I-3 penjadwalan produksi. Dalam pendekatan DBR ini, penjadwalan produksi buku
tulis yang pertama dilakukan di SKB dahulu, selanjutnya untuk stasiun kerja sebelum SKB SK non-bottleneck upstream dan stasiun kerja sesudah SKB SK
non-bottleneck downstream dijadwalkan sesuai dengan jadwal di SKB. Penjadwalan produksi pada SKNB upstream menggunakan backward scheduling
dan SKNB downstream menggunakan forward scheduling. Untuk menerapkan penjadwalan produksi buku tulis maka dibutuhkan
suatu program aplikasi penjadwalan produksi yang dapat membantu Departemen PPIC di PT. Solo Murni. Program aplikasi bertujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses penjadwalan produksi buku tulis, karena penjadwalan produksi dengan DBR ini sulit untuk diterapkan secara manual. Program aplikasi
tersebut dibuat menggunakan rancangan model penjadwalan produksi buku tulis di jalur mesin 321 dengan menggunakan pendekatan DBR.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang membahas bahwa proses produksi buku tulis pada jalur mesin 321 terdapat bottleneck di stasiun kerja Vurnish, selanjutnya
penelitian ini akan difokuskan pada permasalahan bagaimana merancang suatu program aplikasi yang dapat membantu dalam penjadwalan produksi buku tulis
jalur mesin 321 PT. Solo Murni dengan menggunakan pendekatan Drum-Buffer- Rope.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang algoritma penjadwalan produksi buku tulis yang melewati jalur
mesin 321 dengan menggunakan pendekatan DBR untuk meminimasi bottleneck yang terjadi jalur tersebut.
2. Membuat program aplikasi penjadwalan produksi yang dapat membantu proses penjadwalan produksi buku tulis jalur mesin 321 PT. Solo Murni
dengan menggunakan pendekatan DBR.
commit to users
I-4 1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat kepada PT. Solo Murni. Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan jadwal produksi buku tulis yang lebih baik, yang mengakomodasi keberadaan SKB.
2. Mempermudah dalam penjadwalan produksi buku tulis karena ada program aplikasi.
3. Menghasilkan jadwal produksi buku tulis yang memiliki mean flowtime yang rendah.
1.5. Batasan Penelitian
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data order yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini merupakan data
pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2009 di PT. Solo Murni. 2. Implementasi program aplikasi penjadwalan produksi buku tulis yang
dirancang tidak dibahas.
1.6. Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Waktu yang diperlukan untuk berubah setup dari satu model ke bentuk
model yang lainnya sangat kecil, dan model yang berbeda diproduksi pada lini produksi yang sama, sehingga waktu setup-nya termasuk di dalam
waktu proses. 2. Kenyataan di lantai produksi menunjukkan bahwa terdapat jam kerja lembur
overtime, yaitu pada hari Minggu. Penggunaan jam kerja lembur ini jarang dilakukan dan dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Pemanfaatan jam lembur
mengakibatkan penambahan biaya lembur. Penggunaan jam kerja lembur diusahakan seminimal mungkin, sebaiknya menggunakan alternatif
pemanfaatan jam kerja longgar serta pengalihan order ke mesin yang menganggur.
3. Kebijakan yang dilakukan oleh PT. Solo Murni terhadap keberadaan order sisipan yaitu jika ada order sisipan ketika proses produksi berlangsung,
maka dijadwalkan pada minggu berikutnya. Kebijakan tersebut bertujuan
commit to users
I-5 agar tidak mengganggu proses produksi yang telah dijadwalkan di lantai
produksi.
1.7. Sistematika Penulisan