- 12 - bahwa tingkat keikutsertaan dan pengaruh bawahan
terhadap pembuatan
keputusan dalam
proses penyusunan anggaran merupakan faktor utama yang
membedakan antara anggaran partisipatif dengan non partisipatif.
Dari definisi diatas peneliti mengasumsikan bahwa Partisipasi anggaran adalah tingkat partisipasi
seorang pejabatkaryawan dalam mempersiapkan anggaran dan pengaruh partisipasi para pejabat
tersebut dalam menentukan pencapaian tujuan dan sasaran
anggaran pada
departemen pertanggungjawabannya.
2.3 Ketidakpastian Lingkungan
Duncan 1972 mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai ketidakmampuan individu untuk
menilai probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan
karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan- kemungkinan yang akan terjadi. Sedangkan menurut
Astuti 2007 ketidakpastian lingkungan adalah rasa ketidakmanpuan
seseorang untuk
memprediksi sesuatu secara akurat dari seluruh faktor sosial dan
- 13 - fisik yang secara langsung mempengaruhi perilaku
pembuatan keputusan dalam organisasi. Ketidakpastian lingkungan merupakan situasi di
mana seseorang mengalami hambatan untuk memprediksi situasi di sekitarnya sehingga mencoba
untuk melakukan
sesuatu untuk
menghadapi ketidakpastian tersebut Luthans, 1998.
Menurut Simon 1962 bagi atasan kemudahan untuk
memperoleh informasi
bukan berarti
memudahkannya menyusun
perencanaan yang
akurat. Atasan tetap akan kesulitan memahami semua informasi yang masuk apalagi dalam hal yang
menyangkut bidang yang kondisi teknisnya hanya dapat dipahami oleh bawahan yang membidanginya.
Sebaliknya, penelitian
oleh Ikhsan
2007 menunjukkan bahwa kinerja akan meningkat pada
ketidakpastian lingkungan
yang tinggi,
karena manajer akan berusaha mencari informasi yang cukup
untuk kepentingan organisasi. Dari
uraian definisi
diatas peneliti
mengasumsikan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan ketidakmampuan persepsi personil dalam
memprediksi prospek masa depan secara tepat sehingga sulit memprediksi kejadian di masa datang.
- 14 -
2.4 Senjangan Anggaran
Anthony dan
Govindrajan, 1998
mendefinisikan Senjangan
anggaran sebagai
perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai estimasi terbaik.
Beberapa peneliti akuntansi menemukan bahwa tingkat senjangan anggaran dipengaruhi oleh beberapa
faktor, termasuk besarnya peran atau partisipasi bawahan didalam penyusunan anggaran. Hal ini
dilakukan dengan menentukan penerimaan yang lebih rendah dan menganggarkan biaya yang lebih tinggi
dari kemampuan yang sesungguhnya. Sedangkan menurut Young 1985 Senjangan anggaran sebagai
tindakan bawahan
yang mengecilkan
kapasitas produktifnya ketika bawahan diberi kesempatan untuk
menentukan standar kinerjanya. Sedangkan menurut Anthony dan Govindradjan 2001 Senjangan anggaran
budgetary slack adalah perbedaan jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi
yang terbaik dari organisasi. Peneliti lain yang menunjukkan penyebab
senjangan anggaran sebagai akibat dari laporan anggaran yang bias karena adanya partisipasi
- 15 - bawahan di dalam penyusunan anggaran adalah Onsi
1973; Darlis, 2002. Sedangkan Onsi 1973 mengatakan bahwa senjangan anggaran menurun
sejak partisipasi mengarah pada komunikasi positif. Dari
hasil definisi
diatas peneliti
dapat disimpulkan
bahwa senjangan anggaran yaitu suatu tindakan
bagian dalam
menyusun anggaran
cenderung menurunkan tingkat implementasi dari anggaran yang seharusnya dicapai.
2.5 Pengembangan Hipotesis