F. Metode Penelitian
Dalam penelitian diperlukan sebuah alat untuk memperoleh data dari sumber yang akan digali, yaitu metode untuk mempermudah memperoleh informasi
dari sumber penelitian, beberapa klasifikasi sebagai berikut; 1.
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
20
2. Subjek penelitian dan sumber data
a. Subjek penelitian
Subyek penelitian adalah tempat memperoleh informasi yang dapat di peroleh dari seseorang maupun sesuatu yang mengenainya agar
diperoleh keterangan.
21
Adapun yang dijadikan subyek informan dalam penelitian ini adalah:
1 Pengasuh pondok pesantren Ma‟ahid Kudus
2 Ustadz pengajian
3 Pengelola pengajian
3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi
20
Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, hlm.3.
21
Ibid., hlm. 113.
Observasi yaitu untuk mengkaji proses dan perilaku dengan menggunakan mata dan telinga sebagai jendela untuk merekam data.
22
Pengamatan terhadap gejala-gejala subyek yang diteliti ini dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung dalam situasi yang
sebenarnya atau situasi buatan.
23
sedangkan yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi secara langsung dan bersifat non
partisipatif dalam situasi yang sebenarnya. Metode ini digunakan dalam mengamati kegiatan-kegiatan di
pondok pesantren Ma‟ahid Kudus.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
24
Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara yang pelaksanaanya
pewawancara membawa garis besar hal-hal yang akan ditanyakan. Metode wawancara dalam penelitian ini dipakai untuk
mengambil data tentang peran pondok pesantren Ma‟ahid Kudus dalam meluruskan pemahaman agama Islam masyarakat sesuai Al-
Quran dan As-Sunnah. Diantaranya yang dijadikan sebagai obyek informan adalah Ustadz Nailul Huda, Lc selaku pengasuh Pondok
22
Suwartono, Metode Penelitian, Yogyakarta: Andi, 2014, hlm. 41.
23
Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPFG, 2002 , hlm. 60.
24
Ibid., hlm. 186.
Pesantren Ma‟ahid, Ustadz Ahmad Ahid, Lc selaku Pemateri pengajian, Ustadz Abdul Wahab selaku pengelola pengajian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa catatan-catatan,
transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.Metode ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang struktur organisasi, tenaga pendidikan, jumlah peserta pengajian, dan data lain yang diperlukan dalam
penelitian, letak geografis Pondok Pesantren Ma‟ahid Kudus.
4. Analisis data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode penelitian, karena dengan analisa data dapat diberi arti dan makna
yangberguna dalam memecahkan masalah penelitian. Analisa data adalah mengelompokan, membuat suatu urutan menamai populasinya serta
menyingkatkan data sehingga mudah dibaca.
25
Langkah utama dalam analisis data adalah pengumpulan data, perbaikan kerangka data sehingga
lebih akurat, menyusun unsur-unsur data yang lemah secara empiris sehingga lebih bermakna.
Orientasi umum penelitian ini terletak pada aspek bagaimana peran pondok pes
antren Ma‟ahid Kudus dalam meluruskan pemahaman agama Islam Masyarakat sesuai Al-Quran dan As-Sunnah, untuk itu metode yang
25
Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013, hlm. 405.
digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang
telah dihimpun yang kemudian diseleksi, disusun secara sistematis, serta dianalisa dengan mengaitkan data satu dengan lainnya yang kemudian
ditarik sebuah kesimpulan, dengan metode: a.
Deduktif,suatu paragraph yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum
dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan.
26
Penelitian ini menganalisis data dengan metode deduktif yaitu memberikan penjelasan bersifat umum tentang bagaimana peran
pondok pesantren Ma‟ahid Kudus di masyarakat kemudian diikuti penjelasan-penjelasan atau bentuk dari peran pondok pesantren
Ma‟ahid kudus berupa kegiatan-kegiatan. b.
Induktif, Kalimat utama paragraph induktif terletak pada bagian akhir paragraph. Paragraph ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang
berupa fakta, contoh-contoh, rincian khusus maupun bukti-bukti yang kemudian disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat
pada akhir paragraph.
27
Penelitian ini mengungkapkan analisis dengan menggunakan metode deduktif yaitu di awal paragraf dipaparkan dan penjelasan berupa
contoh- contoh atau bentuk peran dari pondok pesantren Ma‟ahid Kudus
kemudian disimpulkan di bagian akhir kalimat
26
Hadi Sutrisno, Metode Research,Yogyakarta : Andi Offest, 2000, hlm.36.
27
Ibid.,42.
5. Pendekatan Banyak pendekatan yang dapat digunakan dalam memahami
agama yang meliputi pendekatan teologis normative, astronomis, sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan juga pendekatan filosofis.
Hal ini perlu dilakukan karena melalui pendekatan tersebutlah kehadiran agama secara fungsional dapat dirasakan oleh penganutnya. Sebaliknya,
tanpa mengetahui berbagai pendekatan tersebut, maka tidak mustahil agama menjadi sulit untuk dipahami oleh masyarakat, tidak fungsional dan
akhirnya masyarakat mencari pemecahan masalah kedepan dengan tidak adanya unsur keagamaan, dan hal ini tidak boleh terjadi kepada kita semua
sebagai ummat islam. Adanya mobilitas sosial dan keyakinan-keyakinan masyarakat
dalam memahami budaya yang berkembang di kota Kudus, khususnya di sekitar pondok pesantren Ma‟ahid Kudus di mana agama dan masyarakat
memiliki hubungan yang erat, maka peneliti menggunakan pendekatan sosiologis.Dimaksudkan dengan pendekatan disini adalah cara pandang
atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama. Realitas keagamaan yang
diungkapkan mempunyai realitas kebenaran sesuai dengan kerangka paradigmanya.
28
28
Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar Yogyakarta: Tiara wacana Yogyakarta, 1990, hal. 92
G. Sistematika Pembahasan