Monitoring Gangguan Speedy Di PT. Telkom Network Site Operation Rajawali

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Telkom melakukan sebuah terobosan dimana Telkom Speedy menjadi unggulan dibidang jasa akses Internet. Speedy adalah layanan akses internet end-to-end berkecepatan tinggi yang berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subsciber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga).

PT. TELKOM Divisi Access Network Site Operation (STO) Rajawali yang merupakan kantor cabang pembatu DIVA BANDUNG BARAT yang memiliki pelanggan speedy yang cukup banyak, dimana pada setiap jaringan memungkinkan akan terjadinya error. Dikarenakan adanya masalah tersebut maka solusi yang tepat adalah memonitor gangguan speedy yang masuk dari pelanggan yang kemudian akan dilaporkan kepada para teknisi yang terlatih untuk memperbaiki gangguan yang terjadi.

Telkom sendiri menggunakan beberapa program untuk mempermudah dalam memonitor gangguan tersebut diantaranya menggunakan program Telkom Trouble Ticket, dan Embassy. Selain mempermudah kerja operator program tersebut sangat penting bagi teknisi dilapangan, kerena didalam program terdapat data-data yang diperlukan dalam penanganan gangguan speedy.


(2)

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini diperlukan untuk menangani keluhan dari para pelanggan speedy di TELKOM STO RAJAWALI. Adapun masalah yang harus ditangani adalah :

1. Gangguan pada jaringan pelanggan Speedy.

2. Monitoring gangguan dengan menggunakan TELKOM TROUBLE TICKET (T3), dan EMBASSY.

3. Penanganan gangguan monitoring gangguan speedy.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan dari permasalahan yang diteliti maksud dan tujuan adalah sebagai berikut :

1.3.1 Maksud

Memperoleh gambaran aplikasi yang digunakan TELKOM Access Network Site Operation Rajawali dalam menyelesaikan masalah gangguan pada jaringan speedy.

1.3.2 Tujuan

1. Mengetahui sistem yang diterapkan dalam penyelesaian masalah pada jaringan speedy

2. Mengetahui penanganan tiket gangguan speedy.

3. Mengetahui berapa banyak gangguan jaringan speedy perhari dan perbulan.


(3)

1.4 Batasan Masalah

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diberikan masalah agar dalam penyelesaiannya akan lebih mudah, terarah dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran yang ditentukan sebelumnya.

1. Monitoring gangguan speedy ini hanya membahas pengolahan data pelanggan, dan juga membuat laporan bulanan gangguan jaringan speedy.

2. Data yang diolah yaitu data pelanggan, data order.

3. Sistem monitoring gangguan speedy adalah berupa aplikasi untuk mengetahui gangguan jaringan speedy yang akan diolah menjadi laporan bulanan yang akan di evaluasi pada akhir tahun.

1.5 Metodologi Penelitian

Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dan diperoleh dengan mengadakan penelitian langsung pada perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data :

1. Wawancara (Interview)

Merupakan serangkaian proses interaksi dan komunikasi yaitu suatu tanya jawab secara langsung atau tatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk memperoleh data atau kejelasan mengenai sesuatu. Wawancara dilakukan pada Pimpinan, khusunya bagian penanganan gangguan jaringan speedy di PT. Telkom Access Network Site Operation Rajawali.


(4)

2. Observasi (Observation)

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Dimana mengamati secara langsung penanganan gangguan jaringan speedy dilaksanakan PT. Telkom Access Network Site Operation Rajawali.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca secara kritis segala sumber-sumber pustaka yang berkaitan dengan topik masalah yang dibahas dalam laporan ini. Teknik penelitian ini di tempuh untuk memperoleh data-data sekunder, atau data yang di dapat langsung, dengan mempelajari dan membaca data-data yang diberikan oleh perusahaan untuk memperoleh teori-teori yang bisa menjelaskan mengenai pokok permasalahan yang diteliti, dan dari pendapat para ahli sehubung dengan materi yang diamati untuk Sistematika Penulisan.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Kerja Praktek ini terdiri dari 4 bab, yaitu : 1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan dari laporan Kerja Praktek Lapangan di PT. TELKOM Accees Network Site Operation RAJAWALI.


(5)

Pada bab ini akan dibahas mengenai Profil Instansi Perusahaan, sejarah Perusahaan, Logo Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, badan hukum Perusahaan, job deskripsi perusahaan dan landasan teori dari laporan ini.

3. BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai cara monitoring gangguan speedy yang dilaporkan oleh pelanggan, serta cara pengorderan kepada teknisi yang berada di lapangan.

4. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari Laporan Kerja Praktek Lapangan ini.


(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Profil Perusahaan

Tempat dan kedudukan perusahaan adalah PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk (TELKOM) DIVISI ACCESS NETWORK SITE OPERATION RAJAWALI BANDUNG, yang bertempat di jalan Rajawali No. 101 lt.1 022-6015776 Bandung 40513.

1.2 Sejarah Singkat Perkembangan Umum Perusahaan

Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang menyelenggarakan adalah pihak swasta. Sedangkan perusahaan Telekomunikasi Indonesia ( PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusaahaan tersebut yang mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad No.52 tahun 1884. Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah berjumlah 38 peusahaan. Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil alih perusahaan tersebut yang berdasar kepada Staatsblaad tahun 1906. Dan sejak itu berdirilah Post, Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients),dan perusahaan ini ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang Perusahaan Negara).

Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada


(7)

tahun 1961 menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang dimuat dalam pasal 2 I.B.

Namun pada tahun 1965 pmemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi menjadi dua bagian yang berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) serta Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN. Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965. Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi Perusahaan Umum (Perum). Dalam Peraturan Pemerintah No.36 tahun 1974 dinyatakan bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi untuk umum baik Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang masih berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian Delaware, USA.

Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli oleh Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan


(8)

telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional.

Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlu percepatan pembangunan telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahUH 1991, maka Perum dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (persero). Mengantisipasi era globalisasi, seperti diterapkannya perdagangari bebas baik internasional maupun regional, maka PT Telkom pada tahun 1995 melaksanakan 3 program besar. Program-program tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan KSO dan persiapan Go Public Internasional (International Public Offering).

Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :

1. 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).


(9)

5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi. 9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.

10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.

11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat


(10)

dan Banten-dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka Singtel.

12. 1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.


(11)

15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing masing dan divisi network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Daerah regional

PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut : 1. Divisi Regional I, Sumatera.

2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya. 3. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya. 4. Divisi Regional III, Jawa Barat.

5. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Yogyakarta. 6. Divisi Regional V, Jawa Timur.

7. Divisi Regional VI, Kalimantan.

8. Divisi Regional VII, Kawasan timur Indonesia (Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip desentraiisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari divisi pelatihan, divisi properti, divisi sistem informasi. Berdasarkan


(12)

organisasi divisional ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.

1.3 Logo Perusahaan

Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA merayakan ulang tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal tersebut dilaksanakan soft lounching suatu transpormasi dan perubahan landscape bisnis Telkom. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan Komunikasi menjadi Telecommunication, Information, Media and Education (TIME). Hal ini dikukuhkan dengan poisoning Telkom yang baru yaitu life confident dengan taglinya The World In your Hand.

Sebuah Logo akan menjadi suatu Brand Images dimanadari suatu perusahaan. Sudah banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan tranformasi visi dan misi melalui Logo. Contonhya Pertamina dan Telkom. Logo juga bersifat persepsi kuat terhadap perusahaan. Adapun Logo dan arti dari simbol-simbol tersebut yaitu :

Logo Telkom Indonesia


(13)

Arti dari symbol-simbol tersebut yaitu :

1. Lingkaran. Simbol dari produk dan layanan dalam portopolio bisnis baru Telkom yaitu Telecommunication Information, Media and education (TIME), Expertise.

2. Tangan yang meraih keluar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi keluar. Empowering.

3. Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.

4. Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.

5. Telapak tangan. Simbol yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Heart.

Warna-warna yang digunakan :

1. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.

2. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang aktratif, hangat, dan dinamis.

3. Infinite Sky pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

Filosofi Seperti yang diketahui, Telkom melakukan perubahan dikarenakan harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, baik lingkungan Makro maupun Mikro. Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan Industri


(14)

teknologi Komunikasi dan Informasi di Indonesia juga mendorong untuk melakukan perubahan. Potensi pasar dan pengguna di bisnis ini memang masih sangat besar. Namun itu juga bersaing dengan competitor lain dari merebutkan pasar dan pelanggan.

Perubahan bisnis Telkom menyeluruh dan terintegrasi yang melibatkan empat aspek dasar perusahaan. Yakni, tranformasi bisnis, infrastruktur, system dan model operasi, serta transformasi dumber daya manusia. Yang menjadi pertanyaan Apakah Telkom sudah siap dengan perubahaan itu ? kebijakan manajerial dan strategic (Telkom ways) Budaya organisasi, Perkembangan Teknologi. Apabila dengan perkembangan new wave era (web 2.0) dan Destructive Technology yang menyebabkan suatu tren cepatnya suatu laju untuk mengalami perubahan. Jika tidak ingin tertinggal dan kalah bersaing dengan yang lain. Yang penting dalam melakukan tranformasi bisnis ini yang tetap menjadi patokan adalah pelanggan.

Seperti diketahui perusahaan ini bergerak di bidang jasa teknologi, komunikasi dan informasi maka yang menjadi tujuan utama dari perusahaan adalah mencapai kepuasan pelanggan. Dalam bidang jasa kepuasan pelanggan sangat menentukan. Sekali lagi pelanggan dikecewakan, maka persepsi dan citra suatu perusahaan dimata pelanggan akan berkurang.


(15)

Adapun Logo Maskot Telkom Be Bee yaitu :

Logo Makot Telkom

Gambar 2.2 Logo Maskot Telkom Be Bee Arti dari maskot Telkom Be Bee :

1. Antena. Simbol sensitive terhadap segala keadaan dan perubahan. 2. Mahkota. Simbol dari kemenangan.

3. Mata. Simbol dari ketajaman dan kecerdasan. 4. Sayap. Simbol dari kelincahan dan praktis.

5. Tangan Kuning. Simbol dari selau memberikan karya yang terbaik.

Filosofi di balik sifat dan perilaku Be Bee adalah lebah tergolong makhuk social yang senag bekerja sama dan pekerja keras yang mempunyai system berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlidungan bagi para kolonialnya, maka akan balik menyerang bersama bila diganggu.


(16)

Lebah memiliki potensi diri baik berupa tubuh yang sehat, liar dan kuat bias bergerak dengan cepat, gesit, dan efektif, dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandang jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak. Dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup kolonialnya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran instansi TELKOM Indonesia.

Adapun Logo Telkom Speedy Yaitu :

Logo Telkom Speedy

Gambar 2.3 Logo Speedy

Speedy adalah layanan akses internet end-to-end berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Yang memungkinkan terjadinya komunikasi sata dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga).

Tidak sepertri layanan akses internet Dial-Up (seperti TelkomNet Instan), dengan mempergunakan speedy, saluran tetap dapat dipergunakan untuk menelpon bersamaan dengan akses Internet. Untuk dapat menikmati fasilitas saluran dan internet sacara simultan, pelanggan speedy harus mempergunakan


(17)

Splitter yang dapat memisahkan saluran dan saluran modem. Splitter ini biasanya sudah tersedia dalam paket penjualan modem ADSL.

1.4 Badan Hukum Perusahaan

Badan hukum TELKOM adalah Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjual-belikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.


(18)

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.

1.5 Stuktur Organisasi dan Job Deskripsi 1.5.1 Struktur Organisasi

Untuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananyatugas dengan lancer dan baik. Struktur organisasi merupakan gambaran susunan perwujudan oleh tetap berhubungan-hubungan, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi maupun yang memisahkan kedudukan dan wewenang dan taggung jawab bagi tiap-tiap karyawan dalam berorganisasi.

Secara umum organisasi Telkom STO Rajawali pada Tahun 2007 terdiri dari beberapa bagian Divisi Access. Diantaranya Divisi Access Speedy yang terdiri dari kepala bagian speedy, sekretaris speedy, costumer service, monitoring trouble, dan anggota teknisi.

Adapun bagan struktur organisasi PT. TELKOM Access Network Site Operation (STO) Rajawali Bandung adalah :


(19)

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Speedy STO Rajawali

Job Deskripsi Access Network Site Operation Rajawali  Job deskripsi dari masing-masing jabatan adalah :

1. Kepala Bagian Speedy mempunyai wewenang dalam memutuskan order pemasangan jalur baru maupun gangguan jalur speedy. Kepala bagian speedy memiliki hak untuk mengirimkan anggotanya untuk meninjau langsung ke lapangan apabila terjadi kerusakan yang fatal maupun ringan tanpa harus menunggu peruntah dari kepala STO. Kepala bagian speedy mengemban tanggung jawab akan keberhasilan anggotannya dalam menyelesaikan masalah.

2. Costumer Service mempunyai tugas untuk menerima keluhan dari pelanggan gangguan speedy maupun pemasangan baru speedy. Costumer Service akan mengirimkan data keluhan pelanggan kepada komputer monitoring trouble untuk melakukan cek terhadap gangguan yang terjadi.

3. Monitoring Trouble mempunyai tugas untuk melakukan monitoring data keluhan dari pelanggan melalui komputer yang telah di order oleh costumer service untuk dilanjukan kepada teknisi di lapangan.


(20)

4. Sekretaris mempunyai tugas sebagai asisten kepala bagian, dimana semua laporan dari masing-masing divisi yang akan di laporkan kepada kepala bagian harus melalui sekretaris.

5. Anggota Teknisi mempunyai tugas layaknya ujung tombak keberhasilan divisi speedy. Karena para teknisi lapangan ini yang terjun langsung door to door ke rumah-rumah maupun instansi-instansi yang menjadi pelanggan speedy.

1.6 Landasan Teori

Landasan Teori yang dipakai adalah hal-hal yang bersangkutan dengan metode yang dipakai perusahaan dalam menangani masalah yang dihadapi.

1.7 Monitoring

Monitoring (pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.


(21)

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi oleh karena itu Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiringb You can't have one without the other.

Seperti pada sebuah program monitoring tidak boleh dirancang tanpa jelas mengetahui bagaimana data dan informasi akan dievaluasi dan tepat guna sebab ketidak mampu dalam mengumpulkan dan menyimpan data yang akan digunakan. Monitoring untuk memantau kepentingan adalah pemantauan yang seharusnya akan menjadi tidak pernah selesai.

1.8 Jaringan Komputer

Adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

a. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk


(22)

c. Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Klasifikasi Berdasarkan Skala :

a. Local Area Network (LAN)

suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

b. Metropolitant Area Network (MAN)

Prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 KM.

c. Wide Area Network (WAN)

Jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.

d. Global Area Network (GAN) Kumpulan semua networking. Berdasarkan Fungsi :

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang


(23)

tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer :

a. Client-Server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer webserver. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah serverjtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, fileserver, database server dan lainnya.

b. Peer-To-Peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses fileshare dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.


(24)

Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan bersadarkan :

a. Topologi bus b. Topologi star c. Topologi ring d. Topologi mesh e. Topologi tree f. Topologi linier

Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu : 1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

a. Jaringan terpusat Jaringan ini terdiri dari komputer client dan server yang mana komputer client yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server.

b. Jaringan terdistribusi Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer serveryang saling berhubungan dengan client membentuk sistem jaringan tertentu. 2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi :

a. Jaringan LAN merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.


(25)

b. Jaringan MAN Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan lokal, sistem seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

c. Jaringan WAN Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.

3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

a. Jaringan Client-Server Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

b. Jaringan Peer-to-peer Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.

4. Berdasarkan media transmisi data

a. Jaringan Berkabel (WiredNetwork) Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam


(26)

mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

b. Jaringan Nirkabel (WirelessNetwork) Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

1.9 Jaringan Internet

Merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran . Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.


(27)

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas dinegara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan.


(28)

BAB III PEMBAHASAN

1.1 Jadwal Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Network Access Site Operation Rajawali Bandung, yang beralamat di jalan Rajawali No. 101 lt.1 022-6015776 Bandung 40513. Adapun pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 12 Juli 2010 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2010.

1.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan, yang antara lain :

1. Pembuatan surat permohonan kerja praktek ditujukan kepada Kepala Kantor Cabang Pembantu DIVA Bandung Barat STO Rajawali Bandung Telkom Indonesia.

2. Pengajuan surat permohonan kerja praktek kepada Kepala Kantor Cabang Pembantu DIVA Bandung Barat STO Rajawali Bandung diteruskan kepada bagian HR PT. TELKOM.

3. PT. TELKOM memberikan surat balasan permohonan kerja praktek berupa Nota Dinas yang ditebuskan kepada Kepala Kantor Cabang Pembantu DIVA Bandung Barat STO Rajawali Bandung.Kepala Kantor Cabang Pembantu DIVA Bandung Barat STO Rajawali menerima surat permohonan atau Nota Dinas dari bagian HR PT. TELKOM.


(29)

4. Penempatan posisi kerja praktek. 5. Pelaksanaan kerja praktek.

Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dibagi kedalam beberapa tahapan kegiatan untuk mengetahui permasalahan yang ada didalam pelaksanaan kegiatan dibidang monitoring gangguan speedy di PT. Telkom STO Rajawali yang layak untuk diangkat menjadi topik dalam kegiatan kerja praktek ini. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain, yaitu :

a. Pengumpulan data yang dibagi ke dalam tiga tahapan, yaitu : 1. Wawancara (Interview)

Merupakan serangkaian proses interaksi dan komunikasi yaitu suatu tanya jawab secara langsung atau tatap muka antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk memperoleh data atau kejelasan mengenai sesuatu. Wawancara dilakukan pada Pimpinan, khusunya bagian penanganan gangguan jaringan speedy di PT. Telkom Access Network Site Operation Rajawali.

2. Observasi (Observation)

Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yng diteliti. Dimana mengamati secara langsung penanganan gangguan jaringan speedy yang dilaksanakan PT. Telkom Access Network Site Operation Rajawali.

3. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca secara kritis segala sumber-sumber pustaka yang berkaitan dengan topik masalah


(30)

yang dibahas dalam laporan ini. Teknik penelitian ini di tempuh untuk memperoleh data-data sekunder, atau data yang didapat langsung, dengan mempelajari dan membaca data-data yang diberikan oleh perusahaan untuk memperoleh teori-teori yang bisa menjelaskan mengenai pokok permasalahan yang diteliti, dan dari pendapat para ahli sehubung dengan materi yang diamati untuk Sistematika Penulisan.

b. Tahap analisis sistem monitoring

Setelah mendapatkan data yang cukup, langkah selanjutnya adalah kegiatan analisis, kegiatan analisis terdiri dari : analisis perangkat keras, analisis perangkat lunak monitoring gangguan speedy, dan analisis sistem yang sedang berjalan.

1.3 Data Hasil Kerja Praktek 1.3.1.1Analisis Masalah 

Sesuai dengan hasil penelitian yang didapat penulis, yakni :

1. Monitoring ganguan speedy berupa pemantauan oleh seorang operator maupan bebarapa operator.

2. Monitoring menggunakan program Telkom Terouble Ticket (T3), dan Embassy.

3. Hasil monitoring gangguan speedy akan dilaporkan kepada teknisi gangguan speedy.


(31)

1.3.2 Analis Sistem

1.3.2.2Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan 

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari dokumen formulir maksud formulir disini adalah ticket gangguan pelanggan. Berdasarkan analisis diatas, maka terdapat prosedur yang sedang berjalan pada sistem monitoring gangguan speedy.

Adapun prosedur-prosedur yang ada pada sistem tersebut adalah prosedur monitoring ticket gangguan pelanggan terhadap perusahaan (Telkom). Berikut merupakan prosedur ticket gangguan pelanggan speedy.

1. Pelanggan melakukan komplen kepada Costumer Service pada nomor 147 (Plasa Telkom).

2. Operator tiket gangguan pusat mensortir gangguan menurut loker (Lokasi Kerja).

3. Operator MDF akan menerima data gangguan dari pusat yang akan disortir ulang menurut daerah kerja (Daker).

4. Operator gangguan Daker mendata gangguan yang masuk dan mengorderkan kepada teknisi dilapangan.

5. Teknisi menangani tiket gangguan dari pelanggan dengan meninjau lokasi tempat pelanggan.


(32)

1.3.2.3Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan 

Gambar 3.1 Flow Map Monitoring Gangguan Speedy

1.3.2.4Alur yang Sedang Berjalan 


(33)

1.3.2.5Analisis Perangkat Keras 

Jenis Perangkat Keras Spesifikasi Keterangan

Processor Pentium IV 2 GHz Terpenuhi

RAM 256 MB Terpenuhi

VGA On Board Terpenuhi

Harddisk 80 GB Terpenuhi

CD-ROM SAMSUNG 32X Terpenuhi

Monitor Color 15” Terpenuhi

Mouse dan Keyboard - Terpenuhi

Tabel 3.1 Perangkat Keras

1.3.2.6Analisis Perangkat Lunak 

Analisis perangkat lunak monitoring gangguan speedy pada PT. Telkom STO Rajawali ini adalah aplikasi program berbasis website.

1.4 Analisis Monitoring Gangguan Speedy 1.4.1 Jaringan Speedy

Speedy adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line e).

Seperti diketahui bahwa sebelumnya 1 line kabel ke rumah hanya bisa disambungkan ke satu pesawat . Demikian juga yang terjadi di wartel saat ini, dimana kalau terdapat 4 KBU berarti harus ada 4 line (4 pair kabel tembaga) ke kantor TELKOM.


(34)

1.4.2 Complain Pelanggan Speedy

Data pelanggan yang melaporkan gangguan speedy didapat dari beberapa sumber yang mendata ticket gangguan, adapun sumber tersebut adalah :

1. Costumer Service (147). Disini pusat yang menampung complain dari semua gangguan yang terjadi dari pelanggan.

2. Contumer Service Loker (Lokasi Kerja) STO Rajawali.

3. Complain langsung yang dilaporkan langsung oleh pelanggan kepada teknisi speedy.

1.4.3 MDF (Maintenance Distribution Facility)

MDF (Maintenance Distribution Facility) adalah suatu ruangan khusus yang terdapat di Loker Telkom. Fungsinya adalah untuk maintenance jalur kabel pada layanan speedy. MDF sangat penting karena jalur speedy berada dalam satu jalur dengan jalur . Ruangan mdf dijaga oleh admin dan operator penerima dari bagian speedy dan kabel. Petugas tersebut mempunyai tugas untuk mengecek jalur pada port-port DSLAM, port Dslam merupakan sebuah jalan untuk terhubungnya dua buah pesawat , atau dengan kata lain apabila kita melakukan panggilan menggunakan pesawat maka sinyal-sinyal analog tersebut akan masuk dan keluar melalui port tersebut. Dengan begitu apabila petugas salah memasukan jalur maka akan terjadinya salah tujuan atau salah sambung yang biasa terjadi apabila kita melakukan panggilan . Berikut adalah gambar ruang MDF Telkom STO Rajawali.


(35)

Gambar 3.3 Ruang MDF STO Rajawali

Dari gambar tersebut dapat terlihat bagaimana susunan DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) tersusun secara rapi. Dslam adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam implementasi jaringan Digital Subscriber Line Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang SPLITTER yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa berbentuk E1, STM-1 (Fiber Optic). Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke masing-masing ISP yang sudah bekerja sama.


(36)

Adapun struktur umum MDF adalah :

Gambar 3.4 Struktur Umum MDF Telkom

Dalam strukrur umum dapat terlihat bagaimana mdf adalah bagian penting dalam jalur speedy. Karena semua gangguan bisa dipastikan Karena salah satu komponen tidak berjalan dengan baik. Maka dari itu dapat terpantau dengan melihat struktur umum MDF.

1.4.4 Monitoring Telkom Trouble Ticket (T3)

Monitoring gangguan speedy dipantau oleh seorang maupun beberapa orang operator. Data ticket gangguan akan muncul pada layar program Telkom Trouble Ticket (T3). T3 adalah program monitoring PT. TELKOM yang berbasis website. Dalam T3 dapat terlihat semua ticket gangguan yang masuk dari 147 melalui port DSLAM kemudian diteruskan ke MDF Loker Telkom. Berikut adalah gambar jalur monitoring Telkom Trouble Ticket (T3).


(37)

Gambar 3.5 Jalur Monitoring Tiket Gangguan Speedy

Setelah semua data complain masuk maka operator mulai pengecekan dengan menggunakan program T3. Dalam program ini dapat terlihat gangguan yang dilaporkan. Misalnya modem tidak connect, modem connect tetapi tidak dapat browsing, minta restar modem dll. Tugas pertama yang dilakukan operator adalah mulai pendataan complain pelanggan, dengan mencatat data diri pelanggan mulai dari no SPEEDY, NAMA, ALAMAT, RK, PRIMER, SEKUNDER, hingga Comlain pelanggan.

Cara mengakses Telkom Trouble Ticket (T3) adalah dengan mengetikan pada alamat browser Http://t3-online.telkom.co.id maka akan muncul program pada layar monitor. Dalam program ini operator dapat melihat gangguan speedy seluruh Indonesia yang berada dalam jalur Telkom. Untuk memulai monitoring operator harus login username dan password terlebih dahulu, ini mempunyai maksud untuk memproteksi program dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.


(38)

Setelah login berhasil maka pilih TICKET – Inbox Per Datel – Speedy Area, kemudian akan muncul Datel Seluruh Pulau Jawa. Masing-masing Datel mempunyai hak akses masing-masing operator sehingga hanya bias melihat tetapi tidak diperkenankan untuk merubah maupun menghapus data pada wilayah Datel yang bukan hak akses operator. Karena penulis kerja praktek di Datel Bandung maka pilih Datel Bandung, kemudian akan muncul STO – STO yang terdapat dalam wilayah Datel Bandung salah satunya STO Rajawali.

Pilih Network Access Site Operation Rajawali maka akan muncul ticket ganggun yang telah disortir oleh 147. Kemudian operator akan membuka satu per satu tiket gangguan kemudian akan disimpan ke dalam laporan list gangguan dalam bentuk excel. Setelah semua tiket telah tersimpan selanjutnya operator akan mencetak sebanyak 3 lembar list gangguan tersebut. Lembar pertama untuk kepala bagian speedy, lembar kedua untuk teknisi lapangan, lembar ketiga untuk arsip operator itu sendiri. Ketiga arsip tersebut akan dicetak melalui meja operator , karena operator tersebut yang selalu menerima informasi dari operator monitoring untuk melaporkan semua tiket gangguan speedy yang masuk pada hari tersebut. Berikut adalah tampilan program Telkom Trouble Ticket (T3).


(39)

Gambar 3.6 Tampilan Program Telkom Trouble Ticket

Jumlah tiket perhari tidak selalu keluar pada saat komputer dinyalakan melainkan setiap saat penambahan tiket akan selalu berubah baik itu menjadi bertambah maupun berkurang. Tiket berkurang karena biasanya jaringan baik sendiri, sedangkan tiket bertambah karena ada pelanggan yang melaporkan masalahnya ke plasa Telkom (147) untuk itu operator harus sering memantau jumlah ticket terakhir dengan cara cek ulang Datel Bandung minimal tiap 5 menit sekali. Apabila jumlah tiket bertambah sedangkan list ticket gangguan telah diberikan kepada teknisi maka cara untuk menyampaikan kepada teknisi adalah melalui (By Phone) maupun dengan mengirimkan pesan singkat (By SMS). Biasanya nomor telpon teknisi telah terpampang atau tersimpan dalam meja kerja operator sehinggan sangat memudahkan kinerja operator dalam menyampaikan tiket tambahan.


(40)

1.4.5 Monitoring Embassy

Dalam program T3 ada beberapa data pelanggan yang tidak muncul, ini disebabkan oleh tidak terditeksinya nomor telpon pelanggan oleh program T3. Untuk mendapatkan data yang tidak muncul tersebut dapat dilihat menggunakan program Embassy. Embassy adalah suatu program untuk melihat kinerja suatu jaringan, dimana semua data pelanggan dapat terpantau oleh program ini, seperti kualitas jaringan speedy pelanggan, melihat port DSLAM, pemakaian internet pelanggan sampai data diri pelanggan tercatat dalam program ini. Untuk mengakses program ini dengan mengetikan pada alamat browser http://10.88.10.250 maka akan muncul program tersebut. Namun program ini hanya dapat diakses dengan komputer yang terhubung dengan jaringan lokal Telkom. Berikut adalah tampilan program Embassy.


(41)

Fungsi sebenarnya dari program Embassy ini adalah untuk memantau kualitas jaringan, pemakaian internet pelanggan, data pelanggan dan lain-lain yang berhubungan langsung dengan data diri dan pemakaian pelanggan. Adapun biasanya teknisi meninta data seperti kualitas jaringannya berapa, port Dslam, RK, Primer, dan Sekunder. Cara kerjannya cukup dengan mamasukan nomor speedy maupun nomor pelanggan pada kolom nomor kemudian klik cek kualitas jaringan maka akan muncul semua data pelanggan beserta pemakian internetnya.

Program ini operator dapat melihat kualitas jaringan dengan melihat stastistik jaringan pada kolom UPSTREAM dan DOWNSTREAM. Apabila kualitas jaringan dalam kondisi kurang baik maka SNR akan berwarna merah, apabila kualitas jaringannya baik maka akan berwarna biru. Apabila SNR berwarna biru tetapi masih tidak terhubung dengan internet maka pengecekan dilanjutkan pada kolom port DSLAM, pada kolom tersebut akan terlihat status DSLAMnya biasanya jaringan normal status DLAM dalam kondisi STOP, apabila kondisi bermasalah maka status berubah menjadi error.

1.4.6 Format Report Listing Ticket Gangguan

Tugas lain dari operator adalah mengarsipkan list gangguan ticket pelanggan ke dalam sebuah excel. Data ini sangat diperlukan untuk evaluasi pada akhir tahun, selain untuk melihat performansi kerja para teknisi dan staff karyawan data tersebut akan dibandingkan dengan STO – STO yang lain dalam wilayah DIVA Bandung Barat. Ini ditujukan untuk melihat STO mana yang performansi kerjanya lebih cepat.


(42)

Adapun format laporannya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.8 Format Report Ticket Gangguan Speedy

Seperti yang telah disinggung sebelumnya laporan ini digunakan untuk para teknisi dilapangan agar memudahkan dapat penanganan gangguan. Order kepada teknisi tidak selalu menggunakan report sepeti yang terpampang diatas melainkan dapat melalui beberapa cara. Adapun sebagai berikut :

1. By Phone, cara ini biasa digunakan oleh operator monitoring kepada teknisi dilapangan dengan memberikan alamat rumah dan nama pelanggan serta gangguan yang harus diperbaiki.

2. By SMS, cara ini digunakan apabila data yang diminta teknisi cukup sulit untuk diingat, seperti no RK, port DSLAM, PRIMER, SEKUNDER dll.

1.4.7 Gangguan Yang Sering Terjadi

Komplen dari para pelangggan biasanya masalah yang sama dengan pelanggan yang lainnya, maka dari itu penulis mencoba merangkum gangguan yang sering terjadi pada pelanggan diantaranya :


(43)

1. Modem tidak connect.

2. Username dan Password modem tidak berfungsi / kehapus. 3. Modem connect tetapi tidak dapat browsing.

4. Minta pengecekan jalur karena jalur terkena cuaca buruk, misalkan hujan lebat, jalur terputus karena pohon tumbang.

5. Kecepatan browsing lambat, dll.

Gangguan – gangguan seperti itu sangat sering terjadi karena terlalu banyak jalur jaringan yang sehingga tidak menutup kemungkinan akan mengganggu kepada jalur yang lain. Seperti jalur telepon Telkom terganggu jalur PLN maupun perusahaan lain, ini menyebabkan kualitas jaringan speedy menurun dibeberapa titik. Maupun masalah cuaca buruk yang mengakibatkan pohon tumbang yang memotong jalur kabel Telkom sehingga sebagian daerah jalur mati. Atau masalah yang ditimbulkan oleh pelanggan itu sendiri dengan mencoba-coba setting ulang modem sehinggan modem tidak dapat connect internet, hal ini telah penulis rangkum menurut data – data yang penulis peroleh dari hasil monitoring dan wawancara teknisi.

1.4.7.7Penanganan Gangguan Speedy 

Penanganan gangguan speedy dilakukan oleh para teknisi yang bekerja dilapangan. Mereka meninjau satu persatu rumah maupun instansi/perusahaan pelanggan speedy. Begitupun dengan penulis yang beberapa kali pernah terjun langsung kelapangan dan mendapatkan hasil observasi sebagai berikut :


(44)

No Gangguan Akibat Penanganan

1 Modem tidak connect

- Modem terjatuh

- Modem terkena sambar

petir

- Lampu ADSL mati

- Kualitas splitter jelek

- Ganti modem dengan

yang baru

- Setting ulang modem

- Cek kualitas jaringan

dengan Embassy

2

Username dan Password tidak berfungsi

- Pelanggan mencoba

setting modem sendiri

- Modem dipake di

Komputer yang lain

- Pelanggan iseng

menreset settingan

- Setting ulang modem

dengan meminta data dari operator

3

Modem connect tetapi tidak dapat browsing

- Lampu ADSL

kedip-kedip

- Kualitas jaringan down

- Cuaca buruk

- Port DSLAM berubah

- Cek status jaringan

oleh operator dengan menggunakan

Embassy

- Apabila kualitas

buruk minta bantuan operator MDF

4

Jalur speedy terkena cuaca buruk

- Hujan deras

- Jalur tertimpa pohon

tumbang

- Minta bantuan teknisi

telpon untuk bekerja sama memperbaiki jalur

5 PC tidak connect

- OS tidak support

- LAN Card tidak

- pilih encapsulation : PPPoE


(45)

terdeteksi - Username &

password di simpan di modem

- ON/OFF speedy dari power modem

- Atau Install windows

XP

6

Koneksi Speedy putus-putus

- Kualitas jaringan jelek

- Kualitas Splitter jelek

- Kualitas modem jelek

(modem panas)

- Perbaikan jaringan

fisik

- Ganti Splitter Matikan

modem beberapa saat sampai lampu ADSL menyala

Tabel 3.2 Penanganan Gangguan

Menurut data yang berhasil penulis kumpulkan dan dengan wawancara langsung kepada teknisi, terdapat beberapa error yang biasa terjadi dalam modem ADSL speedy diantaranya adalah :

NO JENIS ERROR KETERANGAN

1 400 - Bad Request

Pesan ini berarti server tidak memahami perintah yang

diberikan oleh client. Hal ini biasanya terjadi jika

terjadi kesalahan atau cacat pada script/programming

server. Karenanya yang bisa mengatasi permasalahan ini adalah pihak webmaster situs tersebut.

2 401 - Unauthorized

Pesan ini berarti Anda tidak memiliki ijin untuk membuka halaman tersebut. Biasanya ada halaman


(46)

khusus yang memerlukan username dan password khusus untuk membukanya. Untuk membuka halaman ini, anda harus memiliki username dan passwordnya.

3 403 - Forbidden

Pesan error ini berarti halaman web tersebut tidak bisa diakses oleh siapapun (karena memang diatur demikian dari servernya). Atau bisa jadi karena si

pemilik situs belum membayar sewa hosting pada

perusahaan pemilik server, sehingga server tersebut di

blok oleh perusahaan pemilik server. Intinya adalah:

situs ini memang tidak bisa di akses.

4 404 - Not Found

Pesan ini bisa muncul oleh beberapa sebab :

Data yang diminta tidak ada, mungkin sebelumnya ada, tetapi sudah dihapus dari server.

Anda sedang tidak terhubung dengan internet. Bisa

jadi akses internet anda terganggu atau sedang down.

Cobalah untuk memeriksa akses internet Anda, jika tidak ada yang salah, coba ulangi untuk mengakses situs tersebut. Bila masih gagal juga, cobalah dilain waktu, kegagalan ini mungkin bersifat sementara. Tetapi jika anda sering mencoba akses tapi gagal, kemungkinan situs atau halaman situs tersebut memang tidak ada.

5 408 - Request Timeout

Pesan ini berarti batas waktu yang diberikan server untuk mengakses sudah habis. Setiap server biasanya memiliki batas waktu tertentu untuk mengakses data-datanya. Jika kecepatan akses kita lambat maka


(47)

kegagalan ini mungkin terjadi.

6 500 - Internal Server Error

Pesan ini berarti terjadi kesalahan atau masalah dalam server yang sedang diakses. Sebelum permasalahan ini

diselesaikan oleh webmaster, kita tidak bisa

mengakses

7

629 - The port was disconnected by the local machine

Restart komputer, tunggu hingga semua aplikasi yang ada di komputer dapat berjalan semua. Lakukan kembali koneksi jika masih gagal hal yang harus dilakukan adalah konfigurasi

8

631 - The port was disconnected by the user

Hal in terjadi jika koneksi terputus akibat dari dijalankannya program lain atau kesalahaan user. Untuk mengatasinya coba lakukan restart ulang,

tunggu sampai start-up sempurna dan lakukan

koneksi kembali.

9

633 - The port is already in use / not configured for Remote Access Dialout

Hal ini terjadi akibat adanya software firewall yang aktif dan mengakibatkan koneksi terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut bias dilakukan dengan cara konfigurasi ulang modem

10 645 - Internal Authentication Error

Hal ini terjadi jika system informasi yang digunkan oleh pelanggan Windows 98 atau Windows ME Untuk mengatasi masalah in biasa dilakukan :

9 Konfigurasi ulang modem dan,

9 Username & Password Tabel 3.3 Kode Error Modem ADSL


(48)

1.4.7.8Report Data Olahan Gangguan Speedy  

Data olahan ini hasil yang didapat penulis saat melakukan kerja praktek di PT. Telkom STO Rajawali. Data olahan ini dimaksud untuk laporan gangguan speedy dalam satu tahun. Data ini diambil dari tiket gangguan speedy perhari yang terdapat di STO Rajawali. Karena tidak menyangkut data keungan maupun data yang sifatnya rahasia penulis diperbolehkan mencantumkan data olahan ini untuk bahan laporan kerja praktek.

Gambar 3.9 Report Tiket Gangguan Speedy

Data tersebut adalah data olahan untuk hari senin tanggal 12 Juli 2010, dari data tersebut terlihat bahwa jumlah gangguan pada hari tersebut terdapat 17 tiket gangguan yang terjadi pada STO rajawali. Data tersebut tidak selalu konstan melainkan bisa lebih maupun kurang dari 17 perharinya. Berikut adalah grafik Performansi Jaringan Speedy pada bulan Januari – Juni 2010.


(49)

Gambar 3.10 Grafik Performansi Bulan Januari – Juni 2010

Data grafik tersebut didapat dari report perbulan tiket gangguan speedy. Dalam garfik bisa terlihat bahwa penangan masih jauh dari target, disini terlihat bahwa target perbulan harus bisa 10% kenyataannya masih jauh dari target. Ini berarti STO Rajawali harus berbenah diri untuk mencapai target demi menekan angka tiket gangguan. Karena masing-masing STO selalu bersaing untuk menjadi yang terbaik pada akhir tahun atau pada rapat kerja tahunan PT. Telkom.


(50)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Setelah membahas proses monitoring dan hasil wawancara dengan narasumber. Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Sistem monitoring gangguan speedy pada PT. Telkom sangat baik dan terorganisir sehingga belum pernah terjadi adanya kesalahan tiket pelanggan.

2. Penanganan gangguan oleh teknisi sangat bervariasi setiap harinya sehingga performansi kerja staff yang lain sangat terpengaruh oleh kinerja para teknisi.

3. Monitoring jaringan speedy sangat dipengaruhi oleh kecepatan internet perusahaan, karena tidak sering kecepatan internet menurun sehingga menghambat program yang sedang berjalan.

4. Performansi monitoring dan penanganan gangguan speedy masih sangat jauh dari target ini menjadi sebuah evalusi besar bagi PT. Telkom.

1.2 Saran

1. Operator monitoring sebaiknya terbagi menjadi beberapa orang menurut RK (Rumah Kabel) sehingga pekerjaan menjadi lebih effisien.

2. Operator speedy dengan teknisi harus selalu berkomunikasi jangan terlalu mengandalkan dari satu pihak.


(51)

MONITORING GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELKOM

NETWORK SITE OPERATION RAJAWALI

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

ARIF BAGUS PRASETYA

10107164

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(52)

DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.co.id

http://google.co.id


(53)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang diberi judul “Monitoring Gangguan Speedy di PT. TELKOM Access Network Site Operasional Rajawali” yang dilaksanakan di PT Telkom Indonesia Access Network Site Operation Rajawali, sejak tanggal 12 juli 2010 sampai dengan 11 Agustus 2010.

Adapun maksud penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis guna melanjutkan perkuliahan. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, walaupun demikian penulis berusaha menyelesaikanya sebaik mungkin.

Di dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menghadapi kendala dan masalah, akan tetapi atas bantuan dan dorongan dari banyak pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Dikesempatan ini penulis hendak berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini . Yaitu :

1. Mamah, Papah, Adik dan Keluarga Besar penulis yang sangat mendukung penulisan laporan ini sampai selesai.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.


(54)

3. Ibu Linda Salma A, S.Si., M.T selaku Dosen Wali.

4. Seluruh Staff pengajar Teknik Informatika UNIKOM penulis mengucapkan terima kasih atas semua materi yang telah diberikan.

5. Bapak Engkos Kosriyadi selaku pimpinan PT. TELKOM Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek ditempat yang beliau pimpin.

6. Bapak Ida selaku SDM Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung yang selaku memberikan siraman rohani sebelum penulis melaksanakan kerja praktek.

7. Bapak Ahmad yang telah memberikan kursi kerjanya untuk memperlancar penulis dalam bekerja praktek.

8. Seluruh karyawan dan staff, Rian, Hendi dan Pak Agus (OutSource) Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung, terima kasih atas kerja samanya pada waktu penulis observasi kelapangan.

9. Shandy, Sidqi, dan Riki (IT TELKOM), dan Reza (SMK ANGKASA MARGAHAYU).

10. Teman-teman IF-4 2007 seperjuangan yang selama ini berjuang bersama. 11. Orang terdekat penulis (Meilita Nurwulan., A.Md) yang selalu

mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini sampai dengan selesai.


(55)

12.Orang-orang terdekat penulis yang tidak mungkin penulis cantumkan satu persatu namanya penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya.

Akhir kata, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada semua pihak-pihak yang telah membantu terselesaikanya laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Bandung, Januari 2011


(56)

(57)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Arif Bagus Prasetya Tempat Tanggal Lahir : Majalengka, 23 Juni 1989

Alamat : Jl. Gerakan Koperasi No 30 RT 04 RW 004 Kec Majalengka Wetan Kab. Majalengka

Jl. L.M.U Suparmin Komp. Sukasari Gg Merpati No 15 Husein Sastranegara, Bandung

Nomor Tlp/HP : 085222229614 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

E-mail : abp.mitnick@yahoo.com.sg

PENDIDIKAN FORMAL

1994 - 2000 : SDN Karya Bhakti II, Cimahi Selatan 2000 - 2004 : SMP Negeri 25, Bandung

2004 - 2007 : SMU PGRI 1, Majalengka 2007 - Sekarang : Program Sarjana (S-1)

Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia PENDIDIKAN NON FORMAL

2001 - 2004 : Bimbingan Belajar TRIDAYA 2005 - 2007 : Bimbingan Belajar GO 2007 : Bimbingan Pendidikan STAN


(1)

DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.co.id

http://google.co.id


(2)

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang diberi judul “Monitoring Gangguan Speedy di PT. TELKOM Access Network Site Operasional Rajawali” yang dilaksanakan di PT Telkom Indonesia Access Network Site Operation Rajawali, sejak tanggal 12 juli 2010 sampai dengan 11 Agustus 2010.

Adapun maksud penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis guna melanjutkan perkuliahan. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan, walaupun demikian penulis berusaha menyelesaikanya sebaik mungkin.

Di dalam penyusunan laporan ini penulis banyak menghadapi kendala dan masalah, akan tetapi atas bantuan dan dorongan dari banyak pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Dikesempatan ini penulis hendak berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini . Yaitu :

1. Mamah, Papah, Adik dan Keluarga Besar penulis yang sangat mendukung penulisan laporan ini sampai selesai.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.


(3)

3. Ibu Linda Salma A, S.Si., M.T selaku Dosen Wali.

4. Seluruh Staff pengajar Teknik Informatika UNIKOM penulis mengucapkan terima kasih atas semua materi yang telah diberikan.

5. Bapak Engkos Kosriyadi selaku pimpinan PT. TELKOM Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kerja praktek ditempat yang beliau pimpin.

6. Bapak Ida selaku SDM Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung yang selaku memberikan siraman rohani sebelum penulis melaksanakan kerja praktek.

7. Bapak Ahmad yang telah memberikan kursi kerjanya untuk memperlancar penulis dalam bekerja praktek.

8. Seluruh karyawan dan staff, Rian, Hendi dan Pak Agus (OutSource) Divisi Access Network Site Operation Rajawali Bandung, terima kasih atas kerja samanya pada waktu penulis observasi kelapangan.

9. Shandy, Sidqi, dan Riki (IT TELKOM), dan Reza (SMK ANGKASA MARGAHAYU).

10. Teman-teman IF-4 2007 seperjuangan yang selama ini berjuang bersama. 11. Orang terdekat penulis (Meilita Nurwulan., A.Md) yang selalu

mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini sampai dengan selesai.


(4)

12.Orang-orang terdekat penulis yang tidak mungkin penulis cantumkan satu persatu namanya penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dukungannya.

Akhir kata, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada semua pihak-pihak yang telah membantu terselesaikanya laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Bandung, Januari 2011


(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Arif Bagus Prasetya Tempat Tanggal Lahir : Majalengka, 23 Juni 1989

Alamat : Jl. Gerakan Koperasi No 30 RT 04 RW 004 Kec Majalengka Wetan Kab. Majalengka

Jl. L.M.U Suparmin Komp. Sukasari Gg Merpati No 15 Husein Sastranegara, Bandung

Nomor Tlp/HP : 085222229614 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

E-mail : abp.mitnick@yahoo.com.sg

PENDIDIKAN FORMAL

1994 - 2000 : SDN Karya Bhakti II, Cimahi Selatan 2000 - 2004 : SMP Negeri 25, Bandung

2004 - 2007 : SMU PGRI 1, Majalengka 2007 - Sekarang : Program Sarjana (S-1)

Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia PENDIDIKAN NON FORMAL

2001 - 2004 : Bimbingan Belajar TRIDAYA 2005 - 2007 : Bimbingan Belajar GO

2007 : Bimbingan Pendidikan STAN