Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan yang dimulai pada tanggal 21
Februari sampai 21 Juni 2000 di PTP Nusantara WI, Kebun Ciater, Subang, Jawa

Barat.
MetodFjSpelaksanaan dengan pr&CEIIcFja

secara langsung d i l q a n Z 7

mengumpulkan data primer dan data sekunder, analisis terhadap faktor-faktor yang
diamati dan mempengaruhi kegiatan pemetikan, analisis masalah dan potensi sumber
daya yang ada, dan studi pustaka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain curah hujan,
ketinggian tempat, tanah, dan kesehatan tanaman.

Selain itu perlu diperhatikan

pengelolaan pemetikan seperti jenis pemetikan, jenis petikan, sistem pemetikan, gilir

petik, umur pangkas, analisa petikan, hanca pemetikan dan menghitung kebutuhan
tenaga pemetik.
Dari hasil analisis data didapatkan curah hujan tahunan dan bulanan belum tentu
berpengaruh terhadap produktivitas tahunan dan bulanan pada waktu yang sama.
Blok yang berada pada ketinggian lebih dari 1 200 m dpl di Icebun Ciater memiliki

produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan blok yang berada pada ketinggian lebih
rendah.

Umur pangkas yang semakin tua menyebabkan produktivitas menurun.

Tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman teh turut mendukung produktivitas.
Kesehatan tanaman penting dalam meningkatkan produktivitas.
Jenis pemetikan yang dilaksanakan dalam satu daur pangkas adalah pemetikan
jendangan, pemetikan produksi, dan pemetikan gendesan.

Penentuan tinggi

jendangan di Kebun Ciater dilakukan dengan perkiraan dan kurang memperhatikan
tinggi pangkasan. Pemetikan dengan dijambret dan menggunakan gunting akan
mengakibatkan pucuk yang diperoleh rusak dan gilir petik menjadi lebih panjang.
Pemetikan gendesan dilakukan secara berulangkali.
Jenis petikan yang ditetapkan merupakan petikan medium dengan rumus petik
p+2, p+3, b+lm, b+2m, dan b+3m. Sistem pemetikan merupakan sistem petik rata.
Gilir petik di Kebun Ciater dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Gilir petik tidak
dipengaruhi oleh umur pangkas dan kurang terlihat perbedaan gilir petik antara bulan

basah, lembab, dan kering.
Analisa pucuk menunjukkan bahwa kegiatan pemetikan jendangan memiliki
Memenuhi Syarat (MS) yang tertinggi dan paling rendah pemetikan gendesan. Hal

ini-berkaitandengan-pelaksanaan-pemetikan:
Blok pemetikan diselesaikan selama 2 hari atau lebih disesuaikan dengan
ketersediaan tenaga pemetik.

Kebun Ciater kekurangan tenaga pemetik karena

karyawan lepas tidak bekerja secara terus-menerus.