c.. Alternatif Pekerjaan III 1
Waktu kritis = 26 hari
2 Biaya kritis
= Rp. 187,999,834.85 4. Dari penelitian diatas maka dilakukan optimasi biaya
dari lintasan kritis didapatkan hasil perbandingan waktu dan biaya:
a. Alternatif Pekerjaan I
1 Biaya Normal
= Rp. 311.614.402,87 2
Waktu Dipercepat = 42 hari 6 minggu 3
Waktu Kritis = 17 hari
4 Lintasan Kritis
= A+C+B+N 5
Biaya Kritis = Rp. 178,748,950.01.
6 Incremental
Cost = Rp. 50.579.077,54 b.
Alternatif Pekerjaan II 1
Biaya Normal = Rp. 311.614.402,87
2 Waktu Dipercepat = 35 hari 5 minggu
3 Waktu Kritis
= 22 hari 4
Lintasan Kritis = A+B+C+D+E+F+M+N
5 Biaya Kritis
= Rp. 204,160,310.95 6
Incremental Cost = Rp. 55.177.927,13
c. Alternatif Pekerjaan III
1 Biaya Normal
= Rp. 311.614.402,87 2
Waktu Diperlambat = 53 hari 8 minggu 3
Waktu Kritis = 26 hari
4 Lintasan Kritis
= A+B+C+M+N 5
Biaya Kritis = Rp. 178,748,950.01
6 Incremental Cost
= Rp. 47.011.268,54. 7
Biaya Pinalti denda= Rp. 4.105.156,07
Berdasarkan hasil beberapa CPM maka Alternatif Pekerjaan I
dipilih menjadi alternatif yang paling efisien karena waktu percepatan, waktu kritis, lintasan kritis, dan
biaya kritisnya lebih efisien dibandingkan dengan Alternatif Pekerjaan II dan Alternatif Pekerjaan III
waktu kritis 17 hari dengan biaya Rp. 178,748,950.01 .
B. Analisa
Time Cost Trade Off
Dari hasil penjadwalan ulang tersebut maka dipilih alternative pekerjaan I
, karena memiliki jaringan kerja yang kompleks dan biaya yang paling ekonomis
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel I. alternative pekerjaan I
C. Optimasi Waktu Pelaksanaan
Dari perhitungan diatas dapat diketahui nilai cost slope pekerjaan yang berada pada jalur kritis, yaitu :
Pasangan batu A : Rp 16,562,343.42.
Timbunan Tanah Pilihan C : Rp 9.451.305.50. Timbunan Tanah Biasa B : Rp 8.033.644.15
lapis penetrasi lapen N : Rp 2.353.543.11
Dari rincian diatas penulis akan melakukan optimasi pada pekerjaan A,C,B danN.
Setelah dilakukan
perhitungan maka
didapatkan hasi-hasil sebagai berikut:
Tabel II. Biaya pekerjaan setelah optimasi Setelah dilakukan optimasi biaya pekerjaan total menjadi
Rp 362.193.457.77
lebih mahal dari biaya normal sebelum optimasi yaitu Rp 311.614.402.87. Waktu kritis
menjadi 27 hari.
Optimasi biaya dan waktu seluruh alternatif pekerjaan pada penelitian ini dapat dilihat pada rincian tabel
berikut:
Tabel III. Optimasi biaya dan waktu seluruh alternatif pekerjaan
KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat dilihat perbandingan biaya dan waktu normal dan setelah dilakukan alternatif
pekerjaan dari biaya normal Rp 311.614.402.87 menjadi Rp 362.193.457.77 dengan waktu kriti 27 hari
iperoleh incremental cost sebesar 50.579.077.54
B. Saran
1. Untuk Kontraktor pelaksana agar terhindar dari biaya
pinalti denda sebaiknya desain waktu tidak melebihi waktu pelaksanaan yang sudah disepakati
bersama. 2.
Untuk penelitian
selanjutnya agar
lebih dikembangkan lagi, misalkan ditambah dengan
menambahkan penelitian pada alat yang digunakan. 3.
Penelitian ini menggunakan pengendalian waktu dan biaya metode jaringan CPM AOA, alangkah
baiknya jika
digabung danatau
digunakan perbandingan-perbandingan waktu dan biaya dengan
menggunakan metode yang lain untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA Dendiatama, Brian. 2009. Pengertian dan Ruang
Lingkup Proyek
. http:dendiatama.blogspot.com.html
diambil pada 16 Mei 2014 14:58:11 GMT
Hartawan, Harry.
n.d. “Analisa