Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi (Survey Pada KPP Di Kanwil Jawa Barat 1)

(1)

(2)

The influence of Top Management Support

To Accounting Information System

and it’s

Implication to Information Quality

(Survey On Small Taxpayers Office West Java Region 1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntasi Jenjang S-1

Disusun oleh : DEWI YULIANTI

21108093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

vi

Dalam suatu organisasi, akan dapat meningkatkan efesienasi dan mampu bersaing jika informasi sebagai sumber utama dalam melakukan segala aktivitas dapat dikuasai dengan baik. Apalagi pada era globalisasi yang terjadi saat ini yang ditandai dengan reformasi dibidang informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, diperlukannya dukungan manajemen puncak yang baik dan dapat menunjang penerapan sistem informasi akuntansi demi terciptanya informasi yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dn implikasinya pada kualitas informasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Unit observasi dalam penelitian ini adalah 10 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat 1 dengan unit analisis pegawai pada seksi Pengolahan Data dan Informasi. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi Pearson Product Moment, analisis jalur, koefisiean determinasi, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan KPP di Kantor Wilayah Jawa Barat 1 memiliki dukungan manajemen puncak yang baik. Sistem informasi akuntansi sudah diterapkan dengan baik dan informasi yang dihasilkan juga sudah berkualitas. Dukungan manajemen puncak memiliki hubungan erat dan berpengaruh positif terhadap penerapan sistem informasi akuntansi. Kemudian secara bersama-sama dukungan manajemen puncak dan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas informasi dimana penerapan sistem informasi akuntansi berperan yang lebih dominan.

Kata Kunci : Dukungan Manajemen Puncak, Sistem Informasi Akuntansi, Kualitas Informasi


(5)

v

In an organization, will be able to increase efesienasi and able to compete if the information as a major source of all activities can be well controlled. Especially in the era of globalization it is today marked by reforms in the field of information. Along with technological developments, the need for top management support is good and can support the application of accounting information system for the creation of quality information. The purpose of this study was to determine the effect of management support to the application of accounting information systems nd the implications for the quality of information.

The method that been used in this research are descriptive and verification methods. the unit of observation ten small taxpayer office in West Java Regional Office 1 with the unit of analysis were employees in data and information processing section. Statistical test used was the calculation of Pearson Product Moment correlation, path analysis, the coefficient of determination and hypothesis test.

The result showed that in overall small Taxpayer Office in West Java Regional Office 1 has a good top management support. Accounting information system are implemented as well and the resulting information has also been qualified. Top management support has tight relationship and influence positively for the accounting information system implementation. Then simultaneously the top management support and accounting information system implementation influence positively for the information quality where accounting system implementation more dominant role.

Keyword : Top Management Support, Accounting Information System, and Informastion Quality


(6)

vii

SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi” (Survey pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1).

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang Strata 1 Program Studi Akuntansi guna memperoleh gelar akademik Sarjana Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik isi maupun bahasa yang digunakan. Hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis mengharapkan semoga penulisan skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.

Selain itu penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta doa dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(7)

viii

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung

5. Dr. Ely Suhayati, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Wali AK 2.

6. Siti Kurnia Rahayu, SE,. M.Ak., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam membimbing penulis dalam menyusun Usulan Penelitian ini. Sekaligus selaku pembuka cakrawala penulis dalam melakukan penelitian dan juga banyak mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada penulis.

7. Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., selaku penguji 1. 8. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku penguji 2.

9. Mba Shenny dan Mba Donna terimakasih telah memberikan informasi yang terkait dengan jurusan kepada penulis dan canda tawanya.

10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung.

11.Bapak Sandi Syahrulwinata selaku staf Account Representative di KPP Pratama Sumedang selaku pembimbing dan narasumber selama penulis mengadakan penelitian di KPP.


(8)

ix

13.Bapak Ayi Sidik Miraj staf di KPP Garut yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

14.Seluruh Staf dan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak di Wilayah Kota Bandung 15.Untuk Ayahku E. Suhendi , Ibuku Siti Mariam, serta Kakak-kakakku Lutfi

Musfiroh, Hilman Gunawan, Rian Suryana penulis ucapkan banyak terima kasih untuk semua yang telah diberikan kepada penulis atas doa, dukungan, dan kasih sayang. Semoga kalian diberi kesehatan dan rejeki yang berlimpah serta selalu dalam lindungan Allah SWT.

16.Saudara-saudaraku, keponakanku Shilmy Mutia Ramadhan, Aulia Nursaidah, Ilham Nur Azman, Salman Alfadlan, Melisa Nur Oktaviani

17.Serta Orang-orang yang penulis sayangi Ivan Sidabalok yang selalu memberikan semangat.

18.Untuk sahabatku Lalan, Epul, Andi, Genda, Slamet, Iman, Iqin, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, tumpangan dan semangatnya sehingga terselesaikannya penulisan skripsi ini, serta teman-teman akuntansi angkatan 2008 khususnya kelas AK-2, terima kasih atas kebersamaannya.

19.Serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.


(9)

x

Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Bandung, Juli 2012 Penulis

Dewi Yulianti NIM. 21108093


(10)

xi

SURAT PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11


(11)

xii HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Dukungan Manajemen Puncak ... 14

2.1.1.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak ... 14

2.1.1.2 Indikator Dukungan Manajemen Puncak ... 15

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.1.2.2 Indikator Sistem Informasi ... 18

2.1.3 Kualitas Informasi ... 25

2.1.3.1 Pengertian Informasi ... 25

2.1.3.2 Pengertian Kualitas Informasi ... 26

2.1.3.3 Indikator Kualitas Informasi ... 27

2.1.4 Keterkaitan Variabel Penelitian ... 30

2.1.4.1 Hubungan Dukungan Manajemen Puncak Dengan Sistem Informasi Akuntansi ... 30

2.1.4.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi Dengan Kualitas Informasi ... 30


(12)

xiii

Terhadap Sistem Informasi akuntansi ... 37

2.3.2 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi ... 38

2.4 Hipotesis ... 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 45

3.2 Metode Penelitian ... 46

3.2.1 Desain Penelitian ... 47

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 51

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 54

3.2.3.1 Sumber Data ... 54

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 54

3.2.4 Sumber Data Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.4.1 Uji Validitas ... 57

3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 59

3.2.4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 61

3.2.4.4 Pembobotan Nilai yang Diperoleh ... 63

3.2.5 Metode Analisis ... 64

3.2.5.1 Analisis Data Deskriptif ... 64

3.2.5.2 Analisis Data Verifikatif ... 66


(13)

xiv

4.1.2 Struktur Organisasi KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I 76

4.1.3 Uraian Tugas KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I ... 77

4.1.4 Aktivitas KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I ... 80

4.2 Karakteristik Responden ... 81

4.2.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 81

4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 82

4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 83 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 84

4.3 Analisis Deskriptif ... 84

4.3.1 Analisis Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak . 86 4.3.2 Analisis Deskriptif Sistem Informasi Akuntansi ... 91

4.3.3 Analisis Deskriptif Kualitas Informasi ... 99

4.4 Analisis Verivikatif ... 104

4.4.1 Perhitungan Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 109

4.4.1.1 Menghitung Koefisien Jalur ... 109

4.4.1.2 Mengitung Koefisien Determinasi ... 110

4.4.2 Perhitungan Jalur Pada Sub Struktur Kedua ... 111

4.4.2.1 Mengitung Koefisien Jalur ... 112

4.4.2.2 Menghitung Koefisien Determinasi ... 113


(14)

xv

DAFTAR PUSTAKA ... 120

KUESIONER ... 124

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 128


(15)

1

1.1 Latar Belakang

Informasi kini memegang peranan yang sangat dominan dalam organisasi. Bahkan dapat dikatakan siapa yang memiliki dan menguasai informasi dengan lengkap secara nasional, internasional, maka organisasi tersebutlah yang terkaya di dunia. Tanpa adanya informasi yag berkualitas, para manajer, karyawan, dan anggota-anggota organisasi lainnya tidak dapat mengambil keputusan yang efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Gaol: 2008).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang (Mardi, 2011). Sedangkan data adalah deretan fakta-fakta yang menggambarkan kejadian yang terjadi dalam organisasi lingkungan fisik sebelum diorganisasi atau diatur ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan orang (Laudon: 2004).

Selanjutnya menurut Mc. Leod (2004) informasi dikatakan berkualitas apabila memiliki ciri-ciri yaitu seperti akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap. Yang dimaksud informasi yang akurat adalah informasi harus tepat dan andal, bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pemakai informasi. Kemudian informasi yang berkualitas adalah informasi lengkap yaitu informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya. Informasi yang relevan adalah informasi


(16)

yang berkaitan dengan sejauh mana informasi tersebut dapat membuat perbedaan untuk alternatif pengambilan keputusan. Selanjutnya informasi yang tepat waktu adalah informasi yang harus tersedia pada saat dibutuhkan kareana berhubungan dengan pengambilan keputusan atau kebijakan (George and William: 2001).

Pada organisasi publik informasi juga sangat diperlukan, yaitu informasi mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau publik (Meutiah, 2002:151). Tetapi pada praktiknya, kualitas informasi sektor publik di Indonesia belum baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil audit BPK bahwa dari total 84 kemente-rian/lembaga (K/L) dan 466 pemerintah daerah, baru 53 K/L dan 32 pemda yang laporan keuangannya mendapat opini wajar tanpa pengecualian (Boediono : 2011). Inti dari pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah adalah ketertiban dalam penggunaan uang negara sebagai basis dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan (good governance). Oleh karena itu (permasalahan) ini harus dituntaskan (Boediono : 2011).

Kemudian sistem perpajakan melalui teknologi informasi dalam sistem informasi d DJP masih menunjukan hasil informasi yang kurang optimal. Hal ini ditunjukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang masih menemukan 12 ketidakwajaran dalam pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2008. Dalam hasil pemeriksaan tersebut BPK mencatat masih ada sebagian departemen penting masih memiliki opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Tidak Memeberikan Pendapat (TMP) dalam hasil audit laporan keuangannya (Hanif Wibisono :2009).


(17)

Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Menurut George and William (2001) dengan adanya sistem yang baik diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi yang berkualitas tinggi. Diperlukan adanya sistem informasi yang cerdas dan terpadu serta mampu mengolah data terdistribusi pada jaringan komputer yang luas dengan dukungan teknologi (Marimin, dkk: 2006).

Diterapkannya Sistem Informasi Direktorat jederal Pajak (SIDJP) khususnya dalam hal yang berkaitan dengan informasi akuntansi yaitu Program Aplikasi Modul Negara (MPN), informasi penerimaan pajak dan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) dari seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang dihasilkan belum menunjukan kualitas yang baik dalam hal ketepatan waktu. Hal ini di tunjukan dengan Program Aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) di KPP yang kemudian tersentralisasi di kantor pusat memiliki kendala kelambatan perolehan informasi yang diperlukan. Hal ini disebabkan oleh sistem informasi yang lambat (R. Dhias Prayoga :2012).

Kualitas informasi memiliki hubungan positif dengan proses adopsi SIA karena kualitas informasi memainkan peran penting dalam proses implementasi SIA. Ini menunjukkan bahwa organisasi harus memberikan perhatian khusus pada kualitas informasi melalui penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja serta membantu organisasi untuk membuat keuntungan (Wongsim and Gao : 2011).

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para


(18)

penggunaanya. Sistem informasi didekomposisikan menjadi berbagai subsistem dasar yang salah satunya adalah Sistem Informasi Akuntansi (Hall:2007). Penerapan SIA memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas, karena penerapan sistem informasi akuntansi dapat memastikan pengambilan keputusan yang lebih baik, sistem pengendalian internal yang lebih baik, memfasilitasi proses transaksi keuangan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan (Sajadi, et all: 2008).

Agar peranan tersebut dapat tercapai, maka perusahaan harus memperhatikan penerapan sistem informasi akuntansi dalam perusahaannya (Krismiaji, 2002:13). Sistem informasi akuntansi berperan penting dalam memudahkan manajemen mengelola perusahaan. Sistem informasi akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja, namun sistem informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan bisnis utama perusahaan (Mulyadi, 2001:31).

SIA dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan (Azhar Susanto:2004). Maka dengan adanya sistem informasi akuntansi yang berkualitas maka bisnis perusahaan akan berjalan dengan baik, karena informasi yang dihasilkan juga berkualitas.

Direktorat Jenderal Pajak memiliki sistem informasi yang dikembangkan adalah sistem informasi akuntansi yaitu Program Aplikasi Monitoring Pelaporan


(19)

dan Pembayaran Pajak (MP3) yang sekarang digantikan oleh Modul Penerimaan Negara (MPN) dan Sistem Informasi Keuangan, Kepegawaian dan Aktiva (SIKKA). Sistem ini adalah suatu sistem yang terstruktur untuk mengatur penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara (SE – 24/PJ/2010)

Pada kenyataannya, sistem informasi akuntansi pada organisasi publik belum meunjukkan berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan bahwa kualitas informasi yang buruk dipengaruhi oleh implementasi Sistem Informasi Akuntansi. Temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi dapat menyebabkan pengambilan keputusan oleh manajer, yang lebih baik dan sistem pengendalian internal lebih efektif, serta peningkatan kualitas laporan keuangan dan memfasilitasi proses transaksi keuangan (Sabherwal et al:2006).

Kualitas Informasi menjadi salah satu perhatian khusus bagi Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak dapat memonitor dan mengawasi penerimaan pajak secara on-line melalui sistem Modul Penerimaan Negara, dimana masih ada kelemahan dalam sistem tersebut (Darmin Nasution, 2007). Fenomena mengenai sistem informasi akuntasi juga terdapat di KPP Pratama yaitu pada saat diperlukan laporan tidak dapat diterima pada saat itu pun, data-data yang diperlukan belum lengkap karena aplikasi yang satu dengan yang lain nyah tidak terintegrasi (R. Dhias Prayoga :2012).

Menurut Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari subsistem atau komponen baik fisik maupun


(20)

non fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Komponen yang termasuk di dalam sistem informasi akuntansi terdiri dari hardware, software, brainware, prosedur, database dan jaringan komunikasi. Hardware terbagi kedalam beberapa bagian seperti bagian input, bagian pengolahan atau procesor dan memori, bagian output dan bagian komunikasi. Bagian dari hardware tersebut satu sama lain harus berhubungan dan bekerjasama secara harmonis atau berintegrasi membentuk hardware sistem informasi akuntansi. Hardware yang digunakan untuk sistem informasi akuntansi harus juga sesuai atau harmonis dengan kebutuhan sistem informasi akuntansi yang diterapkan dan kemampuan keuangan perusahaan (Azhar Susanto : 2004).

Brainware adalah ‘orang’ yang memiliki, membangun dan menjalankan

sistem informasi akuntansi (Azhar Susanto, 2004:85). Prosedur adalah rangkaian aktivitas yang menghubungkan aktivitas satu dengan aktifitas lainnya. Dalam sistem informasi akuntansi atau pengolahan transaksi prosedur mengatur langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus pengolahan transaksi. Antara prosedur satu dan prosedur yang lainnya harus terjalin kerjasama yang harmonis atau bersinergi. Jangan sampai satu prosedur berjalan sendiri dan tidak terkait dengan prosedur yang lain (Azhar Susanto, 2004:90). Database dalam arti luas merupakan data-data yang ada di perusahaan sedangkan dalam arti sempit database merupakan data-data yang ada dalam komputer. Data-data dalam database (arti sempit) satu sama lain harus berhubungan secara harmonis atau berintegrasi. Integrasi yang terjadi tergantung informasi apa yang diperlukan (Azhar Susanto, 2004:91).


(21)

Jaringan telekomunikasi (network) disebut juga sebagai jaringan komunikasi data. Pada dasarnya merupakan penggunaan media elektronik atau sinar untuk memindahkan data dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain. Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan komunikasi data satu sama lain harus berintegrasi secara harmonis atau bersinergi membentuk jaringan komunikasi dalam sistem informasi akuntansi (Azhar Susanto, 2004:92).

Masih menurut Azhar Susanto (2004:84) Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Software

terbagi 2 kelompok besar yaitu software sistem dan software aplikasi. Software

sistem terbagi lagi ke dalam beberapa kelompok yaitu sistem operasi, interpreter dan kompiler. Sedangkan software aplikasi terbagi ke dalam beberapa jenis software tergantung aplikasi yang akan digunakan. Semua software di atas harus dapat terintegrasi secara harmonis (bekerja dengan baik).

Fenomena yang terjadi pada KPP Pratama Sumedang berdasarkan survey pendahuluan, mengenai hardware belum sesuai dengan kebutuhan user. Masalah yang terjadi pada software adalahselalu bermasalah dengan virus dan aplikasinya masih terdapat adanya stand alone (R. Dhias Prayoga: 2012).

Penerapan dan pengembangan sistem informasi di setiap organisasi guna mecapai tujuan yang diharapkan tidak terlepas dari keterlibatan dukungan manjaemen puncak (Sadatamrul: 2004). Manajemen puncak dalam organisasi harus mendapatkan pengetahuan tentang kualitas informasi yang tepat dalam penerapan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan kinerja serta membantu organisasi untuk membuat keuntungan (Rajiv Sabherwal, Anand


(22)

Jeyaraj, Charles Chowa:2006). Manajemen puncak pada perusahaan harus mengetahui dan memahami secara penuh mengapa perusahaan mengadopsi sistem informasi yang baik, karena akan berhubungan erat dengan strategi yang digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan (Kim:2007).

Sistem informasi akuntansi mempunyai peran penting dalam menyediakan informasi bagi perusahaan/organisasi terutama mengenai informasi laporan keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan, terutama pihak-pihak luar perusahaan seperti pemerintah, dan pihak yang memerlukan informasi. Untuk mencapai keberhasilan sistem sangat diperlukan peningkatan komitmen dari manajemen sekaligus keterlibatan manajemen sekaligus pemakai dalam upaya pengembangan sistem informasi, sehingga pemakai dapat menerima dan menggunakan sistem informasi yang dikembangkan dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pemakai (Elfreda Aplonia :2004).

Dukungan manajemen dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dapat berupa bentuk berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung pengembangan sistem informasi agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi (Chen dan Paulraj :2004).

Top manajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi dalam organisasinya. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi


(23)

organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi (Hasmi:2004). Fenomena mengenai kurangnya dukungan manajemen terlihat masih banyaknya pegawai yang belum dapat mengoperasi komputer (R. Dhias Prayoga:2012).

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Dukungan Manajemen Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi” (Survey Pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1).

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, penulis mengidentifikasi masalah antara lain sebagai berikut:

1. Dukungan manajemen puncak yang belum optimal pada pengembangan sistem informasi akuntansi dikarenakan tidak semua pegawai dapat mengoperasikan komputer.

2. Teknologi jaringan yang lambat mengakibatkan sistem informasi akuntansi tidak tersedia pada saat itu pun.

3. Sofware MPN di KPP seringkali tidak dapat digunakan ketika kantor pusat sedang melakukan maintenance (pemeliharaan).

4. Keakuratan sistem informasi yang diperlukan agar mencapai tingkat kualitas informasi belum mencapai harapan


(24)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana Dukungan Manajemen Puncak pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1 2. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1 3. Bagaimana Kualitas Informasi yang dihasilkan KPP di Kanwil Jawa Barat 1 4. Seberapa Besar Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem

Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penulis melakukan penelitian ini untuk mengumpulkan data dan informasi yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini adalah Dukungan Manajemen Puncak, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kualitas Informasi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Dukungan Manajemen Puncak pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1

2. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi KPP di Kanwil Jawa Barat 1 3. Untuk mengetahui Kualitas Informasi yang dihasilkan KPP di Kanwil Jawa

Barat 1

4. Untuk mengetahui Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP KPP di Kanwil Jawa Barat 1 secara persial.


(25)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di Kantor Wilayah Jawa Barat 1.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Peneliti

Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk menambahkan pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung mengenai Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di Kanwil Jawa Barat 1.

2. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dari sisi akademis mengenai Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di Kanwil Jawa Barat 1.

3. Bagi Peneliti Lain

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama, yaitu Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di Kanwil Jawa Barat 1.


(26)

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis berencana melaksanakan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat 1

Tabel 1.1 Lokasi Penelitian

No Nama KPP Alamat

1. KPP Pratama Bandung Karees Jl. Ibrahim Adjie No. 372 2. KPP Pratama Bandung Cicadas Jl. Soekarno Hatta N0.781 3. KPP Pratama Bandung Tegalega Jl. Soekarno Hatta No. 216 4. KPP Pratama Bandung Cibeunying Jl. Purnawarman No. 19-21 5. KPP Pratama Bandung Bojonegara Jl. Ir. Sutami No. 1

6. KPP Pratama Bandung Cimahi Jl. Amir Mahmud No.574 7. KPP Pratama Bandung Soreang Jl. Raya Cimareme No. 205 8. KPP Pratama Bandung Sumedang Jl. Ibrahim Adjie No.372 9. KPP Pratama Bandung Majalaya Jl. Peta No.7 Lingkar Selatan


(27)

1.5.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah dimulai pada bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2012.

Tabel 1.2 Waktu Penelitian

Tahap Prosedur

Bulan April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agust 2012 I

Tahap Persiapan :

1.Membuat outline dan proposal UP 2.Bimbingan dengan dosen pembimbing 3.Mengambil formulir penyusunan UP 4.Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan :

1.Mengajukan outline dan proposal Up 2.Meminta surat pengantar ke Kanwil DJP Jabar I

3.Penelitian di Kantor Pelayanan Pajak 4.Penyusunan skripsi

III

Tahap Pelaporan :

1.Menyiapkan draft skripsi 2.Sidang akhir skripsi

3.Penyempurnaan laporan skripsi 4.Penggandaan skripsi


(28)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Dukungan Manajemen Puncak ( Top Manajemen Support) 2.1.1.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak

Setiap oganisasi dalam usaha mencapai tujuan, dan mengukurnya sampai sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai, dan itu memerlukan dukungan manajemen puncak.

Menurut Chen dan Paulraj (2004) mendefinisikan dukungan manajemen puncak sebagai berikut:

“Berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung supplier agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Sedangkan dukungan manajemen puncak menurut Hasmi (2004) menurut adalah sebagai berikut:

“Pihak yang bertanggungjawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi”

Berdasarkan definisi-definisi diatas maka disimpulkan bahwa dukungan manajemen pucak adalah pihak yang bertanggung jawab atas penyediaan pedoman dengan komitmen dalam hal waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung kegiatan sistem informasi.


(29)

2.1.1.2 Indikator Dukungan Manajemen Puncak (top management support)

Adapun komponen – komponen Dukungan Manajemen Puncak menurut Chen dan Paulraj (2004) adalah sebagai berikut :

1. Decision Quality (Keputusan yang berkualitas)

Keputusan yang berkualitas adalah inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Sesuai keinginan dan harapan.

2. Decision Acceptance (Penerimaan Keputusan)

Penerimaan keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.

3. Satisfaction with the Decision Process (Kepuasan dengan proses Keputusan)

Kepuasan dengan proses keputusan bahwa kepuasan sebagai respon emosional menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan dengan pandangan karyawan terhadap keputusan .


(30)

4. Development of Participant Skills (Membangun keahlian partisipan). Membangun keahlian partisipan adalah keterlibatan mental dan emosi serta pisik pegawai dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pengambilan keputusan serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) 2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Definisi sistem menurut James A. Hall (2007:6) adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama” Sedangkan definisi sistem menurut Azhar Susanto (2009:18) adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah kumpulam/group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non-phisik yang saling berhubungan satu smaa lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu”

Definisi informasi menurut Mardi (2011:13) adalah sebagai berikut: “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

Kemudian definisi informasi menurut Marhall B. Romney & Paul J. steinbart (2011:25) adalah sebagai berikut:

“information is data have been organized and processed to provide meaning and improove the decision-making process. As a rule, users make better decisions as the quantity of information increase”


(31)

Definisi Sistem Informasi menurut James A. Hall (2007:4) adalah sebagai berikut “Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan diproses menjadi informasi dan di distribusikan ke para pengguna”

Sedangkan definsi Sistem Informasi menurut Laudon dalam Azhar Susanto (2009:55) adalah sebagai berikut :

“Sistem Informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan”

Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut George H. Bodnar & William S. Hopwood (2006:3) adalah sebagai berikut:

“Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi”

Sedangkan definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar Susanto(2009:124) adalah sebagai berikut :

“Sistem Informasi Akuntansi dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan”.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka sistem informasi akuntansi adalahkumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi, dan informasi ini akan dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.


(32)

2.1.2.2 Indikator Sistem Informasi Akuntansi

Adapun komponen – komponen Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar Susanto (2009:139-245), adalah sebagai berikut :

1. Hardware

Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk Informasi. Bagian–bagian hardware terdiri atas: a. Bagian Input (Input device)

Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukan data kedalam komputer seperti, keyboard, mouse, scanner, dll. b. Bagian Pengolahan Utama dan Memori

CPU (Central Prossesing Unit) yang selama ini mungkin kita kenal adalah merupakan rumah atau (box) dari komponen-komponen lainnya, seperti :

1) Processor (otak computer)

2) Memory

3) Motherboard

4) Hardisk

5) Floppy disk

6) CD ROM

7) Expansion slot

8) Devices controller (multi I/O, VGA card, Sound card)

9) Komponen lainnya (fan, baterai, conector, dll)


(33)

c. Bagian Output ( Output Device )

Peralatan Output merupakan peralatan – peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Beberapa macam peralatan output yang sering digunakan seperti : printer, layar monitor, speaker LCD, dll.

d. Bagian komunikasi

Peralatan komunikasi adalah peralatan yang harus digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Seperti, Network card untuk LAN, wireless LAN, dan lain-lain.

2. Software

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada Komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis. Pengelompokan software meliputi :

a. Operating system (sistem operasi)

Berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam Komputer. Misalnya antara keyboard dengan CPU, Layar monitor, dan lain-lain. Contohnya : Microsoft Windows, Linux, dll. b. Interpreter dan comlier

1) Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang dimengerti manusia kedalam bahasa komputer atau bahasa mesin perintah per perintah. Contoh : Microsoft access, Oracle, Pascal, dll.


(34)

2) Complier (komplier) untuk menterjemahkan bahasa manusia kedalam bahasa komputer secara langsung satu file.

c. Perangkat lunak aplikasi

Merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak (software house) baik dalam maupun luar negeri. Quicken merupakan salah satu contoh software sistem informasi akuntansi yang sangat baik.

3. Brainware

a. SDM Sistem Informasi dan Organisasi

Sumber Daya Manusia SIA merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi. Pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Brainware dikelompokan sebagai berikut :

1) Pemilik sistem informasi

Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap dikembangkannya sistem informasi. Selain bertanggung jawab terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan SI pemilik juga berperan sebagai penentu apakah sistem tersebut diterima atau ditolak. 2) Pemakai sistem informasi

Biasanya para pemakai merupakan orang yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah di kembangkan (end user) mereka menentukan. yaitu, masalah yang harus dipecahkan,


(35)

kesempatan yang harus diambil, kebutuhan yang harus dipenuhi, batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi. 4. Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulan-ulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari sistem informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur yang benar, sistem informasi sehebat apapun akan menghadapi resiko tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Prosedur penting dimiliki suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada dasarnya melakukan sesuatu kegiatan berdasarkan Informasi yang masuk dalam persepsi yang dimiliki tentang informasi tersebut, karena itu aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi, sedangkan aktivitas sistem informasi merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis perusahaan agar berjalan dengan baik. Fungsi merupakan kumpulan aktivitas yang mendukung operasi bisnis suatu organisasi. Mereka biasanya meliputi beberapa aktivitas berbeda yang saling membantu untuk hal-hal yang sifatnya lebih umum.

5. Database dan Sistem Manajemen Database

Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan.


(36)

a. Media dan Sistem penyimpanan data

Media dan system penyimpanan data terdiri dari dua :

1) Media penyimpanan data berurutan – melalui media ini record-record

data akan dibaca dengan cara yang sama dengan saat penyimpanan. Sebagai contoh adalah pita magnetic (magnetic tape).

2) Media penyimpanan secara langsung – memungkinkan pemakai (user) membaca data dalam urutan yang dibutuhkan tanpa perlu memperhatikan urutan penyusunan secara physic dari media penyimpanan data tersebut. b. Sistem Pengolahan

Ada dua cara pengolahan data yaitu :

1) Pengolahan secara Batch (mengumpulkan terlebih dahulu) 2) Pengolahan secara On-line

c. Organisasi Database

1) Organisasi data pada database tradisional

Memiliki tujuan agar sistem informasi secara efektif memberikan informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap. Tapi ada beberapa kelemahan dalam sistem ini seperti:

a) Data rangkap dan tidak konsisten b) Kesulitan mengakses data

c) Data terisolasi

d) Data sulit diakses secara bersamaan e) Masalah keamanan data


(37)

2) Organisasi database modern

Memberikan banyak keuntungan bagi implementasi Sistem Informasi Akuntansi.

d. Model-model data.

Secara umum model data terbagi dalam beberapa model yaitu :

1) Model hierarki – model data yang menggambarkan hubungan antara data berdasarkan tingkatnya.

2) Model network– model data yang menggambarkan hubungan antara data berdasarkan kepentingannya.

3) Model relasi – model data yang disusun berdasarkan pada hubungan antar dua entitas/ organisasi.

6. Teknologi Jaringan Telekomunikasi

a. Perkembangan teknologi jaringan komunikasi 1) Penggabungan computer dan komunikasi 2) Jaringan informasi superhighway

b. Komponen-komponen dan fungsi dari sistem telekomunikasi c. Topologi jaringan telekomunikasi

Ada empat topologi jaringan yang digunakan yaitu : 1) Star network

2) Bus network

3) Ring network


(38)

d. Jaringan berdasarkan Geografi 1) LAN (Local Area Network)

Merupakan jaringan yang ada pada lokasi tertentu misalnya suatu ruang atau suatu gedung.

2) WAN (Wide Area Network)

Merupakan jaringan yang tersebar ke beberapa lokasi. Atau bias juga di bilang kalau WAN adalah kumpulan dari beberapa LAN yang terhubung secara On-line melalui modem atau internet.

e. Penggunaan telekomunikasi

1) , data conferencing dan video converencing

2) Surat elektronik ( elektronik mail) 3) Surat suara (voice mail)

4) Mesin fax

5) Layanan informasi digital

6) Teleconferencing Perpindahan data secara elektronik 7) Perangkat untuk kerja berkelompok (groupware)

7. Modul Penerimaan Negara

Adalah suatu sistem yang terstruktur untuk mengatur proses penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara.

8. Sistem Informasi Keuangan, Kepegawaian dan Aktiva

Adalah suatu sistem digunakan untuk melaporkan data dan aktivitas pegawai pajak dan juga digunakan juga aktivitas keuangan Kantor Pelayanan Pajak.


(39)

2.1.3 Kualitas Informasi (Information Quality) 2.1.3.1 Pengertian Informasi

Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna untuk pengambil keputusan. Hasil akhir informasi akuntansi adalah keputusan yang dibuat oleh pengguna informasi yang memiliki kepentingan dalam kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Mardi (2011:13) memberikan penjelaskan informasi sebagai berikut, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”

Bodnar & Hopwood (2010:40), memberikan penjelasan mengenai informasi akuntansi sebagai berikut :

“Dimana cara kita mengukur dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi. engelola bisnis, melakukan investasi, atau memantau bagaimana menerima dan menggunakan pendapatan dengan konsep-konsep akuntansi dan informasi akuntansi”

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka kesimpulan informasi akuntasi adalah data yang telah diolah melalui suatu proses menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna bagi yang menerimanya serta dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang.


(40)

2.1.3.2 Pengertian Kualitas Informasi

Menurut Shiper dan Vincent dalam (Bavega:2003) menjelaskan bahwa :

“Kualitas informasi akuntansi merupakan konsep kompleks dan memiliki banyak definisi. Literatur tentang kualitas kualitas informasi akuntansi keuangan terletak di berbagai bidang seperti relevansi nilai informasi akuntansi, konservatisme akuntansi, dan manajemen laba. Keputusan kegunaan adalah ciri utama kualitas akuntansi keuangan seperti menangkap nilai informasi akuntansi bagi pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan mereka.”

Sedangkan Menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2009:40) menjelaskan tentang kualitas informasi sebagai berikut, “Informasi dikatakan berkualitas apabila memiliki ciri-ciri yaitu seperti : Akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap.”

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka kesimpulan kualitas informasi akuntansi adalah data yang telah diolah melalui suatu proses menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna bagi yang menerimanya serta dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang dan sangat penting bagi pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengertian Kualitas Informasi menurut Azhar Susanto (2009).


(41)

2.1.3.3 Indikator Kualitas Informasi

Menurut Mc. Leod Mc. Leod & Schell (2007:46) mengatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.

2. Tepat Waktu

Artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau beberapa jam lagi.

3. Relevan

Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

4. Lengkap

Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.

Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Kieso et all (2010:44-47) adalah sebagai berikut:


(42)

1. Relevansi

Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan. Informasi yang tidak ada bantalan maka suatu keputusan dikatakan tidak relevan.

a. Nilai prediktif

Informasi keuangan memiliki nilai prediktif sebagai masukan dalam proses prediksi yang digunakan oleh investor dalam membentuk ekspektasi mereka sendiri tentang masa depan.

b. Nilai konfirmasi

Informasi yang relevan juga membantu pengguna mengkonfirmasi atau mengoreksi harapan sebelumnya, dan memiliki nilai conformatory. 2. Representasi setia

Representasi Setia berarti bahwa angka dan deskripsi sesuai dengan apa yang benar-benar ada atau terjadi. Representasi setia adalah suatu keharusan karena sebagian besar pengguna tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi informasi faktual.

a. Kelengkapan

Kelengkapan berarti bahwa semua informasi yang diperlukan untuk representasi setia disediakan. Sebuah kelalaian dapat menyebabkan informasi palsu atau menyesatkan dan dengan demikian tidak akan membantu pengguna laporan keuangan.


(43)

b. Kenetralan

Netralitas berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih informasi untuk mendukung satu set pihak yang berkepentingan atas yang lain.

c. Bebas dari Kesalahan

Informasi yang bebas dari kesalahan akan menjadi lebih akurat (representasi setia).

3. Meningkatkan Kualitas

Karakteristik kualitatif yang meningkatkan saling melengkapi dengan karakteristik kualitatif yang mendasar. Karakteristik ini membedakan informasi yang lebih-kurang berguna dari informasi yang berguna.

a. Komparabilitas

Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda dianggap sebanding. Komparabilitas memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi similiarities nyata dan perbedaan dalam peristiwa-peristiwa ekonomi antara perusahaan.

b. Pemastian

Pemastian terjadi ketika tindakan independen, dengan menggunakan metode yang sama, memperoleh hasil yang sama.

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia bagi para pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Setelah informasi relevan yang tersedia cepat


(44)

dapat meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan kurangnya ketepatan waktu dapat merampok informasi usefullness nya. d. Understandability.

Para pembuat keputusan sangat luas dalam jenis keputusan yang mereka buat, bagaimana mereka membuat keputusan, informasi yang sudah mereka miliki atau dapat memperoleh dari sumber lain, dan kemampuan mereka untuk memproses informasi. Untuk informasi yang akan berguna, harus ada koneksi (hubungan) antara pengguna dan keputusan yang mereka buat.

2.1.4 Keterkaitan Variabel Penelitian

2.1.4.1 Hubungan Dukungan Manajemen Puncak dengan Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Pajak

Rajiv Sabherwal dan Anand Jeyaraj (2006) bahwa dukungan manajemen berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai berikut:

“sistem informasi (kepuasan pengguna, penggunaan sistem, manfaat pengguna, kualitas sistem), dan hubungan ini dengan IS berhasil dengan empat konstruksi userrelated (pengalaman pengguna dengan ISS, pelatihan pengguna di ISS, sikap pengguna terhadap ISS, dan partisipasi pengguna dalam pengembangan dari spesifik IS) dan dua konstruksi yang mewakili konteks (top-manajemen dukungan untuk Iss).”

2.1.4.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Kualitas Informasi

Manirath Wongsim dan Jing Gao (2011) menyatakan bahwa Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh Terhadap Kualitas Informasi, yaitu sebagai berikut:


(45)

“Informasi dimensi Kualitas memiliki hubungan positif dengan proses Sistem Informasi Akuntansi adopsi. Selanjutnya, Informasi dimensi Kualitas memainkan peran penting dalam proses adopsi AIS”

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan kurang lebih sebagai berikut: Dimensi Kualitas Informasi memiliki hubungan yang positif dengan proses adopsi Sistem Informasi Akuntansi. Kemudian, dimensi Kualitas Informasi memainkan peranan yang penting dalam proses adopsi Sistem Informasi Akuntansi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para peneliti-peneliti terdahulu menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dukungan Manajemen yaitu sebagai berikut (Top Management Support) Terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi(Accounting Information System Implementation) dan juga kesimpulan penelitian tentang pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi yaitu sebagai berikut (Accounting Information System Implementation) terhadap Kualitas Informasi (Quality Information). Yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Kesimpulan

1 Rajiv Sabherwal, Anand Jeyaraj, Charles Chowa Information System Success: Individual and Organizational Determinants

This model explains interrelationships among four constructs representing the success of a specific information system (user satisfaction, system use, perceived usefulness, system quality), and the relationship of these IS


(46)

2006 success constructs with four userrelated constructs (user experiance with ISs, user training in ISs, user attitude towards ISs, and user participation in the development of the specific IS) and two constructs representing the context (top-management support for Iss and facilitating conditions for ISs).

2 Rajeev Sharma, Philip Yetton. MIS Quarterly research Vol.27 No.4, p 533-555, December 2003

The Contingent

Effects of

Management Support and Task Interdependence on Successful Information

Systems

Implementation

The literature suggests a complex relationship between management support and implementation success. The empirical literature typically hypothesizes and tests a simple main efeects model. Management support is considered to be a critical factor in the successful implementation of information systems innovations.

3

William H. D Ephraim R.

Information System Success :

The dependent variable in these studies Accounting Information


(47)

McLean Information System Research The Institute of Management Science 1992

The Quest for the Dependent

Variable

System success has been an elusive one to define. This taxonomy posist six major dimensions or categories of

Accounting Information System

success, system quality, Information Quality, use, user satisfaction, individual impact and organizational

impact.

4

Andreas I. Nicolau International Journal of Accounting Information System ( 91 – 105 ) 2000

A Contigency

Model of

Perceived

Effectiveness in Accounting

Information

Systems :

Organizational Coordination and Control Effects

Results of the empirical study

indicated that, as hypothesized, the fit

between the accounting system design

and the contingency factors resulted

in a more successful system.

Specifically, system fit was a

significant factor that explained

variations in perceived AIS

effectiveness, as measured by decision

makers perceived satisfaction with the

accuracy and monitoring effectiveness

of output information. The effect of system fit on a second factor ofperceived AIS Effectiveness, as measured by decision-makers’


(48)

satisfaction with the perceived

Quality Of Information content in system outputs, was only marginally significant.

5

Enrique Bonson Maria Pilar Martin Zamora, Tomas Escobar Rodriguez Journal Revista de Contabilidad vol. 3 no. 6 2000

The Improvement of Accounting Information

System Trough The Integration of Emerging

Technologies

The Accounting Information System

can be considered as the basic

support to satisfy demands for

information during the decision

making process. This paper, on the one hand, describes the characteristic that These Systems

should have in each of their operational phases in order to increase the quantity and Quality Of Information. 6 Unknown Research 2003 Information Quality for a University

Accounting Information System

This case study has identified evidence that poor Information Quality and usability in staff work requirements influences the adoption or rejection of Accounting Information System


(49)

7

Ivana Mamic Sacer,

Katarina Zager, Boris Tusek

IADIS –

International Confrence E-Commerce 2006

Accounting Information System’s Quality as the Ground for Quality Bussiness Reporting

Goals of this research are tested

using several scientific empirical

methods: deductive and logical

methods for shaping authors’

attitudes on the basis of theory and

practice cognition; inductive method,

as well as generalisation method, are

used for shaping general conclusions

on the connection between an AIS

and business reporting on the basis of characteristics of AISsOutputs (Accounting Information); comparative method is used for the

comparison of authors’ empirical

survey results and international experience; and finally, the questionnaire and statistic methods are used for getting information on the state in Croatian companies.

8

H. Sajadi, Ph. D

Et all

International

Evaluation of the Effectiveness of Accounting

Information

The findings of the research indicated that implementation of

Accounting Information Systems


(50)

Journal of Information Science and Technology vol.6 no. 2

System by managers, more effective internal

control systems, enhancement of the

Quality Of Financial Reports and facilitating financial transaction processes. 9 Mahdi Salehi, Vahab Rostami, Abdolkarim dam International Journal of Economics and Finance Vol. 2 no, 2 May 2010

Usefulness of Accounting

Information

System in

Emerging Economy : Empirical Evidence of Iran

The results of this study showed that

AIS improve Financial Statements And Reporting Correctness in Iran. The major weakness of AISin Iran as follow: in is not affected to Iranian

accounting standards, it is not

confirms with other financial and

managerial systems, it is not covers

all information needs have company

and financial information and it is not

covers all management levels

information in Iran.

10 Manirath Wongsim, Jing Gao IBIMA Publishing Exploring Information

Quality in

Accounting Information System Adoption

This study investigates Information Quality dimensions in Accounting Information Systems adoption. The overall results indicate that IQ

dimensions have a positive relationship with AIS adoption


(51)

2011 processes. Furthermore, IQ

dimensions play a vital role in the process of AIS adoption.This evidence suggests that organisations

should obtain knowledge of

appropriate Information Quality

dimensions for Accounting Information Systems adoption to improve work performance as well as

help organisations to make profits.

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi

Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal, maupun secara horizontal diantara posisi–posisi yang telah diserahi tugas–tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi adalah hubungan struktural yang mengikat/menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat individu–individu berusaha, dikoordinasi (Koontz & Donnel:2010). Sedangkan menurut Selznick (2010) organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan ekstern dan selalu dalam proses evolusi yang kontinu.


(52)

Keberhasilan suatu sistem informasi tertentu (kepuasan pengguna, penggunaan sistem, dirasakan kegunaan, kualitas sistem), dan hubungan IS keberhasilan konstruk dengan empat pengguna yang terkait dengan konstruksi (pengguna pengalaman dengan ISS, pelatihan pengguna di ISS, pengguna sikap terhadap ISS, dan partisipasi pengguna dalam pengembangan tertentu IS) dan dua konstruksi yang mewakili konteks (top-manajemen dukungan untuk ISS dan memfasilitasi kondisi untuk ISS). (Rajiv Sabherwal and Anand Jeyaraj: 2006).

Sistem informasi sebagai salah satu komponen organisasi didekomposisikan menjadi dua subsistem dasar, salah satunya adalah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Dekomposisi sistem merupakan proses membagi sistem menjadi berbagai bagian subsistem yang lebih kecil untuk menyajikan, melihat, dan memahami berbagai hubungan antara subsistem (Hall:2007). SIA merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi (Bodnar & Hopwood: 2010).

2.3.2 Pengaruh Sistem Informasi akuntansi terhadap Kualitas Informasi

Menurut Ivana Mamic (2006) bahwa informasi akuntansi yang berkualitas dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang mengoptimalkan operasi sistem akuntansinya, karena Sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan dijadikan manajer untuk pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian. Dan juga sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan menghasilkan manajemen bisnis yang berkualitas.


(53)

Sistem informasi akuntansi bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya walaupun satu jenis. Sistem informasi akuntansi mengolah data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi berbagai aktivitas pengolahan transaksi seperti aktivitas pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan, dan dokumentasi diberbagai fungsi operasi atau bagian suatu organisasi. Jadi walaupun sistem informasi akuntansi mengadopsi konsep informasi yang berkualitas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak berorientasi kepada pengolahan data. (Azhar Susanto, 2010)

Menurut Hongjiang Xu (2009) bahwa dalam Sistem Informasi Akuntansi yang berkualitas, maka kualitas informasi yang dihasilkan akan mempengaruhi keberhasilan suatu struktur organisasi. Artinya, kualitas informasi merupakan suatu keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi.

Di dalam suatu satuan usaha ditunjukkan dengan struktur organisasi. Pemahaman pola – pola distribusi, wewenang, dan tanggung jawab adalah esensiil bagi penetapan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi. Sebaliknya kebutuhan informasi menentukan struktur kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan di dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu, struktur kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pelaporan data di dalam suatu sistem informasi akuntansi harus secara pararel erat dengan struktur organisasi. Pilihan suatu perusahaan mengenai struktur organisasinya mempunyai implikasi yang penting bagi SIA, tujuannya untuk menyediakan informasi keuangan bagi setiap unit organisasi untuk membantu dalam perencanaan dan pengendalian


(54)

operasinya. Agar dapat menyediakan informasi keuangan yang relevan salah satunya harus memahami struktur organisasi. (Barry, 1982)

Keberadaan suatu SIA dalam suatu organisasi tidak lain adalah untuk dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Hal itu dikarenakan untuk dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, diperlukan adanya suatu SIA yang handal dalam memproses data dan transaksi sehingga informasi yang dihasilkan dapat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan (Krismiaji, 2002). Kemudian menurut (Romney & Steinbart:2003), SIA yang dapat diandalkan adalah sistem yang mempunyai pengendalian memadai sehingga informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat diandalkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, dalam hal ini pengendalian merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari sistem informasi akuntansi yang ada.

Semakin baik kualitas informasi yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka akan semakin baik pulalah komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dan semakin terintegritasinya suatu organisasi, informasi yang berkualitas akan meningkatkan kualitas pemahaman para pengelola organisasi tersebut dalam melihat perubahan – perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi, sehingga para pengelola organisasi akan dengan cepat dan akurat menanggapi perubahan yang timbul. Melihat peran informasi yang begitu tinggi bagi organisasi maka organisasi menjadi sangat tergantung pada sistem informasi. Dalam hal ini sistem informasi akuntansi memperlakukan informasi sebagai sumber daya yang sangat


(55)

berrharga yang turut menentukan dapat tidaknya terus beroperasi dan bersaing. (Azhar Susanto, 2004)

Salah satu komponen SIA adalah software atau perangkat lunak yang merupakan kumpulan dari perintah-perintah yang tersusun secara sistematis untuk melakukan pengolahan data. Adapun software yang digunakan DJP dalam menghimpun penerimaan negara melalui pembayaran pajak adalah suatu core system aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2007. Sistem aplikasi MPN memungkinkan penerimaan negara disajikan secara realtime melalui jaringan sistem informasi yang terhubung secara online

dengan Bank Persepsi, Bank Devisa Persepsi, dan Pos Persepsi (Heryanto Sijabat:2011). Sistem aplikasi MPN sendiri merupakan modul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara dan merupakan bagian dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara atau biasa disebut SPAN (PMK No: 02/PMK.05/2007).

Menurut Sri Muyani (2007) Modul Penerimaan Negara adalah modul yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pencatatan, sampai dengan pelaporan, MPN-Prima mengintegrasikan tiga sistem penerimaan yang selama ini berjalan, yaitu Sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3) oleh Ditjen Pajak, Sistem Elektronik Data Intercharge (EDI) oleh Ditjen Bea dan Cukai, dan Sistem Penerimaan Negara (SISPEN) oleh Ditjen Anggaran. Keuntungan memberi memudahan fleksibel melalui berbagai cara dan fasilitas


(56)

payment channel on-line untuk layanan setoran 24 jam lengkap untuk semua jenis setoran penerimaan negara.

Untuk memberikan pelayanan dan pengawasan yang lebih baik, DJP memerlukan dukungan teknologi informasi yang memadai. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan organisasi DJP, Sistem Informasi Perpajakan (SIP), sudah tidak memadai untuk melayani dan mengawasi Wajib Pajak secara menyeluruh. Oleh karena itu dalam pembentukan Kanwil dan KPP WP Besar pada tahun 2002, SIP dikembangkan menjadi Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu (SAPT) yang berbasis struktur organisasi berdasarkan fungsi. Selain itu, masih terdapat kelemahan dalam sistem pelaporan Wajib Pajak yaitu pelaporan secara manual mengharuskan fiskus untuk melakukan perekaman ulang yang rawan kesalahan serta memerlukan sumber daya yang tidak sedikit. Melalui pengembangan teknologi informasi, DJP mengembangkan beberapa program yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak berupa e-SPT dan e-Filing. Dalam sistem pembayaran pajak juga ditemukan beberapa masalah antara lain pemalsuan Surat Setoran Pajak (SSP). Untuk mencegah hal ini, DJP mengembangkan sistem pembayaran secara elektronik yang dikenal dengan sistem sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3). (www.kanwilpajakwpbesar.go.id, 2008)


(57)

SKEMA KERANGKA BERFIKIR

Gambar 2.1

Skema Kerangka Pemikiran Organisasi Dukungan Manajemen Puncak Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Pajak

Input Proses Output Kualitas

Informasi

Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa dimensi IQ memiliki positif hubungan dengan SIA adopsi proses.Selanjutnya, IQ dimensi memainkan peran penting dalam proses

adopsi AIS. bukti ini

menunjukkan bahwa organisasi harus memperoleh pengetahuan tentang Informasi yang tepat Kualitas dimensi untuk Informasi Akuntansi

Sistem adopsi untuk meningkatkan bekerja kinerja serta

membantu organisasi untuk membuat

keuntungan.

Manirath Wongsim, Jing Gao 2011 Hardware Software Brainware Database Prosedur Network MPN SIKKA

sistem informasi (kepuasan pengguna, penggunaan sistem, manfaat pengguna, kualitas sistem), dan hubungan ini dengan IS berhasil dengan empat konstruksi userrelated (pengalaman pengguna dengan ISS, pelatihan pengguna di ISS, sikap pengguna terhadap ISS, dan partisipasi pengguna dalam pengembangan dari spesifik IS) dan dua konstruksi yang mewakili konteks (top-manajemen dukungan untuk Iss)

Rajiv Sabherwal and Anand Jeyaraj 2006

Akurat Tepat Waktu

Relevan Lengkap

Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi


(58)

2.4Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir diatas maka hipotesis penelitian ini merupakan langkah ke tiga dalam penelitian. Setelah peneliti mengemukakan Landasan Teori dan Kerangka Berfikir. Sugiyono (2011:64) menjelaskan tentang hipotesis sebagai berikut :

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik”.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dijelaskan di atas maka penulis menarik hipotesis penelian bahwa Dukunagn Manajemen berpengaruh terhadap Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Pajak, dan berimplikasi pada Kualitas Informasi pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1.


(59)

117

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, pengembangan hipotesis atas dasar teori-teori yang berhubungan, serta hasil analisis yang telah dibahas sebagaimana telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen puncak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi. Fenomena Yang terjadi pada sistem informasi akuntansi yaitu aplikasi software yang belum sepenuhnya terintegrasi, dan sering terjadi gangguan jaringan teknologi komunikasi atau network pada aplikasi sering gagal dan juga sering terjadi ‘sistem

not responding’.. Terjadi hal seperti itu dikarenakan dukungan manajemen yang belum optimal. Karena dukungan manajemn puncak belum mencapai pada tingkat yang ideal seperti yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa kualitas sistem informasi akuntansi dipengaruhi cukup tinggi oleh dukungan manajemen puncak. Manajemen puncak pada KPP kanwil jabar 1 berkategori cukup, Fenomena Yang terjadi pada sistem informasi akuntansi yaitu aplikasi software yang belum sepenuhnya terintegrasi, dan sering terjadi gangguan jaringan teknologi komunikasi atau network pada aplikasi sering gagal dan juga sering terjadi ‘sistem


(60)

belum optimal. Karena dukungan manajemn puncak belum mencapai pada tingkat yang ideal seperti yang diharapkan.

2. Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap kualitas informasi. Fenomena yang terjadi pada kualitas informasi yaitu tingkat kesalahan yang terkandung dalam informasi yang dihasilkan masih cukup banyak seperti kurang akurat sehingga relevansi informasi yang dihasilkan menjadi berkurang dan penyajian informasi akan menjadi tidak tepat waktu pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat I. karena kualitas informasi yang belum mencapai tingkat ideal seperti yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh cukup terhadap kualitas informasi.

3. Dukungan manajemen puncak terhadap penyelenggaraan sistem informasi akuntansi di instansi mempengaruhi sistem informasi. Semakin besar dukungan manajemen puncak dalam penyelenggaraan sistem informasi akuntansi membuat system informasi akuntansi pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat I semakin baik. Kemudian sistem informasi akuntansi juga berpengaruh terhadap kualitas informasi . Sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas informasi akuntansi, dimana sistem informasi akuntansi yang baik akan membuat kualitas informasi akuntansi yang yang dihasilkan juga baik.

4. Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi dan sistem informasi akuntansi berpengaruh pada kualitas informasi dengan arah hubungan yang positif. Belum tepat waktu dan belum akuratnya informasi yang


(61)

dihasilkan terjadi karena software, brainware, database, dan network belum memiliki kualitas yang sesuai dengan harapan. Sistem informasi akuntansi yang belun terintegrasi karena dukungan manajemen puncak belum mencapai tingkat ideal yang diharapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Gap antara hasil penelitian dengan kondisi ideal dan hasil menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan sistem informasi akuntansi agar kualitas dapat ditingkatkan, pada dukungan manajemen puncak dan dapat mencapai tingkat ideal yang diharapkan. Perbaikan dalam dukungan manajemen puncak yang perlu ditingkatkan adalah dalam hal merumuskan dan mendefinisikan kebijakan dalam memperhatikan hal penyetujuan pendanaan dalam menentukan kualitas data, maupun pendanaan untuk setiap tindakan perbaikan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tingkat yang ideal.

2. Gap yang terjadi antara nilai ideal dan hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa informasi perlu ditingkatkan kualitasnya melalui bandwidth karena kemampuasn server saat ini tidak sepadan dengan beban kerja komputer. Software sebaiknya terus diperbaharui atau di update begitu juga dengan teknologi jaringan komunikasi dengan mengganti server lama dengan yang baru dengan tingkat kapasitas lebih besar.


(62)

3. Informasi yang dihasilkan software masih perlu ditingkatkan karena mengingat informasi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan atau dibutuhkan. Selanjutnya keakuratan menjadi hal yang utama karena diperlukannya tingkat keakuratan hingga 100% maka diperlukannya peningkatan kompetensi pegawai khususnya di seksi PDI serta melakukan pembaharuan pada software, database, network yang selama ini digunakan pada KPP. Dan terintegrasi dengan lebih baik sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.

4. Pengaruh sistem informasi akuntansi lebih besar dari kontribusi pengaruh dukungan manajemen terhadap kualitas informasi, maka sebaiknya memperbaiki komponen-komponen yang dinilai masih terdapat permasalahan yang meliputi software, brainware, database dan network agar dapat meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan KPP.


(1)

KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, pengembangan hipotesis atas dasar teori-teori yang berhubungan, serta hasil analisis yang telah dibahas sebagaimana telah disajikan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manajemen puncak berpengaruh terhadap sistem informasi

akuntansi. Fenomena yang terjadi pada sistem informasi akuntansi yaitu aplikasi sofware yang belum sepenuhnya terintegrasi, dan sering terjadi gangguan jaringan teknologi komunikasi atau network pada aplikasi sering gagal dan juga sering terjadi ‘sistem not

responding’.. Terjadi hal seperti itu dikarenakan dukungan manajemen yang belum optimal. Karena dukungan manajemen puncak belum mencapai pada tingkat yang ideal seperti yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa kualitas sistem informasi akuntansi dipengaruhi cukup tinggi oleh dukungan manajemen puncak.


(2)

Manajemen puncak pada KPP kanwil jabar 1 berkategori cukup, Fenomena Yang terjadi pada sistem informasi akuntansi yaitu aplikasi sofware yang belum sepenuhnya terintegrasi, dan sering terjadi gangguan jaringan teknologi komunikasi atau network pada aplikasi sering gagal dan juga sering terjadi ‘sistem not

responding’.. Terjadi hal seperti itu dikarenakan dukungan manajemen yang belum optimal. Karena dukungan manajemn puncak belum mencapai pada tingkat yang ideal seperti yang diharapkan.

2. Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap kualitas informasi. Fenomena yang terjadi pada kualitas informasi yaitu tingkat kesalahan yang terkandung dalam informasi yang dihasilkan masih cukup banyak seperti kurang akurat sehingga relevansi informasi yang dihasilkan menjadi berkurang dan penyajian informasi akan menjadi tidak tepat waktu pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat I. karena kualitas informasi yang belum mencapai tingkat ideal seperti yang diharapkan. Hal ini menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh cukup terhadap kualitas informasi.


(3)

3. Dukungan manajemen puncak terhadap penyelenggaraan sistem informasi akuntansi di instansi mempengaruhi system informasi.

Semakin besar dukungan manajemen puncak dalam

penyelenggaraan sistem informasi akuntansi membuat system informasi akuntansi pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat I semakin baik. Kemudian sistem informasi akuntansi juga berpengaruh terhadap kualitas informasi . Sistem informasi akuntansi memberikan pengaruh yang besar terhadap kualitas informasi akuntansi, dimana system informasi akuntansi yang baik akan membuat kualitas informasi akuntansi yang yang dihasilkan juga baik.

4. Dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap sistem informasi akuntansi dan sistem informasi akuntansi berpengaruh pada kualitas informasi dengan arah hubungan yang positif. Belum tepat waktu dan belum akuratnya informasi yang dihasilkan terjadi karena software, brainware, database, dan network belum memiliki kualitas yang sesuai dengan harapan. Sistem informasi akuntansi yang belun terintegrasi karena dukungan manajemen puncak belum mencapai tingkat ideal yang diharapkan.


(4)

 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Gap antara hasil penelitian dengan kondisi ideal dan hasil menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan sistem informasi akuntansi agar kualitas

dapat ditingkatkan, pada dukungan manajemen puncak dan dapat

mencapai tingkat ideal yang diharapkan. Perbaikan dalam dukungan manajemen puncak yang perlu ditingkatkan adalah dalam hal merumuskan dan mendefinisikan kebijakan dalam memperhatikan hal penyetujuan pendanaan dalam menentukan kualitas data, maupun pendanaan untuk setiap tindakan perbaikan yang akan dilakukan dalam rangka mencapai tingkat yang ideal.

2. Gap yang terjadi antara nilai ideal dan hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa informasi perlu ditingkatkan kualitasnya melalui bandwidth karena kemampuasn server saat ini tidak sepadan dengan beban kerja komputer. Software sebaiknya terus diperbaharui atau di

update begitu juga dengan teknologi jaringan komunikasi dengan

mengganti server lama dengan yang baru dengan tingkat kapasitas lebih besar.


(5)

3. Informasi yang dihasilkan software masih perlu ditingkatkan karena mengingat informasi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan atau dibutuhkan. Selanjutnya keakuratan menjadi hal yang utama karena diperlukannya tingkat keakuratan hingga 100% maka diperlukannya peningkatan kompetensi pegawai khususnya di seksi PDI serta melakukan pembaharuan pada software, database, network yang selama ini digunakan pada KPP. Dan terintegrasi dengan lebih baik sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.

4. Pengaruh sistem informasi akuntansi lebih besar dari kontribusi pengaruh dukungan manajemen terhadap kualitas informasi, maka sebaiknya memperbaiki komponen-komponen yang dinilai masih terdapat permasalahan yang meliputi software, brainware, database dan network agar dapat meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan KPP.


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi (Studi Pada KPP Pratama Bandung Di Wilayah Kanwil Jawa Barat)

0 17 153

Pengaruh struktur organisasi dan sistem informasi manajemen terhadap pengambilan keputusan manajemen (survey pada 10 KPP Kanwil Jawa Barat I)

11 107 114

Pengaruh stuktur organisasi terhadap sistem informasi akuntansi dan implikasinya pada kualitas informasi : (survey pada 10 KPP Kanwil Jawa Barat I)

4 31 67

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi (Survey Pada KPP Di Kanwil Jawa Barat 1)

1 14 74

Pengaruh Partisipasi Pengguna Dan Kemampuan Teknis Pengguna Terhadap Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada KPP Di Kanwil Jawa Barat I)

1 20 132

Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi Akuntansi (Survey pada UMKM Sentra Industri Sepatu Cibaduyut Bandung Jawa Barat)

0 8 1

Pengaruh kemampuan pengguna terhadap sistem informasi akuntansi dan impikasinya pada kualitas informasi : (survey pada KPP di Kanwil Jawa Barat I)

0 5 1

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Teknologi Informasi Dan Implikasinya Pada Kinerja Penerimaan Pajak (Survey Pada KPP Di Kanwil Jawa Barat I)

0 9 1

Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Pengendalian Internal (Survey Pada 10 KPP Bandung Kanwil Jawa Barat I)

8 131 88

PENGARUH KEMAMPUAN, KETERLIBATAN, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KUALITAS SISTEM INFORMASI, Pengaruh Kemampuan, Keterlibatan, Dukungan Manajemen Puncak, Kualitas Sistem Informasi, Dan Kualitas Informasi Terhadap Kinerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi P

1 6 19