Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Periode 2005 - 2012.

(1)

ix

ABSTRACT

Bankruptcy is a situation in which the company's operating cash flows are not sufficient to satisfy the obligations of which are the responsibility of the company. Companies that are not able to compete to maintain its performance will gradually displaced from the industry and the environment will be bankrupt . One of them is a corporate bankruptcy prediction discriminant function analysis or model Z -Score Altman developed by combining various ratios through a multivariate approach . Variables - variables include the Altman Net working capital to total assets ( X1 ) , Retained earings to shavings assets ( X2 ) , Earings before interest and tax to total assets ( X3 ) , Market Value of Equity to Book Value of Debt ( X4 ) and Sales to Total Assets ( X5 ) . This study aims to determine the variables - variables Altman model which gives effect to the bankruptcy of the company and analyze the predictive accuracy of the resulting bankruptcy prediction model . Prediction of expected results will benefit the company in bankruptcy proceedings because the company will bear the cost is not small . Therefore to overcome early indicators of bankruptcy , the company could be saved . The results showed that the variables Net working capital to total assets ( X1 ) and Earnings before Interest and Tax to Total Assets ( X3 ) have a significant influence on the level of accuracy of bankruptcy prediction of bankruptcy prediction model which is derived by 93.33 % for the sample analysis and 85.71% for the validation sampel.

Keywords : financial distress , bankruptcy , bankruptcy prediction model , the Z -Score


(2)

x

ABSTRAK

Kebangkrutan merupakan keadaan dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban yang menjadi tanggung jawab perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Salah satunya prediksi kebangkrutan perusahaan adalah analisis fungsi diskriminan atau model Z-Score yang dikembangkan oleh Altman yang mengombinasikan berbagai rasio melalui pendekatan multivariate. Variabel – variabel Altman meliputi Net working capital to total assets (X1), Retained earings to tatal assets (X2),

Earings before interest and tax to total assets (X3), Market Value of Equity to Book

Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets (X5). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui variabel – variabel model Altman yang memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan dan menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan. Di harapkan hasil prediksi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dalam proses kebangkrutan perusahaan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini, perusahaan akan dapat diselamatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Net working capital to total assets (X1) dan Earnings before Interest and Tax to Total Assets (X3) memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kebangkrutan dengan tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang di hasilkan sebesar 93.33% untuk sampel analisis dan 85.71% untuk sampel validasi.

Kata Kunci: financial distress, kebangkrutan, model prediksi kebangkrutan, Z-Score


(3)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN DENGAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8


(4)

xii

2.1.1. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 8

2.1.2. Laporan Keuangan ... 8

2.1.3. Analisis Laporan Keuangan ... 9

2.1.4. Analisis Prediksi Kebangkrutan ... 11

2.1.5. Model Prediksi Kebangrutan Altman Pertama ... 16

2.1.6. Model Prediksi Kebangkrutan Altman Revisi ... 21

2.1.7. Model Prediksi Kebangkrutan Altman Modifikasi ... 22

2.1.8. Metode Diskriminan Analisis ... 23

2.2. Penelitian Terdahulu ... 24

2.3. Rerangka Pemikiran ... 29

2.3.1. Net working capital to total assets (X1) ... 29

2.3.2. Retained earings to tatal assets (X2)... 30

2.3.3. Earings before interest and tax to total assets (X3) ... 31

2.3.4. Market Value of Equity to Book Value of Debt (X4) ... 31

2.3.5. Sales to Total Assets (X5) ... 32

2.4. Model Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1. Jenis penelitian ... 33

3.2. Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 33

3.3. Populasi, Sampel dan Pengambilan Sampel ... 37

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 43


(5)

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Deskriptif Data ... 47

4.2. Pengolahan Data... 49

4.2.1. Uji Normalitas ... 49

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.2.3. Uji Multikolinieritas ... 52

4.2.4. Uji Autokorelasi ... 53

4.2.5. Uji Analisis Diskriminan ... 54

4.2.5.1. Output Analisis Diskriminan ... 55

4.2.5.2.Tingkat Keakuratan Prediksi ... 64

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 70

5.3. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN A ... 77

LAMPIRAN B ... 105

LAMPIRAN C ... 115


(6)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 37

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 39

Tabel 3.4 EBIT dan Arus Kas Operasi Perusahaan ... 41

Tabel 3.5 Sampel Penelitian Analisis dan Validasi ... 43

Tabel 4.1 Nilai Rata – Rata Variabel Untuk Perusahaan Tidak Bangkrut dan Bangkrut Periode 2005 – 2012 ... 48

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 50

Tabel 4.3 Coefficientsa ... 51

Tabel 4.4 Coefficientsa ... 52

Tabel 4.5 Runs Test ... 54

Tabel 4.6 Group Statistics ... 55

Tabel 4.7 Tests of Equality of Group Means ... 56

Tabel 4.8 Canonical Discriminant Function Coefficients ... 59

Tabel 4.9 Wilks' Lambda ... 60

Tabel 4.10 Eigenvalues ... 61

Tabel 4.11 Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients ... 62

Tabel 4.12 Nilai Rata –Rata Z score 1 dan Z score 2 ... 63

Tabel 4.13 Hasil Nilai Prediksi Pada Perusahaan Bangkrut dan Perusahaan Tidak Bangkrut ... 64


(7)

xv

Tabel 4.14 Tingkat Keakuratan Prediksi Pada Sampel Analisis ... 65 Tabel 4.15 Tingkat Keakuratan Prediksi Pada Sampel Validasi... 66


(8)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 32


(9)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A DATA PERHITUNGAN RASIO ... 77 LAMPIRAN B DATA NILAI RATA – RATA RASIO ... 105 LAMPIRAN C INPUT DATA SPSS ... 115


(10)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Kebangkrutan merupakan keadaan dimana arus kas operasi perusahaan tidak memadai untuk melunasi kewajiban yang menjadi tanggung jawab perusahaan, seperti beban bunga dan hutang lancar. Kebangkrutan telah digunakan sebagai istilah umum untuk menerangkan keadaan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Kebangkrutan biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba (Adnan & Arisudhana, 2010).

Kebangkrutan perusahaan ditandai dengan financial distress, yaitu perusahaan lemah dalam menghasilkan laba atau perusahaan cenderung mengalami defisit. Kebangkrutan juga sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvensi. Kebangkrutan sebagai kegagalan diartikan sebagai kegagalan keuangan atau financial failure dan kegagalan ekonomi atau economic failure (Adnan & Kurniasih, 2000).

Perusahaan yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya lambat laun akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan. Agar kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga, maka pihak manajemen harus dapat mempertahankan atau terlebih lagi memacu peningkatan kinerjanya. Secara umum kinerja perusahaan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang di publikasikan (Sihombing, 2008).


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan (Sihombing, 2008).

Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja perusahaan tersebut digunakan sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Analisis atas laporan keuangan dugunakan untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan melalui laporan keuangan (Sihombing, 2008).

Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat dilakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan alternatif untuk menguji apakah informasi keuangan bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau prediksi terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan. Rasio menggambarkan suatu hubungan pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dan jumlah yang lain (Sihombing, 2008). Beberapa peneliti terdahulu telah menyatakan bahwa; rasio merupakan titik awal, bukan titik akhir (Wild, Subramanyan, Hasley, 2004). analisis rasio memiliki keterbatasan dalam metodologi, yaitu pada dasarnya analisis rasio mempunyai sifat univariat, artinya bahwa setiap rasio diuji secara terpisah sehingga pengaruh kombinasi dari beberapa rasio hanya didasarkan pada pertimbangan para analis keuangan (Aziz, 2008; Altman, 1986; Sawir, 2005; Harahap, 2002), selain itu analisis rasio memiliki kegunaan dan memberikan indikasi yang berbeda mengenai kesehatan keuangan perusahaan. Terkadang rasio-rasio tersebut juga terlihat


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

berlawanan satu sama lain. Oleh karena itu, para investor akan mendapat kesulitan dan kebingungan untuk memutuskan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau sebaliknya (Nugroho, 2012).

Hal tersebut menjadikan kelemahan dari analisis laporan keuangan. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, maka perlu dikombinasikan berbagai rasio melalui pendekatan multivariate agar menjadi suatu model prediksi yang lebih akurat. Salah satunya adalah analisis fungsi diskriminan atau model Z-Score yang dikembangkan oleh Altman (Aziz, 2008). Altman merupakan model kebangkrutan terbaik (Martin, Manjula & Venkatesan, 2011). Selain itu Model Altman membahas secara rinci dan menggambarkan perubahan yang terjadi sehingga dapat menjadi model prediksi yang sempurna (Amjum, 2012). Model prediksi kebangkrutan Altman telah diterima secara umum dalam memprediksi kebangkrutan perusahaan (Hayes, Hodge, & Hughes, 2010).

Altman (2002) mengembangkan metode kebangkrutan dengan tingkat keakuratan yang dapat dipercaya dalam memprediksi kebangkrutan. Model Altman Z-score sebagai salah satu pengukuran kinerja kebangkrutan dan resiko obligasi tidak stagnan atau tetap, melainkan berkembang dari waktu kewaktu, seiring dari kondisi perusahaan dan kondisi dimana metode tersebut diterapkan. Perkembangan Model Altman ini dapat dilihat mulai dari yang pertama yaitu model Altman Z-score pertama yang ditujukan untuk memprediksi kebangkrutan dari sebuah perusahaan publik manufaktur. Setelah menemukan model kebangkrutan yang pertama Altman kemudian merevisi model kebangkrutan menjadi sebuah model yang dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan kebangkrutan bagi perusahaan manufaktur privat dan publik, model ini disebut sebagai model Altman revisi atau


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Z’-score. Selanjutnya Altman memodifikasi modelnya agar dapat diterapkan pada semua perusahaan seperti manufaktur, non manufaktur dan perusahaan penerbit obligasi. Model ini disebut sebagai model Altman modifikasi atau Z’-Score (Ramdhani & Lukviarman, 2009).

Menurut Altman (2000), teknik penggunaan Altman’s Z-Score mempunyai kelebihan dalam mempertimbangkan karakteristik umum dari perusahaan-perusahaan yang relevan, termasuk interaksi antar perusahaan-perusahaan tersebut. Di samping itu, dapat mengkombinasikan berbagai rasio menjadi suatu model prediksi yang berarti dan dapat digunakan untuk seluruh perusahaan, baik perusahaan publik, pribadi, manufaktur, ataupun perusahaan jasa dalam berbagai ukuran. Kelemahan dari model ini adalah tidak ada rentang waktu yang pasti kapan kebangkrutan akan terjadi setelah hasil Z skor diketahui lebih rendah dari standar yang ditetapkan. Model ini juga tidak dapat mutlak digunakan karena adakalanya terdapat hasil yang berbeda jika kita menggunakan obyek yang berbeda.

Altman (tahun 1968), Z-score Model Altman adalah model pengklasifikasi perusahaan yang sehat dan bangkrut didasarkan pada nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan beberapa rasio sebagai indikator yaitu Net Working capital to Total Assets, Retained Earning to Total Assets, EBIT to Total Assets, Market Value Equity to Total Liabilities, dan Sales to Total Assets.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan kondisi ekonomi serta perilaku pasar Analisis Z-score yang pertama kali dikembangkan oleh Altman pada 1968 tersebut dinilai kurang relevan dengan kekurangan antara lain dari model ini tidak dapat mutlak digunakan karena ada kalanya terdapat hasil yang berbeda jika kita menggunakan obyek penelitian yang berbeda ( Endri, 2009). Selain


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

itu model ini juga tidak melihat dampak dari perubahan nilai harga saham karena dalam model ini menggunakan market value of equity sebagai salah satu indikator yang dihitung dalam formula tersebut.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan variabel variabel dari model Altman untuk menguji apakah terdapat pengaruh terhadap kebangkrutan pada sektor aneka industri untuk mengetahui seberapa signifikan analisis kebangkrutan Altman terhadap sektor aneka industri karena terjadinya anjlokan dengan presentase sebesar 3,56% dan menjadi pelemahan terbesar bila dibandingkan dengan sektor lainnya. Di harapkan hasil prediksi akan memberikan keuntungan bagi perusahaan karena dalam proses kebangkrutan perusahaan akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengatasi indikator kebangkrutan sejak dini, perusahaan akan dapat diselamatkan. Dari latar belakang tersebut maka diadakan penelitian dengan judul “Analisis Model Altman dalam Pembentukan Model Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan dalam Sektor Aneka Industri yang terdaftar di BEI periode 2005 - 2012

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian-penelitian empiris, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah:

1. Apakah variabel – variabel model Altman memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan?

2. Bagaimana tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang di hasilkan?


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variabel – variabel model Altman yang memberikan pengaruh terhadap kebangkrutan pada perusahaan

2. Untuk menganalisis tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang dihasilkan

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Manajemen perusahaan

Sebagai early warning system agar perusahaan segera melakukan tindakan korektif untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Kreditor dan Investor

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk sebelum mengambil keputusan keputusan yang bersangkutan dengan keuangan perusahaan.

3. Auditor

Sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang mendasar atas kemampuan klien mereka untuk tetap beroperasi (going concern).

4. Dunia penelitian dan akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan juga sebagai bahan perbandingan dalam mengkaji masalah yang sama bagi karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penilaian


(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

finansial perusahaan yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan pada perusahaan, sehingga segala kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki dan disempurnakan pada penelitian yang selanjutnya.


(17)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

a. Variabel – variabel dalam penelitian ini adalah Net working capital to total assets (X1), Retained earings to tatal assets (X2), Earings before

interest and tax to total assets (X3), Market Value of Equity to Book

Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets (X5) terhadap

kebangkrutan perusahaan. Berdasarkan output yang dihasilkan, dapat dilihat pada Group Statistics dan Tests of Equality of Group Means, Net working capital to total assets (X1) dan Earings before interest

and tax to total assets (X3) memberikan pengaruh terhadap

kebangkrutan perusahaan, selain itu Net Working Capital to total assets (X1) dan Earings before interest and tax to total assets (X3)

tidak memiliki perbedaan populasi means sehingga dapat digunakan untuk membentuk variabel diskriminan. Pada standardized cannonical discriminant function menunjukan bahwa besarnya koefisien X1 (working capital to total asset) dan Earings before

interest and tax to total assets (X3) menduduki nilai paling tinggi

dibandingkan dengan Retained earings to tatal assets (X2), Market

Value of Equity to Book Value of Debt (X4) dan Sales to Total Assets


(18)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 70

penting variabel tersebut terhadap variabel lainnya. Makin mendekati 1 (satu) nilai absolut dari loading, maka makin tinggi komunalitas antar variabel diskriminan dan fungsi diskriminan, sehingga keadaan ini menunjukan hipotesis alternative yang dipilih.

b. Square Canonical Correlation (CR2) yang mengukur seberapa kuat fungsi diskriminan yang dihasilkan oleh variabel – variabel dalam pembentukan fungsi diskriminan sebesar 63.68% sehingga persamaan yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk sampel analisis. Pada sampel analisis diperoleh tingkat keakuratan prediksi dari model prediksi kebangkrutan yang di hasilkan secara total sebesar 93.33% sehingga model prediksi kebangkrutan tersebut dapat diterapkan pada sampel validasi yang menghasilkan tingkat keakuratan prediksi sebesar 85.71%.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini terbatas pada sampel karena perusahaan dalam sektor aneka industri masih sedikit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga sampel yang di peroleh tidak secara keseluruhan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, tidak diperluas dengan mengambil sampel dari jenis dari sektor lain seperti sektor manufacture dan industry.

5.3. Saran

Bagi kreditor dan investor berguna sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan terburuk sebelum


(19)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 71

mengambil keputusan keputusan yang bersangkutan dengan keuangan perusahaan. Bagi auditor berguna sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang mendasar atas kemampuan klien mereka untuk tetap beroperasi (going concern). Bagi dunia penelitian dan akademis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan juga sebagai bahan perbandingan dalam mengkaji masalah yang sama bagi karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penilaian finansial perusahaan yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan pada perusahaan, sehingga segala kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki dan disempurnakan pada penelitian yang selanjutnya.

Saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat melalukan penelitian dengan pengambilan sampel yang lebih besar dan menambah variabel penelitian seperti faktor ekonomi dan rasio keuangan lain yang menyebabkan kebangkrutan pada suatu perusahaan.

Diharapkan penelitian-penelitian selanjutnya dapat menggunakan model-model prediksi kebangkrutan lainnya untuk dapat dijadikan sebagai pembanding dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan.

Bagi manajemen perusahaan yang berguna sebagai early warning system agar perusahaan segera melakukan tindakan korektif untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.


(20)

DAFTAR PUSTAKA 72

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Amrin. 2009. Bisnis Ekonomi Asuransi dan Keuangan. Bandung : PT Grasindo

Abdul Aziz, RZ. (2008). Analisis Model Prediksi Kesulitan Keuangan Dan Kepailitan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia Berdasarkan Camel, Rasio Altman dan BMPK. JMK Vol. 5. No 1, Maret 2008.

Adnan, Hafiz., dan Arisudhana, Dicky. (2010). Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score Dan Springate Perusahaan Industry Property.

Altman, Edward. (2000). Predicting Financial Distress Of Companies: Revisting The Z-Score and Zeta Model. Journal of Banking & Finance, 1, 1977.

Altman, Edward I. (1968). Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance, Vol. 23, No. 4. (Sep., 1968), pp. 589-609.

Almilia, Luciana Spica dan Meliza Silvy, 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Status Perusahaan Pasca IPO dengan Analisis Multinominal Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI). Volume 18. No. 4.

Anjum, Sanobar. (2012). Business bankruptcy prediction models: A significant study of

the Altman’s Z-score model. Asian Journal Of Management research Volume 3 Issue

1, 2012.

Bahiraie, Alireza., Ibrahim, Noor Akma., Mohd, Ismail Bin., dan Azhar., Akm. (2008). Financial Ratios: A New Geometric Transformation. International Research Journal of Finance and Economics Issue 20 (2008).

Cho, Seong., Fu, Liang., dan Yu, Yin. (2012). New risk analysis tools with accounting changes: adjusted Z –score. The Journal of Credit Risk (89–108) Volume 8/Number 1, Spring (2012).

Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Method. Eight Edition. New York: McGraw Hill.


(21)

DAFTAR PUSTAKA 73

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

Endri. (2009). Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi Dan Mengelolah Perubahan Lingkungan Bisnis : Analisis Model Altman’s Z-Score. Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009.

Fitrianto, Rachman. Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan

Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added.

Gatti, Domenico Delli., Gallegati, Mauro., Greenwald, Bruce C., Russo, Alberto., dan Stiglitz, Joseph E. (2009). Business fluctuations and bankruptcy avalanches in an evolving network economy. J Econ Interact Coord (2009) 4:195–212.

Habib. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan ke Enam. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersy.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Bumi Aksara: Jakarta.

Hayes, Suzanne K., Hodge, Kay A., dan Hughes, Larry W. (2010). A study of The Efficacy of Altman’s Z To Predict Bankruptcy of Specialty Retail Firm Doing Business in Contemporary Time. Economics & Business Journal: Inquiries $& Perspectives Volume 3 Number 1 October 2010.

Hermawan, Marko., Tirok, Junius., dan Dawis, Dharma S. (2011). The Degree Of Company Vulnerability Using Altman Model: A Survey Of Public Listed Companies In Indonesia. Journal of Applied Finance and Accounting 2(2) 88–99.

Hwang, Ruey-Ching., Siao, Jhao-Siang., Chung, Huimin., dan Chu, CK. (2011). Assessing bankruptcy prediction models via information content of technical inefficiency. J Prod Anal (2011) 36:263–273.


(22)

DAFTAR PUSTAKA 74

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Imanzadeh, Peyman., Maran-Jouri, Mehd., dan Sepehri, Petro. (2011). A Study of the Application of Springate and Zmijewski Bankruptcy Prediction Models in Firms Accepted in Tehran Stock Exchange. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11): 1546-1550, 2011.

Jogiyyanto. (2004). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman- Pengalaman. Edisi 2004-2005. BPFE-Yogyakarta.

Martin, A., Gayathri, V., Saranya, G., Gayathri, P., Venkatesan, dan Prasanna. (2011). A Business Intelligence Model to Predict Bankruptcy using Financial Domain Ontology with Association Rule Mining Algorithm. International Journal on Soft Computing ( IJSC ), Vol.2, No.1, February 2011.

Martin et al., 1995. Martin, A. C. R., Toda, K., Stirk, H. J. & Thornton, J. M. (1995). Long loops in proteins. Protein Eng. 8, 1093-1101.

Nugroho, Mokhamad Iqbal Dwi. (2012). Analisis Prediksi Financial Distress Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Modifikasi 1995 (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010). Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang.

Peter., dan Yoseph. (2011). Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Z-Score Altman, Springate Dan Zmijewski Pada PT.Indofood Sukses Makmur TBK Periode 2005-2009. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke 2 Januari April 2011.

Ramadhani, Ayu Suci., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Model Altman Revisi, dan Model Altman Modifikasi dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

Rawi, Khalid Al., dan Ain, Al. (2008). The Use Of Altman Equation For Bankruptcy Prediction In An Industrial Firm (Case Study). International Business & Economics Research Journal July 2008, Volume 7, Number 7.


(23)

DAFTAR PUSTAKA 75

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Sesilia. 2009. Analisis Laporan Keuangan Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Mengeluarkan Obligasi). Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ). Jakarta: Salemba Empat.

Sanobar Anjum Siddiqui. (2012). Business Bankruptcy Prediction Models: A Significant

Study of Altman’s Z-Score Model. Asian Journal of Management ResearchVolume 3

Issue1.

Sihombing, Daulat. 2008. Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003 – 2006. Skripsi S1 Program studi Ilmu Akutansi. Universitas Sumatera Utara Medan.

Suci Ramadhani, Ayu., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke tujuh. CV Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta.

Yoshiko Shirata, Cindy. (2002). Predictors of Bankruptcy after Bubble Economy in Japan: What can you learn from Japan case?

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2004. Financial Statement Analysis. The McGraw-Hill Companies Inc., diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar


(24)

DAFTAR PUSTAKA 76

dan S. Nurwahyu Harahap. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

www.duniainvestasi.com

www.finance.yahoo.com


(1)

mengambil keputusan keputusan yang bersangkutan dengan keuangan perusahaan. Bagi auditor berguna sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi apakah ada keraguan yang mendasar atas kemampuan klien mereka untuk tetap beroperasi (going concern). Bagi dunia penelitian dan akademis, hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan juga sebagai bahan perbandingan dalam mengkaji masalah yang sama bagi karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya mengenai penilaian finansial perusahaan yang berkaitan dengan prediksi kebangkrutan pada perusahaan, sehingga segala kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat diperbaiki dan disempurnakan pada penelitian yang selanjutnya.

Saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat melalukan penelitian dengan pengambilan sampel yang lebih besar dan menambah variabel penelitian seperti faktor ekonomi dan rasio keuangan lain yang menyebabkan kebangkrutan pada suatu perusahaan.

Diharapkan penelitian-penelitian selanjutnya dapat menggunakan model-model prediksi kebangkrutan lainnya untuk dapat dijadikan sebagai pembanding dalam memprediksi kebangkrutan pada perusahaan.

Bagi manajemen perusahaan yang berguna sebagai early warning system agar perusahaan segera melakukan tindakan korektif untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datang.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Amrin. 2009. Bisnis Ekonomi Asuransi dan Keuangan. Bandung : PT Grasindo

Abdul Aziz, RZ. (2008). Analisis Model Prediksi Kesulitan Keuangan Dan Kepailitan Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia Berdasarkan Camel, Rasio Altman dan BMPK. JMK Vol. 5. No 1, Maret 2008.

Adnan, Hafiz., dan Arisudhana, Dicky. (2010). Analisis Kebangkrutan Model Altman Z-Score Dan Springate Perusahaan Industry Property.

Altman, Edward. (2000). Predicting Financial Distress Of Companies: Revisting The Z-Score and Zeta Model. Journal of Banking & Finance, 1, 1977.

Altman, Edward I. (1968). Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance, Vol. 23, No. 4. (Sep., 1968), pp. 589-609.

Almilia, Luciana Spica dan Meliza Silvy, 2003. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Perusahaan Pasca IPO dengan Analisis Multinominal Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEBI). Volume 18. No. 4.

Anjum, Sanobar. (2012). Business bankruptcy prediction models: A significant study of the Altman’s Z-score model. Asian Journal Of Management research Volume 3 Issue 1, 2012.

Bahiraie, Alireza., Ibrahim, Noor Akma., Mohd, Ismail Bin., dan Azhar., Akm. (2008). Financial Ratios: A New Geometric Transformation. International Research Journal of Finance and Economics Issue 20 (2008).

Cho, Seong., Fu, Liang., dan Yu, Yin. (2012). New risk analysis tools with accounting changes: adjusted Z –score. The Journal of Credit Risk (89–108) Volume 8/Number 1, Spring (2012).

Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Method. Eight Edition. New York: McGraw Hill.


(3)

Darsono dan Ashari, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta.

Endri. (2009). Prediksi Kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi Dan Mengelolah Perubahan Lingkungan Bisnis : Analisis Model Altman’s Z-Score. Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009.

Fitrianto, Rachman. Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan Metode Konvensional dan Economic Value Added.

Gatti, Domenico Delli., Gallegati, Mauro., Greenwald, Bruce C., Russo, Alberto., dan Stiglitz, Joseph E. (2009). Business fluctuations and bankruptcy avalanches in an evolving network economy. J Econ Interact Coord (2009) 4:195–212.

Habib. 2008. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan ke Enam. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.

Hair et al., (1998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River : New Jersy.

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Bumi Aksara: Jakarta.

Hayes, Suzanne K., Hodge, Kay A., dan Hughes, Larry W. (2010). A study of The Efficacy of Altman’s Z To Predict Bankruptcy of Specialty Retail Firm Doing Business in Contemporary Time. Economics & Business Journal: Inquiries $& Perspectives Volume 3 Number 1 October 2010.

Hermawan, Marko., Tirok, Junius., dan Dawis, Dharma S. (2011). The Degree Of Company Vulnerability Using Altman Model: A Survey Of Public Listed Companies In Indonesia. Journal of Applied Finance and Accounting 2(2) 88–99.

Hwang, Ruey-Ching., Siao, Jhao-Siang., Chung, Huimin., dan Chu, CK. (2011). Assessing bankruptcy prediction models via information content of technical inefficiency. J Prod Anal (2011) 36:263–273.


(4)

Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Imanzadeh, Peyman., Maran-Jouri, Mehd., dan Sepehri, Petro. (2011). A Study of the Application of Springate and Zmijewski Bankruptcy Prediction Models in Firms Accepted in Tehran Stock Exchange. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 5(11): 1546-1550, 2011.

Jogiyyanto. (2004). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah Dan Pengalaman- Pengalaman. Edisi 2004-2005. BPFE-Yogyakarta.

Martin, A., Gayathri, V., Saranya, G., Gayathri, P., Venkatesan, dan Prasanna. (2011). A Business Intelligence Model to Predict Bankruptcy using Financial Domain Ontology with Association Rule Mining Algorithm. International Journal on Soft Computing ( IJSC ), Vol.2, No.1, February 2011.

Martin et al., 1995. Martin, A. C. R., Toda, K., Stirk, H. J. & Thornton, J. M. (1995). Long loops in proteins. Protein Eng. 8, 1093-1101.

Nugroho, Mokhamad Iqbal Dwi. (2012). Analisis Prediksi Financial Distress Dengan Menggunakan Model Altman Z-Score Modifikasi 1995 (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010). Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang.

Peter., dan Yoseph. (2011). Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Z-Score Altman, Springate Dan Zmijewski Pada PT.Indofood Sukses Makmur TBK Periode 2005-2009. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke 2 Januari April 2011.

Ramadhani, Ayu Suci., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Model Altman Revisi, dan Model Altman Modifikasi dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

Rawi, Khalid Al., dan Ain, Al. (2008). The Use Of Altman Equation For Bankruptcy Prediction In An Industrial Firm (Case Study). International Business & Economics Research Journal July 2008, Volume 7, Number 7.


(5)

Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Sesilia. 2009. Analisis Laporan Keuangan Untuk Memprediksi Tingkat Kebangkrutan Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Mengeluarkan Obligasi). Skripsi S1 Program Studi Manajemen Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK ). Jakarta: Salemba Empat.

Sanobar Anjum Siddiqui. (2012). Business Bankruptcy Prediction Models: A Significant

Study of Altman’s Z-Score Model. Asian Journal of Management ResearchVolume 3 Issue1.

Sihombing, Daulat. 2008. Peranan Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kesehatan perusahaan Tekstil Dan Alas Kaki Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2003 – 2006. Skripsi S1 Program studi Ilmu Akutansi. Universitas Sumatera Utara Medan.

Suci Ramadhani, Ayu., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Cetakan ke tujuh. CV Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi Yogyakarta.

Yoshiko Shirata, Cindy. (2002). Predictors of Bankruptcy after Bubble Economy in Japan: What can you learn from Japan case?

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2004. Financial Statement Analysis. The McGraw-Hill Companies Inc., diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar


(6)

dan S. Nurwahyu Harahap. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat

www.duniainvestasi.com

www.finance.yahoo.com


Dokumen yang terkait

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BEI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN DAN SPRINGATE

1 21 16

ANALISIS KEAKURATAN MODEL ALTMAN, GROVER, DAN SPRINGATE DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

11 75 66

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAANMODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN MODEL ALTMAN PADA SEKTOR PARMACEUTICALS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2002–2006.

0 1 9

Analisis Model Altman Z-Score dalam Memprediksi Kebangkrutan pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.

0 0 26

Pembentukan Model Prediksi Kebangkrutan Perusahaan: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2005 - 2012.

1 5 26

ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2012.

1 16 106

ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN Z-SCORE SEKTOR ANEKA INDUSTRI DI BEI PERIODE 2013-2014 | Kurniawati | MEDIA STUDI EKONOMI 563 1870 1 SM

0 0 18

Analisis Keakuratan Model Ohlson dalam Memprediksi Kebangkrutan (Delisting) Perusahaan yang Terdaftar di BEI

8 77 9

ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2012

0 0 21

ANALISIS PENGGUNAAN MODEL ALTMAN Z-SCORE UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

0 2 12