Pembinaan Pribadi Pembinaan Keluarga Pembinaan Masyarakat

82 Menurutnya menegakkan Islam itu tidak dakpat terlepas dari menegakkan masyarakat, menegakkan negara, dan menegakkan kemerdekaan. Pada hakikatnya dakwah adalah kewajiban yang tidak dapat dielakkan oleh setiap muslim. Disini seirama dengan apa yang dimaksudkan dengan hasan Al Banna dengan dalam arti Amal Ma’ruf Nahi Munkar yaitu: Sebagai syarat bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup masyarakat ini adalah kewajiban sebagai pembawa fitrah manusia selaku mahluk sosial dan kewajiban yang ditegaskan oleh risalah kitabullah. 47

D. Sretegi dalam Pengembangan Dakwahnya

Tujuan dakwah ialah untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi manusia untuk dapat hidup di dunia secara lurus dan baik, serta hidup di akherat dengan nanungan rid’ho dan pahala Allah SWT. 48 Untuk itu diperlukan stategi atau cara untuk mencapai tujuan tersebu. Dalam upaya mencapai ini Imam Syahid Hasan Al Banna melakukannya dengan beberapa tahapan. Diantaranya:

1. Pembinaan Pribadi

Risalah Nabi Muhammad dalam membina pribadi “sosial be-ing” untuk mencetak manusia yang mempunyai corak tujuan hidup yaitu tercapainya kebanggaan hidup di dunia dan di akherat. Dalam hal ini Imam Syahid Hasan Al Banna membentuk individu yang memiliki aqidah yang kuat, berilmu pengetahuan yang luas, mampu berusaha sendiri, kuat jasmani, menjaga waktu, teratur dalam segala 47 Op. Cit., h, 19 48 Ali Abdul Halim Mahmud, Perangkat- Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin, Solo: Era Intermedia, 2001, 27 urusannya, bermanfaat bagi orang lain, serta membimbing keluarga agar patuh pada ajaran Islam. 49

2. Pembinaan Keluarga

Keluarga merupakan bangunan yang menjadi pilar dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan terhadap keluarga menjadi strategis. Baik buruknya masyarakat ditentukan oleh baik buruknya keluarga. 50

3. Pembinaan Masyarakat

Masyarakat merupakan satu kesatuan yang terdiri dari beberapa individu dan keluarga. Menurut Imam Syahid Hasan Al Banna membina masyarakat itu dengan membentuk masyarakat yang beriman, dan beramal sholeh, nasehat- menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, sehingga mewarnai seluruh kehidupan yang identitas Islam, baik lair maupun bathin. Dapat dikatakan permulaan kebaikan itu dalam diri pribadi lahir dari batin, sehingga dapat menjadi insan muslim dan mukmin dan jadikan suatu keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah dan akhirnya terbentuklah suatu masyarakat yang tentram dan damai. 49 Hasan Al Banna. Op. Cit. h, 15 50 Op. Cit. h, 16

BAB IV DAKWAH DAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR MENURUT IMAM SYAHID

HASAN AL BANNA A. Konsep Dakwah Menurut Iman Syahid Hasan Al Banna Dakwah dalam arti panggilan, maka berdakwah berarti memanggil, Al- Quranul karim menegaskan bahwaAllah dan Rasul memanggil kita kepada apa- apa yang menghidupkan kita, oleh karena itu dakwah dalam arti panggilan kepada manusia untuk mengenal, memahami dan mengamalkan perintahNya dalam rangka melaksanakan tujuan hidup di dunia yaitu, menyembah kepada Allah SWT, maka kedudukan dakwah dalam ajaran Islam adalah sebagai petunjuk, pedoman. Dakwah dalam arti Amal Ma’ruf Nahi Munkar menurut Imam Syahid Hasan Al Banna adalah : “Mengajak manusia kepada agama Allah, mengikuti petunjuk-Nya, memberlakukan aturan Nya di atas bumi, serta mentauhidkan Allah swt dalam ibadah, minta pertolongan dan ketaatan. Berlepas diri dari semua taghut yang ditaati selain Allah, membenarkan apa yang dinyatakan benar oleh Allah dan menyalahkan apa yang dinyatakan salah, menyuruh pada kebaikan, mencegah kemungkaran dan berjihad di jalan Allah”. lihat bab ii hal 23 Dari pengertian dakwah diatas menurut pemikiran Imam Syahid Hasan Al Banna, ini tidak terlepas dari unsur- unsur dakwah antara lain:

1. Subyek Dakwah

Menurut Imam Syahid Hasan Al Banna Beliau ada dua syarat utama yang harus dimiliki oleh seorang juru dakwah yaitu: a. pengetahuan mendalam tentang Islam. b. Juru dakwah harus memiliki jiwa kebenaran ruh yang penuh dengan kebenaran, kegiatan, kesadaran dan kemajuan.