Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Guru SMK Swasta Metro di Kota Metro

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU
SMK SWASTA METRO DI KOTA METRO

Oleh

NETI DEWANTARI

Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU
SMK SWASTA METRO DI KOTA METRO

Oleh
Neti Dewantari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Pengaruh
positif dan signifikan kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
kinerja guru, 2) Pengaruh positif dan signifikan komunikasi interpersonal
terhadap kinerja guru, 3) Pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama
antara kepemimpinan transformasional dan komunikasi interpersonal terhadap
kinerja.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
metode survey. Populasi penelitian adalah guru SMK Swasta di kota Metro.
Sampel diambil sebanyak 98 orang yang diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling dari populasi berjumlah 363 orang. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket, selanjutnya dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
Hasil penelitian Menunjukkan bahwa: 1) Ada pengaruh positif dan signifikan
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK

Swastadi Kota Metro. 2) Ada pengaruh positif dan signifikan komunikasi
interpersonal terhadap kinerja guru SMK Swasta di Kota Metro. 3) Ada
pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara kepemimpinan
transformasional dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru di SMK
Swasta di Kota Metro.

Kata kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi Interpersonal dan
Kinerja Guru

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND
INTERPERSONAL COMUNICATION TOWARD THE TEACHERS
PERFORMANCE OF PRIVATE VOCATIONAL SCHOOL IN METRO CITY

By
Neti Dewantari

The purpose of this research is to description and analysis: 1) Whether there is a
positive and significant influence of the principal transformasional leadership

toward the teacher performance, 2) Whether there is a positive and significant
influence of interpersonal comunication toward the teacher performance 3)
Whether there is a positive and significant influence jointly between
transformational leadership and interpersonal comunication toward the teacher
performance.
This research is quantitative research with survey method. The research
population were teachers of private vocational school in Metro. Samples taken
as many as 98 peolpe by using cluster random sampling tecnique from a
population 363 people. The research data were taken using a Likert Scale, then
analyzed using descrptive statistics and inferencial statistics.
The research results give the conclusions that: 1) there is a positive and
significant influence of principal transformasional leadership toward the
teachers performance of private vocational school in Metro City. 2) there is a
positive and significant influence of interpersonal comunication toward the
teachers performance of private vocational school in Metro City. 3) There is a
positive and significant influence jointly between transformasional leadership
and interpersonal comunication toward the teacher performance of private
vocational school in Metro City.

Keywords: Transformational Leadership, Interpersonal Comunication and The

Teachers Performance.

RIWAYAT HIDUP

Neti Dewantari, seorang wanita yang dilahirkan bertepatan dengan hari jadi
pendidikan nasional yaitu pada tanggal 02 Mei 1976 di Metro, merupakan anak
ke-2 dari pasangan Bapak Drs. A. Purwoto dengan Ibu Khusaini, Am. Md yang
keduanya memiliki profesi yang sama yaitu sebagi PNS Guru SD.

Pendidikan formal yang ditempuh mulai dari jenjang sekolah dasar di SD Negeri 2
Ganjaragung lulus tahun 1988. Melanjutkan ke SMP Kristen 1 Metro lulus tahun 1991.
Kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Utama Wacana Metro lulus tahun 1994. Pada
tahun 1995 mengikuti kursus komputer selama satu tahun di LPK Budi Luhur Metro. Pada
tahun 1996 melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah
Metro mengambil jurusan Pendidikan Dunia Usaha (PDU) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan lulus pada tahun 1999. Selanjutnya pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan
pada Program Pascasarjana di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
pada Program Megister Manajemen Pendidikan.

Pengalaman bekerja pada tahun 1999 sampai dengan 2003 mengabdi sebagai guru honor di

SMK Muhammadiyah 2 Metro, pada tahun 2004 diangkat sebagai guru bantu di SMK
Muhammadiyah 2 Metro, tahun 2006 diangkat menjadi PNS yang diperbantukan di sekolah
swasta SMK Muhammadiyah 2 Metro sampai dengan sekarang, mengajar mata pelajaran
Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dan Kewirausahaan.

iv

PERSEMBAHAN

Persembahan:
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, Karya ini kupersembahkan pada:
 Ayahanda tercinta Drs. A. Purwoto dan Ibunda tercinta Khusaini, Am.md yang selalu
memberikan bimbingan, kasih sayang, motivasi dan mendoakan akan keberhasilanku.
 Suamiku tercinta Hartono dan kedua anakku: Aron Aryasena dan Balqiis Rajwa
Aqiilah yang selalu mendampingi, memotivasi dan memberikan do’a harapan dalam
menyelesaikan studi ini.
 Kakak dan adikku yang telah memberikan semangat dan doanya agar semua berjalan
lancar.

 Rekan-rekan mahasiswa/i program Magister Manajemen Pendidikan FKIP Unila

angkatan 2012/2013 yang telah berbagi informasi, pengalaman dan pengetahuan.

 Segenap dosen Program Magister Manajemen Pendidikan FKIP Unila yang telah
berbagi pengalaman, pengetahuan dan bimbingan kepada saya.

 SMK Swasta di Kota Metro

vi

MOTTO

Jadilah manusia yang berguna bagi siapa pun
(Neti Dewantari, 2014)

v

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan Tesis yang berjudul Pengaruh

Kepemimpinan Transformasional dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Guru
SMK Swasta Metro di Kota Metro. Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
pendidikan pada Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas
Lampung.

Selama proses penyelesaian tesis ini penulis banyak dibantu oleh beberapa pihak, baik
moril maupun materiel yang disampaikan baik langsung maupun tidak langsung, untuk itu
secara khusus dengan disertai hati yang tulus, penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S Selaku Rektor Pascasarjana yang telah memfasiltasi
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Prof. Dr. Sudjarwo, M.Si., Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Lampung
yang telah memfasilitasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) yang telah memberi saran dan motivasi serta memfasilitasi penulis sehingga tesis
ini dapat diselaikan .
4. Dr. Irawan Suntoro, MS Selaku Ketua Program Magister Manajemen Pendidikan yang
telah memberikan kritik dan saran yang baik demi perbaikan tesis ini.
5. Dr. Hj. Sowiyah, M.Pd Selaku Sekretaris Program Studi Magister Manajemen

Pendidikan, Sekaligus sebagai Dosen Pembahas yang telah memberi petunjuk, arahan
dan bimbingan dengan penuh perhatian, kesabaran dan ketekunan.
6. Dr. Supomo Kandar, M.S. Selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan kritik,
saran, arahan dan motivasi demi perbaikan tesis ini.
7. Dr. Alben Ambarita, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II, atas dorongan, semangat
bimbingan dan arahan yang diberikan dalam penilisan tesisi ini.
8. Bapak dan Ibu dosen Program Magister Manajemen Pendidikan Universitas Lampung.

viii

9. Para kepala sekolah SMK Swasta Metro di Kota Metro Lampung yang telah memberi
izin melaksanakan penelitian.
10. Seluruh dewan guru SMK Swasta Metro di Kota Metro yang telah bersedia menjadi
responden pada penelitian ini.
11. Suamiku tercinta Hartono dan kedua anakku tersayang: Aron Aryasena dan Balqiis
Rajwa Aqiilah yang selalu memberikan do’a harapan dan motivasinya dalam
menyelesaikan studi ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Disadari penulis, bahwa masih terdapat kekurangan dan keikhilafan dalam

penyusunan tesis ini, semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat berkah dari
Allah SWT, dengan harapan pada akhirnya tesis ini dapat disajikan sebagai buah karya yang
bermanfaat untuk kalangan yang lebih luas.

Bandar Lampung, Mei 2014
Penulis

Neti Dewantari

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ vii

SANWACANA ................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah .........................................................................
1.3 Pembatasan Masalah ........................................................................
1.4 Perumusan Masalah ..........................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ..............................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................
1.7 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................

1
9
11
11
11

11
12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA DAN HIPOTESISI ................ 14
2.1 Kinerja Guru ......................................................................................
2.1.1 Standar Kompetensi Guru ......................................................
2.1.2 Penilaian Kinerja Guru ............................................................
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ............................
2.2 Gaya Kepemimpinan ........................................................................
2.2.1 Kepemimpinan Transformasional ...........................................
2.2.1.1 Karisma ................................................................................
2.2.1.2 Pertimbangan Individual ......................................................
2.2.1.3 Stimuli Intelektual ................................................................
2.3 Komunikasi Interpersonal ................................................................

14
15
19
20
22
24
27
30
32
33

2.3.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal .....................................
2.3.2 Komunikasi Interpersonal Yang Efektif ..................................
2.4 Kerangka Pikir ..................................................................................
2.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Tehadap Kinerja Guru ..........
2.4.2 Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Guru .
2.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal
Terhadap Kinerja Guru ............................................................
2.4.4 Hipotesisi Penelitian ................................................................

33
34
38
39
40
41
43

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 44
3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................
3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................
3.3.1 Populasi ...................................................................................
3.3.2 Sampel .....................................................................................
3.4 Variabel Penelitian ...........................................................................
3.4.1 Variabel Terikat .......................................................................
3.4.1.1 Variabel Kinerja Guru .................................................
3.4.1.1.1 Definisi Konseptual ............................................
3.4.1.1.2 Definisi Operasional ...........................................
3.4.1.1.3 Teknik Pengumpulan Data .................................
3.4.1.1.4 Kisi-kisi Instrumen .............................................
3.4.1.1.5 Validitas Instrumen ............................................
3.4.1.1.6 Reliabilitas Instrumen .........................................
3.4.2 Variabel Bebas ........................................................................
3.4.2.1 Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional .....
3.4.2.1.1 Definisi Konseptual ............................................
3.4.2.1.2 Definisi Operasional ...........................................
3.4.2.1.3 Tehnik Pengumpulan Data .................................
3.4.2.1.4 Kisi-kisi Instrumen .............................................
3.4.2.1.5 Validitas Instrumen ............................................
3.4.2.1.6 Reliabilitas Instrumen .........................................
3.4.2.2 Variabel Komunikasi Interpersonal ............................
3.4.2.2.1 Definisi Konseptual ............................................
3.4.2.2.2 Definisi Operasional ...........................................
3.4.2.2.3 Tehnik Pengumpulan Data .................................
3.4.2.2.4 Kisi-kisi Instrumen .............................................
3.4.2.2.5 Validitas Instrumen ............................................
3.4.2.2.6 Reliabilitas Instrumen .........................................
3.5 Teknis Analisis Data ..................................................................
3.5.1 Uji Normalitas .................................................................

44
44
44
44
45
46
46
47
47
47
47
48
49
50
51
51
51
52
52
52
53
55
55
55
56
56
57
58
59
59
59

3.5.2 Uji Homogenitas..............................................................
3.5.3Uji Linieritas.....................................................................
3.5.4 Analisis Regresi ..............................................................
3.5.4.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana .....................
3.5.4.2 Persamaan Regresi Ganda ......................................
3.5.5 Uji Signifikansi Regresi ..................................................

60
60
61
62
63
65

BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 64
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ...............................................................
4.2 Deskripsi Data .................................................................................
4.2.1 Kinerja guru (Y) .......................................................................
4.2.2 Kepemimpinan Transformasional ............................................
4.2.3 Komunikasi Interpersonal ........................................................
4.3 Pengujian Hipotesis ...........................................................................
4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan Transformasinal Terhadap Kinerja
Guru ..........................................................................................
4.3.2 Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap kinerja Guru ....
4.3.3 Pengaruh Kepemimpinan transformasional dan komunikasi
Interpersonal Terhadap Kinerja Guru .......................................
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................
4.4.1 Penelitian Hasil Analisis Hipotesis Pertama ...........................
4.4.2 Penelitian Hasil Analisis Hipotesis Kedua ..............................
4.4.3 Penelitian Hasil Analisis Hipotesis Keriga ..............................
4.4.4 Pembahasan Kecenderungan Pengaruh Antara Variabel Bebas
Terhadap Variabel Terikat........................................................
4.5 Keterbatasan Penelitian .....................................................................

64
67
68
70
72
73
74
77
80
83
84
86
88
89
90

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN..................................... 92
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 92
5.2 Implikasi ............................................................................................ 93
5.3 Saran .................................................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 98
LAMPIRAN ....................................................................................................... 100

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Kerangka pikir variable X1, X2 terhadap Y dan pengaruh variable X1, X2
secara simultan Terhadap Y ........................................................................................

40

4.1 Diagram Batang Skor Kinerja Guru ...........................................................................

63

4.2 Diagram Batang Skor Kepemimpinan Transformasional ...........................................

65

4.3 Diagram Batang Skor Komunikasi Interpersonal .......................................................

66

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1 Kinerja Guru-guru SMK Swasta Metro .........................................................................

6

3.1 Daftar Sebaran Sampel Penelitian .................................................................................

44

3.2 Daftar Pembobotan Penilaian Kinerja Guru ..................................................................

46

3.3 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru ..................................................................................

46

3.4 Daftar Pembobotan Penilaian Kepemimpinan Transformasional..................................

49

3.5 Kisi-kisi Kepemimpinan Transformasional ...................................................................

50

3.6 Daftar Pembobotan Komunikasi Interpersonal ..............................................................

53

3.7 Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Interpersonal ..............................................................

53

4.1 Data statistik Dasar Variabel Penelitian ........................................................................

62

4.2 Distribusi Skor Variabel Kinerja Guru ..........................................................................

62

4.3 Distribusi Skor Variabel Kepemimpinan Transformasional..........................................

64

4.4 Distribusi Skor Variabel Komunikasi Interpersonal ......................................................

66

4.5 Ringkasan uji Linearitas Kepemimpinan transformasional ...........................................

68

4.6 Ringkasan Uji Signifikansi Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Guru ...............................................................................................................................

69

4.7 Model Summary Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Guru ...............

69

4.8 Ringkasan Uji Linearitas Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Guru...............

71

4.9 Ringkasan uji Signifikasi Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Guru ..............

72

4.10 Model summary Komunikasi Interpersonal Terhadap kinerja Guru ...........................

72

4.11 Ringkasan Uji Signifikansi Kepemimpinan Transformasional Dan Komunikasi
Iterpersonal Terhadap Kinerja Guru ...........................................................................

74

4.12 Model Summary Kepemimpinan Transformasional Dan Komunikasi
Interpersonal Terhadap Kinerja Guru .........................................................................

75

4.13 Peringkat Pengaruh Antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat .....................

76

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat Izin Penelitian ..............................................................................................

92

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian...............................................................................

106

3. Data Hasil Penelitian ............................................................................................

120

4. Rekapitulasi Uji Validitas Variabel Penelitian .....................................................

129

5. Data Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ..............................................................

132

6. Data Validitas Angket Penelitian ..........................................................................

141

7. Rekapitulasi Data Penelitian .................................................................................

155

8. Deskriptif Penelitian .............................................................................................

159

9. Uji Normalitas .......................................................................................................

160

10. Uji Homogenitas Varians Populasi .......................................................................

161

11. Uji Linearitas ........................................................................................................

162

12. Uji Regeresi dan Signifikansi Y atas X ................................................................

172

13. Uji Regeresi Y atas X1 dan X2 .............................................................................

176

14. Tabel t ..................................................................................................................

179

15. Tabel F ..................................................................................................................

180

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan ketentuan umum penjelasan Undang Undang nomor 20
Tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional, Departemen Pendidikan Nasional
berkewajiban untuk mencapai visi pendidikan nasional yang tertuang dalam
rencana strategis 2005 –2009

sebagai berikut. ”Terwujudnya sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Sejalan
dengan

visi pendidikan

nasional

tersebut,

Depertemen Pendidikan Nasional

berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan ”Insan Indonesia Cerdas dan
Kompetitif” ( Insan Kamil/Insan Paripurna). Dengan pengertian insan Indonesia
cerdas

adalah

insan

yang

cerdas secara komprehensif, yang meliputi cerdas

spiritual. cerdas emosial, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis.
Guru dalam proses pembelajaran di kelas memainkan peran penting terutama
dalam

membantu

siswa

untuk

membangun

sikap

positif

dalam

belajar,

membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika
intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Kinerja
dan kompetensi guru memikul tanggung jawab utama dalam transformasi orientasi

2

siswa dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari
tidak terampil manjadi terampil. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
dengan metode-metode pembelajaran bukan lagi mempersiapkan siswa yang pasif,
melainkan

siswa

berpengetahuan

yang

senantiasa

mampu

menyerap

dan

menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berpikir, bertanya, menggali,
mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan kehidupannya.
Pemerintah menegaskan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa pendidik (guru) harus
memiliki kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini. Arahan normatif yang menyatakan bahwa
guru sebagai agen pembelajaran menunjukkan pada harapan dan guru merupakan
pihak pertama yang paling bertanggung jawab dalam pentransferan ilmu pengetahuan
kepada siswa.
Kualitas proses pembelajaran sangat erat kaitanya dengan kinerja guru di
sekolah, karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa dalam pelaksanaan
pendidikan. Menurut Sardiman (2005:125) guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan, oleh
karena itu, guru harus berperan secara aktif dan dapat menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga professional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin
berkembang.
Menurut Sardiman (2005:125) guru adalah salah satu komponen manusiawi
dalam manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu, berperan
secara aktif dan dapat menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai

3

dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini, guru tidak
semata-mata sebagai pengajar yang hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan,
tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai-nilai sekaligus sebagai
pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Kinerja atau prestasi kerja dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja
sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi.
Menurut Simamora (2000:10) kinerja merupakan suatu persyaratan-persyaratan
tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output yang dihasilkan
baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan di sekolah
dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan
kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja guru.
Faktor penting yang juga berpengaruh terhadap kinerja guru adalah
kepemimpinan, yaitu cara seseorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Danim dan Suparno (2005: 48):
Untuk menjawab pelbagai permasalahan yang dihadapi di sekolah, pola
kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pilihan bagi kepala
sekolah untuk memimpin dan mengembangkan sekolah yang berkualitas.
Kepemimpinan transformasional memiliki penekanan dalam hal pernyataan
visi dan misi yang jelas, penggunaan komunikasi secara efektif, pemberian
rangsangan intelektual, serta pendapat pribadi terhadap permasalahan individu
anggota organisasinya. Dengan penekanan hal-hal seperti itu, diharapkan
kepala sekolah akan mampu meningkatkan kinerja guru dalam rangka
mengembangkan kualitas sekolahnya.

Menurut Gibson (dalam Illyas, 1999: 55-58), ada tiga kelompok variabel yang
mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja yaitu: variabel individu, variabel organisasi

4

dan variabel psikologis. Variabel individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan
yang mencakup mental fisik, latar belakang, keluarga, tingkat sosial, pengalaman,
umur,

etnis dan jenis kelamin.

kepemimpinan yang mencakup

Variabel organisasi terdiri dari

sumber daya,

imbalan, struktur, disain pekerjaan. Variabel

psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Metro Lampung, terdiri dari tiga
SMK Negeri dan empat belas SMK Swasta. Keberadaan SMK swasta sangat
membantu menampung siswa lulusan SMP karena keterbatasan penerimaan jumlah
siswa di SMK Negeri. SMK swasta di kota Metro dalam beberapa tahun terakhir telah
mencetak prestasi tingkat provinsi dan tingkat nasional. Pada tahun 2006, salah satu
siswa SMK swasta meraih juara II tingkat nasional lomba ketrampilan siswa,
kemudian pada tahun 2009, juga meraih prestasi juara I tingkat nasional electrical
installation. Untuk tingkat provinsi, dalam Yamaha Skill Contest, pada tahun 2006,
Siswa SMK swasta juga meraih juara I dan III. Keberhasilan tersebut hanya di
dominasi sebagian kecil SMK swasta, dimana ketersediaan tenaga guru dan fasilitas
yang memadai dan adanya dukungan program pengembangan guru baik dari sekolah,
dinas pendidikan maupun dunia industri. SMK swasta lain di Kota Metro belum
menunjukkan prestasi yang menggembirakan.
Prestasi bidang akademik SMK swasta di Kota Metro dapat dilihat dari hasil
tryout ujian nasional dan ujian sekolah, yang penilaiannya dilakukan secara objektif
oleh masing-masing rayon. Berdasarkan data DISDIKBUDPORA tahun 2013, tryout
dilaksanakan sebanyak tiga kali, dan hasil yang di capai oleh siswa SMK rata-rata
tingkat kelulusan dengan passing grade 5,5 belum mencapai 10%.
Berdasarkan data sementara yang penulis ambil dari data kepegawaian
Disdikbudpora Metro Tahun 2013, guru di beberapa SMK swasta yang terdiri dari

5

guru negeri dan swasta sering tidak masuk mengajar dengan prosentase yang cukup
tinggi. Berdasarkan data absensi guru, rata-rata tiap guru pernah tidak masuk
mengajar dalam satu semester lebih dari satu kali tanpa alasan yang jelas.
Kinerja guru SMK swasta di Metro apabila ditinjau dari kesiapan mengajar
guru dapat terlihat ketika mempersiapkan kelengkapan pembelajaran sebelum
mengajar. Kelengkapan tersebut seharusnya telah disusun sebelum terlaksananya
proses kegiatan belajar mengajar, sehingga guru benar-benar telah memiliki bekal
sebelum berada di depan kelas.
Dinas Pendidikan Kota Metro dalam mensiasati hal tersebut telah menugaskan
tim pengawas untuk melaksanakan sosialisasi berupa

penyelenggaraan workshop

kurikulum di tiap SMK untuk penyusunan perangkat mengajar tersebut, namun pada
kenyataannya, setelah program berjalan, persentase guru SMK swasta di Kota Metro
yang menyusun perangkat pembelajaran dengan baik dan benar masih ada yang tidak
menyusun, kehadiran dalam KBM juga masih ada yang terlambat dan pembuatan
media pembelajaran juga masih banyak yang tidak membuat.
Guru yang mengajar tanpa kesiapan yang baik, tentunya dalam memberikan
pengajaran tidak memiliki tujuan yang jelas, sehingga standar kompetensi yang harus
dikuasai oleh siswa tidak dapat tercapai. Berdasarkan pengamatan dan observasi awal
di SMK swasta di Kota Metro, lebih dari 50% guru yang mengajar hanya dengan
metode mencatat tanpa ada perencanaan yang jelas dan guru tidak memiliki indikator
kompetensi yang seharusnya disampaikan. Kemampuan guru dalam proses kegiatan
belajar mengajar ini tak lepas dari latar belakang pendidikan yang dimilikinya.
Berikut ini dikemukakan hasil laporan kegiatan kinerja guru oleh
kepengawasan sekolah tahun 2013 pada 363 guru SMK swasta Metro.

6

Tabel 1.1 Kompetensi Akademik Guru SMK Swasta Metro oleh Tim Pengawas
Disdikbudpora Metro
No.
Objek Pengamatan
Jumlah guru yang
Persentase guru
melaksanakan
yang melaksanakan
1.
Pembuatan bahan ajar
163
45%
2.
RPP
261
72%
3.
Pengelolaan Pembelajaran
236
65%
4.
Mengadakan evaluasi
167
46%
5.
Absensi/kehadiran
323
89%
Sumber: Hasil Laporan Kegiatan Kepengawasan Disdikbudpora Metro Tahun 2013
Berdasarkan tabel 1.1 terlihat guru yang membuat bahan ajar dari 363 guru
hanya 163 orang atau 45%. Guru yang mengajar mempersiapkan RPP ada 261 orang
atau 72%. Rendahnya kinerja guru dapat pula dilihat dari pengelolaan pembelajaran
terlihat baru 236 orang atau 65% yang dapat mengelola pembelajaran dengan baik.
Masih banyak guru yang belum mengadakan evaluasi dengan benar, baru 167 orang
guru atau 46% saja Rendahnya kinerja guru terlihat dari kehadiran atau absensi guru
89% aktif datang ke sekolah.
Pengembangan profesionalisme tenaga guru di SMK swasta di Kota Metro
masih sangat terbatas. Pengiriman guru untuk mengikuti pelatihan di lembaga
pelatihan seperti Pusat Pengembangan Pelatihan Guru Teknologi (PPPGT) Bandung,
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Lampung, Development
Center for Vocational Education (VEDC) Malang masih diprioritaskan di SMK
negeri dan sebagian kecil guru di SMK swasta, sehingga sebagian besar guru di SMK
swasta tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Pengembangan
profesi dari jalur sertifikasi juga dibatasi dengan kuota 15%-20% dari jumlah kuota
yang disediakan tiap tahun. Pengembangan profesi dan kaitannya dengan tingkat
kesejahteraan ini juga berimbas pada motivasi guru untuk meningkatkan prestasinya.

7

Guru SMK swasta di Kota Kota Metro 80% adalah guru non PNS yang
penghasilannya sepenuhnya tergantung kemampuan yayasan. Penghasilan yang
diterima oleh guru-guru tersebut masih di bawah standar gaji yang ditetapkan oleh
pemerintah. Kondisi ini yang mendorong guru swasta untuk mengajar di berbagai
tempat dengan jumlah jam yang melebihi ketentuan, bahkan ada beberapa guru swasta
mencari penghasilan tambahan di luar profesinya sebagai pengajar, sehingga dalam
mempersiapkan bahan-bahan ajar tidak bisa optimal.
Komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru di SMK swasta
di Kota Metro, mengalami beberapa kendala yang disebabkan beragamnya
karakteristik guru, baik dari latar belakang pendidikan, status kepegawaian dan
senioritas. Hal ini memunculkan jarak yang mempengaruhi terlaksananya kegiatan
belajar mengajar baik teori maupun praktik. Persamaan persepsi melalui pengajaran
tim dalam pembelajaran praktik sangat dibutuhkan adanya komunikasi interpersonal
antara kepala sekolah dengan guru, antar guru dan guru dengan siswa.
Komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa, baik dalam kegiatan
belajar mengajar, pembimbingan praktik di bengkel dan dunia industri masih sering
terjadi kesalahan persepsi sebagai akibat komunikasi interpersonal yang kurang baik.
Penyampaian materi praktikum membutuhkan pendekatan yang intensif kepada setiap
siswa yang biasanya terbagi dalam kelompok-kelompok praktik. Kemampuan
komunikasi interpersonal seorang guru sangat dibutuhkan untuk terjadinya transfer
pesan secara optimal. Efektifitas komunikasi interpersonal antar guru dan siswa
merupakan salah satu unsur dalam profesionalitas guru.
Sebagian besar guru SMK swasta di Kota Metro, belum menunjukkan prestasi
yang membanggakan dalam berkompetensi dengan guru-guru di daerah lain. Motivasi
guru dalam mengembangkan keilmuannya menciptakan

karya-karya teknologi

8

maupun kegiatan ilmiah masih sangat rendah. Hal ini dapat terlihat dari belum
berjalannya unit-unit produksi dan rendahnya motivasi guru dalam membuat alat-alat
peraga yang dapat membantu dalam kegiatan belajar-mengajar praktikum.
Hal lain yang berpengaruh terhadap kinerja guru adalah budaya kerja dan
pendelegasian wewenang. Budaya kerja yang baik akan menyebabkan suasana kerja
menjadi tenang dan guru bekarja lebih semangat. Selain itu, atasan yang mampu
mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan secara tepat dan adil akan
menyebabkan guru merasa diakui keberadaanya. Pada gilirannya guru akan memiliki
motivasi kerja yang tinggi pula.
Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia yang
berkepribadian, dalam mengembangkan intelektual peserta didik dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala Sekolah sebagai pemimpin pendidikan
perannya sangat penting untuk membantu guru dan muridnya.
Terkait dengan pernyataan di atas, menurut Undang Undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
mengatakan ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara” dan pasal 3; menyatakan:
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdasakan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, madiri, dan menjadi warga

9

negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”. Untuk memenuhi apa yang

tertera pada pernyatan diatas jelas bahwa peranan sumber daya manusia sangat vital
dan strategis. Penerapan kepemimpinan transformasional juga diperlukan karena
pelbagai informasi terkini seharusnya dapat ditransformasikan kepada guru, tenaga
administrasi, siswa, dan orang tua melalui sentuhan psikologis dan edukatif dari
kepala sekolah.
Hasil observasi penulis pada bulan Desember 2013 dengan guru SMK swasta
di Kota Metro kepemimpinan kepala sekolah masih ditunjuk oleh yayasan. Pimpinan
sekolah memegang peranan penting dalam segala bidang, sebagai contoh sarana
prasarana, wakil sapras tidak memiliki peranan penting dalam tugasnya semua
diskripsi pekerjaan dilakukan kepala sekolah. Begitu juga bagian kesiswaan campur
tangan kepala sekolah masih tinggi, gaya kepemimpinan yang digunakan masih
bersifat otoriter atau otokratis.
Selain itu kepala sekolah kurang membimbing, dan mendorong guru-guru
untuk membuat program baru di sekolah, hal ini yang mengakibatkan kinerja guru
rendah. Seorang pemimpin dituntut untuk mampu menggerakkan, mempengaruhi,
menasihati, membimbing, serta membina dengan maksud agar guru mau bekerja
dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk meneliti masalah
kinerja guru dan hal-hal yang mempengaruhinya ke dalam bentuk tesis.

1.2 Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah-masalah yang berkaitan dengan kinerja guru tersebut dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :

10

1.2.1

Kepemimpinan kepala sekolah. SMK swasta Kota Metro, 90% kepala sekolah
dipilih oleh Yayasan.

1.2.2

Kepemimpinanya tidak dapat efektif karena adanya campur tangan dari pihak
yayasan.

1.2.3

Kepemimpinan kepala sekolah masih bersifat otokratis dan otoriter.

1.2.4

Komunikasi interpersonal guru SMK swasta di kota Metro belum sepenuhnya
memahami strategi komunikasi efektif baik dalam hubungan tim pengajaran
dengan guru lain.

1.2.5

Kemampuan berkomunikasi kepada siswa dalam penyampaian materi teori
dan praktik.

1.2.6

Kinerja guru-guru SMK Swasta Kota Metro masih rendah karena guru-guru
swasta mengejar jam mengajar lebih banyak. Selain itu guru-guru belum
menujukkan prestasi dalam mengembangkan keilmuan dan menciptakan
karya-karya teknologi maupun kegiatan ilmiah.

1.3 Pembatasan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti perlu
membatasi masalah guna menghindari salah penafsiran dan menyesuaikan dengan
kemampuan peneliti. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.3.1

Kinerja guru SMK swasta Metro .

1.3.2

Kepemimpinan transformasional kepala sekolah

1.3.3

Komunikasi interpersonal

11

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah
pada penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1

Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan
transformasional pada kinerja guru SMK swasta di Kota Metro?

1.4.2

Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan komunikasi
interpersonal pada kinerja guru SMK swasta di Kota Metro?

1.4.3

Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan
transformasional dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru
SMK swasta di Kota Metro?

1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganaliis:
1.5.1

Pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan transformasional
pada kinerja guru SMK swasta di Kota Metro.

1.5.2

Pengaruh positif dan signifikan komunikasi interpersonal pada kinerja
guru SMK swasta di Kota Metro.

1.5.3

Pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan transformasional
dan komunikasi interpersonal terhadap kinerja guru SMK swasta di
Kota Metro.

1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1

Manfaat Teoritis

1.6.1.1 Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah konsep kinerja
guru dalam organisasi sekolah, kepemimpinan transformasional

12

dan komunikasi interpersonal serta manfaatnya untuk peningkatan
kinerja guru.
1.6.1.2 Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan
penelitian lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
1.6.1.3 Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah keilmuan
pendidikan khusunya manajemen pendidikan.
1.6.2

Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi Disdikbudpora, untuk memberikan sumbangan pemikiran
dalam upaya mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
1.6.2.2 Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam usaha memperbaiki
kinerja guru melalui variabel-variabel ysng mempengaruhinya.
1.6.2.3 Bagi guru sebagai acuan untuk meningkatkan kesadaran diri dalam
meningkatkan

kualitas kinerja guru dalam suasana kerja yang

kondusif.
1.6.2.4 Bagi Bagi para peneliti, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya, baik dibidang yang
sama maupun bidang lainnya dengan cakupan yang lebih luas,
khususnya

yang

berhubungan

dengan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi kinerja guru.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian
1.7.1

Penelitian ini bersifat korelasional

1.7.2

Subyek penelitian adalah guru-guru SMK swasta di Kota Metro
berjumlah 363 guru.

13

1.7.3

Obyek penelitian adalah kepemimpinan transformasional kepala
sekolah, komunikasi interpersonal sebagai variabel bebasnya dan
kinerja guru sebagai variabel terikat.
-

Kinerja guru yaitu merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang
guru

dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama

periode tertentu sesuai standar dan kriteria yang telah ditetapkan
untuk pekerjaan tersebut.
-

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara
pimpinan dengan guru, guru dengan siswa, guru dengan rekan
sejawat untuk melakukan pertukaran informasi dengan beberapa
efek dan umpan balik, sehinggga terjalin komunikasi yang efektif
dan efisien.

-

Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang
dimiliki oleh manager atau pemimpin di mana kamampuannya
bersifat

tidak

umum

dan

melalui

kemampuan

untuk

merealisasikanmisi, mendorong para anggotanya untuk melakukan
pembelajaran, serta mampu memberikan inspirasi kepada bawahan
mengenai berbagai hal yang perlu diketahui dan dikerjakan.

1.7.4

Penelitian dilaksanakan dilaksanakan di SMK swasta di Kota Metro

1.7.5

Waktu penelitian adalah bulan Oktober 2013 s.d Maret 2014.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Kinerja Guru
Kinerja guru pada dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kualitas kinerja
guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan
pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses
pendidikan/pembelajaran di lembaga pendidikan. Rivai (2005:14) menyatakan bahwa
kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang didefinisikan sebagai hasil
atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
telah disepakati bersama.
Samsudin (2006:159) memberikan pengertian kinerja sebagai tingkat
pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan menggunakan kemampuan
yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Nawawi (2005:234) memberikan pengertian kinerja sebagai hasil
pelaksanaan suatu pekerjaan. Pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa
kinerja merupakan suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat diamati oleh orang lain. Mulyasa (2004:136)
mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja,

15

hasil kerja atau unjuk kerja.
Kinarja guru berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas, dapat
dinyatakan bahwa kinerja guru merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang guru
dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya selama periode tertentu sesuai
standar kompetensi dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut.
Kinerja seorang guru tidak dapat terlepas dari kompetensi yang melekat dan harus
dikuasai. Kompetensi guru merupakan bagian penting yang dapat menentukan
tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar.

2.1.1

Standar Kompetensi Guru
Seorang guru yang profesional harus memiliki kompetensi yang dapat

menjadikan tolok ukur keberhasilan guru dalam mengajar. Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1 menjelaskan bahwa
kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi

pedagogik

merupakan

kemampuan

guru

dalam

mengelola pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan No 16 tahun 2007
menyebutkan bahwa standar kompetensi pedagogik guru SMK terdiri dari (a)
menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual, (b) menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik, (c) mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
mata pelajaran yang diampu, (d) menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
(e) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

16

pembelajaran,

(f)

memfasilitasi

pengembangan

potensi

siswa

untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (g) berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan siswa, (h) menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar, (i)

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran, (j) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
b. Kompetensi Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu masalah abstrak

yang hanya dapat dilihat

lewat penampilan, tindakan, ucapan dan cara berpakaian seseorang. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda. Kompetensi kepribadian merupakan suatu
performansi pribadi (sifat-sifat) yang harus dimiliki seorang guru. Mulyasa (2007
:118) mengatakan bahwa kompetensi kepribadian bagi guru adalah pribadi guru yang
terintegrasi dengan penampilan kedewasaan yang layak diteladani, memiliki sikap
dan kemampuan memimpin yang demokratis serta mengayomi siswa. Seorang guru
harus memiliki kepribadian yang: (a) mantap, (b) stabil, (c) dewasa, (d) arif, (e)
berwibawa, (f) berakhlak mulia, dan (g) dapat menjadi tauladan. Literatur psikologi
kepribadian umumnya mengelompokkan kepribadian atas lima domain yang dikenal
dengan Big Five Personality yaitu: extraversion, agreeableness, conscientiousness,
neuoriticism, openness to experiences. Ryckman (2008:640-642) menyebutkan ada
lima faktor yang mencerminkan kepribadian manusia yaitu: surgency, agreeableness,
conscientiousness, emotional stability, and intellect.
Berdasarkan kompetensi kepribadian tersebut, seorang guru harus: (a) mampu
bertindak secara konsiten sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia, (b) mampu menampilkan diri sebagai pribadi yang

17

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, (c) mampu menampilkan diri sebagai
pribadi yang berakhlak mulia sebagai tauladan bagi siswa dan masyarakat, (d)
mempunyai rasa bangga menjadi guru, dapat bekerja mamdiri, mempunyai etos
kerja, rasa percaya diri dan tanggung jawab yang tinggi, (e) berprilaku jujur dan
disegani, (f) mampu mengevaluasi diri dan kinerja secara terus menerus, (g) mampu
mengembangkan diri secara berkelanjutan dengan belajar dari berbagai sumber ilmu
dan (h) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
c. Kompetensi Sosial
Pakar psikologi pendidikan menyebut kompetensi sosial itu sebagai social
intellegence atau kecerdasan sosial. Kecerdasan sosial merupakan salah satu dari
sembilan kecerdasan (logika, bahasa, musik, raga, ruang, pribadi, alam, dan kuliner).
Semua kecerdasan itu dimiliki oleh seseorang, hanya mungkin beberapa diantaranya
menonjol dan yang lain biasa saja atau kurang. Beberapa kecerdasan tersebut bekerja
secara terpadu dan simultan ketika seseorang berpikir dan atau mengerjakan sesuatu.
Ramly (2006:87) menyatakan bahwa guru merupakan suatu cermin. Guru
sebagai cermin memberikan gambaran (pantulan diri) bagaimana dia memandang
dirinya, masa depannya, dan profesi yang ditekuninya. Berdasarkan uraian tersebut,
yang dimaksud dengan kompetensi sosial merupakan suatu kemampuan seorang guru
dalam hal berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan: (a) siswa, (b) sesama
pendidik, (c) tenaga kependidikan, (d) orang tua/wali siswa dan (e) masyarakat sekitar
(Depdiknas, 2007:27). Seorang guru harus: (a) bersikap inklusif, bertindak objektif,
serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi, b) berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan