Analisis Warna Analisis Penekanan Studi

Masjid Besar Kecamatan Depok, Sleman di Yogyakarta dengan Pendekatan Hablumminallah dan Hablumminannas 100 Muhammad. Penulisan Allah berada di sisi sebelah kiri dan Muhammad pada sisi sebelah kanan. Gambar 5.42 Aplikasi Tumpangsari Dengan Hiasan Kaligrafi Sumber: Analisis Penulis Dengan demikian elemen atau unsur tradisional jawa yang dipilih sesuai dengan pendekatan habluminallah dan habluminannas adalah penggunaan bangunan bentuk tajug lawakan lambang teplok, mustaka dan kaligrafi pada tumpangsari bangunan.

V.2.3.3 Analisis Warna

Hakikatnya warna memiliki arti tersendiri. Pada bangunan Masjid Besar Kecamatan Depok perlu adanya kesesuaian warna yang digunakan dengan penekanan studi yang digunakan. Warna tersebut akan menjadi warna dasar Masjid Besar Kecamatan Depok, Sleman ini. Pada dasarnya warna-warna yang digunakan pada bangunan berarsitektur Jawa adalah warna-warna alam, yaitu. Tabel 5.22 Analisis Warna Dasar Bangunan Jawa Warna Pengertian Tanggapan Coklat hangat, terang, bersahabat kebersamaan, tenang dan rendah hati Warna coklat yang merupakan perpaduan warna warna primer dan merupakan warna tanahdan Masjid Besar Kecamatan Depok, Sleman di Yogyakarta dengan Pendekatan Hablumminallah dan Hablumminannas 101 kayu, banyak digunakan hampir diseluruh bangunan. Kuning Menimbulkan rasa optimis Warna kuning atau emas sering digunakan pada ornamen-ornamen bangunan jawa sebagai contoh ukiran pada gebyok. Biru Memberikan rasa tenang dari segala masalah Warna biru diambil dari warna langit. Warna biru sebagai contoh digunakan pada lukisan tumpangsari dan lantai. Hijau Menentramkan Warna hijau diambil dari tumbuhan dan alam sekitar. Warna hijau digunakan pada ornamen-ornamen bangunan. Merah Semangat, meringankan pikiran Warna merah yang sering digunakan biasanya adalah merah bata dan warna merah ini menjadi warna dinding bangunan yang sengaja menggunakan bata ekspos. Hitam Kekal langggeng, namun dalam arti negatif yaitu kesesatan Warna hitam biasanya digunakan pada atap dan ornamen ukiran. Putih Jujur, suci Warna putih banyak digunakan pada elemen bangunan jawa, warna putih diaplikasikan dengan berbagai material bangunan seperti lantai, langit-langit, atau kolom. Sumber: Analisis Penulis Lanjutan Tabel 5.22 … Masjid Besar Kecamatan Depok, Sleman di Yogyakarta dengan Pendekatan Hablumminallah dan Hablumminannas 102 Warna coklat menjadi warna yang paling umum untuk bangunan berarsitektur tradisional jawa karena bangunan jawa biasanya banyak menggunakan unsur kayu. Warna-warna yang cenderung mencolok seperti kuning dan biru diaplikasikan pada elemen-elemen penghias bangunan. Bangunan berarsitektur jawa biasanya mengekspos warna alami dari material yang digunakan. Biasanya material yang digunakan selain kayu adalah yang berasal dari tanah liat, batu alam, tembaga atau kuningan dan beberapa elemen penghias menggunakan kaca patri yang terpengaruh oleh arsitektur kolonial.

V.2.3.4 Analisis Massa Bangunan