Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) Di Kebun Tambaksari PT Perkebunan Nusantara VIII, Subang, Jawa Barat

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
DI KEBUN TAMBAK SARI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:
ASRIMELWATI
A 34104014

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
DI KEBUN TAMBAK SARI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
SUBANG, JAWA BARAT


Skripsi sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
ASRIMELWATI
A 34104014

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
ASRIMELWATI. Pengelolaan Pemangkasan Pengelolaan Pemangkasan Teh
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Tambaksari PT Perkebunan
Nusantara VIII, Subang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh ADIWIRMAN dan
SUPIJATNO).
Kegiatan pemangkasan membutuhkan pengelolaan yang baik supaya tidak
mengakibatkan kerusakan atau kematian pada tanaman teh yang bisa

menyebabkan penurunan produksi. Keberhasilan suatu pemangkasan ditentukan
oleh jenis dan waktu pangkas serta gilir pangkas. Dalam menetukan waktu yang
tepat untuk pelaksanaan pemangkasan, kondisi tanaman harus diperhatikan
meliputi tinggi tanaman, diameter tanaman sebelum dipangkas, umur pangkas dan
persentase pucuk burung.
Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan, mulai tanggal 18 Februari
2008 sampai tanggal 18 Juni 2008 di Kebun Tambaksari, PT Perkebunan
Nusantara VIII. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode
langsung (pengamatan, bekerja langsung di lapang dan wawancara dengan
pimpinan kebun, karyawan dan pekerja kebun) dan metode tidak langsung
(laporan manajemen kebun, arsip kebun yang berhubungan dengan pemangkasan
dan studi pustaka). Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman contoh yang diambil
secara acak pada blok Pasir Malang 1, blok F3 dan blok E3 di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari.
Jenis pangkasan yang dilakukan di Kebun Tambaksari adalah pangkasan
jambul dan pangkasan kepris, waktu pemangkasan dibagi menjai dua semester
yaitu semester I (Januari-Juni) dan semester II (September-Desember) dengan
gilir pangkas 3 tahun, rata-rata luas areal yang direncanakan untuk dipangkas
setiap tahun adalah 28. 86% dari total areal yang akan dipangkas selama setahun
sedangkan realisasinya hanya 27. 60%, dan alat pangkas yang digunakan adalah

gaet untuk semua ukuran cabang. Tinggi pangkasan yang ditetapkan adalah 50-65
cm dari permukaan tanah. Sistem upah menggunakan sistem borongan dimana
tenaga pemangkas dibayar menurut prestasi kerja masing-masing. Hasil uji tstudent menunjukkan bahwa tinggi pangkasan pada blok F3 dan E3 berbeda nyata
dengan standar sedangkan blok Pasir Malang 1 tidak berbeda nyata dengan
standar.
Berdasarkan pengamatan, tanaman teh di Kebun Tambaksari dipangkas
pada saat umur pangkas mendekati 3 tahun, rata-rata ketinggian tanaman 109. 6
cm dengan diameter sebelum pangkas 165. 3 cm, rata-rata persentase pucuk
burung 77. 33% dan produktivitas pucuk basah yang sudah berkurang mencapai
setengah dari produksi tahun sebelumnya. Kapasitas kerja pemangkas (0. 046
ha/HK) lebih besar dari kapasitas standar (0. 04 ha/HK) dan tenaga pemangkas di
lapangan lebih sedikit dari pada tenaga pemangkas yang dihitung secara teoritis.
Rata-rata bobot brangkasan adalah 5.9 kg/pohon tapi banyak diambil oleh
penduduk untuk dijadikan kayu bakar. Rata-rata persentase kerusakan cabang
akibat pemangkasan 13. 46%, lebih kecil dari persentase kerusakan cabang di Unit
Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Pemetikan jendangan dilakukan
pada 9 MSP.

LEMBAR PENGESAHAN
Judul


: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH (Camellia
sinensis (L.) O. Kuntze) di KEBUN TAMBAKSARI PT
PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, SUBANG, JAWA
BARAT

Nama

: ASRIMELWATI

Program Studi : AGRONOMI
Nomor pokok : A 34104014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Adiwirman, MS.

NIP. 131 699 943

Ir. Supijatno, MSi.
NIP. 131 578 789

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir Didy Sopandie, M Agr.
NIP. 132 124 019

Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kubang, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi
Sumatera Barat pada tanggal 23 Juni 1986. Penulis merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Asri dan Ibu Erniwati.
Penulis memulai pendidikan pada tahun 1992 di SD Negeri 1 Kubang,
Payakumbuh. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan pendidikan ke SLTP Negeri 1

Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota dan lulus tahun 2001. Penulis melanjutkan
pendidikan ke SMU Negeri 1 Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota dan lulus
pada tahun 2004.
Penulis diterima pada Program Studi Agronomi, Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Bogor pada tahun 2004, melalui Undangan
Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Penulis melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Profesi (KKP) pada tahun 2007 di Desa Bunder, Kecamatan
Widasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2008 Penulis
melaksanakan kegiatan magang di Kebun Tambaksari, PT Perkebunan Nusantara
VIII, Subang, Jawa Barat.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis sudah bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia sinensis (l.) O. Kuntze) di
Kebun Tambaksari PT Perkebunan Nusantara VIII, Subang, Jawa Barat”
ini dengan baik dan lancar.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat tugas akhir untuk
meraih gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agronomi, Departemen
agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis

mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah, Ibu dan kakak-kakak tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan dorongan kepada penulis secara moril maupun materil.
2. Dr. Ir. Adiwirman, MS dan Ir. Supijatno, MSi selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada
penulis.
3. Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku dosen pembimbing akademik atas nasehat
dan bimbingannya.
4. Dwi Guntoro, SP, Msi selaku dosen penguji atas saran dan masukannya
untuk penyusunan skripsi ini.
5. Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII, Bandung, Jawa Barat yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan magang.
6. Ir. H. Aan Burhanudin selaku Administratur dan seluruh staf Kebun
Tambaksari atas segala masukan, arahan dan kemudahan yang telah
diberikan.
7. Keluarga besar Bapak Aip atas segala kasih sayang dan dorongan yang
diberikan kepada penulis selama kegiatan magang.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya.
Bogor, Agustus 2008


Penulis

DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR TABEL................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................

ix

PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................
Tujuan ...........................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Teh .....................................................................
Syarat Tumbuh ..............................................................................

Pemangkasan .................................................................................

3
3
4

METODE MAGANG
Tempat dan Waktu ........................................................................
Metode Pelaksanaan ......................................................................
Pengumpulan Data ........................................................................
Pengolahan Data ...........................................................................

5
5
5
7

KEADAAN UMUM KEBUN TAMBAKSARI
Sejarah Perkebunan .......................................................................
Deskripsi Geografis .......................................................................

Potensi Kebun ...............................................................................
Luas Areal Konsesi dan Produksi..................................................
Jenis dan Volume Produksi Teh yang Dihasilkan ........................
Karakter dan Keunggulan Mutu Teh yang Dihasilkan .................
Manajemen Karyawan dan Kebun ................................................
Ketenagakerjaan ............................................................................
Kesejahteraan Karyawan ...............................................................
Upaya Meningkatkan Kerja Kebun ...............................................
Program Kepedulian Masyarakat ..................................................

8
9
9
10
10
10
11
12
12
13

14

PELAKSANAAN TEKNIS LAPANG
Aspek teknis ..................................................................................
Persemaian ..............................................................................
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ...................................
Pengendalian Gulma........................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit...................................
Pemupukan.......................................................................
Pemangkasan....................................................................
Pemetikan ................................................................................
Jenis Pemetikan................................................................
Jenis Petikan.....................................................................
Perlengkapan Pemetikan..................................................
Rotasi dan Hanca Petik....................................................

16
16
19
19
23
26
29
38
38
39
39
40

Pelaksanaan Pemetikan....................................................
Kapasitas Pemetik............................................................
Penimbangan Pucuk Basah di Kebun..............................
Pengangkutan Pucuk ke Pabrik........................................
Proses Pengolahan Teh Hitam CTC ........................................
Penerimaan Pucuk dan Penimbangan..............................
Analisis Petik dan Pucuk.................................................
Pelayuan...........................................................................
Penggilingan.....................................................................
Fermentasi........................................................................
Pengeringan......................................................................
Sortasi Kering..................................................................
Pengepakan......................................................................
Aspek Manajerial ..........................................................................
Sinder Afdeling..... ..................................................................
Mandor Besar Pemeliharaan ...................................................
Mandor Besar Pemetikan ........................................................

40
41
41
42
42
42
43
43
45
46
47
47
48
49
49
50
52

PEMBAHASAN
Jenis Pangkasan .............................................................................
Tinggi Pangkasan ..........................................................................
Luas Areal Pangkasan ...................................................................
Waktu Pemangkasan .....................................................................
Alat Pangkas .................................................................................
Kriteria Saat Pangkas ....................................................................
Gilir Pangkas ...........................................................................
Ketinggian Bidang Petik .........................................................
Persentase Pucuk Burung ........................................................
Tingkat Produksi .....................................................................
Kerusakan Akibat Pemangkasan...................................................
Tenaga Pemangkas ........................................................................
Penanganan Sisa Pangkasan ..........................................................
Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan ...................................

55
55
56
57
58
58
58
59
59
60
61
61
62
63

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................... 64
Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

66

LAMPIRAN .......................................................................................... 67

DAFTAR TABEL
No

halaman
Teks

1.

Luas Areal Konsesi Kebun Tambaksari, PTPN VIII ………….

10

2.

Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Umur di Kebun
Tambaksari Tahun 2008 …………………………………..….. 12

3

Kombinasi Penyiangan Manual dan Kimia di Kebun
Tambaksari ................................................................................

20

4.

Rata-rata Tinggi Pangkasan dan Diameter Bidang Pangkas
Beberapa Blok Kebun di Afdeling Kasomalang, Kebun
Tambaksari.................................................................................. 31

5.

Rencana dan Realisasi Luas Areal Pangkasan di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari ……………………………...

31

Gilir Pangkas Enam Blok Kebun Di Afdeling Kasomalang,
KebunTambaksari …………………………………………….

32

Rata-rata Tinggi Tanaman Sebelum Dipangkas dan Diameter
Bidang Petik Beberapa Blok Kebun di Afdeling Kasomalang
……...…………………………………………………………

33

Persentase Pucuk Burung Beberapa Blok Kebun di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari …………………………….

33

9.

Persentase Kerusakan Cabang Akibat Pemangkasan …………

35

10.

Kapasitas Kerja Tenaga Pemangkas di Tiga Blok Kebun
Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari …………………...

35

Bobot Brangkasan Sisa Pangkasan Beberapa Blok Kebun di
Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari ……………………

37

Hasil Sortasi Kering Pengolahan Pucuk Basah Menjadi Teh
Kering di Pabrik Tambaksari ....................................................

48

6.

7.

8.

11.

12.

Lampiran
1.

2.

3.

4.

5.

Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian
Lapang (KHL) di Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari
PTPN VIII, Subang, Jawa Barat ……………………………...

68

Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping
Mandor/Mandor Besar di Afdeling Kasomalang, Kebun
Tambaksari PTPN VIII, Subang, Jawa Barat ………………...

69

Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping sinder Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari PTPN VIII, Subang, Jawa
Barat ………………………………………………………….

70

Data Hari Hujan dan Curah Hujan 10 Tahun Terakhir di
Perkebunan Tambaksari ……………………………………...

71

Jumlah Pemakaian Pupuk di Afdeling Kasomalang Perkebunan Tambaksari 2007 ……….....................................................

72

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
DI KEBUN TAMBAK SARI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
SUBANG, JAWA BARAT

Oleh:
ASRIMELWATI
A 34104014

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
DI KEBUN TAMBAK SARI
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
SUBANG, JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh:
ASRIMELWATI
A 34104014

PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
ASRIMELWATI. Pengelolaan Pemangkasan Pengelolaan Pemangkasan Teh
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Tambaksari PT Perkebunan
Nusantara VIII, Subang, Jawa Barat. (Dibimbing oleh ADIWIRMAN dan
SUPIJATNO).
Kegiatan pemangkasan membutuhkan pengelolaan yang baik supaya tidak
mengakibatkan kerusakan atau kematian pada tanaman teh yang bisa
menyebabkan penurunan produksi. Keberhasilan suatu pemangkasan ditentukan
oleh jenis dan waktu pangkas serta gilir pangkas. Dalam menetukan waktu yang
tepat untuk pelaksanaan pemangkasan, kondisi tanaman harus diperhatikan
meliputi tinggi tanaman, diameter tanaman sebelum dipangkas, umur pangkas dan
persentase pucuk burung.
Kegiatan magang dilaksanakan selama 4 bulan, mulai tanggal 18 Februari
2008 sampai tanggal 18 Juni 2008 di Kebun Tambaksari, PT Perkebunan
Nusantara VIII. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode
langsung (pengamatan, bekerja langsung di lapang dan wawancara dengan
pimpinan kebun, karyawan dan pekerja kebun) dan metode tidak langsung
(laporan manajemen kebun, arsip kebun yang berhubungan dengan pemangkasan
dan studi pustaka). Pengamatan dilakukan pada 5 tanaman contoh yang diambil
secara acak pada blok Pasir Malang 1, blok F3 dan blok E3 di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari.
Jenis pangkasan yang dilakukan di Kebun Tambaksari adalah pangkasan
jambul dan pangkasan kepris, waktu pemangkasan dibagi menjai dua semester
yaitu semester I (Januari-Juni) dan semester II (September-Desember) dengan
gilir pangkas 3 tahun, rata-rata luas areal yang direncanakan untuk dipangkas
setiap tahun adalah 28. 86% dari total areal yang akan dipangkas selama setahun
sedangkan realisasinya hanya 27. 60%, dan alat pangkas yang digunakan adalah
gaet untuk semua ukuran cabang. Tinggi pangkasan yang ditetapkan adalah 50-65
cm dari permukaan tanah. Sistem upah menggunakan sistem borongan dimana
tenaga pemangkas dibayar menurut prestasi kerja masing-masing. Hasil uji tstudent menunjukkan bahwa tinggi pangkasan pada blok F3 dan E3 berbeda nyata
dengan standar sedangkan blok Pasir Malang 1 tidak berbeda nyata dengan
standar.
Berdasarkan pengamatan, tanaman teh di Kebun Tambaksari dipangkas
pada saat umur pangkas mendekati 3 tahun, rata-rata ketinggian tanaman 109. 6
cm dengan diameter sebelum pangkas 165. 3 cm, rata-rata persentase pucuk
burung 77. 33% dan produktivitas pucuk basah yang sudah berkurang mencapai
setengah dari produksi tahun sebelumnya. Kapasitas kerja pemangkas (0. 046
ha/HK) lebih besar dari kapasitas standar (0. 04 ha/HK) dan tenaga pemangkas di
lapangan lebih sedikit dari pada tenaga pemangkas yang dihitung secara teoritis.
Rata-rata bobot brangkasan adalah 5.9 kg/pohon tapi banyak diambil oleh
penduduk untuk dijadikan kayu bakar. Rata-rata persentase kerusakan cabang
akibat pemangkasan 13. 46%, lebih kecil dari persentase kerusakan cabang di Unit
Perkebunan Tambi, Wonosobo, Jawa Tengah. Pemetikan jendangan dilakukan
pada 9 MSP.

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PENGELOLAAN PEMANGKASAN TEH (Camellia
sinensis (L.) O. Kuntze) di KEBUN TAMBAKSARI PT
PERKEBUNAN NUSANTARA VIII, SUBANG, JAWA
BARAT

Nama

: ASRIMELWATI

Program Studi : AGRONOMI
Nomor pokok : A 34104014

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Adiwirman, MS.
NIP. 131 699 943

Ir. Supijatno, MSi.
NIP. 131 578 789

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir Didy Sopandie, M Agr.
NIP. 132 124 019

Tanggal Lulus:

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kubang, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi
Sumatera Barat pada tanggal 23 Juni 1986. Penulis merupakan anak ketiga dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Asri dan Ibu Erniwati.
Penulis memulai pendidikan pada tahun 1992 di SD Negeri 1 Kubang,
Payakumbuh. Pada tahun 1998 penulis melanjutkan pendidikan ke SLTP Negeri 1
Kecamatan Guguk, Kabupaten 50 Kota dan lulus tahun 2001. Penulis melanjutkan
pendidikan ke SMU Negeri 1 Kecamatan Guguak, Kabupaten 50 Kota dan lulus
pada tahun 2004.
Penulis diterima pada Program Studi Agronomi, Departemen Agronomi
dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Bogor pada tahun 2004, melalui Undangan
Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI). Penulis melaksanakan kegiatan
Kuliah Kerja Profesi (KKP) pada tahun 2007 di Desa Bunder, Kecamatan
Widasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 2008 Penulis
melaksanakan kegiatan magang di Kebun Tambaksari, PT Perkebunan Nusantara
VIII, Subang, Jawa Barat.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis sudah bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Pengelolaan Pemangkasan Teh (Camellia sinensis (l.) O. Kuntze) di
Kebun Tambaksari PT Perkebunan Nusantara VIII, Subang, Jawa Barat”
ini dengan baik dan lancar.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat tugas akhir untuk
meraih gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agronomi, Departemen
agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ayah, Ibu dan kakak-kakak tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan dorongan kepada penulis secara moril maupun materil.
2. Dr. Ir. Adiwirman, MS dan Ir. Supijatno, MSi selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada
penulis.
3. Dr. Ir. Sudradjat, MS selaku dosen pembimbing akademik atas nasehat
dan bimbingannya.
4. Dwi Guntoro, SP, Msi selaku dosen penguji atas saran dan masukannya
untuk penyusunan skripsi ini.
5. Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII, Bandung, Jawa Barat yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan magang.
6. Ir. H. Aan Burhanudin selaku Administratur dan seluruh staf Kebun
Tambaksari atas segala masukan, arahan dan kemudahan yang telah
diberikan.
7. Keluarga besar Bapak Aip atas segala kasih sayang dan dorongan yang
diberikan kepada penulis selama kegiatan magang.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya.
Bogor, Agustus 2008

Penulis

DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR TABEL................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................

ix

PENDAHULUAN
Latar Belakang .............................................................................
Tujuan ...........................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Teh .....................................................................
Syarat Tumbuh ..............................................................................
Pemangkasan .................................................................................

3
3
4

METODE MAGANG
Tempat dan Waktu ........................................................................
Metode Pelaksanaan ......................................................................
Pengumpulan Data ........................................................................
Pengolahan Data ...........................................................................

5
5
5
7

KEADAAN UMUM KEBUN TAMBAKSARI
Sejarah Perkebunan .......................................................................
Deskripsi Geografis .......................................................................
Potensi Kebun ...............................................................................
Luas Areal Konsesi dan Produksi..................................................
Jenis dan Volume Produksi Teh yang Dihasilkan ........................
Karakter dan Keunggulan Mutu Teh yang Dihasilkan .................
Manajemen Karyawan dan Kebun ................................................
Ketenagakerjaan ............................................................................
Kesejahteraan Karyawan ...............................................................
Upaya Meningkatkan Kerja Kebun ...............................................
Program Kepedulian Masyarakat ..................................................

8
9
9
10
10
10
11
12
12
13
14

PELAKSANAAN TEKNIS LAPANG
Aspek teknis ..................................................................................
Persemaian ..............................................................................
Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ...................................
Pengendalian Gulma........................................................
Pengendalian Hama dan Penyakit...................................
Pemupukan.......................................................................
Pemangkasan....................................................................
Pemetikan ................................................................................
Jenis Pemetikan................................................................
Jenis Petikan.....................................................................
Perlengkapan Pemetikan..................................................
Rotasi dan Hanca Petik....................................................

16
16
19
19
23
26
29
38
38
39
39
40

Pelaksanaan Pemetikan....................................................
Kapasitas Pemetik............................................................
Penimbangan Pucuk Basah di Kebun..............................
Pengangkutan Pucuk ke Pabrik........................................
Proses Pengolahan Teh Hitam CTC ........................................
Penerimaan Pucuk dan Penimbangan..............................
Analisis Petik dan Pucuk.................................................
Pelayuan...........................................................................
Penggilingan.....................................................................
Fermentasi........................................................................
Pengeringan......................................................................
Sortasi Kering..................................................................
Pengepakan......................................................................
Aspek Manajerial ..........................................................................
Sinder Afdeling..... ..................................................................
Mandor Besar Pemeliharaan ...................................................
Mandor Besar Pemetikan ........................................................

40
41
41
42
42
42
43
43
45
46
47
47
48
49
49
50
52

PEMBAHASAN
Jenis Pangkasan .............................................................................
Tinggi Pangkasan ..........................................................................
Luas Areal Pangkasan ...................................................................
Waktu Pemangkasan .....................................................................
Alat Pangkas .................................................................................
Kriteria Saat Pangkas ....................................................................
Gilir Pangkas ...........................................................................
Ketinggian Bidang Petik .........................................................
Persentase Pucuk Burung ........................................................
Tingkat Produksi .....................................................................
Kerusakan Akibat Pemangkasan...................................................
Tenaga Pemangkas ........................................................................
Penanganan Sisa Pangkasan ..........................................................
Pertumbuhan Tunas Setelah Pemangkasan ...................................

55
55
56
57
58
58
58
59
59
60
61
61
62
63

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................... 64
Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

66

LAMPIRAN .......................................................................................... 67

DAFTAR TABEL
No

halaman
Teks

1.

Luas Areal Konsesi Kebun Tambaksari, PTPN VIII ………….

10

2.

Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Umur di Kebun
Tambaksari Tahun 2008 …………………………………..….. 12

3

Kombinasi Penyiangan Manual dan Kimia di Kebun
Tambaksari ................................................................................

20

4.

Rata-rata Tinggi Pangkasan dan Diameter Bidang Pangkas
Beberapa Blok Kebun di Afdeling Kasomalang, Kebun
Tambaksari.................................................................................. 31

5.

Rencana dan Realisasi Luas Areal Pangkasan di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari ……………………………...

31

Gilir Pangkas Enam Blok Kebun Di Afdeling Kasomalang,
KebunTambaksari …………………………………………….

32

Rata-rata Tinggi Tanaman Sebelum Dipangkas dan Diameter
Bidang Petik Beberapa Blok Kebun di Afdeling Kasomalang
……...…………………………………………………………

33

Persentase Pucuk Burung Beberapa Blok Kebun di Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari …………………………….

33

9.

Persentase Kerusakan Cabang Akibat Pemangkasan …………

35

10.

Kapasitas Kerja Tenaga Pemangkas di Tiga Blok Kebun
Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari …………………...

35

Bobot Brangkasan Sisa Pangkasan Beberapa Blok Kebun di
Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari ……………………

37

Hasil Sortasi Kering Pengolahan Pucuk Basah Menjadi Teh
Kering di Pabrik Tambaksari ....................................................

48

6.

7.

8.

11.

12.

Lampiran
1.

2.

3.

4.

5.

Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian
Lapang (KHL) di Afdeling Kasomalang, Kebun Tambaksari
PTPN VIII, Subang, Jawa Barat ……………………………...

68

Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Pendamping
Mandor/Mandor Besar di Afdeling Kasomalang, Kebun
Tambaksari PTPN VIII, Subang, Jawa Barat ………………...

69

Jurnal Harian Magang sebagai Pendamping sinder Afdeling
Kasomalang, Kebun Tambaksari PTPN VIII, Subang, Jawa
Barat ………………………………………………………….

70

Data Hari Hujan dan Curah Hujan 10 Tahun Terakhir di
Perkebunan Tambaksari ……………………………………...

71

Jumlah Pemakaian Pupuk di Afdeling Kasomalang Perkebunan Tambaksari 2007 ……….....................................................

72

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1.

Kegiatan Pengendalian Gulma secara Manual..........................

21

2.

Kegiatan Pengendalian Gulma secara Kimia…………………

22

3

Kegiatan Pengendalian Hama dan Penyakit…………………..

23

4

Kegiatan Pemupukan Melalui Tanah dengan Cara Disebar…..

27

5

Kegiatan Pemangkasan………………………………………..

29

6

Pangkasan Jambul……………………………………………..

30

7

Pangkasan Kepris……………………………………………...

30

8

Produksi Pucuk Basah Berdasarkan Umur Pangkas…………..

34

9

Gaet Pangkas…………………………………………………..

34

10

Pertumbuhan Tinggi Tunas Setelah Pemangkasan pada Blok
36
E2………………………………………………………………

11

Pertumbuhan Tunas Setelah Dipangkas……………………….

12

Kegiatan Pemetikan Menggunakan Gunting………………….. 38

13

Kegiatan Penimbangan Pucuk Basah di Kebun……………….

41

14

Kegiatan Pembeberan………………………………………….

45

15

Kegiatan Turun Layu………………………….......................... 45

36

Lampiran
1.

Struktrur Organisasi Kebun Tambaksari ..................................

73

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman teh termasuk genus Camellia yamg memiliki sekitar 82 spesies.
Jenis teh yang biasa dikonsumsi sebagai minuman adalah Camellia sinensis.
Tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) pertama kali masuk ke Indonesia
pada tahun 1684 (Setyamidjaja, 2000). Pada saat itu tanaman teh pertama kali
masuk ke Indonesia berupa biji teh dari Jepang. Perkebunan teh di Indonesia
mulai dibangun pada tahun 1910. Pada tahun 1958 dilakukan pengambilalihan
perkebunan untuk perusahaan-perusahaan Belanda dan Inggris oleh pemerintah
Indonesia. Selanjutnya secara bertahap dilaksanakan usaha rehabilitasi terhadap
perkebunan teh yang telah menjadi milik Negara tersebut.
Komoditi teh Indonesia diusahakan dalam tiga bentuk yaitu Perkebunan
Besar Negara (PBN), Perkebunan Besar Swasta (PBS), dan Perkebunan Rakyat
(PR). Luas areal perkebunan teh pada tahun 2005 mencapai 140 538 ha dengan
produksi 167 276 ton dan produktivitas 1 426 kg/ha/tahun, sedangkan pada tahun
2006 luas areal perkebunan teh mengalami penurunan sebanyak 1. 69% menjadi
138 169 ha, namun produksi meningkat 0. 36% menjadi 167 811 ton dan produktivitas meningkat 1. 09% menjadi 1 478 kg/ha/tahun. Volume ekspor teh tahun
2005 sebesar 102 000 ton mengalami penurunan menjadi 95 339 ton pada tahun
2006 (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006). Sentra produksi teh di Indonesia
yaitu di Jawa Barat sekitar 65% dari total produksi teh Indonesia kemudian Jawa
tengah (Putranto, 1978).
Tanaman teh dibudidayakan untuk menghasilkan pucuk yaitu daun muda
dengan tunas apikalnya. Oleh karena teh mempunyai sifat genetis bukan penghasil pucuk maka pengelolaan tanaman teh sifatnya melawan kehendak tanaman
atau memaksa menghasilkan pucuk yang banyak. Salah satu sifat genetis tanaman
teh yang menghambat pertumbuhan pucuk tersebut adalah sifat pertumbuhan kayu
yang lebih besar dari pertumbuhan daun yang bisa menyebabkan tanaman teh bisa
tumbuh menjadi pohon yang tinggi mencapai ketinggian 15 m atau lebih. Masalah
ini dapat dipecahkan melalui proses pemangkasan (Sukasman, 1988).

Pemangkasan

merupakan

salah

satu

kegiatan

budidaya

dalam

pemeliharaan teh menjadi perdu, agar teh dapat dipetik dengan mudah, cepat, dan
efisien sehingga diperoleh jumlah pucuk yang banyak. Kegiatan ini bertujuan
membentuk bidang petik seluas mungkin dan merangsang pertumbuhan tunastunas baru sehingga mampu menghasilkan pucuk dalam jumlah yang besar
(Setyamidjaja, 2000). Pembentukan bidang petik ini dilakukan pemangkasan dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas tanaman teh (Setyamidjaja,
2000). Manfaat pemangkasan adalah pertumbuhan tanaman teh tetap pada fase
vegetatif dan terbentuknya bidang petik yang luas sehingga pucuk yang dihasilkan
semakin banyak.
Kegiatan pemangkasan membutuhkan pengelolaan yang baik supaya tidak
mengakibatkan kerusakan atau kematian pada tanaman teh yang bisa menyebabkan penurunan produksi. Keberhasilan suatu pemangkasan ditentukan oleh
jenis dan waktu pangkas serta gilir pangkas. Dalam menetukan waktu yang tepat
untuk pelaksanaan pemangkasan, kondisi tanaman harus diperhatikan meliputi
tinggi tanaman, diameter tanaman sebelum dipangkas, umur pangkas dan
persentase pucuk burung.

Tujuan
Kegiatan magang ini dilakukan dengan tujuan:
1. Memperluas pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang komoditas perkebunan khususnya tanaman teh.
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa baik yang menyangkut aspek
teknis maupun manajemennya.
3. Mahasiswa dapat melihat dan mengetahui langsung masalah yang ada di
perkebunan.
4. Mahasiswa dapat membandingkan dan menghubungkan teori yang didapat
di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya yang ada di lapang.
5. Mahasiswa dapat mempelajari teknik pemangkasan yang baik, macammacam pemangkasan pada tanaman teh dan meningkatkan keterampilan
khususnya dalam memangkas tanaman teh.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Teh
Tanaman teh termasuk genus Camellia dari famili Theaceae. Tanaman ini
memiliki sekitar 82 species, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada
garis lintang 30o sebelah utara maupun selatan khatulistiwa (Pusat Penelitian
Perkebunan Gambung, 1992). Tanaman teh berbentuk pohon dengan tinggi 90 cm
sampai dengan 120 cm, perakaran dangkal, berupa akar tunggang, dan peka terhadap keadaan fisik tanah (PT Perkebunan XI, 1993).
Daun teh berupa daun tunggal yang berbentuk lanset dengan ujung
meruncing, berwarna hijau, dan tepinya bergerigi. Daun tua bertekstur seperti
kulit, permukaan atasnya berkilat dan berwarna hijau kelam. Bunga teh termasuk
bunga sempurna yang mempunyai putik (calyx) dengan 5 sampai dengan 7 mahkota (sepal). Daun bunga (petal) berjumlah sama dengan mahkota, berwarna putih
halus berlilin, berbentuk lonjong cekung. Tangkai sari panjang dengan benang sari
(anthera) kuning bersel kembar, 2 mm sampai dengan 3 mm ke atas
(Setyamidjaja, 2000).
Buah yang masih muda berwarna hijau, bersel tiga, dan berdinding tebal.
Mula-mula berkilat, tetapi semakin tua bertambah suram dan kasar. Bijinya berwarna cokelat beruang tiga, berkulit tipis, berbentuk bundar di satu sisi dan datar
di sisi lain. Biji berbelah dua dengan kotiledon besar, yang jika dibelah akan secara jelas memperlihatkan embrio akar dan tunas (Setyamidjaja, 2000).

Syarat Tumbuh
Tanaman teh berasal dari daerah subtropik yang terletak pada 25o – 35o
Lintang Utara dan 95o – 105o Bujur Timur, terutama terpusat pada kawasan antara
29o Lintang Utara dan 98o Bujur Timur. Daerah ini berada pada daerah miring
berbentuk kipas, terletak diantara Pegunungan-pegunungan Naga, Manipuri, dan
Lushai di sepanjang perbatasan Assam-Birma di ujung barat, membentang melalui
wilayah China sampai propinsi Chekiang di ujung timur, dan ke selatan melalui
Pegunungan-pegunungan di Birma (sekarang Myanmar), Thailand, terus ke
Vietnam (Setyamidjaja, 2000).

Tanaman teh di Indonesia lebih cocok ditanam di daerah pegunungan.
Suhu udara yang baik bagi tanaman teh adalah suhu harian yang berkisar antara
13o C sampai dengan 25o C yang diikuti oleh cahaya matahari yang cerah dan
kelembaban relatif pada siang hari tidak kurang 70%. Tanaman teh tidak tahan
terhadap kekeringan sehingga hanya cocok ditanam pada daerah yang mempunyai
curah hujan yang cukup tinggi dan merata sepanjang tahun (>2000 mm) dengan
rata-rata curah hujan sepuluh tahun terakhir menunjukkan bulan kemarau yang
curah hujannya