Identifikasi Masalah Tujuan Manfaat Penelitian Kesimpulan

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Apakah rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara simultan? 2. Apakah rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara parsial? 3. Bagaimana tingkat keakuratan dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan?

1.3 Tujuan

Berdasarkan indentifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara simultan. 2. Untuk mengetahui keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas dan rasio arus kas memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan usaha secara parsial 3. Untuk mengetahui tingkat keakuratan dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh manfaat, yaitu : 1. Bagi perusahaan, sebagai masukan dan pertimbangan untuk pengambilan keputusan untuk mempetahankan atau memperbaiki kinerja perusahaan. 2. Bagi akademisi, penelitian ini akan menambah pengetahuan dalam membuat model kebangkrutan bagi perusahaan manufaktur di Indonesia. 3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini menjadi bahan referensi dan dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan perusahaan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis pada masing-masing variabel independen yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio solvabilitas dan rasio arus kas terhadap kebangkrutan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Rasio likuiditas CR dan rasio solvabilitas DAR tidak memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan secara simultan. Rasio likuiditas CR tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,529 melebihi nilai alpha 0,05 sedangkan rasio solvabilitas DAR memiliki nilai signifikansi 0,183 melebihi nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini tidak mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012. Rasio profitabilitas ROA dan rasio arus kas CFFOTL memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan secara simultan. Rasio profitabilitas ROA berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,000 di bawah nilai alpha 0,05 sedangkan rasio arus kas CFFOTL memiliki nilai signifikansi 0,023 di bawah nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012 . 2. Rasio likuiditas CR dan rasio solvabilitas DAR tidak memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan secara parsial. Rasio likuiditas CR tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,529 melebihi nilai alpha 0,05 sedangkan rasio solvabilitas DAR tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,183 melebihi nilai alpha 0,05 sehingga rasio ini tidak mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012. Rasio profitabilitas dan rasio arus kas CFFOTL memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan. Rasio profitabilitas ROA berpengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,000 di bawah nilai alpha 0,05 sedangkan rasio arus kas CFFOTL memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan karena memiliki nilai signifikansi 0,023 di bawah nilai alpha 0,05 sehingga kedua rasio ini mampu membedakan kebangkrutan perusahaan manufaktur yang listing di BEI periode 2005-2012. 3. Hasil tingkat keakuratan dari fungsi diskriminan secara simultan adalah 100 sehingga dapat dinyatakan bahwa fungsi diskriminan secara simultan adalah akurat. Namun rasio yang paling efisien dalam membedakan kebangkrutan suatu perusahaan secara simultan adalah rasio profitabilitas, sehingga hanya rasio profitabilitas yang digunakan dalam pembentukkan fungsi diskriminan secara simultan. Hasil tingkat keakutratan dari fungsi diskriminan rasio profitabilitas ROA secara parsial adalah 100 sedangkan hasil tingkat keakuratan dari fungsi diskriminan rasio arus kas CFFOTL adalah sebesar 87,5 sehingga dapat dinyatakan bahwa fungsi diskriminan rasio profitabilitas dan rasio arus kas adalah akurat secara parsial.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

0 17 102

ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING ( Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ).

0 6 15

ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING ( Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ).

0 2 17

PENDAHULUAN ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING ( Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ).

0 2 9

PENUTUP ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUNTARY AUDITOR SWITCHING ( Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI ).

0 3 8

SKRIPSI PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI PENERBITAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).

0 3 13

PENDAHULUAN PERBANDINGAN KETEPATAN MODEL-MODEL PREDIKSI KEBANGKRUTAN UNTUK MEMPREDIKSI PENERBITAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI).

0 7 8

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2005-2007.

0 2 8

Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Model Altzman Z-Score Pada Perusahaan-Perusahaan Industri Telekomunikasi yang Listing Di BEI.

0 0 6

Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Periode 2005 - 2012.

1 1 24