BAB 1PENDAHULUAN Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon.

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pemasyarakatan atau yang biasa disebut dengan LAPAS
atau LP merupakan unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang merawat
dan membina narapidana dibawah Direktorat Jendral Pemasyarakatan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Narapidana adalah
seseorang yang melakukan tindak kejahatan dan telah menjalani
persidangan dan telah diponis hukuman pidana serta ditempatkan dalam
suatu wadah yang disebut Lembaga Pemasyarakatan (Depkes, 2009).
Departemen Kesehatan pada tahan 1988 bekerjasama dengan
Departemen Kehakiman melalui studi mengenai makanan di beberapa
institusi rumah tahanan Negara (Rutan) dan lembaga pemasyarakatan
(Lapas),

memberikan

informasi

bahwa


konsumsi

makanan

yang

disediakan di Rutan dan Lapas bagi warga binaan masih kurang
dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Selanjutnya, hasil studi
tentang kesehatan warga binaan di Rutan dan Lapas yang dilakukan
Departemen Kesehatan dan Departemen Kehakiman pada tahun 1990,
menunjukkan bahwa prevalensi penyakit kurang gizi adalah 14,3% dan
prevalensi penyaki-penyakit yang berhubungan dengan gizi mencapai
40,9% (Depkes, 2009).
Status gizi menjadi penting karena merupakan salah satu faktor
resiko untuk terjadinya penyakit atau bahkan kematian. Apabila
seseorang memiliki status gizi yang baik maka akan berkontribusi
1

terhadap kesehatannya dan memiliki kemampuan untuk menjalankan

aktivitasnya sehari-hari. Status gizi seseorang sering dikaitkan dengan
asupan makan sehari-hari, salah satu faktor langsung yang dapat
mempengaruhi status gizi yaitu asupan energi dan asupan protein.
Asupan energi dan protein akan terpenuhi apabila makanan yang
disediakan memenuhi standar kualitas makanan yang baik. Yang
dimaksud berkualitas adalah makanan yang bernilai gizi baik, bersih,
aman, dan tidak berbahaya bagi kesehatan (Supariasa, 2002).
Penelitian

sebelumnya

yang

dilakukan

oleh

Novita

(2015)


menyebutkan bahwa tingkat kecukupan energi dan protein narapidana
berada pada kategori defisit berat (57,14%) dan protein berada pada
kategori normal 34,3%), sedangkan status gizi narapidana berada dalam
kategori normal (45,7%) dan lebih (51,4%). Sedangkan menurut Undangundang Nomor 12 tentang Pemasyarakatan, Narapidana mendapatkan
hak pelayanan kesehatan dan makanan yang layak, oleh karena itu
setiap Lembaga Pemasyarakatan memiliki sistem penyelenggaraan
makanan yang merupakan suatu bentuk kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan gizi narapidana sehingga dapat menjalankan aktivitas seharihari dengan baik.
Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon telah menetapkan angka
kecukupan bagi narapidana/warga binaan adalah sebesar 2250 kalori/hari
dan angka kecukupan protein berkisar 60-65 gram/hari. Angka kecukupan
energi dan protein yang telah ditetapkan tersebut umumnya sudah
memenuhi kebutuhan gizi sehari narapidana, namun pada kenyataanya
dari hasil observasi awal diketahui bahwa status gizi narapidana di
2

Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon berada pada kategori Kurus
(40%), Normal (44%), dan Lebih (16%). Penyelenggaraan makanan di
Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon menyediakan makanan bagi

narapidana 3 kali dalam 1 hari, kemudian dari hasil observasi awal,
terdapat makanan bersisa dan bahkan tidak dimakan.
Penyelenggaraan Makanan Lembaga Pemasyarakatan Klas 1
Cirebon ini tidak memiliki koki atau juru masak, melainkan dilakukan oleh
para narapidana itu sendiri dengan keterampilan memasak dan peralatan
yang seadanya. Sementara itu, syarat dari penyelenggaraan makanan
banyak adalah petugas pengolahan makanan setidaknya berpengalaman
dan mempunyai keahlian di bidang mengolah makanan, sehingga mutu
dan cita rasa makanan terjamin (Depkes,2009). Lain hal jika yang
melakukan pengolahan makanan adalah narapidana itu sendiri dengan
kemampuan yang seadanya, maka akan menyebabkan makanan dengan
mutu dan cita rasa kurang terjamin dan hal ini dapat mengakibatkan para
narapidana tidak berselera dengan makanan yang ada bahkan sering
tidak memakan makanan tersebut sehingga dapat berpengaruh terhadap
status gizi narapidana.
Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang hubungan asupan energi dan asupan protein dengan status gizi
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon.
B. Perumusan Masalah
“Apakah ada hubungan asupan energi dan supan protein dengan

status gizi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon?”

3

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan
energi dan asupan protein dengan status gizi narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik Responden narapidana meliputi usia,
aktivitas, pendidikan, lama dibina, dan riwayat penyakit di
Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon
b. Mengetahui gambaran sistem penyelenggaraan makanan meliputi
perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, penerimaan
bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan bahan
makanan, pengolahan bahan makanan serta pendistribusian
makanan di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon
c. Mengetahui asupan energi, asupan protein dan status gizi
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon

d. Menganalisis hubungan asupan energi dan asupan protein
dengan status gizi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas
1 Cirebon
D. Manfaat Penelitian
1. Penulis
Penulis diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
serta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.

4

2. Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini sebagai tambahan serta masukan kepada
pihak

Dinas

Kesehatan

untuk


memberikan informasi

tentang

penyelenggaraan makanan bagi narapidana/warga binaan.
3. Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak
Lembaga

Pemasyarakatan

penyelenggaraan

makanan

5

untuk
bagi


meningkatkan

kualitas

narapidana/warga

binaan

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Asupan Protein dan Status Gizi Pada Balita di Puskesmas Cikidang Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi tahun 2012

0 10 53

Gambaran status gizi dan asupan protein pada anak usia 13-15 tahun di Madrasah Pembangunan Tsanawiyah Ciputat 2015

1 31 71

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEINDENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA DI LEMBAGA Hubungan Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Cirebon.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DAN ASUPAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN PENYAKIT PARU Hubungan Antara Asupan Energi Dan Asupan Protein Dengan Status Gizi Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Prok) Rawat Jalan Di Rumah Sakit Paru Dr. A

0 4 25

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, ASUPAN PROTEIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA TENAGA KERJA WANITA Hubungan Asupan Energi, Asupan Protein Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Bagian Finishing 3 Pt Hanil Indonesia Ne

0 11 28

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, ASUPAN PROTEIN DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA Hubungan Asupan Energi, Asupan Protein Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja Pada Tenaga Kerja Wanita Bagian Finishing 3 Pt Hanil Indonesia Nepen Teras Boyolali.

0 1 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Ka

0 4 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA, ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN BALITA DENGAN STATUS Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita, Asupan Energi Dan Protein Balita Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono I Kabupaten Boyolal

0 2 17

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DENGAN STATUS GIZI DAN TEKANAN DARAH GERIATRI DI PANTI WREDA SURAKARTA.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER NASOFARING HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER NASOFARING DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 4 15