Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir (Sipintar) Di Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara ITB
LAMPIRAN F
Hak Ekslusif
(2)
(3)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
oleh:
WOWO WARSONO
10108865
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(4)
(5)
(6)
i Oleh:
WOWO WARSONO
10108865
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) merupakan salah satu Fakultas di lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB). Fakultas Teknik Mesin dan Digantara terdiri dari 3 Program Studi yaitu : Teknik Mesin, Teknik Material dan Aeronotika & Astronotika. Dalam Mengelola tugas akhir, banyak peraturan-peraturan yang terabaikan, pembatasan dosen pembimbing dan tidak dapat memonitor perkembangan mahasiswa yang mengambil mata kuliah tugas akhir.
Pengelolaan tugas akhir ini mencakup jumlah informasi yang banyak dan mencakup banyak pihak, maka dibangun sistem informasi pengelolaan tugas akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara dengan menggunakan metode terstruktur dengan menggunakan tools Diagram Konteks, Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram. Aplikasi ini berbasis web sehingga civitas akademik yaitu Mahasiswa, Dosen Pembimbing, Dekan, Tim Tugas Sarjana, Kepala Program Studi dan Staf Akademik dapat mengakses aplikasi ini dimanapun berada.
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan beta terhadap Aplikasi pengelolaan tugas akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara kesimpulan yang dapat diambil yaitu tidak ada peraturan yang dilanggar, semua dosen pembimbing mendapatkan mahasiswa bimbingan, dan semua informasi mengenai tugas akhir dapat dimonitoring secara rinci.
(7)
AT FACULTY OF MECHANICAL ENGINEERING AND AEROSPACE
ITB
By:
WOWO WARSONO
10108865
Faculty of Mechanical Engineering and Aerospace (FTMD) is one of the
faculty in Institut Teknologi Bandung (ITB). Faculty of Mechanical Engineering and
Aerospace consists of 3 Study Programs that are: Mechanical Engineering, Materials
Engineering and Aeronotika & Astronautics. In final assignment management, some
regulations have been ignored, counselor lecturer limitation and can not to monitor a
student development who in final assignment subject.
The final assignment is included much information numbers and involve some
parties, then it is built a final assignment management information system on Faculty
of Mechanical Engineeringand Aerospace using structured method with Context
Diagram, Entity Relationship Diagram (ERD) and Data Flow Diagram tools. This
application is based web so an academic setting that is counselor Lecturer, Dean,
Bachelor Assignment Team, Study Program Head and Academic Staff could be
accessed this application in anywhere.
Based on research result and after the alpha and beta testing are conducted
toward final assignment management application on Faculty of Mechanical
Engineering and Aerospace the conclusion could be obtained that there is no
regulation violated, all counselor lecturers are close to guiding students, and all final
assignment information’s monitored in detail.
(8)
iii
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan akhir skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB” dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Penyusunan tugas akhir ini dilakukan untuk memenuhi matakuliah wajib dan merupakan syarat kelulusan akademik pada program studi Srata I Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, tidak lain atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah Saiman, Ibu Rohaeti, adik Wiwit Witriyani dan Trisno Rohmanto, Istri Iin Hasanah dan Anak Muhammad Salman Nabiha Ma’arif.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
3. Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. selaku Dekan Teknik dan Ilmu Komputer.
4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.
(9)
iv
7. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. dan bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. yang telah menguji dan memberikan pengarahan proses penyusunan skripsi ini. 8. Bapak Prof.Dr.Ir. Yatna Yuwana Martawirya selaku Dekan Fakultas
Teknik Mesin dan Dirgantara-ITB periode 2012.
9. Seluruh staf Bagian Akademik Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data dan referensi. 10.Seluruh staf Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 11.Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
terima kasih banyak atas semua dukungan dan bantuannya hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, terima kasih atas segalanya.
Penulis sangat menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Wassalamu’alaikumWr. Wb.
Bandung, September 2012
(10)
v
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud danTujuan ... 4
1.4 Batasan Masalah ... 5
1.5 Metodologi Penelitian ... 6
1.5.1 Pengumpulan Data ... 6
1.5.2 Metode Rekayasa dan Pemodelan Sistem ... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Tinjauan Perusahaan/Lembaga ... 10
2.1.1 Sejarah Singkat FTMD ... 10
2.1.2 Visi dan Misi FTMD ... 13
2.1.3 Struktur Organisasi di FTMD ... 14
2.1.4 Deskripsi Tugas ... 15
2.2 Landasan Teori ... 19
2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 19
2.2.1.1 Pengertian Sistem... 19
(11)
vi
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 23
2.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ... 23
2.2.3.2 Kemampuan Sistem Informasi ... 25
2.2.3.3 Komponen Sistem Informasi ... 26
2.2.3.4 Arsitektur Sistem Informasi ... 27
2.2.3.5 Jenis Sistem Informasi ... 31
2.2.4 Pengembangan Sistem Informasi ... 33
2.2.4.1 Diagram Entity Relantionship (Diagram E-R) ... 33
2.2.4.2 Diagram Konteks ... 35
2.2.4.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram) ... 36
2.2.4.4 Kamus Data ... 37
2.2.4.5 Desain Antar Muka ... 37
2.2.5 Konsep Dasar Basis Data ... 37
2.2.5.1 Pengertian Basis Data ... 37
2.2.5.2 Model Data Entity-Relationship ... 38
2.2.5.3 Key ... 39
2.2.6 Database Management System (DBMS) ... 40
2.2.6.1 Abstraksi Data ... 41
2.2.6.2 Bahasa Basis Data ... 42
2.2.7 Internet ... 43
2.2.7.1 Pengertian Internet ... 43
2.2.7.2 Word Wide Web (WWW) ... 44
2.2.8 Pemograman Aplikasi ... 44
2.2.8.1 HTML ... 44
2.2.8.2 ASP dan Asp.net ... 45
2.2.8.3 Oracle ... 45
(12)
vii
2.2.9.1.4 Rating Scale ... 53
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 54
3.1 Analisis Sistem ... 54
3.1.1 Analisis Masalah ... 54
3.1.2 Analisis Sistem Berjalan ... 55
3.1.2.1 Flowmap Seminar Tugas Akhir ... 55
3.1.2.2 Flowmap Sidang Tugas Akhir ... 58
3.1.3 Aturan Bisnis ... 60
3.1.4 Analisis Kebutuhan non fungsional ... 60
3.1.4.1 Analisis Pengguna ... 61
3.1.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 63
3.1.4.3 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 64
3.1.4.4 Analisis Sistem Yang Akan Dibangun ... 66
3.1.4.5 Analisis Basis Data ... 67
3.1.4.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 68
3.1.4.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 71
3.1.4.6.1 Aliran Data ... 71
3.1.4.6.1.1 Diagram Konteks ... 71
3.1.4.6.1.2 Data Flow Diagram ... 73
3.1.4.6.1.2.1 DFD level 1 ... 73
3.1.4.6.1.2.2 DFD level 2 Proses 1 Login ... 75
3.1.4.6.1.2.3 DFD level 2 Proses 2 Pengelolaan Pengguna ... 75
3.1.4.6.1.2.4 DFD level 2 Proses 3 Pengelolaan Data Master ... 76
3.1.4.6.1.2.5 DFD level 3 Proses 3.1 Pengelolaan Ruangan ... 76
3.1.4.6.1.2.6 DFD level 3 Proses 3.2 Pengelolaan Topik ... 77
3.1.4.6.1.2.7 DFD level 2 Proses 4 Pengelolaan Sipintar ... 78
(13)
viii
3.1.4.6.1.2.12 DFD level 4 Proses 4.4.2 Pengelolaan Daftar Hadir
Seminar ... 81
3.1.4.6.1.2.13 DFD level 3 Proses 4.5 Pengelolaan Sidang ... 81
3.1.4.6.1.3 Spesifikasi Proses ... 82
3.1.4.6.1.4 Kamus Data ... 94
3.2 Perancangan Sistem ... 101
3.2.1 Perancangan Basis Data ... 101
3.2.1.1 Diagram Relasi ... 101
3.2.1.2 Perancangan Struktur Tabel ... 103
3.2.2 Perancangan Arsitektur ... 108
3.2.2.1 Struktur Menu ... 108
3.2.2.2 Perancangan Antar Muka ... 112
3.2.2.3 Perancangan Pesan ... 136
3.2.2.4 Perancangan Jaringan Semantik ... 137
3.2.2.4 Perancangan Prosedural ... 140
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 146
4.1 Implementasi Sistem ... 146
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 146
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 147
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 147
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 150
4.2 Pengujian Perangkat Lunak ... 155
4.2.1 Pengujian Alpha ... 156
4.2.1.1 Skenario Pengujian Blac Box ... 156
4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 159
4.2.1.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 165
(14)
ix
4.2.2.1.4 Wawancara Pengujian Beta Untuk Kaprodi ... 173
4.2.2.1.5 Wawancara Pengujian Beta Untuk Dekan ... 174
4.2.2.2 Kuesioner Pengguna ... 176
4.2.2.2.1 Kuesioner Mahasiswa ... 176
4.2.2.2.1 Kuesioner Dosen ... 187
4.2.2.3 Kesimpulan Pengujian Beta ... 194
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 196
5.1 Kesimpulan ... 196
5.2 Saran ... 196
Daftar Pustaka ... 198 Lampiran
(15)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) merupakan Fakultas baru hasil pemekaran dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan Rektor ITB No 245/SK/OT/2007 tanggal 10 September 2007. Pemisahan FTMD dari FTI merupakan bagian dari reorganisasi ITB yang sudah diawali sejak Januari 2006.
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara terdiri dari 3 Program studi yaitu Teknik Mesin (MS/131), Teknik Material (MT/137) serta Aeronotika dan Astronotika (AE/136). Walaupun FTMD secara resmi baru berdiri tahun 2008, program studi yang diselenggarakan mempunyai sejarah yang panjang. Salah satunya terbukti dengan banyaknya sistem informasi yang telah diterapkan misalnya Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Kepegawaian dan lain– lain. Tetapi sistem informasi pengelolaan tugas akhir belum ada, padahal sistem ini sangat penting dalam hal pengelolaan data-data tugas akhir mahasiswa.
Kondisi yang terjadi sekarang dalam mengelola tugas akhir (TA) mahasiswa adalah pengelolaan dilakukan secara manual sehingga akibat yang terjadi adalah Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, Ketua Program Studi, sub bagian akademik dan dosen–dosen pembimbing serta Tim Tugas Sarjana Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) tidak bisa memantau mahasiswa–
(16)
mahasiswa yang sedang mengambil tugas akhir. Pemantauan tugas akhir yang dimaksud adalah mulai dari proses registrasi (pendaftaran, pengecekan syarat minimal pendaftar, pemilihan calon pembimbing oleh mahasiswa, penentuan pembimbing oleh tim tugas sarjana), progress bimbingan, proses seminar, proses sidang dan lain-lain. Selain itu dijumpai mahasiswa yang pindah pembimbing tanpa sepengetahuan Tim Tugas Sarjana (TTS).
Pendaftaran tugas akhir hanya dilakukan di salah satu aplikasi Institut Teknologi Bandung, yaitu aplikasi yang hanya mencatat mahasiswa tersebut mengambil SKS skripsi/tugas akhir. Akibatnya Akademik Fakultas tidak bisa melihat mahasiswa ini sedang mengambil judul tugas akhir apa dengan pembimbingnya siapa.
Dari sudut pandang pembimbing, Tim Tugas Sarjana (TTS) kerjanya tidak maksimal, hal ini dilihat dari kenyataan bahwa ada dosen yang membimbing mahasiswa terlalu banyak tetapi ada juga dosen yang sama sekali tidak membimbing seorang mahasiswa pun dalam semester tertentu. Karena yang terjadi saat ini adalah mahasiswa yang menentukan pembimbingnya. Sehingga mengakibatkan pembatasan dosen dalam membimbing mahasiswa yang mengambil tugas akhir tidak bekerja secara maksimal.
Dari sudut pendaftaran seminar tugas akhir, kasus yang terjadi seminar dapat dilakukan dengan persetujuan pembimbing dan menghiraukan progress kegiatan sebagai salah satu syarat seminar, yaitu minimal 8 kali pertemuan. Jelas
(17)
hal ini menjadi salah satu syarat dan ketentuan yang berlaku di Fakultas terabaikan.
Dari sudut daftar hadir seminar (presensi seminar), mahasiswa yang dahulu pernah mengikuti seminar tugas akhir tidak tersimpan di media penyimpanan yang baik, Pihak Fakultas hanya menyimpan dalam sebuah buku yang berisi daftar hadir seminar. Hal ini menyulitkan kedua belah pihak, pihak Akademik akan susah mencari list mahasiswa yang pernah diikuti oleh seorang mahasiswa, begitu juga pihak mahasiswa akan sulit mencari list seminar yang pernah diikutinya. Sedangkan presensi seminar penting untuk salah satu syarat sidang, yaitu mengikuti seminar minimal sebanyak 12 kali.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan berdasarkan hasil pengamatan di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) maka diperoleh penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir (SIPINTAR) di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas meliputi :
1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di FTMD mulai dari proses registrasi sampai dengan sidang ?
(18)
2. Bagaimana membuat sistem yang mampu memberikan informasi kepada mahasiswa, dosen pembimbing, kepala program studi (kaprodi) mengenai pelaksanaan seminar dan pelaksanaan sidang sarjana ?
3. Bagaimana membuat sistem yang mampu membatasi dosen pembimbing dalam jumlah membimbing mahasiswa sesuai dengan kriteria tertentu?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi pengelolaan tugas akhir yang dapat menunjang proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
Tujuan pembuatan tugas akhir ini diantaranya adalah :
1. Membangun sistem informasi pengelolaan tugas akhir sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara.
2. Membangun sistem informasi yang dapat memberikan informasi yang maksimal mengenai tugas akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, mulai dari pendaftaran tugas akhir, progress bimbingan, proses seminar, sampai proses sidang.
3. Membangun sistem yang dapat membatasi dosen dalam jumlah membimbing mahasiswa yang mengambil tugas akhir
(19)
1.4 Batasan Masalah
Sejalan dengan perumusan masalah maka permasalahan yang dibahas sebagai berikut :
1. Sistem informasi Tugas Akhir ini dibangun dengan menyesuaikan kebutuhan di FTMD.
2. Sistem informasi SIPINTAR ini dibuat dengan bahasa pemrograman ASP, Javascript Framework serta database ORACLE XE dengan pertimbangan
Oracle merupakan salah satu database yang mampu menampung data lebih banyak dibandingkan dengan database-database yang lainnya.
3. SIPINTAR mampu memberikan informasi topik–topik tugas akhir dosen yang ditawarkan kepada mahasiswa untuk dijadikan tugas akhirnya.
4. SIPINTAR mampu menampilkan dosen–dosen FTMD beserta jumlah bimbingan dosen tersebut disemester yang ditentukan
5. SIPINTAR menyediakan semua data–data yang berhubungan dengan Tugas Akhir dimulai dari proses registrasi, penentuan dosen pembimbing dan co-pembimbing serta progress bimbingan, proses seminar, presensi seminar serta sidang, sehingga semua pemberkasan dapat tersimpan di database.
6. Sistem Informasi Tugas Akhir ini berbasiskan web menggunakan komponen otomatisasi sending email, yaitu informasi dalam bentuk email – email
dikirimkan secara otomatis sebagai pemberitahuan seminar dan sidang tugas akhir.
(20)
7. Sistem yang dibangun hanya digunakan dalam ruang lingkup Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
8. Sistem informasi Tugas Akhir ini mengunakan prosedur dan struktur
database FTMD.
9. Metode analisis sistem menggunakan metode terstruktur.
10.Tools yang digunakan dalam menganalisis sistem yang akan dibangun menggunakan DFD (data flow diagram), ERD (entity relationship diagram), kamus data (data dictionary), dan Flowchart.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir (SIPINTAR) di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB ini menggunakan beberapa metode diantaranya :
1.5.1 Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dengan cara meninjau secara langsung tempat dilakukannya penelitian yaitu di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan sistem informasi yang akan dibangun. Metode pengumpulan data ini meliputi:
1) Studi literatur yaitu dimana dengan metode ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku dan jurnal ilmiah yang didapatkan dari berbagai sumber (pustaka dan internet) yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
2) Wawancara, yaitu dimana dengan metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada narasumber dan pihak-pihak
(21)
yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas, diantaranya Dekan, Kasubbag Akademik, Dosen, Kepala Program Studi (Kaprodi), Tim Tugas Sarjana (TTS) dan Mahasiswa.
3) Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. 4) Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan responden.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variable yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur.
1.5.2 Metode Rekayasa dan Pemodelan Sistem
Dalam membangun aplikasi SIPINTAR ini, model perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah model Sekuensial Linier yang sering juga disebut
Waterfall.
Gambar 1.1 Metodologi Penelitian Waterfall menurut Roger Pressman
Analisis : Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus
(22)
dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
Desain : Perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.
Pengkodean : Hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Aplikasi yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
Pengujian : Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran sekilas mengenai isi dari penulisan laporan skripsi ini. Dalam hal ini dibagi tiap pokok bahasan ke dalam bab-bab sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi Penelitian, sistematika penulisan dari laporan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang sejarah singkat lembaga penelitian serta landasan teori yang digunakan, menjelaskan teori yang berhubungan dengan topik nya, yaitu mengenai Rekayasa Perangkat Lunak dan teori yang mendukung atau memenuhi
(23)
kebutuhan dalam pembuatan Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir (SIPINTAR) di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang gambaran umum SIPINTAR, perangkat lunak, karakteristik pengguna pada perangkat lunak, analisis kebutuhan (data, antarmuka, fungsional) perangkat lunak, konteks diagram, data flow diagram, kamus data, relasi antar entitas, serta perancangan-perancangan akan kebutuhan perangkat lunak terdiri dari perancangan basis data yang akan digunakan, dan perancangan antarmuka perangkat lunak.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Berisi tentang batasan implementasi, spesifikasi hardware, spesifikasi software, dan brainware, serta tahapan-tahapan implementasi antarmuka dan pengujian hasil rancangan yang telah dibuat sebelumnya.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini menguraikan mengenai kesimpulan dari keseluruhan pembahasan, dan saran-saran mengenai pengembangan aplikasi untuk masa yang akan datang.
(24)
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Perusahaan/Lembaga 2.1.1 Sejarah Singkat FTMD
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) merupakan Fakultas baru hasil pemekaran dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan Rektor ITB No. 245/SK/OT/2007 tanggal 10 September 2007. Pemisahan FTMD dari FTI merupakan bagian dari reorganisasi ITB yang sudah diawali sejak Januari 2006. FTMD dalam program akademik menyelenggarakan program pendidikan sarjana, magister dan doktor dalam bidang: Teknik Mesin, Aeronotika dan Astronotika, serta Teknik Material, serta beberapa program Magister dalam bidang khusus.
Meskipun FTMD secara resmi baru berdiri pada tahun 2008, program studi yang diselenggarakan mempunyai sejarah yang panjang. Semuanya berawal dari dibentuknya program studi Teknik Mesin sebagai program yang terpisah pada Technische Hoogeschool (TH) Bandoeng pada tanggal 1 Agustus 1941. Dalam perjalanannya, kemudian program studi menjadi Departemen Teknik Mesin yang juga berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Pada tahun 1962, program Teknik Penerbangan menjadi salah satu opsi di Departemen Teknik Mesin. Pertumbuhan industri dirgantara yang pesat pada kurun 1980-an menuntut perkembangan Teknik Penerbangan menjadi program
(25)
studi terpisah, yang direalisasikan pada tahun 1991. Kemudian, dalam perkembangan selanjutnya menjadi Departemen Teknik Penerbangan pada tahun 1997.
Pada tahun 1971, kelompok bidang keahlian Produksi dan Metalurgi dibentuk di Departemen Teknik Mesin. Mulai tahun 1974, kelompok ini menawarkan opsi Produksi dan Metalurgi melalui berbagai kuliah pilihan yang ditawarkan. Kemudian, melalui program New-S1, pada tahun 1985 ITB mengirim staf muda untuk studi lanjut dalam rangka persiapan pembentukan program studi Teknik Material. Tahun 1993, program Magister Ilmu dan Teknik Material mulai diselenggarakan, diikuti oleh program Sarjana Teknik Material pada tahun 1994. Meskipun secara administratif program Teknik Material berada di Departemen Teknik Mesin, penyelenggaraannya melibatkan staf dosen dan fasilitas laboratorium dari berbagai departemen.
Mulai bulan Januari 2006, berdasarkan SK Rektor ITB No. 222/SK/K01/OT/2005 tentang Manajemen Satuan Akademik ITB, pengelolaan sumberdaya dan program dialihkan dari Departemen ke Fakultas/Sekolah. Dalam proses reorganisasi tersebut, program studi Teknik Mesin, Teknik Penerbangan dan Teknik Material kemudian dikelola oleh FTI. Dalam lanjutan proses reorganisasi, dibentuklah Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara mulai Januari 2008.
Saat ini Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB) mengelola 3 (tiga) Program studi, yaitu;
(26)
1. Program Studi Teknik Mesin: Berdiri pada tahun 1942, dan pada saat ini mengelola jenjang pendidikan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di bidang Teknik Mesin.
2. Program Studi Teknik Aeronotika dan Astronotika: Berdiri pada tahun 1991, dan pada saat ini mengelola jenjang pendidikan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di bidang Teknik Penerbangan.
3. Program Studi Teknik Material: Berdiri pada tahun 1942, dan pada saat ini mengelola jenjang pendidikan Sarjana (S1), Magister (S2) dan Doktor (S3) di bidang Ilmu dan Teknik Material.
Selain itu, saat ini FTMD juga menyelenggarakan program Magister Rekayasa Nuklir.
Sejalan dengan transformasi ITB menjadi BHMN, maka Fakultas yang ada di ITB termasuk FTMD diarahkan menjadi organisasi sumber yang mengelola sumber daya secara langsung. Untuk mencapai hal tersebut, maka saat ini di lingkungan FTMD terdapat 7 (tujuh) Kelompok Keahlian/Keilmuan (KK) sebagai berikut:
1. KK Perancangan Mesin 2. KK Konversi Energi
3. KK Ilmu dan Teknik Material 4. KK Teknik Produksi Mesin
5. KK Desain, Operasi dan Perawatan Pesawat Terbang 6. KK Fisika Terbang
(27)
7. KK Struktur Ringan
2.1.2 Visi dan Misi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Berdasarkan informasi dari website Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara yaitu www.ftmd.itb.ac.id (2012), berikut ini adalah visi dan misi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara.
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara memilik visi Menjadi lembaga pendidikan tinggi, wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang Teknik Mesin, Aeronotika dan Astronotika, serta Teknik Material yang unggul, handal dan terkemuka di Indonesia dan dunia serta berperan aktif dalam memajukan dan mensejahterakan Bangsa dan Negara.
Sedangkan misi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara diantaranya :
1) Menyelenggarakan pendidikan tinggi dan pendidikan berkelanjutan di bidang
Teknik Mesin, Aeronotika dan Astronotika, serta Teknik Material.
2) Menjaga kemutakhiran serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkaitan dengan Teknik Mesin, Aeronotika dan Astronotika, serta Teknik Material melalui kegiatan penelitian.
3) Mendiseminasikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
pandangan/wawasan teknologi yang dimilikinya ke masyarakat luas, baik melalui lulusannya, kemitraan dengan industri atau lembaga lain, maupun melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
(28)
2.1.3 Struktur Organisasi di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara yaitu http://www.ftmd.itb.ac.id tahun 2011, maka struktur organisasi di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara adalah seperti pada gambar dibawah ini.
(29)
2.1.4 Deskripsi Tugas
a. Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Berdasarkan surat anggaran dasar rumah tangga Institut Teknologi Bandung BHMN, Dekan FTMD Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:
1) Melakukan koordinasi, membina dan membangun sinergi diantara KK dalam
lingkupnya.
2) Mengangkat pimpinan KK.
3) Merintis, membina, meningkatkan dan mengembangkan kerjasama eksternal.
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berada di dalam lingkupnya.
5) Memelihara dan mengembangkan laboratorium dan fasilitas lainnya serta
mengkoordinasikan pendayagunaannya yang maksimal untuk
terselenggaranya kegiatan akademik dengan hasil yang optimal.
6) Menjaga dan mengembangkan iklim akademik yang kondusif guna
terselenggaranya kegiatan akademik dengan hasil yang baik.
b. Senat Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Berdasarkan surat anggaran dasar rumah tangga Institut Teknologi Bandung BHMN, Senat FTMD Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
(30)
1) Menetapkan visi, misi dan arah pengembangan Fakultas.
2) Menetapkan kebijakan dasar penyelenggaraan dan pengembangan kegiatan
akademik dalam lingkup keilmuannya.
3) Mengusulkan pembentukan, penggabungan dan pengelompokkan KK di
lingkungan Fakultas.
4) Mengusulkan calon pimpinan Fakultas kepada rektor.
5) Menilai kinerja pimpinan Fakultas dan memberikan hasil penilaiannya
sebagai masukan kepada rektor.
6) Memberikan persetujuan atas pengusulan kurikulum program-program studi
yang diselenggarakan Fakultas.
c. Team Tugas Sarjana (TTS)
Berdasarkan surat keputusan (SK) Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara tahun 2011, Tim Tugas Sarjana (TTS) mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1) Menentukan/menetapkan pembimbing bagi mahasiswa yang akan mengambil
tugas sarjana.
2) Melakukan monitoring atas kemajuan tugas akhir.
3) Melakukan evaluasi terhadap permasalahan dalam proses tugas akhir.
4) Menetapkan penyelesaian permasalahan dalam proses tugas sarjana.
(31)
d. Kepala Program Studi (kaprodi) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Kaprodi FTMD Mempunyai tugas dan wewenang sebagai beriktu :
1) Menentukan penguji sidang tugas akhir.
2) Melakukan monitoring atas kemajuan tugas akhir.
e. Kepala Bagian (Kabbag) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Berdasarkan surat anggaran dasar rumah tangga Institut Teknologi Bandung BHMN, Kabbag FTMD Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1) Membantu pimpinan Fakultas dalam menyusun fungsi pegawai.
2) Membantu dekan dalam melakukan monitoring dan evaluasi program kerja
dan anggaran.
3) Memberi arahan, mengkoordinasikan, dan membagi tugas kepada para kepala
subbagian.
4) Mengelola, mengorganisasikan dan mengendalikan semua kegiatan
administrasi Fakultas.
5) Membantu dekan dalam mengkoordinasikan kegiatan kehumasan dan
keprotokolan Fakultas.
6) Membantu pimpinan Fakultas sekolah dalam menghimpun dan menyusun
bahan laporan Fakultas.
(32)
f. Kepala Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan (Kasubbag Akademik) Berdasarkan surat anggaran dasar rumah tangga Institut Teknologi Bandung BHMN, Kasubbag Akademik FTMD Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
1) Menyusun rencana dan program kerja subbagian.
2) Mengadministrasikan kegiatan perkuliahan, praktikum dan pelaksanaan ujian.
3) Mengadministrasikan dan membantu menyiapkan pelaksanaan sidang tugas
akhir.
4) Menyiapkan data untuk evaluasi studi mahasiswa.
5) Mengadministrasikan kegiatan pertemuan ilmiah dilingkungan Fakultas.
6) Mengadministrasikan permohonan pembuatan transkrip nilai dan legalisasi
ijazah bagi mahasiswa dan alumni.
7) Bersama kepala bagian membantu dekan melakukan
pengawasan/pendampingan kegiatan non kurikuler mahasiswa.
8) Mengadministrasikan urusan pemberian ijin/rekomendasi kegiatan non
kurikuler mahasiswa.
9) Mengadministrasikan kegiatan pemilihan mahasiswa berprestasi ditingkat
Fakultas.
10)Membantu dokumentasi dan publikasi kegiatan akademik dan
kemahasiswaan serta alumni
11)Melakukan penyimpanan dokumen dibidang akademik dan kemahasiswaan
(33)
13)Menyiapkan data untuk bahan penyusunan laporan Fakultas yang berhubungan dengan kegiatan akademik dan kemahasiswaan
14)Menyusun laporan subbagian
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Sistem 2.2.1.1 Pengertian Sistem
Pada dasarnya kata system berasal dari bahasa yunani “sytema” yang berarti kesatuan, yakni keseluruhan dari bagian–bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain.
Menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto, 2000) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dalam mendefinisikan pengertian sistem, Gerald lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam sistem.
2.2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu : komponen atau
elemen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environment), penghubung (interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (output), sasaran (objective) atau tujuan (goal).
(34)
2.2.1.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem Abstrak (abstract system) dan Sistem Fisik (Physical system)
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan.
Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, dan lain sebagainya.
b. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human
Made System)
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi. Sedangkan sistem yang melibatkan interaksi
manusia dan mesin disebut dengan human machine system.
c. Sistem Tertentu (Deterministic system) dan Sistem Tak Tentu
(35)
Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.
Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.
d. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan diluar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relative tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.
(36)
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.2.1 Pengertian Informasi
Beberapa definisi informasinya diantaranya:
a. Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (McFadden dkk., 1999).
b. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermamfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Davis, 1999).
c. Informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data
yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang
menerimanya(Mulyanto, 2009).
d. Informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah
pengetahuan bagi penggunanya(Mulyanto, 2009).
2.2.2.2 Kualitas informasi
Istilah kualitas informasi terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi dapat diukur dari tiga hal, diantaranya:
a. Akurat (accuracy),
Sebuah sistem informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan
(37)
akurat apabila informasi tersebut tidak bisa atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat waktu (timelines),
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
c. Relevan (relevancy),
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermamfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur
laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.
2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Alter, 1992).
Sistem informasi merupakan kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna (Bodnar dkk., 1993).
(38)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai (Gelinas dkk., 1990).
Sistem informasi merupakan sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban dkk., 1999).
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) , guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan(Wilkinson, 1992).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi mengenai sistem informasi dapat diilustrasikan pada gambar berikut (Mulyanto, 2009):
(39)
Gambar 2.2 Definisi Sistem Informasi
2.2.3.2 Kemampuan Sistem Informasi
Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe, dalam buku Information
Technology For Management Making Connection for Strategies Advantages, menyebutkan kemampuan sistem informasi sebagai berikut :
1. Melakukan komputasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah
dan cepat.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil,
(40)
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efeftivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok pada suatu lokasi.
6. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
7. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas
yang dikerjakan secara manual.
8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
9. Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan
secara manual.
2.2.3.3 Komponen Sistem Informasi
Menurut Agus Mulyanto dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan
Aplikasi, Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataanya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi.
(41)
Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi
2.2.3.4 Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur sistem informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Arsitektur sistem informasi memadukan kebutuhan informasi, komponen informasi dan teknologi pendukung lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis organisasi (Mulyanto, 2009). Adapun Jenis-jenis Arsitektur sistem informasi diantaranya adalah sebagai berikut :
(42)
1. Arsitektur Sentralisasi
Kelebihan arsitektur sentralisasi diantaranya:
a) Standardisasi perusahaan terpusat.
b) Pertukaran data dan informasi menjadi lebih mudah.
c) Perbedaan penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak dapat
dikurangi.
Kelemahan arsitektur sentralisasi diantaranya:
a) Manajemen informasi akan menjadi lebih kaku.
b) Mengurangi inisiatif pada masing-masing unit fungsional.
c) Terjadi ketidaksesuian kebutuhan perangkat lunak dan perangkat
keras pada setiap unit fungsional.
d) Biaya yang mahal.
Arsitektur sentralisasi dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini,
(43)
2. Arsitektur desentralisasi
Kelebihan arsitektur desentralisasi diantaranya :
a) Penghematan biaya.
b) Peningkatan tanggung jawab dalam penghematan biaya.
c) Peningkatan kepuasan pemakai.
d) Kemudahan dalam melakukan perubahan spesifikasi pada setiap unit fungsional.
Kekurangan arsitektur desentralisasi diantaranya :
a) Pengontrolan terhadap sistem komputer akan menjadi lebih sulit.
b) Standardisasi perusahaan tidak bisa tercapai.
c) Ketidaksesuaian dalam penyediaan perangkat keras dan perangkat
lunak.
3. Arsitektur Client-Server
Arsitektur Client-server merupakan arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. pada dasarnya, arsitektur client-server menawarkan sebuah kebebasan. Misalnya aplikasi yang dibangun pada unit produksi menggunakan bahasa pemrograman Delphi, sedangkan pada bagian akuntansi menggunakan bahasa java, dan divisi HRD menggunakan visual basic, dan sebagainya. Dari beberapa unit fungsional tersebut dapat mengakses satu database yang sama. Misalkan saja, database yang digunakan tersebut
menggunakan Oracle, Begitu juga sebaliknya, aplikasi yang dibangun dengan
(44)
dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client.
Arsitektur client-server memiliki kelebihan sebagai berikut :
a) Pemrosesan dapat dilakukan di Komputer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.
b) Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin.
c) Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang
sederhana sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem.
d) Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.
e) Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client.
Definisi arsitektur client-server dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini
(45)
2.2.3.5 Jenis Sistem Informasi
Menurut Abdul kadir dan Terra CH., Triwahyuni dalam bukunya yang berjudul Pengenalan Teknologi Informasi, sistem informasi dapat dibedakan menurut dukungan terhadap berbagai level manajemen maupun area fungsional(departemen).
Menurut dukungan terhadap level manajemen sistem informasi diantaranya adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Berbagai sistem informasi menurut dukungan terhadap
level manajemen
Sistem Fungsi Pemakai
TPS (Transaction Processing Systems)
Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi
Orang yang
memperoleh transaksi
MIS (Management
Information System)
Mengonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja
organisasi. Umumnya MIS
menyediakan berbagai bentuk laporan, terutama laporan harian
Semua level
manjemen
DSS (Decision Support System)
Membantu pengambil keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi. Sistem
inilah yang mendukung
keputusan semiterstruktur dan tak terstruktur
Terutama manajemen tingkat menegah
EIS (Executive Information system)
Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat
interaktif bagi eksekutif.
Menyediakan kemampuan drill-down untuk melihat data lebih detil
Umunya untuk
manajemen tingkat
atas
OAS (Office Automation System)
Sistem yang menyediakan
fasilitas untuk memproses
dokumen atau bertukar pesan
(46)
sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif
GSS (Group Support
System)
Jenis sistem informasi yang digunakan untuk mendukung sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Sistem ini pada awalnya dibuat untuk
mendukung sejumlah orang
yang berada pada lokasi yang berbeda yang hendak melakukan
sumbang-saran, pemberian
komentar, pemilihan suara, dan evaluasi terhadap
alternative-alternatif melalui sarana
komunikasi
Anggota tim kerja ataupun para manajer
ISS (Intelegent Support System)
Sistem cerdas yang digunakan untuk membantu pemecahan masalah. Termasuk dalam sistem ini yaitu sistem pakar (expert system), yaitu sistem yang dapat
meniru kecerdasan manusia
dalam bidang tertentu
Orang yang hendak memecahkan masalah
yang memerlukan
kepakaran
Tabel 2.2 Berbagai Sistem Informasi Menurut Fungsional
Sistem informasi Keterangan
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi (departemen bagian akuntansi). Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan
Sistem informasi keuangan
Sistem informasi yang menyediakan informasi pada fungsi keuangan (departemen/bagian keuangan) yang menyangkut keuangan perusahaan
(47)
Sistem informasi manufaktur (disebut juga SI produksi atau SI operasi)
Sistem informasi yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan (baik dalam hal perencanaan maupun pengendalian) dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. misalnya berupa data bahan mentah, profil vendor baru dan jadwal produksi
Sistem informasi pemasaran
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran
Sistem informasi SDM
Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia
2.2.4 Pengembangan Sistem Informasi
2.2.4.1 Diagram Entity Relationship (Diagram E-R)
Desain diagram Entity Relationship (Diagram E-R) ini menggunakan notasi-notasi simbolik sebagai berikut :
a) Persegi panjang yang menyatakan himpunan entitas
(48)
b) Belah ketupat yang menyatakan himpunan relasi
Gambar 2.7 Simbol Relasi
c) Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan
entitas dan himpunan entitas dan atributnya
d) Derajat relasi dinyatakan dengan notasi angka 1:1 untuk relasi satu ke satu, 1:n untuk menyatakan satu ke banyak dan n:n untuk relasi banyak ke banyak.
Menurut abdul kadir dkk dalam buku dasar perancangan & implementasi database relasional (2008), Tipe entitas kuat adalah tipe entitas yang keberadaannya tidak tergantung pada entitas lain. Tipe entitas seperti ini dinyatakan dengan tanda kotak. Transformasi ke dalam relasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Bentuk relasi dengan nama yang sama dengan nama dalam tipe entitas
2. Letakkan semua atribut dalam diagram E-R ke dalam relasi
3. Bentuk kunci primer relasi tersebut berupa atribut yang menjadi kunci primer
dalam tipe entitas
Tipe entitas lemah adalah tipe entitas yang keberadaannya bergantung pada tipe entitas lain. Tipe entitas seperti ini tidak memiliki atribut pengenal. Transformasi tipe entitas lemah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(49)
2. Masukkan kunci primer milik tipe entitas yang bertindak sebagai identifying owner ke relasi tersebut.
3. Pindahkan atribut-atribut tipe entitas lemah ke dalam relasi tersebut dengan mengikuti aturan seperti pada entitas kuat.
4. Jadikan atribut yang berasal dari identifying owner dan pengenal parsial sebagai kunci primer yang bersifat komposit.
2.2.4.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah arus data yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar yang berkaitan dengan sistem tersebut sebagai suatu proses dengan data masukan dan keluaran digambarkan sebagai panah yang masuk dan keluar. Diagram konteks biasa disebut dengan model sistem pokok (fundamental system model) mewakili keseluruhan elemen software dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang diindikasi dengan panah masuk dan keluar memperlihatkan suatu hubungan antar sistem dengan lingkungannya yang menjadi sumber data (Mulyanto, 2009).
(50)
2.2.4.3 Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
Diagram alir data (DFD=Data Flow Diagram) adalah teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran (Mahyuzir, 1991). Desain DFD menggunakan label sebagai berikut :
a) Persegi panjang digunakan untuk merepresentasikan sebuah external entity
sebagai sebuah elemen sistem, misalnya hardware, orang (user) atau program lain.
Gambar 2.8 Simbol Exsternal Entity
b) Lingkaran (biasa disebut bubble) merepresentasikan proses atau
transformasi data.
Gambar 2.9 Simbol Proses
c) Panah merepresentasikan satu atau lebih objek data.
Gambar 2.10 Objek Data
DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang menggambarkan
(51)
disebut dengan diagram konteks. Selanjutnya pada level yang lebih tinggi, proses tersebut dipecah-pecah untuk memperoleh aliran data dan proses yang lebih rinci.
2.2.4.4 Kamus Data
Kamus data adalah daftar terorganisir dari semua elemen data yang ada pada suatu sistem dengan definisi yang jelas/tepat, sehingga user dan analisis
sistem mendapat kesepahaman dari input, output, dan komponen dari
penyimpanan dan kalkulasi “intermediate” yang ada
2.2.4.5 Desain Antar Muka
Desain antarmuka pemakai (user interface) adalah desain masukan (input) yang akan digunakan untuk memasukkan data ke dalam sistem.
2.2.5 Konsep Dasar Basis Data
2.2.5.1 Pengertian Basis Data
Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (Pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.
Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
(52)
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimamfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa dan tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2.2.5.2 Model Data Entity-Relationship
Model Entity-Relantionship berisi komponen-komponen himpunan entitas
dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dunia nyata yang ditinjau. Tiga hal mendasar dalam model E-R, yaitu himpunan entitas, himpunan relasi dan atribut. Selain itu terdapat batasan-batasan dalam pemetaan data yaitu kardinalitas pemetaan dan ketergantungan ekstensi.
a. Himpunan Entitas
Sebuah entitas adalah suatu atau sebuah objek di dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek-objek lain. Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas yang mempunyai tipe sama dan memiliki atribut-atribut yang sama. Sebuah entitas direpresentasikan oleh atribut-atributnya.
(53)
b. Atribut
Atribut adalah penjelasan atau gambaran sifat yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Setiap atribut yang dimiliki oleh sebuah himpunan entitas ditunjukkan dengan adanya informasi yang sama disimpan dalam basis data pada setiap entitas anggota himpunan entitas tersebut.
c. Himpunan relasi
Relasi menujukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Himpunan relasi merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas yang terdapat pada entitas-entitas himpunan tersebut.
d. Kardinilatias pemetaan
Kardinalitas pemetaan menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
2.2.5.3 Key
Key adalah kunci untuk pencarian yaitu berupa data yang unik seperti NIM
mahasiswa, kode barang, no anggota dan lain-lainnya. Key terbagi dalam 5 bagian yaitu :
a. Superkey, atribut-atribut yang memiliki potensi untuk dibandingkan dengan record yang lainnya.
b. Candidat key, atribut-atribut yang memiliki potensi pada super key yang kemudian menjadi calon sebagai kunci.
(54)
c. Primary key, atribut yang merupakan hasil penyeleksian pada candidat key yang bernilai unik.
d. Foreign Key, atribut kunci yang berasal dari atribut table lain. e. Alternate Key, kunci alternative.
2.2.6 Database Management System (DBMS)
DBMS merupakan perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan mengakses sumber daya data dengan efisien. DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk akses database, baik untuk meminta informasi maupun untuk menambah atau melakukan perubahan data.
(55)
Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengelolaan file secara tradisional, diantaranya sebagai berikut (Mulyanto 2009) :
1) Mengurangi duplikat data yang sering terjadi pada pengelolaan data secara
tradisional.
2) Menjaga konsistensi dan integrasi data.
3) Meningkatkan keamanan data.
4) Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan
secara bersama-sama oleh semua unit fungsional.
5) Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi diantara pengguna data
karena database berada di bawah seorang database administrator.
6) Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.
7) Meningkatkan produktivitas pemrograman.
2.2.6.1 Abstraksi Data
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan
fasilitas/antarmuka (interface) dalam melihat/menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut akan membunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara. Karena itu, seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana melihat data sebuah sistem basis data. Ada 3 level abstraksi data :
(56)
a. Level Fisik (physical Level) merupakan level terendah dalam abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
b. Level logic/konseptual (conceptual Level) merupakan level berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lainnya.
c. Level penampakan (view level) merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data.
2.2.6.2 Bahasa Basis Data
DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Cara berinteraksi/berkomunikasi antara pemakai dengan basis data tersebut diatur dalam suatu bahasa khusus yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat DBMS. Bahasa itu dapat disebut sebagai bahasa basis data yang terdiri dari sejumlah
perintah (statement) yang diformulasikan dan dapat diberikan user dan
dikenali/diproses oleh DBMS untuk melakukan suatu aksi/pekerjaan tertentu. Contoh bahasa basis data adalah SQL, Dbase, Quel dan sebagainya.
Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dipilah ke dalam 2 bentuk yaitu :
a. Data Definition Language (DDL)
Struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yang
(57)
disebut Data Definition Language(DDL). Dengan bahasa inilah dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel dan sebagainya.
b. Data Manipulation Language (DML)
Data manipulation Language (DML) merupakan bentuk bahasa basis data yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa :
1. Penyisipan/penambahan data baru ke suatu basis data.
2. Penghapusan data dari suatu basis data.
3. Pengubahan data di suatu basis data.
Data Manipulation Language (DML) merupakan bahasa yang bertujuan untuk memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana dipresentasikan oleh model data.
2.2.7 Internet
2.2.7.1 Pengertian Internet
Internet adalah metode yang menghubungkan berbagai komputer ke dalam
satu jaringan computer global, melalui protocol yang disebut TCP/IP
(Transmission Control Protokol/Internet Protokol). Protokol adalah suatu petunjuk yang menggunakan pekerjaan yang akan user lakukan dengan internet, apakah akan mengakses website, melakukan transfer file mengirim email dan sebagainya. Protokol dapat dibayangkan seperti suatu bahasa yang digunakan
(58)
untuk berkomunikasi berbagai jenis komputer maupun sistem operasi yang terhubung di internet
2.2.7.2 World Wide Web (WWW)
Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Web Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah Web. Pertama kali diciptakan pada tahun 1991 di Cern, Laboratorium Fisika Partikel Eropa, Jenewa, Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara fisikawan dan ilmuwan. Web menggunakan protocol
yang disebut HTTP (Hyper text transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP
2.2.8 Pemrograman Aplikasi
2.2.8.1 HTML
HTML singkatan dari Hyper text Markup language adalah bahasa yang
digunanakan pada halaman web di internet. HTML memungkinkan untuk
menampilkan teks, gambar, link ke halaman lain, membuat form, menyisipkan video, suara dan lain-lain.
Dokumentasi HTML sebenarnya hanya berupa file teks biasa yang
dilengkapi dengan tanda-tanda khusus (tag) yang menentukan bagaimana teks tersebut ditampilkan. Karena itu dokumentasi HTML dapat dibuat menggunakan teks editor sederhana seperti notepad, editPlus dan sebagainya. Namun sekarang
(59)
ini telah banyak visual editor untuk HTML seperti Microsoft Front Page, Macromediadreamweaver dan lain-lain.
Tag HTML biasanya adalah tag-tag yang berpasangan dan ditandai dengan
simbol “<” dan “>”, sedangkan akhir perintah dari sebuah tag ditandai dengan tanda “/”. Dokumen HTML biasanya disimpan dengan extension “.HTM” atau
“.HTML”. untuk membuka dokumen HTML ini, diperlukan sebuah web browser.
2.2.8.2 ASP dan Asp.Net
ASP merupakan pendahulu dari ASP.NET bahasa pemrograman website
ini dikembangkan oleh Microsoft, sebuah fitur yang mendukung IIS (internet
information server) yang lebih dulu ditanamkan di sistem operasi Windows. ASP
maupun ASP.NET merupakan bahasa pemrograman untuk membangun website
yang dinamis dengan kata lain website yang menggunakan database. ASP.NET
memiliki dua perbedaan utama dengan Asp antar lain ASP.NET support dengan
Visual basic, C++, C# dan Perl dan fiturnya bisa disandingkan juga dengan ASP.
Bagaimana kita mengetahui website itu menggunakan ASP atau ASP.NET, ASP
menggunakan ekstensi .asp sedangkan ASP.NET bisa dikenali dengan ekstensi
.aspx keduanya berjalan di sistem operasi windows dengan dukungan IIS.
2.2.8.3 Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Vendor dari oracle adalah Orace Corporation. Versi terbaru dari Oracle adalah Oracle 11g.
(60)
Software ini biasa digunakan untuk pengaksesan data yang dilakukan secara online.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di dunia. Oracle merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
Kelebihan Oracle antara lain:
a. Multiplatform tidak seperti sql server yang hanya bisa berjalan pada platform windows
b. Ketika kita mengakses database dan kemudian ada kejadian seperti listrik
mati misalnya maka data yang sudah kita simpan tidak rusak/hilang
c. Database Clusters, dengan menggunakan teknologi Real Application Clusters (RAC). Salah satu fungsi dari RAC adalah memberikan perlindungan terhadap kelangsungan data dalam perusahaan sehingga apabila terjadi crash pada salah satu server database, maka tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan karena teknologi RAC memungkinkan untuk membuat beberapa database server menjadi seolah-olah satu database server, sehingga apabila ada database server
(61)
yang down, kinerja database server tersebut akan di-takeover oleh server-server yang lain.
d. Row-Level Locking, fitur ini dapat melakukan lock tidak hanya pada table-level saja, akan tetapi dimungkinkan untuk melakukan lock lebih jauh lagi sampai pada row-level. Sehingga user-user dapat melakukan akses data dalam suatu tabel secara bersamaan, lebih cepat dan lebih akurat.
e. Data Partitioning, Oracle memungkinkan kita untuk melakukan partisi ke suatu tabel maupun indeks. Hal ini akan dapat meningkatkan kemampuan kita untuk dalam melakukan manajemen data.
f. Oracle OLAP (Integrated Online Analytical Processing), Oracle memiliki fungsi OLAP (yang sebelumnya hanya dapat kita temui pada OLAP database) yang terintegrasi dengan baik ke dalam relational database, sehingga kita tidak memerlukan database lain selain Oracle itu sendiri. g. Oracle Data Mining & Data Warehousing, fitur ini memberikan
kemudahan bagi perusahaan yang ingin men-develop aplikasi Business Intellegent yang bertujuan untuk membantu eksekutif perusahaan dalam menentuksan strategi perusahaan berdasarkan analisis data yang di-generate oleh Oracle Data Mining.
h. Virtual Private Database, fitur ini memberikan dan meningkatkan fleksibilitas jaminan security sampai pada row-levelsecurity. Hal ini akan membuat aplikasi kita menjadi semakin aman sewaktu kita melakukan transaksi melalui Internet
(62)
i. Intelegent Self-Managing, untuk para DBA, fitur ini akan membuat proses database tuning dan database manajemen menjadi lebih mudah. j. Flashback Query, fitur ini memungkinkan kita untuk melihat status data
kita mundur beberapa waktu (flash back) sampai batas yang kita tentukan, sehingga apabila terjadi kesalahaan data pada waktu yang lalu, maka kita dapat melakukan koreksi tanpa harus melakukan database recovery
Kekurangan Oracle adalah Oracle merupakan DBMS yang paling rumit
dan paling mahal di dunia, Penggunaan Oracle sangat memakan banyak biaya,
mulai dari device sampai diperlukannya DBA yang handal.
2.2.9 Skala Pengukuran dan Instrument Penelitian
2.2.9.1 Macam-macam Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Macam-macam skala pengukuran dapat berupa : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio, dari skala pengukuran tersebut akan diperoleh data nominal, ordinal, interval, dan ratio. Adapun penjelasan mengenai skala sikap yang digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan, dan sosial. Skala sikap yang dimaksud adalah :
(63)
2.2.9.1.1 Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial diterapkan secara spesifik yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataaan atau pertanyaan. Adapun jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :
a. Sangat Setuju a. Selalu
b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang
d. Tidak Setuju d. Tidak pernah
e. Sangat Tidak Setuju
a. Sangat Positif a. Sangat baik
b. Positif b. Baik
c. Negatif c. Tidak baik
d. Sangat negative d. Sangat tidak baik
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor, misalnya :
Tabel 2.3 Skor Jawaban
No. Jawaban Skor
1 Sangat setuju/Selalu/Sangat positif 5
2 Setuju/Sering/Positif 4
3 Ragu-ragu/Kadang-kadang 3
4 Tidak Setuju/Hampir tidak pernah/negatif 2
(64)
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat checklist ataupun pilihan ganda.
a. Contoh Bentuk Checklist
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat, dengan cara member tanda ( ) pada kolom yang tersedia.
Tabel 2.4 Contoh Bentuk Checklist
No. Pertanyaan Jawaban
SS S RG TS STS
1 Prosedur kerja
yang baru itu akan segera iterapkan di perusahaan anda 2
Kemudian dengan teknik pengumpulan data kuesioner (angket), maka instrumen tersebut misalnya diberikan kepada 100 orang karyawan yang diambil secara random. Dari 100 orang karyawan setelah dilakukan analisis misalnya :
25 Orang menjawab SS
40 Orang menjawab S
5 Orang menjawab RG
20 Orang menjawab TS
10 Orang menjawab STS
Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65% karyawan menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi Kesimpulannya mayoritas karyawan setuju dengan adanya metode kerja baru.
Data interval tersebut dapat dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan scoring setiap jawaban dari responden. Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai berikut :
(65)
Jumlah skor untuk 40 orang yang menjawab ST = 40 x 4 = 160
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab RG = 5 x 3 = 15
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab TS = 20 x 2 = 20
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab STS = 10 x 1 = 10
Jumlah Total = 350
Didapat hasil jumlah skor penelitian adalah 350. Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru (350:500) x 100% = 70% dari yang (diharapkan 100%). Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.12 Jumlah Skor Hasil Penelitian
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden maka rata-rata 350 terletak pada daerah setuju.
b. Contoh Bentuk Pilihan Ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara Prosedur kerja yang baru itu akan segera diterapkan di lembaga anda?
a. Sangat Tidak Setuju d. Setuju
b. Tidak Setuju e. Sangat Setuju
c. Ragu-ragu/netral
Dengan bentuk pilihan ganda, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda-beda. Untuk jawaban diatas “sangat tidak setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama sedangkan untuk item selanjutnya jawaban “sangat tidak setuju” dapat diletakkan pada jawaban nomor terakhir.
(66)
Dalam penyusunan instrument untuk variabel tertentu, sebaiknya butir pertanyaan dibuat dalam bentuk kalimat positif, netral atau negatif sehingga responden dapat menjawab dengan serius dan konsisten.
2.2.9.1.2 Skala Gutman
Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu: “ya-tidak” ; “benar-salah” ; “pernah-tidak pernah” ; “positif-negatif” dan sebagainya. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (dua alternatif). Skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, sedangkan dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan apabila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat dibuat dalam pilihan ganda dapat juga dibuat dalam bentuk checklist. Dalam skala Gutman jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol, misalnya jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0.
2.2.9.1.3 Semantic Differensial
Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan
oleh Osgood. Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban yang “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian kiri atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap /karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
(67)
2.2.9.1.4 Rating Scale
Rating Scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian kemudian ditafsirkan dalam segi kualitatif. Berbeda dengan ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dijelaskan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan.
Responden memberikan jawaban senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah merupakan data kualitatif. Dalam skala model rating scale, responden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan.
(68)
54
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Tahap analisis dan perancangan adalah suatu tahap penguraian dari suatu
sistem kedalam bagian-bagian atau komponen-komponennya untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ditemukan dan dibuatkan suatu usulan penyelesaian masalah dan pengembangan sistem yang sesuai.
Pada bab ini akan diuraikan kebutuhan-kebutuhan dari “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir (SIPINTAR)”, baik kebutuhan perangkat lunak maupun kebutuhan perangkat keras.
3.1. Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan yang kritis dan sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan pada tahapan ini, akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
3.1.1. Analisis Masalah
Sesuai dengan penelitian, bahwa pengelolaan tugas akhir yang berjalan saat ini masih secara manual, artinya masih banyak kendala-kendala yang ditimbulkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Karena pendaftaran skripsi hanya dilakukan di institusi pusat, sehingga
administrasi akademik tidak bisa melihat judul–judul tugas akhir yang diambil oleh seorang mahasiswa, akademik hanya mampu melihat mahasiswa-mahasiswa yang mengambil tugas akhir semester ini.
(69)
b) Dekan, Kaprodi, Tim Tugas Sarjana, Akademik, dosen tidak dapat melihat mahasiswa beserta bimbingannya.
c) Pembagian dosen dalam jumlah membimbing mahasiswa tidak terbatasi.
3.1.2. Analisis Sistem yang sedang berjalan
Bagian ini menggambarkan sistem yang sedang berjalan di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak, prosedur sidang sarjana/tesis dilingkungan FTMD adalah sebagai berikut:
Proses pengelolaan tugas akhir dapat digambarkan kedalam flow map
diagram, yaitu:
3.1.2.1Flowmap Seminar Tugas Akhir
Prosedur seminar tugas akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa mengisi formulir yang sudah disediakan oleh bagian Akademik.
2) Mahasiswa mengumpulkan syarat-syarat seminar tugas akhir.
3) Salah satu syarat seminar tugas akhir adalah meminta persetujuan ijin dari
dosen pembimbing.
4) Apabila dosen pembimbing mengijinkan untuk melaksanakan seminar tugas
akhir, maka form seminar yang sudah ditandatangani oleh dosen pembimbing diberikan kepada bagian Akademik untuk diperiksa syarat-syarat nya.
5) Apabila syarat-syaratnya sudah terpenuhi dengan baik/lengkap, maka
(70)
menempelkan beberapa pengumuman yang dipajang di tempat–tempat yang strategis.
6) Pada waktu seminar dimulai, mahasiswa mengambil sebuah buku yang
(71)
(72)
3.1.2.2Flowmap Sidang Tugas Akhir
Adapun prosedur sidang tugas akhir di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, adalah sebagai berikut :
1) Mahasiswa mengisi form sidang kosong yang telah disediakan oleh bagian
Akademik.
2) Mahasiswa mengumpulkan syarat-syarat sidang tugas akhir.
3) Salah satu syarat sidang tugas akhir adalah meminta persetujuan dari dosen
pembimbing.
4) Apabila syarat–syarat sidang sudah lengkap, maka form sidang yang sudah
diisi tersebut dikembalikan ke bagian Akademik untuk di proses.
5) Akademik melakukan pengecekan mengenai syarat-syarat sidang tugas akhir
tersebut.
6) Apabila syarat-syaratnya sesuai, bagian Akademik menyerahkan form tersebut
ke kepala program studi (kaprodi).
7) Selanjutnya kepala program studi akan menentukan penguji tugas akhir
(73)
!" #
$
%
%
& $ &
$
& $
'(
(74)
3.1.3 Aturan Bisnis
Aturan bisnis yang terdapat di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa diperbolehkan mengambil mata kuliah tugas akhir apabila sudah
menempuh 100 SKS.
2. Mahasiswa yang akan pindah bimbingan harus menghubungi Tim Tugas
Sarjana (TTS).
3. Mahasiswa yang akan mendaftarkan seminar tugas akhir harus mengikuti
bimbingan sebanyak minimal 8 Kali.
4. Mahasiswa yang akan mendaftarkan Sidang tugas akhir, wajib menghadiri
seminar mahasiswa yang lain sebanyak 12 kali.
5. Tim Tugas Sarjana (TTS) akan membatasi jumlah dosen dalam membimbing
tugas akhir mahasiswa.
3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan non fungsional. Kebutuhan non fungsional terbagi menjadi
beberapa analisis yaitu analisis pengguna, perangkat lunak (software) dan
(75)
3.1.4.1Analisis Pengguna
Analisa user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang
terlibat dalam sistem informasi ini beserta karakteristiknya sehingga dapat
diketahui tingkat pemahaman dan pengalaman user terhadap komputer. Sistem
yang berjalan melibatkan :
1. Analisis pengguna yang tersedia
Tabel 3.1. Analisis pengguna yang tersedia
Pengguna Pengalaman Pendidikan Kemampuan
Kaprodi Pernah menggunakan
aplikasi berbasis
internet
S3 memiliki kemampuan dasar di
bidang komputer, dapat
mengoperasikan Sistem Operasi Microsoft Windows 98/2000/XP, memiliki pemahaman yang cukup dalam mengelola data dalam web
serta memiliki pengetahuan
tentang internet
Akademik Pernah menggunakan
aplikasi berbasis
internet
Diploma memiliki kemampuan dasar di
bidang komputer, dapat
mengoperasikan Sistem Operasi Microsoft Windows 9x/2000/XP, memiliki pemahaman yang cukup dalam mengelola data dalam web
serta memiliki pengetahuan
(76)
2. Analisis pengguna yang dibutuhkan
Sistem informasi tugas akhir (sipintar) akan digunakan oleh tujuh jenis pengguna, yaitu Administrator, Akademik, Dosen, Tim Tugas Sarjana(TTS), Mahasiswa, Kepala Program Studi(Kaprodi) dan Dekan.
Tabel 3.2. Analisis pengguna yang dibutuhkan
Pengguna Tanggung
Jawab
Hak Akses Tingkat
Pendidikan
Tingkat Keterampilan
Pengalaman Jenis
Pelatihan Administrator Mengolah
hak akses semua user
Meubah hak akses semua user, registrasi sipintar, menentukan waktu pendaftaran,
S1 Mengerti dan
menguasai kinerja komputer, internet dan mampu mengolah data Pelatihan database dan bahasa pemrograman
Akademik Pengolahan
data mahasiswa, pengolahan data tugas akhir
Update IP dan SKS yang di ampu mahasiswa, pendaftaran sipintar, approve progress
bimbingan, approve daftar hadir seminar tugas akhir, daftar seminar, daftar sidang.
Diploma Mampu
mengoperasikan komputer dan mengerti internet
Telah terbiasa mengurus pendaftaran
tugas akhir
mahasiswa Pelatihan dasar komputer mengenai penggunaan internet Dosen Pembimbing Pengolahan data bimbingan dan co-pembimbing
Melihat daftar – daftar mahasiswa bimbingannya, approve progress bimbingan, persetujuan untuk seminar tugas akhir, approve untuk sidang tugas akhir
S3 Mampu
mengoperasikan komputer dan mengerti internet Telah terbiasa membimbing mahasiswa Tim tugas sarjana (TTS) Pengolahan data menentukan pembimbing Menentukan dosen pembimbing untuk mahasiswa yang mengambil tugas akhir per program studi dan memantau perkembangannya.
S3 Mampu
mengoperasikan komputer dan mengerti internet Telah terbiasa menentukan pembimbing
Mahasiswa Pengolahan
data pribadinya.
Memilih calon SMU Mampu
mengoperasikan komputer dan
(1)
/ ! % %
% $ $ /
% $
4 !$ % $ ! !
% 4 7 ! % ! /
(2)
/ / / / @@@@ @@@@ ! %! %! %! % $ $ $ $
, ( A
) )* 89 ; 8 9 =8 < B 8 * )* > )8 8 .) < B * * )) < )9 )9 <* * B ; . )+ > + 9 +) * B ; . )+ > + 9 +) * B < ; 89 89 ; ) +) * B . = 89 = * 9 +. > B + ; ). )* ; 8 .= 8 B = = 88 . 8 ) ++ ; B
(3)
0 / $
! ! %
0 / $
/ $
0 $ ! ! %
0 $ ! ! %
$
0 $ !
! % 0 %
(4)
& 0 / $
! $ !
! ! /
% $ !
% / $ /
$ % $ !
(5)
) ,
8 ,
* %
; 4 " $ $ #
$
< $
. $ ! " $ $ #
(6)