BAB IV TINJAUAN KRITIS TERHADAP MUTASI PENDETA DI GKBP
4.1. Pengantar
Pada Bab IV ini penulis akan mengunakan teori-teori yang sudah dikemukakan dalam Bab II untuk meninjau permasalahan yang terjadi dalam proses mutasi pendeta.
Permasalahan yang terjadi dalam proses mutasi pendeta akan di lihat dari latar belakang permasalahan, fungsi-fungsi manajemen dan selain itu juga untuk memberi penilaian
terhadap landasan teologis dan manajemen mutasi pendeta di GKPB. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka yang akan di bahas dalam Bab IV ini adalah melakukan tinjau
kristis terhadap mutasi pendeta di GKPB.
4.2. Alasan Yang Melatarbelakangi Mutasi Pendeta
Dari segi pemahaman pengalaman mutasi di GKPB, para pendeta cenderung memahami mutasi bertolak dari pengembangan diri pendeta. Mutasi merupakan sarana
pengembangan diri dalam rangka membina dan mengembangkan profesi.
66
Hal itu lebih menunjukan pada pembinaan karier pendeta sebagai upaya memperdayakan mutasi sumber
daya manusia. Karier adalah perkembangan kemampuan untuk mencapai prestasi pribadi, sehingga lebih menunjukan pada pengembangan pribadi saja. Perkembangan kemampuan,
ketrampilan dan pengetahuan seorang pendeta dapat dilihat sebagai suatu pengembangan karier, sehingga dapat menjadi suatu sarana untuk membina dan mengembangkan profesi.
Sebagai refleksi atas pelayanan pembinaan karier pendeta dalam hubungan dengan penggembangan jemaat bisa menjadi positif bagi mutasi dengan tujuan untuk membina dan
+ , +
+
mengembangkan profesi sebagai pendeta dan meningkatkan pelayanan jemaat. Dengan demikian pemahaman para pendeta memberikan suatu gambaran yang positif mengenai
pengalaman mutasi pendeta di GKPB. Permasalahan sangat mungkin terjadi di GKPB yang telah mengemban visi dan misi
damai sejahtera. Hal ini mengacu kepada pemahaman bahwa permasalahan muncul karena adanya perbedaan persepsi mengenai kepentingan-kepentingan yang terjadi ketika tidak
adanya alternatif yang dapat memuaskan aspirasi kedua belah pihak. Ternyata perbedaan pemahaman mengenai tugas panggilan sebagai pelayan Tuhan dapat menimbulkan suatu
permasalahan bagi pendeta dan jemaat. Apabila ada tujuan-tujuan yang berbeda dalam tubuh tim mutasi pendeta GKPB, sehingga muncul pertentangan ketika pihak-pihak ini ingin
mencapai tujuan masing-masing. Dalam komunitas Kristen ada juga pertemuan kepentingan-kepentingan, baik yang
bersifat interpersonal maupun sosial, sehingga munculnya konflik yang dinilai sebagai sesuatu yang wajar dalam kehidupan manusia. Tim mutasi pendeta merupakan salah satu
bagian dalam Sinode GKPB, yang di dalamnya sering terjadi pertemuan kepentingan personal, sehingga hal itu dapat menimbulkan suatu petentangans.
Tim mutasi pendeta adalah tim yang dibentuk dan dipercayai oleh Sinode untuk mengurusi proses mutasi pendeta dan vikaris. Oleh sebab itu proses mutasi pendeta harus
mempunyai suatu landasan dasar, supaya memperkuat visi, misi, dan tujuan yang hendak di capai. Landasan dasar merupakan suatu hal yang sangat penting karena itu merupakan
pondasi utama dalam mendirikan suatu organisasilembaga dalam gereja demikian juga dalam manajemen baik itu organisasi, lembaga
67
. Jika landasan dasar yang dibangun kuat, maka organisasi pun dapat berdiri dengan tegap. Namum pada kenyataannya dalam proses
mutasi pendeta di GKPB tidak mempunyai landasan dasar yang pasti. Mengapa, karena
Gibson, Donnelly Ivancevich, Manajemen Edisi Kesembilan Jakarta: Erlangga, 1997, 173.
penulis melihat dari beberapa pendeta mempunyai landasan dasar masing-masing dan ini menyebabkan tidak adanya kesatuan dalam tubuh tim mutasi pendeta. Hal inilah yang
membuat para hamba Tuhan sering salah mengartikan tugas pelayanan mereka. Permasalahan yang sering terjadi dalam proses mutasi pendeta adalah permasalahan internal,
yaitu kurangnya komunikasi antara sinode, pendeta, dan jemaat.
68
Dalam menjalankan suatu manajemen maka diperlukan suatu komunikasi antara anggotanya. Jadi dengan berkomunikasi kita dapat mengetahui apa yang hendak
disampaikan, sedangkan komunikasi dalam persekutuan Kristen merupakan alat untuk menggabungkan setiap anggota menjadi kelompok.
69
Komunikasi yang kurang menyebabkan orang bisa salah paham terhadap maksud dan tujuan dari orang yang
bersangkutan. Selain komunikasi kebutuhan dari sumber daya manusia juga harus terpenuhi dengan demikian manajemen dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau
jemaat.
70
Hal yang sama juga terjadi dalam proses mutasi pendeta di GKPB mengapa, karena seringkali sinode, pendeta, dan jemaat kurang tegas dalam menyampaikan
maksudnya sehingga terjadi kesalahan presepsi. Hal inilah yang melatar belakangi terjadinya masalah pemulangan pendeta, dan perselisihan antara jemaat dengan pendeta.
4.3. Proses Mutasi Pendeta Dilihat Dari Fungsi-fungsi Manajemen