65 5
E = 0 - 59,99 12
75,0 3
18,8 Sangat kurang
Jumlah 16
100,0 16
100,0
Perhitungan statistik deskriptif dari data berupa nilai prestes dan nilai posttes ditunjukkan pada Tabel 21.
Tabel 21. Statistik deskriptif nilai pretest dan posttest peserta didik
No Statistik deskriptif
Pretest Posttest
1 Mean
45,31 70,94
2 Median
40,00 75,00
3 Modus
35,00 75,00
4 Varian s
2
261,56 157,40
5 Standar deviasi
16,17 12,55
C. Pembahasan hasil penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja media
pembelajaran, kelayakan media pembelajaran dan pencapaian kompetensi oleh peserta didik dengan bantuan media pembelajaran. Penilaian kelayakan
diambil dari komponen materi dan media pembelajaran. Media pembelajaran dinyatakan layak apabila rerata kelayakannya mencapai kriteria Layak.
Peningkatan kompetensi diukur menggunakan pretest
dan posttest.
Peningkatan kompetensi peserta didik dilihat dari pencapaian tingkat kelulusan peserta didik.
1. Pembahasan kelayakan Trainer
Indikator kelayakan terdiri dari beberapa aspek meliputi aspek kemanfaatan, aspek rekayasa perangkat lunak dan perangkat keras, aspek
komunikasi visual, aspek relevansi materi dan aspek teknis media
66 pembelajaran. Berikut persebaran frekuensi berdasarkan masing-masing
aspek.
Gambar 25. Diagram distribusi frekuensi kelayakan media
2. Pembahasan Uji Lapangan Operasional
Peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilakukan upaya pembelajaran dengan
Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC adalah : Tabel 22. Peningkatan hasil belajar peserta didik
No Kategori
Pretest Posttest
1 A = 90 - 100 Lulus
1 2
B = 80 - 89,99 Lulus 4
3 C = 70 - 79,99 Lulus
2 6
4 D = 60 - 69,99 Tidak lulus
2 2
5 E = 0 - 59,99 Tidak lulus
12 3
62 25
13 0
Kemanfaatan
37 50
13 0
Relevansi materi
66 pembelajaran. Berikut persebaran frekuensi berdasarkan masing-masing
aspek.
Gambar 25. Diagram distribusi frekuensi kelayakan media
2. Pembahasan Uji Lapangan Operasional
Peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilakukan upaya pembelajaran dengan
Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC adalah : Tabel 22. Peningkatan hasil belajar peserta didik
No Kategori
Pretest Posttest
1 A = 90 - 100 Lulus
1 2
B = 80 - 89,99 Lulus 4
3 C = 70 - 79,99 Lulus
2 6
4 D = 60 - 69,99 Tidak lulus
2 2
5 E = 0 - 59,99 Tidak lulus
12 3
Kemanfaatan
50 37
13 0
Rekayasa
50
Relevansi materi
37 50
13 0 0
Teknis
Sangat layak Layak
Kurang layak Tidak layak
66 pembelajaran. Berikut persebaran frekuensi berdasarkan masing-masing
aspek.
Gambar 25. Diagram distribusi frekuensi kelayakan media
2. Pembahasan Uji Lapangan Operasional
Peningkatan hasil belajar peserta didik setelah dilakukan upaya pembelajaran dengan
Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC adalah : Tabel 22. Peningkatan hasil belajar peserta didik
No Kategori
Pretest Posttest
1 A = 90 - 100 Lulus
1 2
B = 80 - 89,99 Lulus 4
3 C = 70 - 79,99 Lulus
2 6
4 D = 60 - 69,99 Tidak lulus
2 2
5 E = 0 - 59,99 Tidak lulus
12 3
50 50
0 0
Visual
Sangat layak Layak
Kurang layak Tidak layak
67
Jumlah peserta didik yang belajar tuntas nilai 70 ke atas
2 11
Nilai rata-rata 45,31
70,94 Persentase kelulusan
12,5 68,75
Jumlah peserta didik 16
16
Gambar 26. Diagram peningkatan kelulusan peserta didik Tabel 22 dan Gambar 26 menunjukan bahwa sebelum dilakukan
pembelajaran menggunakan Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC nilai
rata-rata peserta didik adalah 45,31. Pembelajaran menggunakan media berupa
Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC dapat meningkatkan prestasi peserta didik dengan nilai rata-rata menjadi 70,94. Hal ini berarti terdapat
peningkatan nilai rata-rata sebesar 25,63. Prosentase kelulusan sebelum menggunakan
Trainer 12,5 meningkat menjadi 68,75 setelah
dilaksanakan pembelajaran dengan Trainer.
2 4
6 8
10 12
14 16
Pretest Posttest
Tingkat Kelulusan
Lulus Tidak Lulus
68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil unjuk kerja
Trainer Sistem Kendali Posisi Motor DC sebagai media pembelajaran adalah: 1 posisi motor dapat dikendalikan dengan
tranducer rotary encoder maupun potensiometer, 2 kendali posisi motor dengan
rotary encoder memiliki error yang lebih kecil dibanding menggunakan potensiometer,
3 kendali posisi motor dapat
dikombinasikan dengan sistem kendali PID, 4 Konstanta proportional,
integral dan derivative dapat diatur melalui software komputer yang dibangun dari
Software MATLAB, 5 sistem respon dari motor dapat dipantau melalui komputer dalam bentuk grafik.
2. Tingkat kelayakan
Trainer sistem kendali posisi motor sebagai media pembelajaran
berdasarkan beberapa
aspek. Berdasar
aspek kemanfaatan media dinyatakan sangat layak dengan distribusi frekuensi
sebesar 62,5. Berdasar aspek rekayasa perangkat lunak dan perangkat keras media dinyatakan sagat layak dengan distribusi
frekuensi sebesar 50. Berdasar aspek komunikasi visual media dinyatakan layak dengan distribusi frekuensi 50. Pengujian menurut
aspek relevansi materi, media dinyatakan layak dengan distribusi