Rancangan Penjatahan Benih untuk Alat Tanam dan Pemupuk Kedelai (Clycine max L) dengan Tenaga Tarik Traktor Tangan

f /TE"P
;;z..()()O

'@S

RANCANGAN PENJATAH BENIH
UNTUK ALAT TANAM DAN PEMUPUK KEDELAl
(Glycine maxL) DENGAN TENAGA TARll(

TRAKTORTANGAN

Oleh:
WIDYAARDI

F01495031

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTfTUT PERTANIAN GOGOR
BOGOR


WidYll Ardi. F01495031. Rancangan Pcnjlltllh Bcnih uutllk Alat Tanam dan
PCll1upllk Kcdelai (Glycine max L) dcngan Tcnaga Tarik Traktor Tangan.
Dibawah bil11bingan Dr. Ir. I Ncngah Suastawa, MSc dan Dr. Ir. \Vawan
Herl11awan, MS.
RlNGKASAN

Pada saa( . . ·ini· Indonesia masih mengnupor kedelai untuk l11el11enuhi
kebutuhau dalam negeri. Guua memelluhi kebutuhan dalam negeri akall kedelai,
juga mengmangi impor maka produksi kedelai di Indonesia hams ditingkatkan.
Teknologi mekanis dalam bentuk alat dan mesin pertanian mempakan komponen
produksi penting yang perlu ditingkatkan. Pengguuaan mesin penanam dan
pemupuk yang

ウ・オ。セ@

diharapkan akan dapat memberikan distribusi benih dan

pnpuk yang merata sepelti yang dikehendaki. Masalah telmis yang paling penting
pada alat tanam palawija terletak pada mekanisl11e penjatah benih (metering


device).

Penjatah benih Jerfungsi sebagai penjatah atau pengatm pengeluaran

bellih sesuai dengan jumlah dan interval yang diingiukan. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa dan merancang penjatah benih untuk sebuah mesin penanam
dan pemupuk kedelai.
Perancangan penjatah benih ini memperhatikan parameter-parameter ukman
clan bentuk celah aclalah penjatah bE5nih. Penjatah benih yang clirancang
merupakan metering device tipe lempeng yang bel]lutar (roller) dengan posisi
veltikal. Penjatah benih yang dirancaug ini clilengkapi dengan penutup celah
penjatah dari bahan laser lite nntuk menghindari l1lacetnya putaran lempeng
penjatah akibat benih yang teljepit dau mengnraugi kerusakan benih. Penelitian
ini l1lenganalisa beberapa penjatah benih yang clirallcang clengan parameter snclnt
sisj kiri celah (/31"). Sndut-sndut

/3ls

yang diuji aclalah 30°, 10° dan 0°. luMIah


celah yang cliuji aclalah 4 clan 8. Penelitian ini juga mengallalisa pellgoperasian
alat penanal1lan sepelti : kecepatan putar penjatah bellih, lebar mang penjatah dan
pemakaian sikat pacla pennukaall lempellg penjatah bellih. Pellgujiall lempeng
penjatah benih illi 11lenggunakan kotak benih clan saluran bel1ih yang telah
dirancang sebelu11luya.

Kotak benih dan sa luran benih illi terbuat clari bahan

akrilik sehillgga segala proses yang teljadi di clalalUnya dapat dilihat dan diketahui
dengan jelas.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa

sudut

sisi kiri

eelah

(jJls)


mempengalUhi kapasitas penahanan benih di dalam eelah dan kemudahan benih
masuk ke dalam eelah. Semakin besar Pis maka akan semakin banyak benih yang
teltahan di dalam eelah. Persentase benih teltahan di eelah yang paling besar
yaitu dengan umtan Pis 30°, Pis 10° dan Pis 0°. Sebaliknya semakin besar Pis maka
semakin mudah benih masuk ke dalam eelah.
Lebamya lUang penjatah benih atau semakin banyak benih dalam ruang
penjatah akan menyebabkan semakin banyak benih keluar. Semakin lebar lUang
penjatah maka semakin menggeser grafik distribusi benih ke kanan. Distribusi
pengeluaran benih yang terbaik teJjadi pada lebar lUang penjatah 1.5 em
Keeepatan putar penjatah benih mempengamhi distribusi pengeluaran
benih. Keeepatan putar 15 Ipm menghasilkan distribusi pengeluaran benih yang
lebih baik dibandingkan pada keeepatan 30 rpm
Sikat yang dipasang tegak lums di permukaan lempeng penjatah benih
berfilllgsi untuk memindahkan kelebihan benih yang berada di eelah. Selain itu
sikat juga berfungsi untuk meneegah benih terloneat kelnar tanpa melalui eelah
penjatah benih.

Pemakaian sikat tidak berpengaruh nyata pada pengujian di


laborat0l1um tetapi akall belpengaruh pada pelaksanaan penanaman di lapang
Ilalltinya. Oi lapang diperlukall sikat karella bellih akan terloncat keluar karena
getaran tra1:tor.
Lempeng pelljatah bellih yang menghasilkan distribusi penjatahan terbaik
adalah lempellg penjatah benih dengan

Pis

0°, dengan pengoperasian pada

keeepatan 15 rpm, bukaan katup lUang penjatah 1.5 em dan pemakaian sikat saat
pengoperasian. Perselltase distribusi benih yang dihasilkan untuk pengeluaran 0
benih/penjatuhall, I benih/penjatuhan, 2 benih/penjatuhan, 3 benihlpenjatuhan dan
lebih dari 3 bellih per penjatuhan berturut-tulUt adalah 0%, 8%, 80%, II % dan
1%.

Radius penyebaran benih yang dihasilkan oleh lempeng penjatah benih dan
pengoperasian yang terbaik adalah 13.0 I mm.

Jarak' tanam yang dihasilkan


dengan rata-rata 250.01 mm dari yang diharapkan 250 mm.
tanam minimum yang dihasilkall adalah 223.86 mm.

Rata-rata jarak

RANCANGAN PENJATAII BENIII
UNTUK ALAT TANAM DAN PEMUPUK KEOELAI
HgセャG」ゥ・@

DENGAN TENAGA TARIK TRAKTOR TANGAN

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian
di Fakultas Teknologi Peltallian
Institnt Peltanian Bogor

OIeh:


WIDYAARDI

F01495031

2000
FAKULTAS TEK1'\/OLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANl