digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
kelemahan anak, ataupun membicarakan kelebihan anak lain di depan anak sendiri, dengan tanpa sadar telah menjatuhkan harga diri anak-anak tersebut.
Situasi ini pada akhirnya mendorong anak tumbuh menjadi individu yang tidak bisa menerima kenyataan dirinya karena di masa lalu dan bahkan hingga kini.
Oleh Sebab itu Menurut pendapat Angelis bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri berani mencoba dan melakukan hal-hal baru
dalam situasi apapun. Tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain, karena ia merasa cukup aman dan tenang serta mempunyai ukuran sendiri
mengenai kegagalan atau kesuksesan.
27
C. Implementasi Konseling Kelompok dalam Menumbuhkan Sikap Percaya diri Siswa
Sikap percaya diri tidak begitu saja melekat pada anak. Kemampuan percaya diri bukan bawaan dari lahir atau turunan anak. Terbentuknya
kemampuan percaya diri adalah suatu proses belajar bagaimana merespon berbagai rangsangan dari luar dirinya melalui interaksi dengan lingkungannya
khususnya dilingkungan sekolah.
28
Untuk membantu siswa dalam menumbuhkan sikap percaya diri, maka yang seharusnya dilakukan guru BK yaitu mengobservasi siswa dengan
mencari informasi dari berbagai sumber dan selanjutnya untuk mengatasi rasa
27
E-jurnal, Self: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri, http:www.e- jurnal.com201403faktor-faktor-yang-mempengaruhi_10.html diakses 10 Maret 2015 pukul 07:37
28
Hendra Surya, Percaya Diri Itu Penting, Jakarta:PT Elex Media Komputindo,2007 Hal 02
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
38
kurang percaya diri tersebut adalah dengan layanan konseling kelompok, dikarenakan disamping bersifat efisien juga secara tidak langsung siswa
tersebut akan belajar untuk bersosialisasi dalam lingkup yang mungkin bisa dikatakan kecil.
29
Dalam pelaksanaannya konseling kelompok ada
enam tahapan yaitu: 1. Prakonseling
2.
Tahap permulaan
3.
Tahap transisi
4.
Tahap kerja
5.
Tahap akhir
6.
Pascakonseling.
29
Chitysonya, Artikel Meningkatkan kepercayaan diri remaja melalui konseling kelompok, http:chitysonya.blogspot.com201301normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html diakses 04 Mei
2015
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah suatu
penelitian ilmiah yang yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
30
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Data tersebut mungkin berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.
31
Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan jenis penelitian ini memakai pendekatan kualitatif karena melalui metode
tersebut lebih tepat untuk mengidentifikasi konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa. Data yang dikumpulkan disini berupa
kata-kata, gambar perilaku, kemudian hasil penelitian tersebut penulis ungkapkan dalam bentuk kalimat.
30
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika, 2010, hal: 09
31
Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011, hal: 11
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
40
B. INFORMAN PENELITIAN
Informan adalah orang yang diwawancarai, dimintai informasi, oleh pewawancara. Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan
eahami data, nformasi ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
32
Dalam hal ini ada beberapa informan antara lain: a. Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab langsung
terhadap program yang dilaksanankan Guru BK terkait dengan bimbingan konseling kelompok dalam menumbuhkan sikap percaya diri
siswa. b. Guru BK SMK Muhammadiyah 2 Sumberrejo adalah orang yang secara
langsung menangani permasalahan yang dialami siswa. Khususnya dalam menumbuhkan sikap percaya diri siswa melalui konseling
kelompok. c. Wali kelas adalah orang yang secara langsung mengetahui kondisi siswa
dan bertanggung jawab dikelas. Mengetahui kondisi anak yang kurang percaya diri dan perubahannya setelah mengikuti konseling kelompok.
d. Siswa adalah individu yang diduga mengalami problem. Informasi yang diperoleh dari siswa ini antara lain adalah hubungan sosialnya baik
dengan teman, guru maupun orang-orang yang behubungan secara langsung serta mengikuti proses konseling kelompok.
32
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu sosial lainnya, Jakarta: Kencana 2010 Hal: 108