48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabiul Akhir 1412 H atau 1 Nopember 1991 dan memulai kegiatan operasinya pada 27
Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Ikatan Cendekiawan Muslim se- Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim serta masyarakat
sepenuhnya mendukung kehadiran BMI yang dibuktikan adanya komitmen pembelian saham Perseroan pada saat penandatanganan akta
pendirian Perseroan senilai Rp. 84 miliar. Selanjutnya, ada tambahan komitmen masyarakat Jawa Barat melalui penanaman modal senilai Rp.
106 miliar pada momen acara silaturahmi peringatan pendiriannya di
Istana Bogor.
Hanya berselang 2 tahun setelah pendiriannya, pada tanggal 27 Oktober 1994, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai
Bank Devisa. Ini makin memperkokoh posisinya sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa dan produk
yang terus dikembangkan.
4.2 Analisis Hasil Pembahasan
4.2.1 Pembiayaan Murabahah
Murabahah adalah “akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
Universitas Sumatera Utara
49
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli” IAI, 2007. Sabiq 2008 menjelaskan jual beli
sebagai pemindahan suatu kepemilkan dengan suatu ganti yang dapat dibenarkan secara syariah. Akad murabahah merupakan
akad yang diperbolehkan pelakunya memperoleh keuntungan karena termasuk kategori tijarah. Akad yang termasuk kategori
tijarah pada satu waktu dapat dipindahkan menjadi akad tabarru’, sedangkan sebaliknya akad yang menjadi kategori tabarru’ tidak
diperbolehkan menjadi sifat tijarah Nurhayati Wasilah, 2012. Al-Qur’an juga telah menjelaskan akad murabahah dalam
Surat Al-Baqarah Ayat 275 yang berbunyi bahwa Allah SWT menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Hadis Riwayat Al-
Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban juga menyebutkan dalam kegiatan jual beli itu harus dilakukan suka
sama suka. Sehingga sesungguhnya akad murabahah sudah
mempunyai dasar syariah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akad murabahah juga mempunyai dua jenis yang tersedia yaitu akad murabahah dengan pesanan dan akad murabahah tanpa
pesanan. Nurhayati dan Wasilah 2012 menjelaskan, dalam jenis murabahah dengan pesanan, penjual melakukan pembelian barang
setelah ada pemesanan dari pembeli, hal ini dilakukan untuk menghindari persediaan barang yang menumpuk dan tidak efisien,
Universitas Sumatera Utara
50
sehingga proses pengadaan barang dipengaruhi oleh proses jual Wiroso, 2011. Berbeda dengan akad murabahah dengan pesanan,
penjual dengan akad murabahah tanpa pesanan melakukan pengadaan barang tanpa adanya pemesanan atau pembelian dari
pelanggan dan perhatian utama dari pengadaan persediaan ini adalah pemenuhan nilai persediaan minimum sesuai kebijakan
perusahaan, dengan memperhatikan biaya pengiriman dan termasuk kelangkaan barang Wiroso, 2011.
Harga jual akad murabahah terbentuk saat penjual dan pembeli mencapai kesepakatan dan keduanya ikhlas untuk
menerima laba yang ditetapkan saat penjualan barang . Meskipun syariah tidak mengatur ketentuan seberapa besaran laba yang
diperoleh penjual, namun Hadis Riwayat Abu Hurairah menjelaskan bahwa Allah SWT mengasihi orang yang memberikan
kemudahan bila ia menjual dan membeli serta di dalam menagih haknya. Anggadini 2009 menjelaskan ada tiga cara penjual
menentukan harga jual murabahah, pertama harga jual dihitung dari harga pokok barang ditambah dengan hasil perkalian tingkat
laba per tahun pelunasan. Formula pertama ini sesuai dengan sifat jual beli murabahah karena keuntungan murabahah didasarkan
pada tingkat laba yang pasti. Kedua, harga jual diperoleh dari harga pokok barang ditambah dengan tingkat laba yang diinginkan
penjual ditambah dengan tingkat inflasi per tahun pelunasan.
Universitas Sumatera Utara
51
Rumus perhitungan harga jual ini lebih mendekati praktik riba karena masih menggunakan tingkat bunga. Sedangkan formula
ketiga didapatkan dari harga perolehan barang ditambah dengan tingkat laba ditambah cost recovery, cost recovery adalah biaya riil
yang dikeluarkan oleh penjual untuk menyimpan dan merawat persediaan yang nilainya diperoleh dari formula harga pokok
dikalikan estimasi biaya operasi satu tahun. Rumus ini lebih cocok digunakan oleh penjual yang menerapkan metode murabahah tanpa
pesanan. Harga jual sejatinya dibentuk dari dua unsur yaitu harga
perolehan barang dan keuntungan penjualan. Kedua unsur tersebut harus diinformasikan oleh penjual kepada pembeli, utamanya
seberapa besaran keuntungan penjualan. Selanjutnya pihak pembeli dapat mengkomunikasikan seberapa besar keuntungan penjualan
sesuai keinginannya. Lebih jauh mengenai kesapakatan harga jual barang murabahah antara penjual dan pembeli, penjual sendiri
mempunyai metode penentuan angsuran pokok dan margin tersendiri. Widodo 2010 menjelaskan metode pricing murabahah
yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah dengan metode
anuitas, metode keuntungan rata-rata, metode effective interest rate, dan metode flat rate. Penjelasan untuk masing-masing metode
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
52
1. Metode margin anuitas
Metode pengakuan keuntungan murabahah ini merupakan adaptasi dari metode bunga efektif. Metode ini memberikan siasat kepada
penjual agar jumlah angsuran pokok dan margin yang dibayar sama setiap bulannya. Satu perbedaan metode anuitas dengan metode
efektif adalah komposisi besarnya angsuran pokok dan angsuran margin-nya bunga. Pada metode efektif, penghitungan bunga
didasarkan dari saldo akhir pokok setiap bulannya, sehingga bunga yang dibayar akan semakin menurun. Sedangkan pada metode
anuitas, komposisi pembayaran pokok akan semakin membesar setiap bulannya dan pembayaran bunga akan semakin mengecil
setiap bulannya meski jumlah angsuran per bulan sama. Hal ini mengindikasikan bahwa, bank sebagai penjual akan membebankan
bunga yang lebih besar di awal pembayaran untuk mendapatkan keuntungan yang lebih apabila pembeli melunasi pembayaran lebih
awal dari kesepakatan.
Rumus metode ini menurut Bank Indonesia tt adalah: Jumlah Angsuran =
Pokok Pembiayaan k
x
i 12
x
1 1
−
1 �1+
i 12�ᶻ
Angsuran Margin k = Saldo Pokok Periode Sebelumnya x i x 30360
Universitas Sumatera Utara
53
Keterangan : M: Margin
i : Effective rate Z: Periode angsuran dalam bulan
k: Bulan cicilan ke-
2. Metode Keuntungan Rata-rata
Keterangan: M : Margin
n : Jangka waktu dalam tahun
3.
Metode effective interest rate Metode ini menghitung margin yang harus dibayar setiap bulan sesuai
dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
Keterangan: M: Margin
n : Jangka waktu dalam tahun 4. Metode flat rate
Angsuran pokok perbulan = Harga Pokok
Jangka Waktu per bulan Angsuran Margin Per Bulan =
{
�+1 2
� �
}
x pokok pembiayaan x
������ �
Angsuran per Bulan =
pokok pembiayaan 1
−
1 �1+
M 12�ⁿ
÷ M
12
Universitas Sumatera Utara
54
Nilai bunga akan tetap sama karena bunga dihitung dari presentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Keterangan: Pokok Pinjaman: Harga Perolehan – Uang Muka
MK: Margin keuntungan n: Jangka waktu dalam tahun
4.2.2 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
Di Indonesia, pembiayaan murabahah pada bank syariah di dasarkan pada Keputusan Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN
Majelis Ulama Indonesia MUI dan Peraturan Bank Indonesia PBI. Menurut keputusan fatwa DSN Nomor 04DSN-
MUIIV2000 ketentuan murabahah pada perbankan syariah adalah sebagai berikut Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank
Indonesia. 2006 : 24-25. 1.
Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2. Barang yang diperjual-belikan tidak diharamkan oleh
syari’ah Islam. 3.
Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
Angsuran per bulan =
����� ���������� � 1+�� � � 12
� �
Universitas Sumatera Utara
55
4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama
bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. 5.
Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan
secara hutang. 6.
Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah pemesan dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut
biaya yang diperlukan. 7.
Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan
akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk
membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi
milik bank. Selain itu, ketentuan pelaksanaan pembiayaan murabahah di
perbankan syariah diatur berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
Universitas Sumatera Utara
56
PBI nomor 919PBI2007 jo Surat Edaran BI No. 1014DPbS tanggal 17 Maret 2008, sebagai berikut :
1. Bank bertindak sebagai pihak penyedia dana dalam rangka
membelikan barang terkait dengan kegiatan transaksi Murabahah dengan nasabah sebagai pihak pembeli barang;
2. Barang adalah obyek jual beli yang diketahui secara jelas
kuantitas, kualitas, harga perolehan dan spesifikasinya; 3.
Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik produk Pembiayaan atas dasar Akad
Murabahah, serta hak dan kewajiban nasabah sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai
transparansi informasi produk Bank dan penggunaan data pribadi nasabah;
4. Bank wajib melakukan analisis atas permohonan Pembiayaan
atas dasar Akad Murabahah dari nasabah yang antara lain meliputi aspek personal berupa analisa atas karakter
Character danatau aspek usaha antara lain meliputi analisa kapasitas usaha Capacity, keuangan Capital , danatau
prospek usaha Condition; 5.
Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya;
6. Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan
penyediaan barang yang dipesan nasabah;
Universitas Sumatera Utara
57
7. Kesepakatan atas marjin ditentukan hanya satu kali pada awal
Pembiayaan atas dasar Murabahah dan tidak berubah selama periode Pembiayaan
8. Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan dalam
bentuk perjanjian tertulis berupa Akad Pembiayaan atas dasar Murabahah; dan
9. Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah kepada
Bank ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank dan nasabah.
Atas dasar peraturan yang berkaitan dengan murabahah baik yang bersumber dari Fatwa DSN maupun PBI, perbankan syariah
melaksanakan pembiayaan murabahah. Dalam praktiknya, perbankan syariah dalam hal ini
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
sudah menjalankan penerapan pembiayaan murabahah sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan PSAK No.102. berikut ini disajikan tabel hasil evaluasi pembiayaan murabahah pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk
Tabel 4.1 Hasil evaluasi penerapan pembiayaan murabahah berdasarkan
PSAK No.102 pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PSAK No.102 Penerapan
Sesuai Tidak sesuai
• Dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa
pesanan
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.1 Hasil evaluasi penerapan pembiayaan murabahah berdasarkan
PSAK No.102 pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
PSAK No.102 Penerapan
Sesuai Tidak sesuai
• Piutang murabahah diakui sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yg disepakati
• Potongan pembelian dari pemasok diakui
sebagai biaya perolehan aktiva •
Denda diakui sebagai dana kebajikan saat diterima
• Aktiva murabahah diakui sebesar harga
perolehan •
Pada akhir periode, piutang murabahah disajikan sebagai nilai bersih yg dapat
direalisasikan
4.2.3 Pengakuan dan Pengukuran
Perbandingan pencatatan akuntansi PSAK No. 102 dengan akuntansi murabahah yang di akui dan diterapkan pada
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk adalah : 1.
Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan. Dalam transaksi ini entitas syariah akan
mencatat, yakni sebagai berikut: menurut PSAK No. 102
Nama Akun Debit
Kredit
Aset Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
Universitas Sumatera Utara
59
Dalam pencatatatan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk sendiri pengakuan dari “Aset murabahah” adalah “Pembiayaan
Murabahah”, jadi jurnalnya adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Pembiayaan Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
2. Pengukuran persediaan murabahah setelah perolehan terbagi
dua, yaitu aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat dan pesanan tidak mengikat. Adapun
pengukuran untuk aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan mengikat adalah sebagai berikut:
a Dinilai sebesar biaya perolehan, dan
b Jika terjadi penurunan nilai aktiva karena usang, rusak, atau kondisi lainnya, penurunan nilai tersebut
diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aset. Dalam hal terjadi penurunan nilai, maka akan dicatat yakni
sebagai berikut:
Nama Akun Debit
Kredit
Beban penurunan nilai Rp xxx,
_
Aset Murabahah Rp xxx,
_
Dalam jurnal pencatatan akuntansi PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk “Persediaan Murabahah” diakui dan
dicatat sebagai “Pembayaran Murabahah” sedangkan
Universitas Sumatera Utara
60
“Beban Penurunan Nilai” diakui sebagai “Beban Lain- Lain” . Jurnalnya adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Beban lain – lain Rp xxx,
_
Pembiayaan murabahah Rp xxx,
_
Kerugian penurunan dilaporkan di laporan laba rugi sebagai beban lain-lain dan persediaan murabahah akan berkurang sebesar nilai
kerugian tersebut. Apabila dalam murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat maka pengukurannya
adalah sebagai berikut : a
Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasikan, mana yang lebih rendah, dan
b Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya
perolehan maka selisihnya diakui sebagai kerugian. Dalam hal ini entitas akan mencatat pengakuan kerugian,
yakni sebagai berikut:
Nama Akun Debit
Kredit
Kerugian Rp xxx,
_
Aset Murabahah Rp xxx,
_
3. Diskon atau potongan pembelian dari pemasok diakui sebagai:
a Pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi
sebelum akad murabahah.
Universitas Sumatera Utara
61
Nama Akun Debit
Kredit
Aset Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
b Kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akad
murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli.
c tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah
akad murabahah dan sesuai akad menjadi hak penjual :
d pendapatan operasi lain, jika setelah akad murabahah dan
tidak diperjanjikan dalam akad.
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Pendapatan Operasional lain Rp xxx,
_
Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk diakui dan dicatat seperti dalam poin “c” , karena semua diskon dari pemasok
akan secara otomatis menjadi penambah margin keuntungan dari jasa akad Murabahah yang dilakukan oleh
Bank Muamalat. Jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Utang Rp xxx,
_
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Keuntungan Murabahah Rp xxx,
_
Universitas Sumatera Utara
62
4. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar
biaya perolehan aset murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan piutang
murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangi penyisihan piutang. Pada waktu
akad, lembaga keuangan syariah akan mencatat sebagai berikut:
Nama Akun Debit
Kredit
Beban Piutang tak tertagih Rp xxx,
_
Penyisihan piutang tak tertagih
Rp xxx,
_
Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk “ Beban Piutang tak tertagih” untuk semua pembiayaan dimasukkan dalam beban lain
– lain akan tetapi untuk kolom kredit tetap menggunakan akun “ Penyisihan Piutang tak tertagih” , jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Beban lain – lain Rp xxx,
_
Penyisihan piutang tak tertagih
Rp xxx,
_
5. Keuntungan murabahah diakui:
a Pada saat terjadinya penyerahan barang jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh yang tidak melebihi satu periode
laporan keuangan dapat langsung diakui, jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Margin Pembiayaan Murabahah Rp xxx,
_
Universitas Sumatera Utara
63
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Aset Murabahah Rp xxx,
_
Keuntungan Rp xxx,
_
Namun bila lebih dari satu periode maka : 1
Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko penagihannya kecil, atau pada saat penjualan kredit
jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Aset Murabahah Rp xxx,
_
Keuntungan Tangguhan Rp xxx,
_
Jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Pembiayaan Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
Margin murabahah Rp xxx,
_
2. Diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil
ditagih dari piutang murabahah, jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Keuntungan Tangguhan Rp xxx,
_
Keuntungan Murabahah Rp xxx,
_
Saat pembayaran angsuran pencatatannya oleh PT. Bank
Universitas Sumatera Utara
64
Muamalat Indonesia Tbk adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Angsuran Pokok pembiayaan Rp xxx,
_
Margin murabahah Tangguhan Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
Margin Murabahah Rp xxx,
_
3. Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil
ditagih, dicatat sama dengan cara yang sama dengan poin 2 hanya saja jurnal pengakuan keuntungan saat penerimaan
angsuran dibuat saat seluruh piutang telah selesai ditagih. 6.
Potongan pelunasan piutang murabahah yang diberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepat waktu atau lebih cepat dari
waktu yang disepakati diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah, dengan ketentuan sebagai berikut :
a Jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara tepat
waktu, maka diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah. Jurnal yang harus dibuat yakni:
i Jika potongan pelunasan diberikan saat pelunasan,
jurnalnya:
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Keuntungan ditangguhkan Rp xxx,
_
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Keuntungan Murabahah net setelah dikurangi potongan
pelunasan Rp xxx,
_
ii Jika potongan pelunasan diberikan setelah pelunasan
Universitas Sumatera Utara
65
penjual menerima pelunasan dan membayarkan potongan pada pembeli, jurnalnya :
Potongan Pelunasan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk diberikan setelah pelunasan dilakukan , bukan saat
pelunasaan, jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Margin Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
b Disebabkan oleh penurunan kemampuan pembayaran pembeli,
maka diakui sebagai beban. Untuk potongan pelunasan dini, entitas akan mencatat pengakuan pada saat penyelesaian
dengan jurnal, yakni:
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Keuntungan ditangguhkan Rp xxx,
_
Beban Rp xxx,
_
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Keuntungan Murabahah Rp xxx,
_
Jika Keuntungan berkurang dikarenakan adanya penurunan kemampuan pembayaran oleh pembeli, maka
jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Keuntungan Murabahah Rp xxx,
_
Kas Rp xxx,
_
Universitas Sumatera Utara
66
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rp xxx,
_
Margin murabahah Tangguhan Rp xxx,
_
Beban lain – lain Rp xxx,
_
Pembiayaan Murabahah Rp xxx,
_
Margin Murabahah Rp xxx,
_
7. Denda dikenakan apabila pembeli lalai dalam melakukan
kewajibannya sesuai dengan akad dan denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan qardhul hasan.
Jurnalnya:
Nama Akun Debit
Kredit
Dana Kebajikan – Kas Rp xxx,
_
Dana Kebajikan – Pendapatan Denda
Rp xxx,
_
Tidak ada denda yang diatur dan diberikan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk karena kelalaian atau keterlambatan
pembeli atau nasabah dalam membayar kewajibannya. 8.
Uang muka urbun . Pengakuan dan pengukuran uang muka adalah sebagai berikut :
a Uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima.
b jika barang dibeli oleh pembeli, maka uang muka diakui
sebagai pembayaran piutang merupakan bagian pokok c
jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan
biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual. Atas uang muka tersebut di atas, penjual akan membuat pencatatan,
Universitas Sumatera Utara
67
yakni: a
Pada saat menerima uang muka, jurnal yang dibuat:
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Rekening pembeli Rp xxx,
_
Utang lain–Uang muka Murabahah
Rp xxx,
_
Jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dalam hal ini sama dengan PSAK 102 yang berlaku.
b Pada saat barang dibeli oleh pembeli, jurnal yang dibuat:
Nama Akun Debit
Kredit
Utang Lain – Uang muka Murabahah
Rp xxx,
_
Piutang Murabahah Rp xxx,
_
Jurnal yang dibuat oleh PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk hampir sama dengan PSAK 102 bedanya terletak di akun
kredit, jurnalnya adalah :
Nama Akun Debit
Kredit
Utang Lain – Uang muka Murabahah
Rp xxx,
_
Pembiayaan Murabahah Rp xxx,
_
c Jika pembeli batal membeli barang maka penjual akan mencatat
pengembalian uang muka setelah dipotong biaya administrasi dan uang muka penjual lebih besar dari kerugian penjual, jurnal yang
dibuat:
Universitas Sumatera Utara
68
Nama Akun Debit
Kredit
Utang Lain – Uang Muka Murabahah
Rp xxx,
_
Pendapatan Operasional Rp xxx,
_
Kas Utang Rp xxx,
_
d Jika pembeli batal membeli barang dan uang muka yang di bayarkan
oleh calon pembeli lebih kecil dari biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual, maka penjual dapat meminta pembeli
untuk membayarkan kekurangannya, jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Kas Piutang Rp xxx,
_
Utang Lain – Uang muka Murabahah Rp xxx,
_
Pendapatan Operasional Rp xxx,
_
e Jika pembeli batal membeli barang , dan lembaga keuangan yang
menanggung barang atau uang muka sama dengan beban yang dikeluarkan, maka jurnalnya :
Nama Akun Debit
Kredit
Utang lain – Uang Muka Murabahah Rp xxx,
_
Pendapatan Operasional Rp xxx,
_
Untuk kerugian karena batalnya akad murabahah antara pembeli atau nasabah dengan PT. Bank Muamalat
Universitas Sumatera Utara
69
Indonesia Tbk, maka jurnal pencatatanya atau perlakuan akuntansinya sudah sesuai dengan PSAK 102 dan ED
PSAK 102 yaitu : Nama Akun
Debit Kredit
Utang lain – Uang Muka Murabahah Rp xxx,
_
Pendapatan Operasional Rp xxx,
_
Uang muka murabahah diakui sebagai bagian dari kewajiban atau utang di neraca, apabila sudah terjadi akad murabahah maka utang
tersebut akan menjadi nol dan piutang murabahah akan dikurangi sebesar uang muka tersebut.
Universitas Sumatera Utara
70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN