komite sekolah 6
Komunikasi sekolah dengan orang tua siswa
91,67 8,33
0,00 6
Interaksi kepala sekolah dengan staf TU
58,33 13,89
0,00 27,78 sampel belum mempunyai staf TU
B. Peranan Kultur Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi positif yang signifikan antara kultur akademik dengan kinerja guru r = 0,410; p = 0,013. Sedangkan untuk kultur non akademik tidak berkorelasi secara
signifikan dengan kinerja guru r = 0,081; p = 0,638. Ini berarti kultur akademik berperanan terhadap kinerja guru sedangkan kultur non akademik tidak berperanan terhadap kinerja guru. Dilihat dari
koefisien korelasi yang positif, meskipun kultur non akademik tidak berperanan terhadap kinerja guru, namun kecenderungannya tidak menghambat kinerja guru.
C. Peranan Kultur Sekolah terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi positif yang signifikan antara kultur akademik dengan motivasi berprestasi siswa r = 0,340; p = 0,043. Sedangkan untuk kultur non akademik tidak
berkorelasi secara signifikan dengan motivasi berprestasi siswa r = -0,189; p = 0,269. Ini artinya kultur akademik berperanan terhadap motivasi berprestasi. Sedangkan kultur non akademik tidak
berperanan terhadap motivasi berprestasi. Dilihat dari koefisien korelasi yang negatif, meskipun kultur non akademik tidak berperan terhadap motivasi berprestasi siswa, namun kecenderungannya justru
menghambat motivasi berprestasi siswa walaupun tidak signifikan.
D. Peranan Kultur Sekolah terhadap Prestasi Akademik Siswa
Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi yang tidak signifikan antara kultur akademik dengan prestasi akademik siswa, baik yang berupa nilai raport maupun ujian akhir sekolah nasional r = 0,221;
p 0,05 dan r = 0,271; p 0,05. Namun ada korelasi positif yang signifikan antara kinerja guru dengan motivasi berprestasi siswa r = 0,338; p 0,05 dan motivasi berprestasi dengan nilai raport r =
0,343; p 0,05, serta nilai raport dengan nilai ujian sekolahnasional r = 0,635; p 0,05. Ini dapat dijelaskan bahwa kultur akademik tidak langsung berperanan terhadap prestasi akademik siswa, namun
kultur akademik berperanan langsung terhadap kinerja guru, selanjutnya kinerja gur berperanan terhadap motivasi berprestasi siswa, dan motivasi berprestasi siswa berperanan terhadap nilai raport
siswa, akhirnya nilai raport siswa berperanan terhadap nilai ujian sekolahnasional siswa. Untuk kultur non akademik tidak berkorelasi secara signifikan dengan prestasi akademik siswa, baik yang berupa
nilai raport maupun ujian akhir sekolah nasinal r = -0,235; p 0,05 dan r = -0,247; p 0,05. Ini berarti kultur non akademik tidak berperanan, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap prestasi
akademik siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari uraian-uraian di muka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: