KERUSAKAN PANTAI DITINJAU BERDASARKAN UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Kasus : Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah).

(1)

KERUSAKAN PANTAI DITINJAU BERDASARKAN

UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN

DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

(Studi Kasus : Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Titin S Sitompul NIM. 3123311058

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Titin S Sitompul, NIM : 3123311058, Kerusakan Pantai Ditinjau Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus : Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus : Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah). Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang dari kelurahan Pandan dan 3 orang dari masyarakat disekitar pantai. Alat pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara purposive sehingga data yang diperoleh disajikan secara deskriptif, yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor penyebab terjadinya kerusakan pada pantai yaitu faktor kurangnya dukungan pemerintah daerah dalam pengelolaan pantai seperti belum ada program khusus yang diberikan kepada masyarakat tentang sosialisasi bagaimana pengelolaan Pantai Pandan serta sarana dan prasarana di Pantai Pandan masih kurang memadai seperti tidak banyaknya disediakan tempat pembuangan sampah yang mengakibatkan lingkungan pantai menjadi kotor atau kurang bersih. Upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan pantai ditinjau dari UUPPLH No. 32 tahun 2009 yaitu dengan membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Formdarwis yang bergerak dibidang masyarakat agar lebih sadar dalam hal berwisata dan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan membuat bronjong atau batu panjang sebagai pemecah ombak. Pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan Pantai Pandan yaitu respon dari masyarakat ada yang baik dalam hal menanggapinya dan memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar pantai serta ada juga yang kurang peduli.

Kata kunci: Kerusakan pantai, Perlindungan dan pengelolaan lingkungan


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan, dan penulis menyadari skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa doa dan dukungan dari berbagai pihak serta berkat kesehatan dan ilmu pengetahuan yang penulis peroleh dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagai suatu karya ilmiah, hal ini disebabkan oleh faktor keterbatasan penulis sebagai manusia yang masih berada dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak berupa saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.


(6)

3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, S.H, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Yusna Melianti, MH sebagai dosen pembimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk ilmu, arahan, bimbingan, waktu dan pikiran yang penulis peroleh dalam pengerjaan sikripsi.

5. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga untuk ilmu, nasehat, arahan, bimbingan, waktu dan pikiran yang penulis peroleh selama menjadi mahasiswi di Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED

yang telah banyak memberikan ilmu, nasehat dan dukungan yang penulis peroleh selama menjadi mahasiswi di Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS UNIMED.

7. Kepada Kelurahan Pandan/Mangga Dua yang telah bersedia menjadi tempat penelitian penulis, terkhusus kepada Bapak Masral sebagai Lurah Pandan/Mangga Dua , Bapak Marapilian Panggabean, Bapak Hasnan Koto dan Ibu Ernalita Sitompul selaku narasumber yang sudah meluangkan banyak waktu ditengah-tengah kesibukan yang sudah bersedia untuk diwawancarai.


(7)

8. Teristimewa buat kedua orangtua, Ayahanda Alm. Saifuddin Sitompul yang tidak dapat melihat putri bungsumu ini menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar sarjana pendidikan dan semoga almarhum Ayah dilapangkan disisi-Nya serta Ibunda tercinta Ratna Wirna Tambunan, wanita hebat yang telah melahirkan penulis yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkah penulis.

9. Keluarga besar, Uning Rama dan Bang Ratno, Uning Erna dan Bang Hotler, Uning Sri dan Bang Nasaruddin, Ogek Ucok (Rosihan) dan Kak Neila, Uning Isah dan Bang Syafril, Ogek Batok (Sahputera) dan Kak Dewi, serta Ogek Sahril dan Kak Sari yang selalu mendukung penulis baik dalam bentuk dukungan moril dan doa. Kepada keponakan-keponakan, Madhan, Anita, Abrar, Andi, Bustanul, Ambar, Ihsan, Sakhiy dan Fathin yang selalu menghibur etek atau bou (penulis) dan semoga seluruh keluarga dilindungi oleh Allah SWT dan selalu diberi keberkahan disetiap langkah.

10. Kepada teman seperjuangan, khususnya TKR (Kristina dan Rika), teman

selama masa-masa kuliah yang jadi teman curhat, teman berdebat dan semoga pertemanan kita tidak berakhir sampai disini. Semoga sukses buata kita.

11. Kepada seluruh mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Medan khususnya angkatan 2012 Ekstensi A yaitu kak Tia, Desi, Putri, Imah, Kak Leny, Cece, Dewi, Dwi, Faisal, Arfah,


(8)

Nasir, Uci, Nirwana, Yemima, Yeni, Sherly, Berma, Indra, Berma, Rendy dan Holong dan juga teman-teman yang lain. Sukses untuk kita dan tetap menjadi kebanggaan dan mengharumkan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FIS Universitas Negeri Medan.

12. Kepada teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Lubuk Pakam, Medina, Chikita, Hikayah, Utami, Juliana, Tantri, Diah, Merry, Yesni, Lisma, Ester, Ningsih, Yudi, Bang Andi, Alex, Johannes, Charolous, Tiarma, Santi dan Rina yang telah menjadi bagian hidup selama 3 bulan bersama-sama dan semoga kita bersama-sama-bersama-sama lulus tahun ini.

13. Kepada teman-teman seperjuangan juga walaupun tidak sama universitas

Yayuk, Elsa, Fitri, Roslina semoga kalian juga bisa di tahun ini kita lulus bersama-sama dan semoga sukses buat kita semua serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT yang membalas segala niat dan kebaikan semua yang penulis telah sebutkan diatas maupun yang belum sempat ditulis. Akhir kata, Penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan kepada diri pribadi penulis.

Medan, Juni 2016 Penulis

Titin S Sitompul NIM.3123311058


(9)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK .... .. ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI . . ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Tinjauan Teoritis ... 7

1. Hukum Lingkungan... 7

a. Unsur-unsur Lingkungan Hidup ... 9

b. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup ... 12

2. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)... 14

3. Pengelolaan Pantai ... 17

4. Peran dan Partisipasi Masyarakat ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Penelitian ... 22


(10)

vii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 24

1. Variabel Penelitian ... 24

2. Defenisi Operasional ... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ... 24

E. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

A.Hasil Penelitian ... 26

1.Letak Geografi dan Topografi ... 26

2.Kondisi Penduduk ... 28

A. Penyajian Data ... 29

B.Analisis Data ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A.Kesimpulan ... 58

B.Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61 LAMPIRAN


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar (a) Kondisi Pantai Pandan dan beberapa speed boat ... 26 Gambar (b) Lingkungan sekitar Pantai Pandan ... 51


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Instrumen Penelitian Wawancara

2. Dokumentasi Penelitian

3. Nota Tugas

4. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan

5. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial

6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di Kelurahan Mangga Dua

Kecamatan Pandan

7. Surat Bebas Pustaka dari Perpustakaan Jurusan

8. Surat Bebas Pustaka dari Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

9. Surat Bebas Pustaka dari Perpustakaan Unimed

10. Kartu Tanda Bimbingan Skripsi

11. Kartu Tanda Mengikuti Seminar Proposal Penelitian 12. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

13. Daftar Riwayat Hidup


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan hidup Indonesia merupakan karunia yang sangat besar dari Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik agar menjadi sumber kehidupan yang layak bagi manusia. Lingkungan yang juga bagian dari keadaan alam sangat memengaruhi proses kehidupan manusia. Lingkungan juga memberi kontribusi yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang dekat dengan kehidupan manusia seperti ekosistem yang terdapat dilaut berupa terumbu karang, rumput laut serta kekayaan laut lainnya.

Kekayaan yang terdapat didalam laut dapat dimanfaatkan oleh manusia baik untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari maupun untuk kebutuhan hidup manusia lainnya. Lingkungan hidup dapat memberikan kontribusi bagi manusia seperti pantai dapat menjadi objek wisata untuk manusia yang ingin berwisata dengan menikmati suasana pantai maka memberi dampak yang positif bagi manusia. Lingkungan hidup mampu memberikan dampak yang baik dalam kehidupan manusia yang harus disertai dengan tingkah laku manusia dalam menjaga lingkungan disekitarnya.

Namun, pada saat ini lingkungan kurang diperhatikan oleh masyarakat. Hal ini bisa dilihat dalam kehidupan manusia yang sering terjadi masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan hidup seperti banjir, kemarau panjang, kebakaran hutan, tanah longsor, pembuangan limbah industri, maupun limbah


(14)

2

rumah tangga. Banyaknya terjadi masalah lingkungan di kehidupan manusia juga merupakan akibat dari tingkah laku atau perilaku manusia yang tidak bersahabat dengan alam yang seharusnya dijaga dan dilindungi. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah tangan manusia dapat mengakibatkan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan manusia.

Banyaknya kejadian diatas seharusnya manusia dapat menjaga dan mengelola lingkungan hidup yang ada tanpa harus merusak lingkungan hidup tersebut. Hal tersebut didukung oleh UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28H ayat (1) bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan” merupakan bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia yang sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H UUD NRI Tahun 1945. Selanjutnya menurut UUPPLH No. 32 Tahun 2009 Pasal 1, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Berdasarkan Undang-Undang tersebut dapat dilihat bahwa pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia dan juga perilakunya. Hal ini sejalan dengan menurut Siahaan (2004:4) bahwa yang dimaksud dengan “lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat tata ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya”.


(15)

3

Lingkungan hidup juga membutuhkan perlindungan baik dari perlindungan manusia atau masyarakat maupun perlindungan dari lembaga khususnya lembaga hukum agar pengelolaan lingkungan hidup lebih baik lagi. Perlindungan hukum terhadap lingkungan yang dalam hal ini mengenai pengelolan pantai sebagai bagian dari lingkungan hidup yang sangat penting untuk dikelola dan dilindungi.Wibowo (2001:159) mengungkapkan bahwa “lingkungan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamis, kaya keanekaragaman hayati dan banyak manfaatnya bagi masyarakat”.

Pantai sebagai kawasan yang spesifik dan kaya akan keanekaragaman hayati harus dilindungi seperti pada Pantai Pandan yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Tengah terjadi kerusakan yang terjadi dalam komponen pantai baik rumput laut maupun mutu dari air laut yang tercemari oleh sampah ataupun limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah rumah tangga yang belum tersentuh oleh perlindungan hukum. Pengelolaan pantai seharusnya dilakukan oleh masyarakat yang berada dilingkungan pantai tersebut dengan adanya kepedulian warga sekitar pantai seperti tidak membuang sampah sembarangan disekitar pantai diharapkan mampu untuk memberi kontribusi dalam pengelolaan pantai tersebut.

Perlindungan hukum terhadap pengelolaan pantai sangat diperlukan atau sangat dibutuhkan agar ada rasa kepedulian dari masyarakat untuk menjaga keadaan lingkungan pantai dan menjaga keadaan alam disekitarnya dengan pemberian sanksi bagi yang melanggar. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan pantai merupakan salah satu penyebab kurangnya


(16)

4

kepedulian masyarakat terhadap pantai dikarenakan tidak adanya sosialisasi dari lembaga pemerintah mengenai pengelolaan pantai.

Pantai Pandan merupakan pantai yang tergolong pantai wisata bahari dan pengelolaan pantai Pandan harus memerlukan penataan lingkungan yang lebih maksimal serta membuat perlindungan hukum agar pantai lebih terjaga dan terlindungi. Pantai pandan masih kurang bersih karena masih banyaknya sampah-sampah yang berserakan di sekitar lingkungan pantai baik itu sampah-sampah dari usaha-usaha yang dimiliki oleh masyarakat setempat ataupun sampah yang dibawa oleh wisatawan ke pantai. Kerusakan pantai yang disebabkan oleh adanya pembuangan sampah sembarangan maupun pembuangan limbah rumah tangga ke laut menyebabkan air laut di sekitar pantai pandan menjadi kurang bersih dan cenderung lebih kotor.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kerusakan Pantai Ditinjau Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Studi Kasus : Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan yang di buat di dalam latar belakang, maka identifikasi masalah adalah :

1. Upaya perlindungan hukum yang belum maksimal terhadap pengelolaan pantai di KabupatenTapanuli Tengah.

2. Pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan pantai masih rendah.


(17)

5

3. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan pantai. 4. Bentuk dukungan masyarakat dan lembaga di bidang lingkungan masih

belum maksimal dalam pengelolaan pantai.

5. Upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan pantai. 6. Faktor penyebab terjadinya kerusakan pada pantai.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah penting dilakukan agar penelitian tersebut terarah. Apabila masalah di persempit maka kajiannya akan semakin dalam. Untuk itu, penulis membatasi masalah yakni :

1. Faktor penyebab terjadinya kerusakan pada Pantai Pandan.

2. Upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan Pantai Pandan. 3. Pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan Pantai Pandan

masih rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas di atas, maka rumusan masalah dalam permasalahan ini adalah :

1. Apa sajakah faktor penyebab terjadinya kerusakan pada Pantai Pandan? 2. Bagaimana upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan Pantai

Pandan ditinjau dari UUPPLH No. 32 tahun 2009?

3. Bagaimana pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan Pantai Pandan?


(18)

6

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki suatu tujuan, karena tujuan menjadi tolak ukur dari suatu penelitian. Dengan mengetahui tujuan dalam melakukan penelitian tersebut, maka itu akan mempermudah untuk melakukan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktual mengenai kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009 (studi kasus: Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah)

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan kontribusi terhadap permasalahan yang sedang diteliti, dalam hal ini kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.

2. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi penelitian mahasiswa lain untuk melakukan penelitian secara mendalam mengenai kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.

3. Bagi lembaga sebagai bahan evaluasi untuk membuat program tentang pengelolaan pantai.

4. Bagi masyarakat untuk mengetahui kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.


(19)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang berupaya memberikan gambaran secara jelas dan konkret terhadap masalah penelitian yang dibahas secara kualitatif, dan selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif, yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini yaitu Kerusakan Pantai Ditinjau Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan studi kasus di Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya kerusakan pada pantai yaitu adanya sampah-sampah yang terdiri-dari sampah plastik, bekas pohon-pohon yang tidak terpakai berserakan di sekitar Pantai Pandan. Selain itu juga adanya perubahan warna pasir laut tidak berwarna putih melainkan berwarna kecoklatan yang disebabkan oleh pencemaran air limbah rumah tangga ke laut sehingga pasir pantai kurang bersih.

Upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan pantai ditinjau dari UUPPLH No. 32 tahun 2009 yaitu dengan membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Formdarwis yang bergerak dibidang masyarakat agar lebih sadar dalam hal berwisata dan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan atau tidak merusak yang ada di sekitar tempat wisata.


(20)

59

Pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan Pantai Pandan yaitu belum memiliki pemahaman yang baik dan hanya sebagian masyarakat yang dapat peduli untuk menjaga dan melestarikan Pantai Pandan. Sebab, sebagian orang-orang di Tapanuli Tengah ini cara berpikirnya masih rendah.

B. Saran

Dalam penelitian ini diharapkan agar kiranya:

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk pengelolaan pantai dalam meningkatkan pemahaman masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan pantai yang lebih bersih, nyaman dan terjaga dengan baik guna mewujudkan lingkungan hidup dengan sumber-sumber daya alam yang ada di Indonesia yang dilindungi dan dikelola dengan baik. Sebab pada dasarnya manusia memiliki peran dan hak yang sama untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam sesuai dengan UUPPLH No. 32 Tahun 2009. 2. Peran masyarakat sebagai pengelola lingkungan seharusnya menjadi

gambaran untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk menjaga dan melindungi lingkungan disekitarnya baik di darat, laut maupun udara. 3. Diharapkan kepada pemerintah untuk memberikan dukungan sepenuhnya

untuk melindungi dan mengelola lingkungan dengan memberikan sosialisasi untuk memahami bagaimana melindungi dan mengelola lingkungan pantai yang lebih baik dan mengikutsertakan masyarakat terlibat dalam proses pengelolaan dan perlindungan lingkungan pantai.


(21)

60

4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui tingkat kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.


(22)

61

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Arifin, Syamsul. (2012). Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup di Indonesia. Jakarta : PT. Sofmedia.

Hamidi. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Muhammadiyah Malang : Malang.

Makarao, Mohammad Taufik. (2006). Aspek-Aspek Hukum Lingkungan. Jakarta : Indeks.

Melianti, Yusna. (2014). Etika dan Hukum Lingkungan. Medan : Laboratorium PPKn FIS Universitas Negeri Medan.

Nasution. (2002).Penelitian Ilmiah. Jakarta :PT. Bumi Aksara

Rahmadi, Takdir. (2011). Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta : Rajawali Press.

Setiawan, Deny. (2014). Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium PPKn FIS Universitas Negeri Medan.

Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Siahaan, N.H.T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi

Kedua. Jakarta : Erlangga.

Supriadi. (2008). Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika.

Jurnal:

Novianty, Riny dkk. (2011). Identifikasi Kerusakan dan Upaya Rehabilitasi

Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjara

Wibowo, Mardi. (2001). Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk

Penataan Kawasan Pantai. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol.2 No.2

Mei, hlm. 159.

Makalah:

Harahap, R. Hamdani. (2015). Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat

Yang Berkelanjutan. Makalah pada Workshop Membangun Sinergitas

Ekonomi, Lingkungan, Hukum, Budaya dan Keamanan Untuk Menegakkan Negara Maritim Yang Bermartabat, USU Medan.


(23)

62

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Tesis:

Arif, Ainul. (2008). Pengaturan Hukum Dalam Mewujudkan Pengelolaan

Wilayah Pesisir yang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Rembang.Tesis

Magister pada Universitas Diponegoro Semarang : Tidak di Terbitkan

Website:

http://tapanulitengahkab.bps.go.id http://tapteng.go.id


(1)

E. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki suatu tujuan, karena tujuan menjadi tolak ukur dari suatu penelitian. Dengan mengetahui tujuan dalam melakukan penelitian tersebut, maka itu akan mempermudah untuk melakukan penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktual mengenai kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009 (studi kasus: Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah)

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan kontribusi terhadap permasalahan yang sedang diteliti, dalam hal ini kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.

2. Sebagai bahan pemahaman dan pembelajaran bagi penelitian mahasiswa lain untuk melakukan penelitian secara mendalam mengenai kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.

3. Bagi lembaga sebagai bahan evaluasi untuk membuat program tentang pengelolaan pantai.

4. Bagi masyarakat untuk mengetahui kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.


(2)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang berupaya memberikan gambaran secara jelas dan konkret terhadap masalah penelitian yang dibahas secara kualitatif, dan selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif, yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini yaitu Kerusakan Pantai Ditinjau Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan studi kasus di Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab terjadinya kerusakan pada pantai yaitu adanya sampah-sampah yang terdiri-dari sampah plastik, bekas pohon-pohon yang tidak terpakai berserakan di sekitar Pantai Pandan. Selain itu juga adanya perubahan warna pasir laut tidak berwarna putih melainkan berwarna kecoklatan yang disebabkan oleh pencemaran air limbah rumah tangga ke laut sehingga pasir pantai kurang bersih.

Upaya pemerintah daerah dalam mengatasi kerusakan pantai ditinjau dari UUPPLH No. 32 tahun 2009 yaitu dengan membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Formdarwis yang bergerak dibidang masyarakat agar lebih sadar dalam hal berwisata dan mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan atau tidak merusak yang ada di sekitar tempat wisata.


(3)

Pemahaman masyarakat dalam menjaga dan melestarikan Pantai Pandan yaitu belum memiliki pemahaman yang baik dan hanya sebagian masyarakat yang dapat peduli untuk menjaga dan melestarikan Pantai Pandan. Sebab, sebagian orang-orang di Tapanuli Tengah ini cara berpikirnya masih rendah. B. Saran

Dalam penelitian ini diharapkan agar kiranya:

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk pengelolaan pantai dalam meningkatkan pemahaman masyarakat untuk melindungi dan mengelola lingkungan pantai yang lebih bersih, nyaman dan terjaga dengan baik guna mewujudkan lingkungan hidup dengan sumber-sumber daya alam yang ada di Indonesia yang dilindungi dan dikelola dengan baik. Sebab pada dasarnya manusia memiliki peran dan hak yang sama untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam sesuai dengan UUPPLH No. 32 Tahun 2009. 2. Peran masyarakat sebagai pengelola lingkungan seharusnya menjadi

gambaran untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk menjaga dan melindungi lingkungan disekitarnya baik di darat, laut maupun udara. 3. Diharapkan kepada pemerintah untuk memberikan dukungan sepenuhnya

untuk melindungi dan mengelola lingkungan dengan memberikan sosialisasi untuk memahami bagaimana melindungi dan mengelola lingkungan pantai yang lebih baik dan mengikutsertakan masyarakat terlibat dalam proses pengelolaan dan perlindungan lingkungan pantai.


(4)

60

4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mengetahui tingkat kerusakan pantai ditinjau berdasarkan UUPPLH No. 32 Tahun 2009.


(5)

61

Hamidi. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Universitas Muhammadiyah Malang : Malang.

Makarao, Mohammad Taufik. (2006). Aspek-Aspek Hukum Lingkungan. Jakarta : Indeks.

Melianti, Yusna. (2014). Etika dan Hukum Lingkungan. Medan : Laboratorium PPKn FIS Universitas Negeri Medan.

Nasution. (2002).Penelitian Ilmiah. Jakarta :PT. Bumi Aksara

Rahmadi, Takdir. (2011). Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta : Rajawali Press.

Setiawan, Deny. (2014). Metodologi Penelitian. Medan : Laboratorium PPKn FIS Universitas Negeri Medan.

Soemarwoto, Otto. (2004). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Penerbit Djambatan.

Siahaan, N.H.T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Supriadi. (2008). Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika. Jurnal:

Novianty, Riny dkk. (2011). Identifikasi Kerusakan dan Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Kabupaten Subang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjara

Wibowo, Mardi. (2001). Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Untuk Penataan Kawasan Pantai. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol.2 No.2 Mei, hlm. 159.

Makalah:

Harahap, R. Hamdani. (2015). Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat Yang Berkelanjutan. Makalah pada Workshop Membangun Sinergitas Ekonomi, Lingkungan, Hukum, Budaya dan Keamanan Untuk Menegakkan Negara Maritim Yang Bermartabat, USU Medan.


(6)

62

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Tesis:

Arif, Ainul. (2008). Pengaturan Hukum Dalam Mewujudkan Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Rembang.Tesis Magister pada Universitas Diponegoro Semarang : Tidak di Terbitkan Website:

http://tapanulitengahkab.bps.go.id http://tapteng.go.id