RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
11
dibebani oleh beban pekerja perakitan tulangan atau pekerja pengecoran.
b. Beton Tahu dacking 1. Untuk menjaga dan mempertahankan jarak selimut beton agar
sesuai dengan yang disyaratkan maka pada permukaan besi tulangan balok dan kolom harus diberi penyangga dari beton atau
Beton Tahu sehingga mempunyai jarak yang tetap dengan bekisting.
2. Ketebalan beton tahu harus disesuaikan dengan jarak atau
ketebalan selimut beton pada masing-masing komponen struktur. 3.
Mutu beton tahu mnimal sebesar mutu beton konstruksi utama. 4.
Untuk Komponen kolom dan balok ukuran beton tahu adalah 4 x 4 x 4 cm dan dipasang minimal 2 buah setiap jarak 50 cm panjang
balok dan tinggi kolom.
5. Untuk Komponen plat lantai dan plat dack ukuran beton tahu
adalah 2 x 4 x 5 cm dan dipasang minimal 5 buah setiap 1 m2 plat lantai, plat dack dan plat pondasi.
Pasal 14 : Acuan Bekisting
1. Bahan utama bekisting adalah multiplek 9 mm yang diperkuat oleh
balok-balok kayu 57 cm atau 510 cm dari kayu kelas kuat III. 2.
Penggunaan papan kayu sebagai bekisting dengan alasan apapun tidak diperbolehkan.
3. Pengantian material bekisting dengan material selain yang
disebutkan pada point 1 harus dengan persetujuan Konsultan PENGAWAS.
4. Kontraktor pelaksana harus mengajukan Shop Drawing untuk
bentuk konstruksi bekisting balok, kolom, plat lantai, dan plat atap
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
12
serta konstruksi lain yang dianggap perlu oleh Konsultan PENGAWAS.
5. Penggunaan bekisting system bongkar pasang dari bahan besi
harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
6. Permukaan bekisting harus dilumuri atau dioleskan dengan cairan
Residu atau cairan Ter supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting waktu akan dibuka sehingga dapat
menghasilkan permukaan beton yang rapi.
7. Bentuk bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir sesuai
rencana. 8.
Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga pada waktu diisi dengan campuran beton tidak bocor atau berubah bentuknya.
9. Hasil pekerjaan bekisting harus diperiksa kembali kebenaran
elevasi ,kelurusannya terhadap arah vertikal oleh Kontraktor Pelaksana dengan alat Theodolit dan Waterpass. Pemeriksaan
secara manual tidak dibenarkan.
10. Hasil pekerjaan bekisting harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran beton. 11.
Bekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari terhitung sejak waktu pengecoran kecuali ditentukan lain oleh
Konsultan PENGAWAS karena alasan penggunaan zat additive yang dapat mempercepat proses pengerasan beton atau alasan-alasan
teknis yang dapat dipertanggung jawabkan .
12. Pekerjaan membuka bekisting tidak boleh merusak permukaan
beton jika hal ini terjadi Kontraktor Pelaksana harus memperbaikinya dengan pekerjaan acian beton.
13. Perbaikan permukaan beton yang rusak akibat kesalahan
pembukaan bekisting atau sebab lain harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
13
Pasal 15 : Lantai Kerja Beton Line Concrete
1. Untuk komponen struktur beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau pasir urug, pada lapisan dasarnya harus
memakai Lantai Kerja Beton Line Concrete dengan tebal minimal 5 cm atau sesuai Gambar Bestek.
2. Lantai Kerja Beton dibuat dari beton mutu K-175. 3.
Hasil pekerjaan Lantai Kerja Beton harus benar-benar elevasi , hal ini harus dibuktikan dengan pekerjaan Waterpassing.
Pasal 16: Pengecoran Beton Casting Concrete
1. Sebelum memulai pekerjaan pengecoran Kontraktor Pelaksana harus memastikan Acuanbekisting telah selesai 100 dan telah
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. 2. Pengecoran beton structural mutu K-175 sampai K-300 hanya boleh
dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana jika Job Mix Disain, Job Mix Formula, Perakitan Tulangan, Bekisting, Request Pekerjaan dan
hal-hal lain yang diperlukan dan berhubungan dengan pekerjaan pengecoran sudah disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
3. Sedapat mungkin untuk melakukan sekali pengecoran untuk setiap bagian konstruksi sehingga dapat menghindari sambungan-
sambungan beton. 4.
Pengecoran dalam kondisi cuaca hujan tidak dibenarkan kecuali Kontraktor Pelaksana menjamin bahwa bekisting dan hasil
pengecoran tidak berhubungan langsung dengan air hujan.
5. Pengecoran beton harus dilakukan dengan Concrete Mixer molen dan tidak diperbolehkan melakukan pengecoran dengan cara
pengadukan manual kecuali untuk beton-beton dengan mutu dibawah K-125 atau nonstruktural.
6. Urutan pemasukan material beton dimulai dengan Batu Pecah Beton, Pasir Beton, Semen, Air, dan Zat Additive jika ada.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
14
Urutan ini bisa dirubah dengan persetujuan Konsultan PENGAWAS.
7. Lama pengadukan material beton dalam Concrete Mixer minimal 1,5 menit kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS.
8. Hasil pengadukan beton dalam Concrete Mixer apabila diputusan oleh Konsultan supervise sudah cukup langsung dituang dalam
wadah yang sebelumnya telah disiapkan oleh Kontrator Pelaksana. 9. Beton segar hasil pengadukan molen dapat diangkut dengan kereta
dorong oleh pekerja kelokasi bekisting untuk dituang. 10. Beton segar harus segera dituang kedalam bekisting dan tidak
boleh dibiarkan lebih dari 10 menit berada dalam wadah kereta sorong atau bak tampungan beton. Penggunaan zat additive seperti
Super Plasticizer juga tidak membolehkan beton segar terlalu lama dalam wadah tampungan kecuali disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS.
11. Beton segar yang telah dituangkan harus dipadatkan dengan Concrete Vibrator sampai mencapai kepadatan optimum.
12. Tinggi jatuh penuangan beton untuk bekisting kolom minimal 1,5 meter.
13. Penuangan beton dalam balok, plat lantai, plat atap, dan kolom tidak boleh menciptakam sangkar kerikil atau penumpukan kerikil
pada posisi tententu pada saat bekisting dibuka. 14.
Jika terjadi sangkar kerikil Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki bagian itu dengan mempergunakan beton campuran
zat kimia khusu untuk sambungan joint seperti Produk SIKA dengan persetujuan Konsultan PENGAWAS.
15. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung diatas tanah
Kontraktor Pelaksana harus membuat lantai kerja dari campuran 1 Sm : 3 Ps : 6 Kr sehingga air semen tidak meresap dalam tanah dan
bentuk penampang beton sesuai dengan yang direncanakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
15
16. Antara pengecoran pertama dengan pengecoran kedua untuk
konstruksi yang sama tidak boleh lebih dari 1 hari.
Pasal 17 : Beton Ready Mix Beton Siap Curah
1. Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. 2.
Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain kepada Konsultan PENGAWAS terhadap semua mutu
beton structural yang menggunakan Beton Ready Mix.
3. Job Mix Disain harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS
sebelum digunakan.
4. Kualitas beton yang dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
Pasal 18 : Pembongkaran BekistingMal Beton
1. Bekisting tidak boleh dibukadibongkar dan dibebani jika beton
dalam bekisting belum berumur 28 hari kecuali ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS.
2. Walaupun ditentukan lain oleh Konsultan PENGAWAS bekisting
beton tetap tidak boleh dibuka dan dibebani sebelum berumur minimal 21 hari.
3. Pembukaan dan pembebanan Bekisting beton kurang dari 14 hari
karena alasan adanya pemakaian Zat Additive yang dapat mempercepat pengerasan beton harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS.
Pasal 19 : Perawatan Beton Curing
1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan perawatan dan
pemeliharaan terhadap beton yang telah selesai dituang dalam bekisting.
RENCANA KERJA DAN SYARAT CV. LAJUNA CONSULTANT
SPESIFIKASI TEKNIS – Lanjutan Pembangunan Pengembangan dan Perluasan Laboratorium Mikrobiologi, Terapeutik dan Pangan
16
2. Perawatan dapat berupa menutup permukaan beton dengan karung goni kemudian menyiram air secara rutin kepermukaan beton
sampai beton berumur 28 hari. Penggunaan metode lain untuk perawatan beton harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
3. Perawatan harus terus menerus dilakukan minimal sampai beton berumur 28 hari atau sampai beton siap untuk dibebani menurut
keputusan Konsultan PENGAWAS.
Pasal 20 : Quality Control
a. Slump Test