20 b
Mau bergaul dengan teman secara baik c
Bergairah dalam belajar d
Dapat berkonsentrasi dalam belajar e
Menghargai terhadap diri sendiri dan orang lain 8
Sedangkan karakteristik untuk emosi yang tidak stabil yaitu: a
Menunjukkan wajah yang murung b
Mudah tersinggung c
Tidak mau bergaul dengan orang lain d
Suka marah-marah e
Suka mengganggu teman f
Tidak percaya diri e.
Perkembangan Sosial 1
Adanya perluasan hubungan baik dengan keluarga maupun teman sebaya
2 Anak memiliki kesanggupan untuk menyesuaikan diri dari sikap
egosentris menjadi sosiosentris 3
Anak berminat terhadap aktivitas teman sebayanya 4
Anak berkeinginan kuat untuk diterima dalam sebuah kelompok 5
Merasa tidak senang apabila ditolak atau tidak diterima dikelompoknya
6 Anak dapat menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebaya
maupun lingkungan 7
Anak dapat diberi tugas kelompok baik yang membutuhkan tenaga fisik maupun yang membutuhkan pikiran
f. Perkembangan Kesadaran Beragama
1 Sikap keagamaan anak masih bersifat reseptif namun sudah disertai
dengan pengertian 2
Pandangan dan paham ketuhanan diperoleh secara rasional 3
Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan tugas ritual diterimanya sebagai keharusan moral
4 Kepercayaan anak terhadap Tuhan bukan hasil pemikiran, namun
perasaan yang berhubungan erat dengan kasih sayang dan perlindungan
5 Kesadaran beragama anak-anak hanya hasil sosialisasi orang tua,
guru, dan lingkungannya 6
Anak akan bertambah kesadaran fugsi agamanya, yaitu fungsi moral dan sosial
7 Anak mulai dapat menerima bahwa nilai agama lebih tinggi dari
nilai pribadi maupun nilai keluarga 8
Anak mulai mengerti bahwa agama bukanlah kepercayaan pribadi atau keluarga, namun kepercayaan masyarakat
9 Kualitas keagamaan anak akan sangat dipengaruhi oleh proses
pembentukan dan pendidikan yang diterimanya.
21 Dari beberapa pendapat yang telah dituliskan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa anak-anak sekolah dasar kelas atas mulai beranjak dewasa, sedangkan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani anak
usia 6-12 tahun lebih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara
langsung. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau
bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan sangat diperlukan untuk mendukung kerangka teori-teori dan kerangka berfikir yang dikemukakan sehingga
dapat digunakan sebagai acuan dalam pengajuan pertanyaan dalam penelitian
1. Penelitian yang pernah dilakukan tentang tingkat kemampuan dasar
bermain sepakbola yang dilakukan oleh Priyadi Dwi Wahyudi 2013, dengan judul “Tingkat Kemampuan Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Siswa Putra Kelas Atas SD Negeri Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul” penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek
penelitian ini yaitu siswa SD Negeri Sriharjo Kelas Atas yang berjumlah 26 siswa. Instrumen menggunakan tes keterampilan sepakbola usia 10-12
tahun dari Daral Fauzi R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 siswa
22 3,85 kategori tinggi, 19 siswa 73,08 kategori sedang, 6 siswa
23,08 kategori kurang. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Sempurno Lego Wibowo 2009 dengan judul “Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa kelas VI SD
Negeri Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa
kelas VI SD Negeri Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta. Sampel yang digunakan siswa kelas VI yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang
digunakan tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun buatan Daral Fauzi R. 2009. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil
penelitian sangat tinggi sebanyak 0 anak atau 0, tinggi sebanyak 14 anak atau 45,161, sedang sebanyak 15 anak atau 48,387, kategori kurang
sebanyak 2 anak atau 6,452, dan kurang sekali sebanyak 0 anak atau 0.
C. Kerangka Berfikir
Di sekolah hasil belajar merupakan sesuatu yang sangat penting sebab akan terkait dengan kriteria minimal seorang siswa menguasai
materi yang telah diajarkan oleh guru termasuk didalamnya hasil pembelajaran sepakbola. Siswa harus mampu mengetahui teknik-teknik
dasar sepakbola dalam materi permainan sepakbola. Agar siswa mampu mengetahui materi yang telah diajarkan dan mendapat nilai yang baik.
Siswa sekolah dasar diharapkan dapat mencapai keberhasilan yang maksimal dalam hasil belajar termasuk materi teknik dasar sepakbola yang
23 telah mereka pelajari. Untuk itu mereka harus mendapat pembelajaran
yang terarah kepada peserta didik. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah-masalah jika belum
diketahui tingkat teknik dasar bermain sepakbola sehingga untuk menguasai teknik dasar sepakbola mereka perlu mempunyai keterampilan
dasarnya. Keterampilan dasar merupakan tindakan yang memerlukan aktivitas yang harus dipelajari agar mendapatkan bentuk gerakan yang
tepat efektif dan efisien. Keterampilan dasar gerak didapat dari proses belajar dengan cara memahami dan melakukan gerakan secara berulang-
ulang. Untuk itu perlu adanya catatan hasil belajar siswa untuk mengetahui keterampilan geraknya dengan tes keterampilan dasar bermain sepakbola.
Menurut Daral Fauzi R 2009:35 tes keterampilan ini merupakan alat yang layak untuk menilai tingkat keberhasilan secara objektif, dan dengan
tes keterampilan ini potensi anak didik dinilai dengan angka yang telah diukur. Kemudian dengan menggunakan data-data yang telah didapatkan,
guru dapat melaksanakan pembelajaran yang terarah dan lebih terprogram. Untuk memperoleh data dari keterampilan dasar sepakbola maka perlu
diadakan penelitian yang akan menghasilkan data keterampilan dari siswa.
24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini yaitu penilitian deskriptif. Menurut Sugiyono 2013:56, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dalam
meneliti peneliti tersebut tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan yang lain.
Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Metode yang digunakan adalah metode survei.
Pengambilan data akan dilakukan di SD Negeri I Sembukan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu Keterampilan dasar bermain sepakbola siswa putra kelas atas di SD Negeri I Sembukan, Kecamatan
Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu tingkat keterampilan yang dimiliki siswa dalam
bermain sepakbola yang diukur melalui tes keterampilan sepakbola usia 10-12 tahun oleh Daral Fauzi R 2009:9-17, yang meliputi enam butir tes
keterampilan, yaitu: driblling, short passed, throw in, running with ball, heading the ball, dan shooting at the ball
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas atas. Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel