2. Fasilitas Kreatifitas RUANG
BESARAN RUANG
KARAKTER RUANG Sekolah kursus desain grafis
1500 m
2
Ruangan mampu menggugah semangat dan memberikan
stimulasi untuk berpikir kreatif, sehingga mampu menghasilkan
karya yang menjadi trendsetter. Suasana ruang bersifat akrab dan
nyaman dengan warna-warna yang mencolok untuk menggugah
semangat.
2. 2
Fa Fa
si li
tas Kr ea
tifitas RUANG
BESARA N
RUAN G
KA RA
AKT T
ER ER
R R
U UAN
NG Sek
ko lah ku
rs us
desain gr af
is
15 00
m
2
Ru an
ga n
ma ampu
u me
e ng
ng semangat d
a an
m mem
m b
b stimulasi unt
uk k ber
r p
pikir k se
se hi
ngga m am
m p
pu men
en gh
gh karya yang menjadi tren
nds ds
e ett
Suasana ruang bers s
if ifat
at a
akra ny
ny am
am an
an d
d en
en ga
ga n
wa warn
rn a
a -w
warn me
menc n
l ol
k ok untuk
uk meng se
e ma
m ng
g at
at.
Auditorium mini 150 m
2
Ruang audiovisual ini berfungsi untuk menjelaskan proses kreatif
secara visual. Penonton dapat melihat dengan jelas layar lcd dan
mendengarkan moderator.
Laboratorium Komputer 250 m
2
Laboratorium komputer sekaligus sebagai ruang belajar dan praktek.
Meja komputer cukup lebar karena dipergunakan juga untuk prose
sketsa. Tata cahaya harus mampu
menerangi seluruh ruangan, hindari silau yang ditimbulkan oleh sinar
matahari.
3. Fasilitas Ruang Sosial RUANG
BESARAN RUANG
KARAKTER RUANG Ruang Café
500 m
2
Interaktif dan mampu menjadi ajang komunikasi pengunjung.
melihat dengan jelas layar l me
mend n
engarkan moderator.
La a
boratorium Komputer 25
0 m
2
Laboratorium k
kompu pu
te r se
se k
se se
ba ba
ga ga
i ruang be
be lajar da
a n
n p
p Meja komputer cukup
p l
leb eb
a ar
dipergunakan jug g
a a
un un
tu tuk
sk sk
et et
sa sa.
Ta Tata
ta cahaya
ha haru
rus m
me e
ne ne
ra r
ng i
i se l
luru ru
h h ruangan, h
silau yang ditimbulkan oleh matahari.
3. Fasilitas Ruang Sosial
Exhibition building 1000 m
2
Entrance cukup jelas sehingga pengunjung tidak merasa bingung.
Informatif, alur sirkulasi jelas, pencahayaan cukup terang. Warna
terang : putih
VI.C. Tata Ruang Luar
Analogi bentuk bangunan Pusat Apresiasi Desain Grafis di Yogyakarta merupakan sebuah eksperimen dari teori Visual Illustration Mapping. Dari
eksperimen tersebut disimpulkan bahwa perlu adanya ledakan untuk mendapatkan pola piker yang kreatif. Seorang desainer harus berani terbuka oleh kemungkinan-
kemungkinan lain dalam memperoleh sebuah ide desain. Berikut ini gambaran analogi ledakan pola pikir kreatif.
Exhibi bi
ti ti
on on
b b
uildin n
g g
1000 m
2 2
Entran n
ce ce
c c
uk uk
up jelas s sehingg
peng g
un u
jung g t
t id
idak ak
meras asa bing
Inform at
t if
if , al
l ur
r si si
rk rkulasi je
jelas pencahayaa
n n cuku
ku p
te te
ra ra
ng. W
terang : putih
VI VI
.C .C
. Tata Ruang Luar
An An
al al
og og
i i
be bent
uk uk
b ban
angu guna
n n Pu
Pusa sat
t Ap
Ap re
si si
as as
i i
De De
sa sa
in in
G Gra
ra fi
fis s
di di
Yog me
me ru
ru pa
pa ka
kan se
se b
buah eks ks
pe p
rimen da da
r ri teori
V V
is is
ua l
l Il Il
lu lu
st stra
ra ti
tion on Mappin
eksperimen tersebut disim mpulkan ba
ahwa perlu adanya ledakan untuk mend pola piker yang kreatif. S
S eorang des
sainer harus berani terbuka oleh kemun kemungkinan lain dalam m
mempe eroleh sebuah ide desain. Berikut ini ga
analogi ledakan pola pikir kreat at
i if.
Kemudian dari ledakan ini masuklah sebuah sketsa gubahan massa dari proses illustration mapping. Sketsa massa dipilih dengan melihat karakter garis-garis yang
dinamis dan atraktif.
Gambar 6.1 : ledakan pola pikir Sumber : Analisa penulis
Gambar 6.2 : Konsep dasar gubahan massa Sumber : Analisa penulis
Kemu mu
di di
an an
dari leda da
ka ka
n in i
masukl ah
s eb
eb ua
ua h sketsa
sa g g
ub ubahan m
mas a
sa dari il
i lu
lust stra
r tion
n m
map pi
ng. Sketsa mas sa
dipilih dengan me
melihat t
ka ka
ra ra
kt k
er gar ris-gar
di dinami
mi s
dan atrakt if
.
Ga Ga
mb ba
ar 6
6 .1 :
: leda
da ka
ka n
n pola pikir
Su umb
mber : :
A Ana
na lisa
sa p
p en
en ul
ul is
i
VI.C.1. Zoning
VI.C.2. Zoning site
Setiap kelompok kegiatan mempunyai kekuatan yang sama sehingga saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam hal ini, hubungan antar kelompok
kegiatan dihubungkan dengan karakter yang telah dibahas diatas.
Gambar 6.3 : Zoning Sumber : Analisa penulis
Gambar 6.4 : Zoning pada site Sumber : Analisa penulis
VI VI.C
.C.2 .
. Zo Zo
ni ng site
Setiap kelompok k kegiatan m
mempunyai kekuatan yang sama sehingg berhubungan satu dengan
ya y
ng g lain. Dalam hal ini, hubungan antar ke
kegiatan dihubungkan dengan n
karakter yang telah dibahas diatas.
Gambar 6.3 : Zoning Su
mber : Analisa penul is
Gambar 6.4 .4 : Zoning pada site
Sumber : A
Analisa penulis
VI.D. Pendekatan dan Konsep Sistem Pendukung Bangunan VI.D.1. Pendekatan Konsep Struktur
Karakter dan kondisi fisik site, tempat sebuah bangunan berdiri, akan berpengaruh terhadap struktur bangunan yang akan didirikan. Penggunaan
struktur bangunan pada dasarnya mempertimbangkan kondisi, letak, fungsi, serta bentuk bangunan yang akan dirancang. Pertimbangan-pertimbangan dalam
penentuan sistem struktur antara lain : 1. Fleksibilitas bangunan terkait dengan kualitas visual ruang dan
kemungkinan pengembangan ruang. 2. Keamanan struktur terhadap faktor-faktor pembebanan.
3. Pengaruh struktur terhadap bentuk bangunan. 4. Keamanan struktur terhadap bahaya kebakaran.
VI.D.2. Konsep Struktur
Sistem struktur harus memenuhi persyaratan kekuatan, keawetan dan persyaratan teknis lainnya, namun tetap dapat memberikan keleluasaan dalam
perancangan bangunan sebagai wujud ekspresi sebebas-bebasnya dengan mengolah bentuk-bentuk kreatif yang atraktif dan dinamis.
Dalam Pusat Apresiasi Desain Grafis ini secara umum digunakan struktur beton bertulang dan struktur baja. Struktur selain berfungsi sebagai penyaluran
beban, juga diperhitungkan dalam estetika sesuai dengan konsep ‘jujur sejujur- jujurnya’.
Karakter dan k k
on on
di disi fisik s
s it
it e,
e, tempat sebuah bangunan berdir
berpengaru u
h h terhadap struktur bangunan y
y an
an g akan didirikan. Peng
stru u
kt ktur bangunan pada
da d
d as
as ar
a ny
ny a
a me
m mp
m ertimbangkan
k k
ondisi, letak, fung bentuk ban
ngu gu
na nan
n yang akan diranc
can an
g. g. P
P ertimbangan-
pe p
rtimbangan pe
e ne
ne nt
nt ua
ua n sist
t em
em s
tr uktur anta
ra lain
: 1.
F Flek
si bi
litas bangun an
terkait dengan ku
k al
l i
itas as
v v
is i
ual ruan
kemungki na
n pengem ba
ngan ruang. 2. Keamanan
s tr
uktur te rh
adap fak to
r- faktor pembeba
n nan.
3. Pe ng
ar uh struk
tur te
rh ad
ap ben
tuk bang un
an. 4. Keamanan
s truktu
r terhadap
b ah
ay a
ke bakaran.
VI.D.2. Konsep Struktur
Sistem struktur harus memenuhi persyaratan kekuata ta
n n,
k kea
ea w
wet pe
pe rs
rs ya
ya ra
ra ta
ta n
n te
te kn
kn is
is l
l i
ainn nnya
ya, , na
namu mun
n t
te t
tap p
da da
pa pa
t t
me me
mb mb
er er
ik ikan k
k el
el el
el u
uasaan pe
ra ncan
an ga
gan bangunan n
sebagai i
wujud ekspr pr
es e
i se b
be ba
ba s-
s- b
bebasnya mengolah bentuk-bentuk
k kreatif yan ng atraktif dan dinamis.
Dalam Pusat Apre e
siasi Desa ain Grafis ini secara umum digunakan
beton bertulang dan strukt t
u ur baj
aja. Struktur selain berfungsi sebagai pen beban, juga diperhitungkan d
da alam estetika sesuai dengan konsep ‘jujur
VI.D.3. Pendekatan Konsep Utilitas
1. Air bersih Sistem jaringan air bersih didapatkan dari sumur dan jaringan PDAM
yang kemudian disalurkan melalui pipa ke fasilitas-fasilitas yang membutuhkan. Distribusi saluran air bersih ke seluruh wilayah pelayanan
dapat dilakukan dengan mengikuti pola sistem jaringan primer, sekunder dan tersier.
Bagian-bagian sistem air bersih : a. Sumber air yang berasal dari sumur dan PDAM
b. Pompa distribusi air yang befungsi sebagai alat pemindah air dari fasilitas pengolahan ke penyimpanan dan jaringan distribusi
c. Jaringan distribusi yang berfungsi menyalurkan air dari pengolahan atau bak penyimpanan ke titik-titik air, seperti kran air, drinking fountain
dan sebagainya d. Pipa transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan bak penampung
air dengan fasilitas pengolahan dan distribusi e. Struktur penyimpanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air
dimusim kemarau atau cadangan air untuk keadaan darurat. Sistem jarin
n ga
gan air bersih ih
d d
id i
apatkan dari sumur dan jaringan yang
k kemudian disalurkan melalui
p p
ip ip
a ke fasilitas-fasilitas m
membutuhkan. Dis is
tr r
ib i
us u
i i
sa sa
lu lu
ran n
air bersih ke se
se luruh wilayah pe
dapat di di
la l
ku ku
ka k
n dengan mengiku ti
ti p
pol ol
a a
si si
s stem jaringan
pr p
imer, sekun te
ters rs
i ier.
Ba gian-bagian sistem air
b ersih :
a. Sumber a
ir yang be
ra sal dari
s um
ur dan PDAM b.
Po mpa dist
ribu si
air y
an g
befung si seb
agai a la
a t pemindah
ah fasilitas
pe ng
ol ahan ke penyim
panan dan jaringan d
distribus usi
c. Ja
a ri
ri ng
ng an
an d
d is
is tr
t ibusi yang ber
er fu
fu ng
ng si
si m
m en
e ya
y lurk
an a ir
r d
d a
ari peng g
o ol
a ah
bak penyimpana an
n ke ke
titik-titik air, seperti kran air, drin nk
king ng
f dan sebagainya
d d.
Pi Pipa
pa t transmi
i si
si y
y an
ang g be
berf rf
un gsi un
untu tu
k k me
ng h
hu b
bungka a
n n ba
ba k
k pen air dengan fas
il il
itas pen g
golahan dan dist st
ri ri
bu bu
si e. Struktur peny
yimpanan y y
an a
g berfungsi untuk menyimpan cadan dimusim kema
arau atau c c
ad angan air untuk keadaan darurat.
Bagan 6.1: Jaringan Air Bersih
2. Sanitasi Sanitasi merupakan jaringan yang mengatur pembuangan kotoran air
yang berupa disposal padat maupun cairan. Pada pengolahan disposal padat, limbah padat ditampung didalam bak control untuk kemudian disalurkan ke
sumur-sumur peresapan yang dilengkapi dengan septictank. Sedangkan sisa limbah cair diolah didalam jaringan pengolahan on site system yang hasilnya
dapat dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman.
Bagan 6.2: Jaringan Air Kotor
Disposal padat Disposal cair
Septictank Bak lemak
Bak kontrol Bak kontrol
IPAL Sumber air
Plumbing station Water supply pipe
Reservoir Reservoir
Reservoir Distribusi
Distribusi Distribusi
Ba gan 6.1: Jaringan Air Bersih
2. Sa nitasi
Sa nita
si merup
ak an
j arin
ga n yang
m en
gatur pe mb
buangan k
kot ot
o yang berupa disp
osal padat maupu n cairan. Pada pengo
l ahan d
dispos os
a li
mb mb
ah ah p
p adat ditam
m pu
pu ng didal
al a
am bak con tr
tr ol
ol u
u nt
uk k emudian di
di sa
a l
lu sumur-sumur peresapan
n ya
y ng dilengkapi dengan septictank. Se
Seda da
n ngk
li li
mb b
ah ah
c c
ai ai
r r
di di
ol ol
ah a
didalam jaringa ga
n n
pe pe
ng ng
ol ol
ah ah
an a
on on
s s
it it
e e sy
y st
st em
em y
ya ang h
dapa pa
t t
di di
m manf
nf aa
aa tk
tk an k
k em
em ba
ba li
li untuk
k m
m en
en yi
i ra
ram m ta
ta naman.
Disposa al padat
Disposal cair Septicta
a nk
n Bak lemak
Bak kontrol Bak kontrol
Water supply pip ipe
e
R Reservoir
Reservoir Reservoi
oir Distribusi
Distribusi Di
Dist t
ri ri
busi
Sistem pembuangan sampah dilakukan dengan cara bertahap, sampah- sampah yang terkumpul dari tong-tong sampah yang bersifat moveable
diangkut ke tempat pembuangan yang telah disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota.
Bagan 6.3 : Jaringan Pembuangan Sampah
3. Drainase Drainase merupakan jaringan yang mengatur pembuangan air hujan
dari lokasi Pusat Apresiasi Desain Grafis agar tidak mengganggu aktivitas didalamnya. Air hujan disalurkan melalui pembuangan yang terpisah dengan
sistem pembuangan air kotor, sebab bila digabungkan akan mengalami peluang resiko tersumbat. Dalam hal ini, air hujan disalurkan ke sungai dan
riol kota.
4. Sistem jaringan listrik Jaringan penerangan untuk kebutuhan pemakaian listrik memanfaatkan
jaringan yang telah disediakan oleh PLN, disamping itu juga digunakan generator sebagai jaringan pembantu utama disaat aliran listrik dari PLN
Sumber sampah
Tong sampah Tong sampah
Tong sampah
Accumulation area TPA
diangkut ke temp mp
at at pembuanga
n n
ya ya
ng telah disediakan oleh Dinas Keb Kota.
Ba ga
n 6.3
: Jari ngan Pem
bu an
ga n Sampah
3. Drainase Dr
Dr ai
ai na
na se
se m
m erupakan jar
ar in
in ga
ga n
n ya
ya ng
ng mengatur
pe e
mb mbuangan
an a
a dari lokasi Pusat Apre
e si
s as
as i
i Desain Grafis agar tidak menggan angg
gg u
u a didalamnya. Air hujan disalurkan melalui pembuangan ya
ya ng
ng t ter
er pi
pi sah
i si
t stem
m p
pem em
b buangan
n ai
ai r
r ko
ko to
tor, seb ab
ab b bil
ila a di
diga b
bungkan n
ak ak
a an me
pe pe
lu lu
a ang resiko tersu
u mb
m at. Da
a l
lam hal ini, air i
h h
uj uj
an d
is s
al al
u ur
ka n ke sun
riol kota.
4. Sistem jaringan listrik Jaringan penerangan untuk kebutuhan pemakaian listrik meman
Su S
mb mb
er sampah
To To
n ng
sampah Tong s
am pa
pa h
To T
ng samp pah
Accumula ti
on area
TP A
terputus. System jaringan yang ekonomis harus memenuhi persyaratan berikut:
a. kemudahan pengontrolan dalam kualitas bahan instalasi maupun operasional.
b. fleksibilitas terhadap kemungkinan penambahan beban. c. keamanan disesuaikan dengan standar yang berlaku.
Bagan 6.4: Jaringan Listrik