judul penelitian dan manfaat penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak bisa memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
b. Anonimity tanpa nama
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi cukup dengan memberi kode pada
masing-masing lembaran tersebut. c.
Confidentiality Kerahasiaan responden akan dijamin oleh peneliti, hanya sekelompok data
tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil dari penelitian Hidayat, 2007.
4.5 Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner disusun dan dimodifikasi oleh peneliti dengan mengacu kepada kerangka kerja dan tinjauan
pustaka. Instrumen terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenai data demografi dan kedua mengenai peran perawat dalam pelaksanaan sebelum dan sesudah ECT.
Dimana dalam kuesioner ini terdapat pertanyaan positif sebanyak 14 pertanyaan dan pertanyaan negatif sebanyak 6 pertanyaan. Skor untuk pertanyaan positif nilai 4 untuk
“sering”, nilai 3 untuk “selalu”, nilai 2 untuk “kadang” dan nilai 1 untuk “tidak pernah”. Kemudian skor untuk pertanyaan negatif yaitu nilai 4 untuk “tidak pernah”,
nilai 3 untuk “kadang”, nilai 2 untuk “sering”, dan nilai 1 untuk “selalu”. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Total
skor tertinggi adalah 80 dan terendah adalah 20, semakin tinggi nilai peran perawat
Universitas Sumatera Utara
maka semakin baik peran perawat dalam pelaksanaan sebelum dan sesudah ECT. Dalam penelitian ini digunakan rumus:
Rentang = Xmax – Xmin Maka: R = 80 – 20
R = 60 Untuk panjang interval kelas digunakan rumus sebagai berikut:
P =
gori banyakkate
R
P =
3 60
= 20 Maka:
20 - 40 = Tidak Terlaksana 41 – 60 = Terlaksana Sebagian
61- 80 = Terlaksana Untuk skor peran perawat sebelum dan sesudah pelaksanaan ECT adalah:
Rentang = Xmaks – Xmin R = 40-10
Universitas Sumatera Utara
R = 30
P= gori
banyakkate R
P = 3 30
P = 10 Maka untuk masing-masing skor sebagai berikut:
a Tidak terlaksana
= 10 – 20 b
Terlaksana sebagian = 21 – 30
c Terlaksana
= 31 – 40
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Data kuesioner disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, maka penting untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Alat ukur yang baik
adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada sekelompok sampel Arikunto, 2005.
Penelitian ini menggunakan uji validitas tidak dilakukan tetapi instrumen penelitian dikonsultasikan kepada ahli keperawatan jiwa Di Departemen
Keperawatan Jiwa Komunitas Universitas Sumatera Utara, dimana seluruh item pernyataan dalam kuesioner dimodifikasi agar sesuai dengan tujuan penelitian dan
mempermudah responden untuk memahami kalimat yang ada didalamnya.
Universitas Sumatera Utara
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang baik. Dimana alat ukur yang baik adalah adanya suatu
kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi, 2007. Uji reliabilitas instrumen ini menggunakan
rumus alpha yang disusun dengan sistem komputerisasi. Menurut Setiadi 2007 sebagai patokan kasar dapat ditentukan ukuran indeks reliabilitas sebagai berikut:
1 0,59
= reliabilitas rendah 2
0.60 – 0,89 = reliabilitas sedang
3 0.90 – 100
= reliabilitas tinggi Hasil dalam uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah 0,76 menunjukkan
bahwa 76 responden memberikan jawaban yang konsisten terhadap instrumen yang disebarkan pada penelitian ini, yang diujiakan kepada 20 responden di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
4.7 Pengumpulan Data