Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Terhadap

5.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Terhadap

Pembentukan Konsep Diri Pada Narapidana Remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri seperti, reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peran individu, dan identifikasi terhadap orang lain tidak mempengaruhi konsep diri responden, dimana P= 0.129 P0.05, dan F =2.350 F t 2.52. Secara keseluruhan sebagai satu kesatuan faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri memliki hubungan yang negatif dengan interpretasi lemah r = - 0.171. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa penelitian H diterima. Dan faktor reaksi dari orang lain mempengaruhi pembentukan konsep diri pada narapidana remaja dengan nilai signifikan P= 0.006 P0.05, dan F = 7.863, F t 2.52. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Argy dalam Hardy Hayes 1998 mengatakan bahwa konsep diri remaja dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu reaksi dari orang lain, perbandingan dengan orang lain, peranan individu, identifiksai terhadap orang lain, seharusnya dapat ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri terhadap pembentukan konsep diri pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan. Namun kenyataannya, pada studi ini ditemukan hubungan negatif dengan interpretasi lemah. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor ekonomi, hal ini didukung dari data demografi responden, bahwa 60 responden tidak memiliki pekerjaan dan tindakan kriminal terbanyak adalah mencuri 30. Hal ini sesuai dengan penyataan Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 Bawengan 1991 dari hasil penelitiannya pada sejumlah narapidana yang melakukan pencurian dan telah dihukum dirumah penjara Ambon. Semua narapidana Ambon melakukan pencurian sebagai akibat tekanan ekonomi. Hal ini sependapat dengan pernyataan Rand Connger Sigelman dan Shaffer, 1975 orangtua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan tidak mampu mengatasi masalah finansialnya, cenderung menjadi depresi dan mengalami konflik keluarga akhirnya mempengaruhi masalah remaja seperti kenakala remaja dan tindakan kriminalitas. Faktor yang lain sebagaimana dikemukakan oleh Hurlock 1996 bahwa ada 12 faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu: 1 fisik; 2 tempo kematangan biologis; 3 sikap terhadap anggota keluarga; 4 harapan orang tua; 5 sikap terhadap teman sebaya; 6 masalah pribadi keluarga; 7 masalah ekonomi keluarga; 8 sekolah; 9 pendapat teman sebaya; 10 agama; 11 kesempatan sekolah; dan 12 pengaruh radio- televisi. Menurut penelitian Maria 2007 faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu, Usia, tingkat pendidikan, dan lingkungan. Grinder 1978, berpendapat bahwa konsep diri pada masa anak-anak akan mengalami peninjauan kembali ketika individu memasuki masa dewasa. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa konsep diri dipengaruhi oleh meningkatnya faktor usia. Pendapat tersebut diperkuat oleh hasil penelitiannya Thompson1973 dalam Partosuwido, 1992 yang menunjukkan bahwa Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 nilai konsep diri secara umum berkembang sesuai dengan semakin bertambahnya tingkat usia. Pengetahuan merupakan bagian dari suatu kajian yang lebih luas dan diyakini sebagai pengalaman yang sangat berarti bagi diri seseorang dalam proses pembentukan konsep dirinya. Pengetahuan dalam diri seorang individu tidak dapat datang begitu saja dan diperlukan suatu proses belajar atau adanya suatu mekanisme pendidikan tertentu untuk mendapatkan pengetahuan yang baik, sehingga kemampuan kognitif seorang individu dapat dengan sendirinya meningkat. Hal tersebut didasarkan pada pendapat Epstein 1973 bahwa konsep diri adalah sebagai suatu self theory, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan diri yang tersusun atas dasar pengalaman diri, fungsi, dan kemampuan diri sepanjang hidupn. Shavelson Roger 1982 berpendapat bahwa konsep diri terbentuk dan berkembang berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari lingkungan, terutama dipengaruhi oleh penguatan-penguatan, penilain orang lain, dan atribut seseorang bagi tingkah lakunya. Menurut Rahmat 2004, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada remaja yaitu, orang lain dan kelompok rujukan reference group. Sullivan dalam Rahmat, 2004 menjelaskan bahwa jika kita diterima oleh orang lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan diri kita, kita akan cenderung bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya jika orang lain merendahkan, menyalahkan, dan menolak kita, kita akan cenderung tidak menyenangi diri kita. Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 Dalam kehidupan bermasyarakat, kita mengikuti organisasi atau kelompok masyarakat yang memiliki norma-norma tertentu. Kelompok itulah yang secara emosional mengikat kita dengan norma-norma dan ciri- ciri kelompok tersebut. Berikut akan dijabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri pada narapidana remaja yang diawali dari faktor yang paling hingga faktor yang paling besar pengaruhnya dari analisa backward . a. Perbandingan Dengan Orang Lain Dalam tahap perkembangan remaja, mereka atau individu tersebut sering membandingakn dirinya dengan orang lain, khususnya teman sebaya. Dari hasil data yang diperoleh dari responen narapidana di lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, menunjukkan bahwa sebanyak 54.1 responden sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain dan 45.9 responden tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain khususnya teman sebaya. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Hans sebald Sigelman dan Shaffe, 1995 bahwa teman sebaya memberikan pengaruh dalam memilih : cara berpakaian, hobi, perkumpulan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Mereka mampu melihat bahwa orang itu sebagai individu yang unik, dengan perasaan, nilai-nilai, minat dan sifat-sifat kepribadian yang beragam, sehingga remaja itu sendiri dapat meniru dan menemukan teman yang memiliki kesamaan dalam hal minat, nilai-nilai, dan pendapat. Peter dan Anna Freud mengemukakan, bahwa kelompok teman sebaya memberikan kesempatan yang penting untuk pemahaman tentang konsep diri, masalah dan tujuan yang lebih jelas. Namun Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 sering sekali kelompok teman sebaya memberikan kontribusi negatif terhadap perkembangan konsep diri remaja. Penelitian Kandel Adam dan Gullota, 1983 mengemukakan bahwa kesamaan dalam menggunakan obat-obat terlarang, merokok, mencuri, minum-minuman keras mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemilihan teman. Hal ini disebabakan remaja dituntut oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk belajar kemandirian sosial, warga negara yang bertanggungjawab, pernikahan dan hidup berkeluarga, kompetensi vokasional Conger 1983. b. Identifikasi Terhadap Orang Lain Identifikasi terhadap orang lain khususnya tokoh idola sangat berpengaruh terhadap perkembangan konsep diri. Menurut Gunarsa 2003 menyatakan bahwa tokoh-tokoh identifikasi yang benar-benar dapat dipertanggung jawabkan sangat penting dalam perkembangan konsep dirinya khususnya identitas diri, orangtua dalam hubungan dengan anak tercipta adanya suasana yang baik. Sehingga memungkinkan terjadinya identifikasi orangtua. Identifikasi hampir dapat disamakan dengan penilaian, aspek-aspek lain dari kepribadian seseorang akan diambilnya dan dijadikan bagian dari kepribadianya. Menurut penelitian koordinator MSI UII 2007, menyatakan bahwa sejauh mana remaja mampu meraih identitas dirinya dalam pembentukan konsep dirinya tergantung remaja menempatkan diri dengan memperoleh tokoh idola, teman sebaya baik dalam kelompok, teman sebaya, peer atau dalam keluarga. Hasil penelitian yang dilakukan pada narapidana di Lapas Klas IIA A nak Tanjung Gusta Medan menunjukkan bahwa 52.5 responden tidak memiliki Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 tokoh identifikasi dan 47.5, atau dengan perkataan lain dapat disebutkan bahwa sebagian besar responden belum memiliki tokoh identifikasi dalam membentuk konsep dirinya dan mungkin para remaja masih mencari tokoh identifikasihnya sendiri yang menentukan cara hidup dewasa dikemudian hari. c. Peranan Individu Peran individu yaitu norma dan harapan mengenai tingkah laku individu yang dimiliki oleh orang-orang dilingkungan dekat dengan individu. Menurut penelitian Maria 2007, bahwa peran persepsi keharmonisan keluarga mempengaruhi terhadap pembentukan konsep diri, hal ini sama seperti yang dinyatakan oleh Santrock 1996 dalam Maria, 2007 bahwa faktor yang paling berperan membentuk konsep diri adalah faktor keluarga, lingkungan, terutama teman sebaya. Mengingat banyaknya perubahan peran sosial yag dialami dan dihayati sorang remaja sesuai semakin majemuknya suatu masyarakat, suku, maka dapat dibayangnkan betapa banyak masalah yang dihadapinya. Jika remaja tidak mampu mengatasi konflik peran dalam dirinya, maka dirinya akan masuk kejalan yang salah, kasus-kasus penyalahgunaan narkoba, atau kenakalan remaja lainnya bahkan kriminalitas. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, sesuai dengan pernyataan Santrock 1996 dalam Maria, 2007, diperoleh data 55.9 responden melakukan peran sesuai dengan tuntutan lingkungannya dan 44.1 tidak melakukan peran sesuai dengan tuntutan lingkungannya.Atau dengan kata lain dapat disebutkan bahwa sebagian besar responden melakukan peran Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008 di lingkungannya sesuai dengan tugas perkembangan remaja memperoleh peran sosial. d. Reaksi Dari Orang Lain Hasil penelitian ni menunjukkan bahawa dari ke empat faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri diteliti, faktor reaksi dari orang lain yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap pembentukan konsep diri, itu berkembang berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari lingkungan, penilaian dari orang lain, bagaimana orang lain memperlakukan indvidu, dan apa yang dikatakan orang lain tentang individu akan dijadikan acuan untuk menilai dirinya sendiri. Rosenberg dalam Demo dan Seven-Williams, 1984. Masa remaja merupakan saat individu mengalami kesadaran akan dirinya tentang bagaimana pendapat orang lain tentang dirinya. Pernyataan ini didukung oleh Cooley dalam Harry dan Hayes, 1998 membuktikan bahwa dengan mengamati pencerminan perilaku terhadap respon yang diberikan oleh orang lain maka individu dapat mempelajari dirinya sendiri dan sangat berpengaruh dalam pembentukan konsep diri. Jadi jika orang lain merespon secara negatif, maka hal itu dapat membawa akibat yang cukup serius bagi konsep diri individu. Hasil penelitian terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarkatan Klas IIA Anak Tanjung Gusta Medan, menunjukkan bahwa sebagian besar responden 60.8 mendapat reaksi dari orang lain terhadap diri individu, dan 39.2 responden tidak mendapat reaksi dari orang lain terhadap diri individu. Atau dengan kata lain sebagian besar perilaku individu mendapat responden dari orang lain, sehingga individu dapat mempelajari dirinya sendiri. Christa Gumanti Manik : Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri Pada Narapidana..., 2007 USU e-Repository © 2008

5.2.2 Pembentukan Konsep Diri