Rancang Bangun Penjatah Pupuk pada Alat Tanam dan Pemupuk Kedelai dengan Tenaga Tarik Traktor Tangan

Yosi Srimarliani. F01495054. Rancang Bangun Penjatah Pupuk untuk Alat
Tanam dan Pemupuk Kedelai dengan Tenaga Tarik Traktor Tangan.
Dibawah bimbingan Dr. Ir. I Nengah Suastawa, hl Sc. dan Dr. Ir. Wawan
Hermawan, MS.

Ketersediaan kedelai di Indonesia pada dasarnya dipengaruhi oleh
kurangnya keseriusan pada budidaya kedelai terutama pada budidaya bibit unggul

dan kurangnya peran mekanisasi pertanian pada proses produksi. Sejalan dengan
masalah tersebut maka perlu dikembangkan alat dan mesin budidaya pertanian
dalam ha1 ini kedelai.
Pengembangan alat dan mesin yang dimaksud di sini adalah dalam konteks
efisiensi dan efektifitas. Hal ini terutama dalam ha1 penanaman dan pemupukan.
Inefisiensi ini diduga karena rancangannya hanya menggunakan efisiensi teknis
tanpa memperhitungkan faktor sosial ekonornis. Oleh karena itu perlu dirancang
alat penanam dan pemupuk kedelai yang dapat meningkatkan efisiensi
penanaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang bangun penjatah pupuk
yang merupakan bagian dari alat tanam dan pemupuk kedelai dengan tenaga tarik
traktor tangan. Dengan dernikian diharapkan dapat dihindari kendala-kendala
pada pemupukan seperti yang telah dialami pada perancangan sebelumnya.

Perancangan penjatah pupuk hams memperhatikan karakteristik pupuk,
sehingga yang menjadi syarat pada perancangan ini adalah bahan yang anti korosi,
bentuk celah yang tidak mempunyai sudut, dan celah yang tidak terlalu dalam dan
tidak terlalu lcecil.

Pembuatan dilakukan bertahap dengan berpedoman pada

kendala-kendala yang didapat pada perancangan sebelumnya. Oleh karena itu
kotak pupuk dirancang secara terpisah untuk tiga jenis pupuk yang berbeda.
Masing-masing pupuk dipisahkan oleh sebuah sekat pada kotak pupuk. Pada
perancangan ini dibuat empat jenis penjatah pupuk dengan bentuk celah yang
berbeda. Penjatah pupuk pertama memiliki celah berbentuk kerucut, penjatah
pupuk kedua memiliki celah berbentuk alur berpenampang trapesium, penjatah
pupuk ketiga dengan celah seperti penjatah pupuk kedua, dan penjatah pupuk
keempat dengall celah berbentuk bola terpancung. Pada penjatah pupuk pertalna

dan keempat dilakukan pengujian. Sedangkan pada penjatah pupuk kedua dan
ketiga tidak dilakukan pengujian karena tidak memenuhi syarat fungsional.
Pengujian penjatah pupuk yang telah dibuat dilakukan dalam dua tahap
yang keduanya dilakukan di laboratorium Alat dan Mesin Budidaya Pertanian,

Jurusan Teknik Pertanian, IPB.

Kedua tahap pengujian bertujuan untuk

mengetahui ketepatan penjatahan pupuk pada alat yang telah dirancang.
Pengujian tersebut dilakukan secara terpisah untuk pupuk KC1, Urea, dan TSP.
Dengan metoda ini akan didapatkan penjatahan masing-masing pupuk secara
tepat, dan masing-masing jenis pupuk dapat ditentukan volume atau masanya
secara mudah.
Bentuk celah yang memiliki sudut, yaitu celah seperti pada penjatah pupuk
pertama mempengaruhi penjatahan pupuk yang diasilkan. Dengan adanya sudut
kemungkinan pupuk tertinggal di dalam celah semakin besar sehingga penjatahan
yang didapat lebih kecil dari yang diharapkan.
Pemakaian sikat penahan dapat mengetahui kesesuaian penjatahan pupuk
pada rancangan celah silinder penjatah yang telah dibuat. Dengan menggunakan
sikat didapat penjatahan pupuk hasil pengujian untuk TSP, KCl, dan Urea sebesar
6 419,649, clan 1 582 r n d per putaran untuk penjatah pupuk I. Sedangkan u ~ ~ t u k

penjatah pupuk IV didapat 4 146,2 477, clan 1 743 mm3per putaran untuk pupuk
TSP, KCl, dan Urea. Adanya sikat berfimgsi sebagai penyekat dan penahan

keluamya pupuk agar tidak melebihi penjatahan yang diarapkan.
Penjatahan pupuk pada penjatah pupuk yang meng-ounakan sikat penahan
lebih baik dibandiigkan tanpa memakai sikat penahan.

Sedangkan penjatah

pupuk yeng memiliki celah tanpa sudut (penjatah pupuk keempat) lebih baik
penjatahannya dibandigkan dengan yang memiliki sudut (penjalah pupuk
pertama). Pada penjatah pupuk IV bukaan katup ruang penjatah yang paling tepat
adalah pada bukaan 40 mm untuk pupuk Urea dan TSP, dan bukaan 30 mm untuk
pupuk KC1.
Guncangan pada alat pemupuk sangat mempengaruhi penjatahan yang
diiasilkan.

Dengan adanya guncangan, penjatahan yang keluar lebih besar

daripada alat dalam keadaan diam. Sedangkan kecepatan putar tidak berpengaruh
terhadap keluamya penjatahan pupuk.

RANCANG BANGUN PENJATAH PUPUK

PADA ALAT TANAM DAN PEMUPUK KEDELAI
DENGAN TENAGA T A R E TRAKTOR TANGAN

Oleh:
YOSI SRIMARLIANI
F01495054

SKRlPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pad2 jurusan TEKNIK PERTANIAN,
Fakultzs teknologi Pertanian,
Institut Pertanian Bogor

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR