Kesempatan Kerja dan Hubungan Kerja di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat)

KESEMPATAN KERJA DAN HUBUNGAN
KERJA Dl PEDESAAN
(STUD1 KASUS Dl DESA BAHAGIA, KECAMATAN BABELAN,
KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT)

N l N U K PURNANINGSIH

A 241264

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IYSTITUT PERTANIAN

1992

BOGOR

RINGKASAN
NINUK

PURNANINGSIH.


Kesempatan Kerja dan Hubungan

Kerja

di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Bahagia, Kecamatan

Babe-

lan,

Kabupaten

Bekasi, Jawa Barat),

bawah

bimbingan

pertambahan penduduk yang tinggi,


teknofogi

lahan pertanian yang konstan

cenderung

Endriatmo Soetarto dan
Tingkat
serta

sifat

di

Said Rusli.

dan

berkurang menyebabkan daya serap tenaga kerja oleh

pertanian semakin berkurang.
pekerjaan

pergeseran

Akibatnya adalah

penduduk dari sektor

sektor

terjadinya

pertanian

ke

luar sektor pertanian dan mempengaruhi kelembagaan

hubung-


an

jelas

kerja pada kedua sektor tersebut.

Keadaan ini

terjadi pada desa-desa yang berdekatan dengan kota besar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana

perkembangan kesempatan kerja dan peluang

sektor pertanian dsn di luar sektor pertanian,
karakteristik

tenags

kerja


di

mengetahui

kerja dan faktor-faktor yang mempe-

ngaruhi dalam memilih pekerjaan serta mempelajari kelembagaan

hubungan kerja masing-masing sektor dan

pengaruhnya

terhadap kesempatan kerja di pedesaan.
Penelitian
sekunder

ini

menggunakan


data

primer. dan

yang dilakukan di Desa Bahagia, Kecamatan

data
Sabe-

Ian, Kabupaten Sekasi, Jawa Sarat.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa di desa studi
kesempatan

kerja di sektor pertanian dan di

luar

sektor


pertanian cukup besar dan peluang kerja dan berusaha di
kedua sektor tersebut masih cukup terbuka.

Kelembagaan hubungan kerja di sektor pertanian padi
sebagian besar didasarkan pada
upah

borongan dan upah

harian.

didasarkan pada sistem bagi
dan sistem gadai.
'usaha

jual beli

Kelembagaan atas tanah

hasil


(sakap),

sistem sewa,

Kelembagaan hubungan kerja pada unit

penggilingan

(antara pengelola

sistem pengupahan, yaitu

padi

didasarkan

dan pedagang

pada


gabah),

sistem

sewa

sistem transaksi

(antara pedagang gabah dengan pedagang beras)

dan sistem upah bulanan Cantara pengelola dan buruh pengolah).
Karakteristik yang membedakan tenaga kerja di sektor
pertanian dan di luar sektor pertanian adalah luas penguasaan

lahan, curahan

waktu

kerja, pendapatan


rata-rata

selama setahun menurut sumbernya, tingkat pendapatan ratarata setara beras per orang per tahun dan tingkat pendidikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memilih peker-

jaan terdiri dari faktor ekonomi dan faktor non ekonomi.
Faktor ekonomi

yang berpengaruh adalah

luas penguasaan

lahan, pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga.
kan

faktor

non


ekonomi

yang

berpengaruhi

Sedang-

adalah

umur,

tingkat pendidikan dan proses sosialisasi dalam keluarga
serta

faktor kelembagaan hubungan kerja.

Perkembangan

kelembagaan

hubungan

kerja

di

sektor

pertanian dan di luar sektor pertanian memberikan pengaruh
yang positif dalam membuka peluang dan kesempatan kerja di
masing-masing sektor tersebut.

Implikasi
bekerja
bisa

dari penelitian ini a d a l a h ,

agar

di sektor pertanian dan di luar sektor

dimanfaatkan,

sektor-sektor

perlu adanya usaha

tersebut

sama-sama

agar

diminati,

peluang
pertanian

bekerja
dan

di

adanya

selektivitas dalam perubahan fungsi lahan yang mengakibatkan lahan pertanian

semakin berkurang b i s a ditekan.

KESEMPATAN KERJA DAN HUBUNGAN KERJA
D I PEDESAAN
( S t u d i Kasus d i Desa Bahagia. Kecamatan Babelan,
Kabupaten B e k a s i , Jawa B a r a t )

Oleh :
NINUK PURNANINGSIH
A 24 1284

Karya I l m i a h
Sebagai S a l a h Satu S y a r a t Untuk
Memperoleh G e l a r S a r j a n a P e r t a n i a n
pada
JURUSAN ILMU-ILMU

SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR

1 9 9 2

KESEMPATAN KERJA DAN HUBUNGAN
KERJA Dl PEDESAAN
(STUD1 KASUS Dl DESA BAHAGIA, KECAMATAN BABELAN,
KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT)

N l N U K PURNANINGSIH

A 241264

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
IYSTITUT PERTANIAN

1992

BOGOR

RINGKASAN
NINUK

PURNANINGSIH.

Kesempatan Kerja dan Hubungan

Kerja

di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Bahagia, Kecamatan

Babe-

lan,

Kabupaten

Bekasi, Jawa Barat),

bawah

bimbingan

pertambahan penduduk yang tinggi,

teknofogi

lahan pertanian yang konstan

cenderung

Endriatmo Soetarto dan
Tingkat
serta

sifat

di

Said Rusli.

dan

berkurang menyebabkan daya serap tenaga kerja oleh
pertanian semakin berkurang.
pekerjaan

pergeseran

Akibatnya adalah

penduduk dari sektor

sektor

terjadinya

pertanian

ke

luar sektor pertanian dan mempengaruhi kelembagaan

hubung-

an

jelas

kerja pada kedua sektor tersebut.

Keadaan ini

terjadi pada desa-desa yang berdekatan dengan kota besar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana

perkembangan kesempatan kerja dan peluang

sektor pertanian dsn di luar sektor pertanian,
karakteristik

tenags

kerja

di

mengetahui

kerja dan faktor-faktor yang mempe-

ngaruhi dalam memilih pekerjaan serta mempelajari kelembagaan

hubungan kerja masing-masing sektor dan

pengaruhnya

terhadap kesempatan kerja di pedesaan.
Penelitian
sekunder

ini

menggunakan

data

primer. dan

yang dilakukan di Desa Bahagia, Kecamatan

data
Sabe-

Ian, Kabupaten Sekasi, Jawa Sarat.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa di desa studi
kesempatan

kerja di sektor pertanian dan di

luar

sektor

pertanian cukup besar dan peluang kerja dan berusaha di
kedua sektor tersebut masih cukup terbuka.

Kelembagaan hubungan kerja di sektor pertanian padi
sebagian besar didasarkan pada
upah

borongan dan upah

harian.

didasarkan pada sistem bagi
dan sistem gadai.
'usaha

jual beli

Kelembagaan atas tanah

hasil

(sakap),

sistem sewa,

Kelembagaan hubungan kerja pada unit

penggilingan

(antara pengelola

sistem pengupahan, yaitu

padi

didasarkan

dan pedagang

pada

gabah),

sistem

sewa

sistem transaksi

(antara pedagang gabah dengan pedagang beras)

dan sistem upah bulanan Cantara pengelola dan buruh pengolah).
Karakteristik yang membedakan tenaga kerja di sektor
pertanian dan di luar sektor pertanian adalah luas penguasaan

lahan, curahan

waktu

kerja, pendapatan

rata-rata

selama setahun menurut sumbernya, tingkat pendapatan ratarata setara beras per orang per tahun dan tingkat pendidikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memilih peker-

jaan terdiri dari faktor ekonomi dan faktor non ekonomi.
Faktor ekonomi

yang berpengaruh adalah

luas penguasaan

lahan, pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga.
kan

faktor

non

ekonomi

yang

berpengaruhi

Sedang-

adalah

umur,

tingkat pendidikan dan proses sosialisasi dalam keluarga
serta

faktor kelembagaan hubungan kerja.

Perkembangan

kelembagaan

hubungan

kerja

di

sektor

pertanian dan di luar sektor pertanian memberikan pengaruh
yang positif dalam membuka peluang dan kesempatan kerja di
masing-masing sektor tersebut.

Implikasi
bekerja
bisa

dari penelitian ini a d a l a h ,

agar

di sektor pertanian dan di luar sektor

dimanfaatkan,

sektor-sektor

perlu adanya usaha

tersebut

sama-sama

agar

diminati,

peluang
pertanian

bekerja
dan

di

adanya

selektivitas dalam perubahan fungsi lahan yang mengakibatkan lahan pertanian

semakin berkurang b i s a ditekan.

KESEMPATAN KERJA DAN HUBUNGAN KERJA
D I PEDESAAN
( S t u d i Kasus d i Desa Bahagia. Kecamatan Babelan,
Kabupaten B e k a s i , Jawa B a r a t )

Oleh :
NINUK PURNANINGSIH
A 24 1284

Karya I l m i a h
Sebagai S a l a h Satu S y a r a t Untuk
Memperoleh G e l a r S a r j a n a P e r t a n i a n
pada
JURUSAN ILMU-ILMU

SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
I N S T I T U T PERTANIAN BOGOR

1 9 9 2

Dokumen yang terkait

Analisis Karyawan Tetap (Studi Kasus Di: PT. Mujur Timber Di Desa Poriaha Kec. Tapian Nauli Kab. Tapanuli Tengah)

1 31 101

Peranan Industri Pedesaaan terhadap Usaha Peningkatan Pendapatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Pedesaan Studi Kasus di Desa Sugihrejo dan Tanjungserpeh Kabupaten Magentan, Jawa Timur

0 11 96

Kesempatan Kerja Non Pertanian di Pedesaan Studi Kasus di Desa Sokaraja dan Karangnangka, Kecamatan Pegentan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah

0 13 10

Kesempatan Kerja Sektor Pertanian (Studi Kasus di Kabupaten Karawang, Jawa Barat)

0 6 74

Alokasi waktu kerja wanita pedesaan dan pendapatan keluarga petani peserta supra insus: Studi kasus di Desa Karangjaya, Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang, Jawa Barat

0 15 107

Peran Serta Sektor Informal Kepariwisataan di Selabintana dalam Memperluas Kesempatan Kerja di Pedesaan (Studi Kasus di Desa Sudajayagirang, Kec. Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 8 131

Peranan Industri Kecil dalam Perluasan Kesempatan Kerja di Pedesaan (Kasus Industri Kecil Batako, di Desa Cigombong Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor)

0 11 98

Perubahan Kesempatan Kerja Pertanian dan Perkembangan Subsektor Tanaman Pangan (Studi Kasus Kabupaten Dati II Bekasi, Jawa Barat)

0 8 115

Analisis kelayakan finansial dan kesempatan kerja pada usahatani pepaya (studi kasus di Kebun Percobaan Cikarawang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 129

Analisis kelayakan pengusahaan ikan lele (kasus : Kecamatan Babelan, Kabupaten, Bekasi, Propinsi Jawa Barat)

5 40 199