Nama Muhammad Achsin Noor Hidayat Kelas

Nama
: Muhammad Achsin
Noor Hidayat
Kelas : A

BELA NEGARA BAGI SETIAP WARGA NEGARA INDONESIA
1. Maksud Bela Negara
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara.Secara tidak langsung tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang.
Menurut UU No 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 Bela Negara dapat diartikan sebagai suatu sikap
atau perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara.
Bela Negara dapat berarti tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata –
mata tugas TNI, melainkan segenap warga negara berdasarkan kemampuan dan profesinya
dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Dalam UU No 3 Tahun 2002 tidak hanya berisikan pengertian Bela Negara saja, akan tetapi

juga tercantum Wujud Bela Negara berupa :
1)
2)
3)
4)

Pendidikan Kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela
Pengabdian secara profesi

Pembelaan Negara memuat Maksud dan Arti Penting :
1)
2)
3)
4)

Sebagai syarat berdirinya suatu Negara
Untuk melindungi Kedaulatan Negara
Untuk mempertahankan keutuhan wilayah Negara

Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta
pembelaan negara.

Untuk upaya Pembelaan Negara bagi setiap Warga Negara, setiap Warga Negara dalam
melaksanakan pembelaan negara secara tidak langsung telah disertai dengan Landasan
Hukum Bela Negara :
1) Landasan Idiil ; Pancasila
2) Landasan Konstitusional ; UUD 1945 (Amandemen)
a. Pasal 27 (3); Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan
Negara.
b. Pasal 30 (1 dan 2) ;
i. Tiap – tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan Negara.
ii. Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui Sishankamrata (TNI
sebagai Komponen Utama dan Rakyat Sebagai Komponen Pendukung).
c. Landasan Operasional ; UU No 3 Tahun 2002
1)
2)
3)
4)


Alasan bagi setiap Warga Negara harus Membela Negara :
Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut Kemerdekaan.
Ingin memajukan Negara.
Mempertahankan Negara jangan sampai dijajah kembali.
Meningkatkan harkat dan martabat Bangsa di Mata Dunia Internasional.

2. Bentuk Bela Negara
1) Secara Fisik :
Segala upaya untuk mempertahankan Kedaulatan Negara dengan cara berpartisipasi secara
langsung dalam upaya Pembelaan Negara (TNI mengangkat senjata, Rakyat nyata dalam
proses Pembangunan).
Menurut Undang-undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara , keikutsertaan
warga Negara dalam bela Negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota
Tentara Nasional Indonesia dan pelatihan Dasar Kemiliteran. Sekarang ini pelatihan dasar
kemiliteran di selenggarakan melalui Program Rakyat Terlatih (Ratih) , meskipun konsep
Rakyat Terlatih (Ratih) adalah amanat dari Undang-Undang No.20 Tahun 1982 tentang
pokok-pokok Pertahanan dan Keamanan Negara.
Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari berbagai unsure , seperti Resimen Mahasiswa
(Menwa) , Perlawanan Rakyat (Wanra) , Pertahanan Sipil (Hansip) , Mitra Bibinsa , dan

Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah mengikuti Pendidikan Dasar Militer
dan lainnya. Rakyat Terlatih mempunyai empat fungsi yaitu Ketertiban Umum ,
Perlindungan Masyarakat , Keamanan Rakyat , Perlawanan Rakyat . Tiga Fungsi yang di
sebut pertama umumnya dilakukan pada masa damai atau pada saar terjadinya bencana
alam atau darurat sipil , di mana unsur-unsur Rakyat Terlatih membantu pemerintah daerah
dalam menangani Keamanan dan Ketertiban Masyarakat , sementara fungsi Perlawanan
Rakyat dilakukan dalam keadaan darurat perang di mana Rakyat Terlatih merupakan
unsure bantuan tempur bagi pasukan regular TNI dan terlibat langsung di medan perang.
Bila keadaan ekonomi dan keuangan Negara memungkinkan,dapat pula di pertimbangkan
kemungkinan untuk mengadakan Wajib Militer bagi warga Negara yang memenuhi syarat
seperti yang dilakukan di banyak Negara maju di Barat . Mereka yang telah mengikuti
pendidikan dasar militer akan dijadikan Cadangan Tentara Nasional Indonesia selama
waktu tertentu , dengan masa dinas misalnya sebulan dalam setahun untuk mengikuti
latihan atau kursus penyegaran . Dalam keadaan darurat perang , mereka dapat dimobilisasi
dalam waktu singkat untuk tugas-tugas tempur maupun tugas-tugas territorial. Rekutmen
dilakukan secara selektif,teratur,dan berkesinambungan. Penepatan tugas dapat di
sesuaikan dengan latar belakang pendidikan atau profesi mereka dalam kehidupan sipil ,
misalnya dokter ditempatkan di Rumah Sakit Tentara , pengacara di Dinas Hukum ,
akuntan di Bagia Keungan , penerbang di Skuadron Angkutan , dan sebagainya.
2) Secara Non Fisik :

Segala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran
Berbangsa dan Bernegara, menanamkan kecintaan pada Tanah Air serta berperan aktif
dalam upaya memajukan Bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.
Menurut Undang – undang No 3 Tahun 2002 keikutsertaan Warga Negara dalam Bela
Negara secara Nonfisik dapat diselenggarakan melalui Pendidikan Kewarganegaraan dan
Pengabdian sesuai dengan profesi. Berdasarkan hal itu, keterlibatan Warga Negara dalam
Bela Negara dapat dilakukan dengan berbagai bentuk sepanjang masa dan dalam segala
situasi, misalnya dengan cara :
1. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, termasuk menghayati arti demokrasi
dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak.
2. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air , melalui pengabdian yang tulus kepada
masyarakat.
3. Berperan aktif dalam memajukan bangsa dan Negara dengan berkarya nyata (buka
retorika).

3. Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari
Rasa cinta Tanah Air adalah upaya untuk membela Tanah Air, karena Tanah Air menunjukan
identitas Kebangsaan. Upaya untuk membela Negara bisa dilakukan dengan pembelaan sesuai
dengan profesinya atau pekerjaannya, contohnya : guru, mahasiswa, pelajar, petani, pedagang,
dan karyawan swasta. Artinya setiap Warga Negara bisa mewujudkan sifat bela negara sesuai

dengan pekerjaannya sehari – hari.

Sebagai seorang Mahasiswa, perbuatan yang dapat dilakukan sebagai wujud partisipasi dalam
pembelaan negara antara lain :
1) Lingkungan Tempat Tinggal
a. Mengembangkan sikap dan perbuatan untuk mempertahankan keutuhan dan kehormatan
bangsa.
b. Mengatasi semua masalah yang timbul secara demokratis.
c. Melaksanakan fungsi, hak dan kewajiban sebagai suatu keluarga yang baikdan benar.
d. Memahami hak dan kewajiban dalam tempat tinggal.
e. Menjaga keutuhan dan keharmonisan dalam tempat tinggal.
f. Demokrasi.
2) Lingkungan Tempat Menempuh Pendidikan
a. Mematuhi semua tata tertib yang telah dibuat Lembaga Pendidikan.
b. Mengikuti kegiatan pendidikan secara baik dan penuh kesungguhan.
c. Menjaga nama baik tempat Lembaga Pendidikan dimana kita menempuhnya.
3) Lingkungan Masyarakat Sekitar
a. Rela berkorban untuk pengembangan dan kemajuan serta kemandirian masyarakat.
b. Mengikuti ketertiban dan keamanan secara tertib.
c. Menciptakan lingkungan yang indah, baik, dan juga aman.

d. Aktif dalam kegiatan masyarakat.
4) Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
a. Menghormati jasa para pahlawan.
b. Bangga memiliki dan menggunakan Bahasa Indonesia.
c. Menghargai Bendera Merah Putih sebagai lambang Negara.
d. Bangga memiliki Budaya Nasional.
e. Berani membela kebenaran, keadilan, jujur.
f. Berani mengemukakan pendapat.

g. Melestarikan adat dan budaya asli daerah asal.

Berdasarkan Undang – undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa Tiap – tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat – syarat tentang
pembelaan diatur dengan undang – undang. Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut
serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah

oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat
berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud
perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri.
3. Bagi Mahasiswa dapat mempelajari dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan atau PKn.
4. Bagi Pelajar dapat mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan
Pramuka.