Analisis deskriptif Uji asumsi klasik
                                                                                berdistribusi  normal  Ghozali,2011.  Hasil  uji  K-S  tampak  seperti dalam tabel berikut:
Table 4.3 Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
a  Test distribution is Normal. b  Calculated from data.
Sumber: hasil olah data
Dalam penelitian ini data yang digunakan tidak normal, karena data yang digunakan sangat besar yaitu 470 data dari tahun penelitian
yang dilakukan selama 2010-2014, data yang besar sudah dianggap normal menurut Gujarati  2012.
b.  Uji autokorelasi Uji  autokolerasi  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  suatu
model regresi linier ada kolerasi antara residual kesalahan penganggu pada  periode  t  dengan  residual  pada  periode  t-1  sebelumnya.  Jika
terjadi  kolerasi,  maka  dinamakan  ada  problem  autokolerasi  Ghozali, 2011.  Hasil  uji  autokolerasi  dengan  menggunakan  Durbin-Watson
DW test. Nilai Durbin Watson yang berada diantara du dan 4- dudl
T Unstandardized
Residual N
470 Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .67798756
Most Extreme Differences Absolute
.122 Positive
.122 Negative
-.083 Kolmogorov-Smirnov Z
2.655 Asymp. Sig. 2-tailed
.000
d  4-du menunjukkan model yang tidak terkena masalah autokolerasi. Setelah  dilakukan  tranformasi  data  kedalam  bentuk  log,  ternyata
persamaan regresi terkena gejala autokorelasi. Untuk mengobati gejala autokorelasi  digunakan  metode  Theil  Nagar  dengan  rumus  sebagai
berikut: Pertama-tama mencari nilai dari p
p =
� −
d
k �
− k
Dimana: N =      banyaknya jumlah sampel
d =       Durbin-Watson k =       banyaknya jumlah variabel
Mencari nilai p dengan perhitungan sebagai berikut:
P =
−
,
+ −
P =
− , +
−
P =
,
P = 0,994
P digunakan untuk mencari nilai dari rumus dibawah ini: √ − �  = √ − , 4
= √ − ,
= √ ,
= 0,044
Setelah diketahui nilai dari persamaan diatas, maka data pertama dari sampel diturunkan terlebih dahulu menjadi data sampel kedua.
Setelah diketahui hasil dari perhitungan sebesar 0,044 maka angka ini digunakan untuk menghitung data 1 dengan rumus yx 0,044, untuk
data kedua dan seterusnya menggunakan rumus y- �
�−
, 4 .
Table 4.4 Hasil Uji Autokolerasi Sebelum Theil-Nagar
Uji Autokolerasi Du
DW-test 4-Du
Keterangan Durbin Watson  1.8094
0,013 2,1906
Terdapat masalah autokolerasi
Table 4.5 Hasil Uji Autokolerasi Setelah Theil-Nagar
Uji Autokolerasi
dU DW-test
4-Du Keterangan
Durbin Watson
1.8094 1.947
2.1906 Tidak terdapat masalah
autokolerasi Sumber: hasil olah data
Hasil  pengujian  pada  tabel  4.5  menunjukkan  bahwa  data sebanyak  470  sampel  dengan  nilai  DW  yang  diperoleh  adalah  1.947.
nilai  dU  tabel  pembanding  adalah  sebesar  1,8094.  Nilai  tabel  dU DW  4-dU = 1,8094   1,947  2,1906. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada model regresi tidak terjadi autokolerasi. c.  Uji multikolateral
Uji  multikolonearitas  merupakan  uji  yang  digunakan  untuk mengguji  apakah  model  regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antara
variabel  independen  pada  nilai  tolerance  dan  nilai  variance  inflation factor  VIF  dalam  collinearity  statistics.  Nilai  cut  off  yang  dipakai
untuk  menunjukkan  adanya  mutikolonearitas  adalah  nilai  VIF    10 atau  nilai  tolerance  0,1.  Tabel  4.5  menunjukan  ringkasan  hasil  uji
multikolonearitas.
Table 4.6 Hasil Uji Multikolonearitas
Variabel independen Collinearity
Statistics Keterangan
Tolerance  VIF Size
0.926  1. 080 Tidak Ada Multikolonearitas Roe
0.963  1.038 Tidak Ada Multikolonearitas Cr
0.968  1.033 Tidak Ada Multikolonearitas Ta
0.918  1.089 Tidak Ada Multikolonearitas Sumber: hasil olah data
Hasil  tabel  4.6  menunjukkan  nilai  tolerance  keempat  variabel lebih  dari    0,1  dan  nilai  VIF  keempat  variabel  bebas  tidak  ada  yang
memiliki  nilai  lebih  dari  10,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak terjadi mutikolonearitas didalam model regresi.
d.  Uji heteroskedastisitas Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  data
mempunyai varian yang sama atau data mempunyai varian yang tidak sama.  Uji  heteroskedastisitas  yang  dilakukan  pada  penelitian  ini
menggunakan uji glejser yang digunakan untuk meregres nilai absolut
residual  terhadap  variabel  independen.  Hasil  uji  heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Hetesoskedastisitas
Variabel bebas Nilai Sig.
Keterangan Size
0.851 Tidak terjadi heteroskedastisitas
ROE 0.490
Tidak terjadi heteroskedastisitas CR
0.420 Tidak terjadi heteroskedastisitas
TA 0.707
Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: hasil olah data
Berdasarkan  tabel  4.7  dari  hasil  pengujian  heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser diketahui bahwa variabel independen
tidak  berpengaruh  signifikan  secara  statistik  terhadap  variabel dependen. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi  alpha α
0,05 maka regresi ini tidak mengandung heteroskedastisitas.
                