HASIL PEMBAHASAN Pengujian Regresi Linier Berganda

8

d. Leverage LEV X

3 Sumber pembiayaan tersebut dapat berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman, dan penerimaan kembali pemberian pinjaman atau penerimaan piutang Halim, 2014:192-193 leverage dapat diukur dengan rumus:

e. Size SZ

Pada penelitian ini total aktiva atau aset diproksikan seperti penelitian Minarsih 2015 yaitu dengan logaritma natural dari total aset Ln aktiva. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-masing pemerintah daerah berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrem. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset perlu di Ln kan.

f. Pendapatan Asli Daerah PAD

Pendapatan Asli Daerah dalam penelitian ini dihitung dengan rasio pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan yang mencerminkan porsi pendapatan asli daerah dalam pendapatan daerah. Maka pada penelitian ini variabel pendapatan asli daerah diukur dengan rumus :

4. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi analisis regresi lenier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi R 2 . Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, serta heteroskedastisitas. Bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah: KKPD = + 1 BM + 2 IR + 3 LVRG + 4 SZ + 5 PAD + ԑ Keterangan : KKPD : Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah 1,….. 5, : Koefisien Variabel Independen BM : Belanja Modal IR : Intergovernment Revenenue LEV : Leverage SZ : Size PAD : Pendapatan Ali Daerah ԑ : Koefisien error

D. HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pmerintah daerah kota dan baupaten di pulau jawa tahun 2014. Sampel ditentukan dengan teknik purposive 9 sampling untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteriakriteria pengambilan sampel, diperoleh sampel sejumlah 43 pemerintah daerah.

B. Pengujian Regresi Linier Berganda

Tabel 1 Tabel Regresi Linear Barganda Variabel Koefisien t- hitung Sign. Simpulan Konstanta -0,291 -0,073 0,942 Belanja Modal BM 1,774 4,107 0,000 Berpengaruh Signifikan Intergovernmental Revenue IR -1,874 -3,837 0,000 Berpengaruh Signifikan Leverage LEV -8,522 -0,823 0,416 Tidak Berpengaruh Size SZ 0,053 0,397 0,693 Tidak Berpengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD -0,032 -1,411 0,166 Tidak Berpengaruh F-hitung = 7,676 Adjusted R Square = 0,443 Signifikan pada = 5 Sumber: Data sekunder yang diolah di SPSS, 2016 Hasil Analisis Regresi Berdasar hasil uji statistik regresi linier berganda, dapat disusun persamaan matematik sebagai berikut: KKPD = -0,291 + 1,774 BM – 1,874 IR - 8,522 LEV + 0,053 SZ - 0,032 PAD + ԑ Hasil pengujian asumsi klasik menunjukkan bahwa data penelitian ini terdistribusi dengan normal serta penelitian ini bebas dari gejala multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Secara simultan, variabel independen belanja modal, inetrgovernmental revenue, leverage, size dan pendapatan asli daerah berpengaruh sebesar 44,30 adjusted-R 2 = 0,443 dalam menentukan kinerja keuangan pemeritah daerah kabupatenkota. Hasil pengujian juga menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik dengan nilai F hitung sebesar 7,676 dan nilai signifikan 0,000. Hasil Uji Hipotesis a. Berdasarkan hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti menunjukkan bahwa variabel belanja modal berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Dijelaskan pula dalam hasil analisis regresi bahwa variabel belanja modal mempunyai nilai t- hitung 4,107 lebih besar dari t- tabel 1,681 dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 0,016 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima. b. Variabel Intergovernmental revenue mempunyai nilai t- hitung -3,837 lebih besar dari t- tabel 1,681 Dan diperoleh nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 0,000 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Intergovernmental 10 revenue berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, maka hipotesis diterima. c. Hipotesis ketiga dijelaskan dalam variabel leverage LEV yang mempunyai nilai t- hitung -0,823 lebih kecil dari t- tabel 1,681 dan diperoleh nilai signifikansi 0,416 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 0,416 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, maka hipotesis ditolak. d. Hasil pengujian untuk hipotesis keempat menunjukkan bahwa size tidak berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah. Size mempunyai nilai t- hitung - 0,397 lebih kecil dari t- tabel 1,681 dan diperoleh nilai signifikansi 0,698 lebih bsar dari taraf signifikansi 0,05 0,698 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis ditolak. e. Variabel Pendapatan asli daerah mempunyai nilai t- hitung -1,411 lebih besar dari t- tabel 1,641 dan diperoleh nilai signifikansi 0,166 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 0,166 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah tidak berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, maka hipotesis ditolak.

C. PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIZE, WEALTH, LEVERAGE DAN INTERGOVERNMENTAL REVENUE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI JAWA TENGAH

4 22 102

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA DAN KABUPATEN DI PULAU JAWA TAHUN 2014 “ Pengaruh Belanja Modal, Intergovernmental Revenue, Leverage, Size dan Pendapatan Alsi Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Pulau

0 5 17

PENDAHULUAN Pengaruh Belanja Modal, Intergovernmental Revenue, Leverage, Size dan Pendapatan Alsi Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa Tahun 2014.

0 1 9

METODE PENELITIAN Pengaruh Belanja Modal, Intergovernmental Revenue, Leverage, Size dan Pendapatan Alsi Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa Tahun 2014.

0 6 11

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pengaruh Belanja Modal, Intergovernmental Revenue, Leverage, Size dan Pendapatan Alsi Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa Tahun 2014.

0 4 18

No Pemerintah daerah Pengaruh Belanja Modal, Intergovernmental Revenue, Leverage, Size dan Pendapatan Alsi Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten di Pulau Jawa Tahun 2014.

0 6 11

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KEKAYAAN DAERAH, BELANJA DAERAH, UKURAN PEMERINTAH DAERAH, LEVERAGE DAN Analisis Pengaruh Tingkat Kekayaan Daerah, Belanja Daerah, Ukuran Pemerintah Daerah, Leverage Dan Intergovernmental Revenue Terhadap Kinerja Keuangan Pemer

0 2 15

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, INTERGOVERNMENTAL REVENUE, DAN BELANJA DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa).

0 3 18

Pengaruh Leverage, Ukuran Legislatif, Intergovernmental Revenue dan Pendapatan Pajak Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten Kota di Indonesia

0 0 10

PENGARUH BELANJA MODAL, UKURAN PEMERINTAH DAERAH, INTERGOVERNMENTAL REVENUE DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN - repository perpustakaan

0 0 17