2
there is a differences of self confidences reviewed by gender; c there is a differences of self confidences reviewed by age.Thisresearchwasconducted atSMPN 04 Tambun Selatan and SMAN
3 Bekasi. The subject of this research is the student of SMPN 04 Tambun Selatan with 70 students in age of 14-15 years old and students of SMAN 3 Bekasi with 72 students in age of 16-18 years
old. Total subject in this study were 142 students and taken using cluster random sampling technique. Measuring instrument that was used is a scale self confidence and self concept. Data
analysis techniques using correlation analysis product moment and independent sample T-test. The results of this research obtained a there is a very significant positive relationship between self
concept with self confidence, it means more positive self concept which is have the higher in self confidence; b there is a differences of self confidences reviewed by gender, it means a man has a
higher self confidences than female; c there is a differences of self confidences reviewed by age, it means 16-18 years old has a higher self confidences than 14-15 years old; d self concept
contributed to self confidence of r
2
= 0,480
2
= 0,230, SE = 23. Both variables namely, self concept and self confidence are being classified by average. The result of this research implies the
importance of self concept of themselves against self confidence in adolescents whom uploaded their photo selfie in instagram. The results will be discussed in the textofthis publication.
Keywords : Self Concept, Self Confidence, Adolescent
1. PENDAHULUAN
Belakangan ini muncul beberapa media sosial baru yang lebih spesifik penggunaannya. Seperti contohnya adalah instagram. Instagram sendiri pertama
kali dirilis pada tanggal 6 Oktober tahun 2010 di Amerika yang dikutip dari id.m.wikipedia.org tahun 2016. Kemudian instagram mulai masuk ke Indonesia
pada awal tahun 2011.Instagram merupakan media sosial untuk berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk instagram sendiri. Menurut wikipedia instagram merupakan media sosial yang khusus untuk
membagikan foto id.m.wikipedia.org tahun 2016. Instagram saat ini sudah mulai diminati oleh hampir semua lapisan masyarakat, dari yang tua, muda, anak-anak,
remaja hingga orang dewasa. Secara khusus dilaporkan oleh Pew Research Center’s Internet dan American Life Project Tracking Surveys, untuk jumlah
pengguna instagram sendiri, perempuan hanya unggul 6 persen saja dibanding laki-laki Hadi, 2013.
Dengan munculnya instagram maka berimbas pada makin banyaknya penghobi foto yang mendadak meledak. Menurut Soelarko dalam Tanasa, 2015
semakin banyaknya penikmat dan penggila foto maka mengubah penggunaan foto itu sendiri, yang dahulu sebagai pelengkap sebuah tulisan atau artikel, saat ini foto
menjadi bagian utama dan tulisan hanya sebagai
caption
atau penjelasan dari foto tersebut. Perubahan paradigma tersebut berakibat belakangan ini muncul suatu
fenomena baru yaitu
self image
atau biasa disebut dengan
selfie
. Banyak orang melakukan
selfie
, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Pelaku
3
selfie
juga tidak terbatas hanya pada orang biasa, artis, pejabat, menteri, pemuka agama bahkan presiden pun juga melakukan foto
selfie.
Menurut Monks dalam Suwito, 2013 masa remaja sering disebut
adolesensi
yang berasal dari bahasa latin
adolescene
dan
adultus
yang berarti menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Melakukan foto
selfie
hingga mengunggahnya ke instagram biasanya banyak dilakukan remaja-remaja putri,
baik remaja awal maupun remaja akhir. Seperti sebuah studi yang dilakukan CNN yang dilaporkan dari health.liputan6.com tahun 2015 dengan tajuk
Being13: Inside the Secret World Teens
melakukan survei tentang penggunaan instagram pada remaja. Riset ini melibatkan 200 siswa kelas delapan di enam negara bagian
Amerika Serikat. Dan hasilnya sungguh mengagetkan. Remaja perempuan melakukan
selfie
sekitar 100-200 kali per hari, sedangkan remaja laki-laki sekitar 10-25 kali per hari.Arnold Putra remaja laki-laki asal Indonesia melakukan foto
selfie
sebanyak 28 kali perhari dan langsung mengunggahnya ke instagram Tribun News, 2016. Artis remaja Indonesia Olivia Jensen melakukan foto
selfie
sebanyak 45 kali perhari dan mengunggahnya ke instagram Inilah News, 2015. Remaja yang mengunggah foto
selfie
ke instagram mengharapkan respon diberikan “
love
” dan komentar dari pengguna instagram lainnya Rahmawati, 2015. Sekelompok peneliti di Georgia Tech dan Yahoo melakukan wawancara
terhadap 15 orang remaja pengguna instagram. Didapati dari penelitian yang dipublikasikan di AAAI Conference on Web and Social Media, para remaja akan
lebih merasa percaya diri ketika foto
selfie
yang diunggahnya ke instagram mendapatkan banyak
love
dan komentar dari para pengikutnya dalam Felicia, 2015.Sebuah penelitian yang dilakukan Ridgeway dan Clayton 2016 mencoba
mencari tahu pengaruh “
love
” foto
selfie
terhadap rasa percaya diri remaja. Penelitian dilakukan terhadap 420 remaja pengguna instagram dengan cara
mengisi kuesioner online. Hasilnya adalah para remaja akan lebih percaya diri ketika foto
selfie
-nya disukai banyak pengguna instagram lainnya, dan sebaliknya remaja akan merasa kurang percaya diri sa
at “
love
” dalam foto
selfie
para remaja rendah.
Kepercayaan diri sendiri merupakan modal utama seseorang, khususnya remaja untuk mencapai kesuksesan. Lauster dalam Sahrunanca Astorini, 2013
menjelaskan kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas
dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas melakukan hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam berinteraksi
dengan orang lain. Untuk mengukur tingkat kepercayaan diri beberapa ahli mengemukakan aspek-aspek sebagai berikut: 1 keyakinan dan kemampuan diri,
2 optimis, 3 obyektif, 4 bertanggung jawab, 5 rasional dan realistis Lauster, 2012. Menurut Daradjat 1990 aspek-aspek kepercayaan diri yaitu, 1 rasa aman,
4 2 ambisi normal, 3 mandiri, 4 toleransi.Menurut Hurlock 2003 faktor yang
mempengaruhhi kepercayaan diri yaitu 1 pola asuh, 2 kematangan usia, 3 jenis kelamin, 4 penampilan fisik. Sedangkan menurut Ghufron dan Risnawita 2011
faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri yaitu 1 harga diri, 2 pengalaman, 3 pendidikan, 4 konsep diri. Menurut Lauster 2012 ciri-ciri remaja yang percaya
diri yaitu 1 percaya pada kemampuan sendiri, 2 bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, 3 memiliki rasa positif terhadap diri sendir, 4 berani
mengungkapkan pendapat.
Menurut Baron Byrne 2003 konsep diri adalah identitas diri seseorang sebagai sebuah skema dasar yang terdiri dari kumpulan keyakinan dan sikap
terhadap diri sendiri yang terorganisasi. Konsep diri merupakan suatu faktor yang dipelajari oleh seseorang, yang terbentuk dari pengalaman seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain. Sumber informasi mengenai konsep diri seseorang dapat diperoleh melalui interaksinya dengan orang lain, yaitu orang tua,
teman sebaya, dan masyarakat. Berzonsky 2001 mengemukakan bahwa konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap diri
nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial dan moral. Menurut Pambudi Wijayanti
2012 konsep diri adalah semua bentuk kepercayaan, perasaan dan penilaian yang diyakini individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhi proses interaksi
sosial dengan lingkungan sekitar.
Faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Berzonsky 2001 yaitu 1 usia, 2 tingkat pendidikan, 3 lingkungan. Sedangkan menurut Rini 2008
faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu 1 pola asuh orang tua, 2 kegagalan, 3 depresi, 4 kritik internal. Untuk mengukur konsep diri aspek-aspek
yang digunakan menurut Berzonsky 2001 adalah 1 aspek fisik, 2 aspek psikis, 3 aspek sosial, 4 aspek moral.Menurut Hamachek dalam Rahmat, 2007 ciri-ciri
orang yang mempunyai konsep diri positif yaitu 1 meyakini betul nilai dan prinsip-prinsip tertentu dan mempertahankannya, 2 mampu bertindak
berdasarkan penilaian yang baik, 3 tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan apa yang akan terjadi, 4 memiliki keyakinan pada
kemampuannya untuk mengatasi persoalan, 5 merasa sama dengan orang lain, 6 sanggup menerima dirinya, 7 dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah
hati, 8 cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasikannya, 9 sanggup mengaku pada orang lain bahwa dia mampu merasakan berbagai
dorongan dan keinginan, 10 mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai keinginan, 11 peka pada kebutuhan orang lain.
Konsep diri dalam kaitannya dengan pengunggahan foto
selfie
di instagram, maka apabila remaja mendapat banyak respon “love” dan komentar cantik atau
tampan dari pengguna instagram lainnya, maka itu akan dapat membentuk konsep
5 diri yang positif, karena remaja tersebut menjadi yakin bahwa dirinya tampan atau
cantik, terlebih lagi bila mendapat komentar yang berupa pujian, maka konsep diri remaja menjadi semakin positif. Demikian sebaliknya apabila hanya sedikit atau
tidak sama sekali mendapat respon “love” maka remaja tersebut menjadi merasa jelek dan konsep dirinya negatif. Konsep diri yang positif penting bagi remaja
karena hal itu akan berpengaruh pada kepercayaan diri yang tinggi pada remaja.
Dari konsep diri yang dimiliki oleh seorang remaja, remaja tersebut menunjukan dengan cara mengaktualisasikan diri. Hal tersebut juga didukung
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Prasad 2015 pada 140 remaja di Chhatisgarh, India, bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri
dengan kepercayaan diri. Selain dipengaruhi oleh konsep diri, kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh faktor demografi yakni usia dan jenis kelamin, seperti
dikatakan oleh Hurlock 2003 bahwa terdapat perbedaan tingkat kepercayaan diri menurut jenis kelamin, dan juga dari kematangan usia. Berdasarkan paparan
tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep diri mempengaruhi kepercayaan diri pada remaja.
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Bekasi dan SMPN 04 Tambun Selatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1 mengetahui tingkat kepercayaan diri
pada remaja yang mengunggah foto
selfie
di instagram, 2 mengetahui konsep diri remaja yang mengunggah foto
selfie
di instagram, 3 mengetahui hubungan antara konsep diri dengan kepercayaan diri pada remaja yang mengunggah foto
selfie
di instagram, 4 untuk mengetahui perbedaan kepercayaan diri ditinjau dari jenis
kelamin dan usia. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu 1 ada hubungan positif antara
konsep diri dengan kepercayaan diri pada remaja, semakin positif konsep diri yang dimiliki maka semakin tinggi kepercayaan diri pada remaja sebaliknya
semakin negatif konsep diri yang dimiliki maka akan semakin rendah kepercayaan diri pada remaja; 2 ada perbedaan kepercayaan diri remaja ditinjau dari jenis
kelamin, artinya laki-laki memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi, daripada perempuan; 3 ada perbedaan kepercayaan diri remaja ditinjau dari usia,
artinya remaja dengan usia lebih matang memiliki tingkat kepercayaan diri lebih tinggi daripada remaja dengan usia yang belum matang.
2.
METODE
Penelitian ini terdiri atas 3 variabel bebas yaitu konsep diri, jenis kelamin dan usia dan variabel tergantung yaitu kepercayaan diri. Populasi penelitian ini adalah
siswa SMPN 04 Tambun Selatan dan SMAN 3 Bekasi. Peneliti mengambil sampel sebanyak 72 siswa di SMPN 04 Tambun Selatan sebagai remaja awal dan
70 siswa di SMAN 3 Bekasi sebagai remaja akhir. Total keseluruhan sampel dari 2 sekolah yaitu 142 siswa dengan menggunakan teknik
cluster random sampling
6 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
dengan menggunakan skala. Selain skala, peneliti juga melakukan metode wawancara sebagai data tambahan. Skala yang digunakan yaitu skala kepercayaan
dirihasil modifikasi dari Octabriani 2014 yang disusun berdasarkan aspek kepercayaan dirimenurut Lauster 2012. Adapun aspek-aspek kepercayaan
diriyaitu keyakinan dan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis. Sedangkan skala konsep diri merupakan hasil modifikasi
dari Pontania 2016 yang disusun berdasarkan aspek konsep diri menurut Berzonsky 2001. Adapun aspek-aspek konsep diri yaitu aspek fisik, aspek
psikis, aspek sosial dan aspek moral.
Skala yang digunakan tersebut telah memenuhi kriteria valid dan reliabel. Uji validitas skala dilakukan dengan
expert judgement
kemudian di analisis dengan formula Aiken’s. Apabila koefisien validitas sama atau lebih besar dari 0,6 =0,6
maka aitem tersebut memenuhi kriteria valid dan layak digunakan, begitu pula sebaliknya. Skala kepercayaan diri memiliki validitas yang bergerak dari 0,75
sampai 0,83 dan skala konsep diri memiliki validitas yang bergerak dari 0,66 sampai 0,83. Reliabilitas skala dihitung dengan teknik
Alpha Cronbach
untuk mengetahui koefisien reliabilitas
α. Kedua skala tergolong reliabel dengan nilai αkepercayaan diri = 0,881 26 aitem dan nilai α konsep diri = 0,912 28 aitem.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu
Product Moment
dari Pearson dan uji T- test dengan bantuan SPSS
Statistical Program for Social Science
15.0
for windows
.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN