Identifikasi dan Rumusan Masalah Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja

Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu Penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor manajerial kepala sekolah menjadi faktor yang layak diteliti secara berkesinambungan dan terencana untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian mutu sekolah yang baik melalui kinerja manajerial kepala sekolah yang dipengaruhi oleh motivasi kerja dan pendidikan pelatihan kepala sekolah

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Menurut Sugiyono, 2008:35 definisi masalah adalah: “Merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.” Identifikasi masalah penelitian diantaranya: 1. Peran kepala sekolah sebagai manajer seperti yang dijelaskan di atas akan berjalan lebih baik ketika kepala sekolah memiliki kesinergisan antara keahlian yang dimiliki dengan tugas yang diembannya sebagai manajer di sekolah. 2. Banyak mengikuti pelatihan-pelatihan, baik yang berkaitan langsung dengan kekepalasekolahan maupun pelatihan manajemen guna meningkatkan kualitas kinerja kepala sekolah sebagai manajer, merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan atas kemampuannya dalam mengelola dan mengendalikan mutu sekolah. 3. Untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia memerlukan motivasi kerja dari seorang pimpinan, Ketika melakukan pekerjaan

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja

Dan Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu perbuatan yang bersifat sadar, seseorang selalu didorong oleh maksud atau motif tertentu, baik yang obyektif maupun subyektif. Motif atau dorongan dalam melakukan pekerjaan itu sangat besar pengaruhnya pada hasil kerja. Seseorang bersedia melakukan pekerjaan bilamana motif yang mendorongnya cukup kuat dan tidak mendapat saingan atau tantangan dari motif lain yang berlawanan, demikian pula sebaliknya. 4. Keragaman keahlian dan keragaman keikutsertaan dalam mengikuti pelatihan-pelatihan dalam jabatan. 5. Adanya kesenjangan antara upaya maksimal kemampuan manajerial kepala sekolah dengan mutu sekolah di SMP Negeri se-Kabupaten Karawang dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah masih rendahkurang. 6. Rendahnya hasil Ujian Nasional, yang ditandai dengan urutan kedua terakhir tingkat Provinsi Jawa Barat di tahun 20102011. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, penulis menganggap adanya dugaan bahwa hal itu terjadi karena kontribusi motivasi kerja dan pendidikan pelatihan terhadap kinerja manajerial kepala sekolah berbeda- beda sehingga berimplikasi terhadap pelaksanaan manajemen berbasis sekolah kurang efektif di sekolahnya masing-masing.. Fenomena itu sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui sebuah penelitian yang difokuskan pada judul penelitian ”Kontribusi Motivasi Kerja, dan Pendidikan Pelatihan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Manajerial Kepala Sekolah di SMP Negari se- Kabupaten Karawang ”

H. Asep Suhendi, 2012 Kontribusi Motivasi Kerja