= �
× 100 3.5.4
Kinerja Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 1.
Tingkat Produktifitas Karyawan
Tingkat produktifitas karyawan berpengaruh dalam pengukuran perspektif pertumbuhan dan pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar kemampuan karyawan untuk
berproduktif dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Produktifitas karyawan diukur dalam periode tertentu pada Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional,
menggunakan rumus Henry, 2004 dalam Zudia, 2010:
� =
� × 100
2. Tingkat Presentase Pelatihan Karyawan
Rasio ini digunakan mengukur seberapa besar presentase karyawan yang terampil untuk menambah tingkat pertumbuhan dan pembelajaran perusahaan. Semakin banyak jumlah
karyawan yang ditraining akan meningkatkan pertumbuhan dan pembelajaran bagi perusahaan. Tingkat presentase pelatihan karyawan dihitung dengan menggunakan
rumus Henry, 2004 dalam Zudia, 2010:
� =
� �
� × 100
3. Tingkat Kepuasan Karyawan
Kepuasan karyawan dalam bekerja sangat mempengaruhi bagaimana pertumbuhan perusahaan. Kepuasan karyawan mencakup kenyamanan dalam bekerja yang baik
menghasilkan kinerja yang baik pula. Untuk mengukur seberapa jauh karyawan merasa puas terhadap perusahaan adalah dengan menggunakan survei kepuasan karyawan
dengan ukuran skala likert, kemudian hasil survei dihitung dengan menggunakan rumus Zudia, 2010:
� =
Σ −
� × 100
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Analisis Ratio
Balanced Scorecard
dan Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Perspektif Keuangan Tabel 4.1. Perbandingan Rasio Keuangan Bank Central Asia dan Unit Usaha
Syariahnya RASIO KEUANGAN
Standar Bank
Indonesia BCA
UUS 2010
2011 2010
2011 NPLNPF
0,6 0,5
1,2 0,2
5 CAR
13,5 12,7
76,4 45,9
10 ROA
3,5 3,8
1,0 0,9
1,5 ROE
33,5 33,5
1,7 2,3
12
BOPO 65,1
60,8 91,5
91,7 90
LDRFDR 55,2
61,7 78,8
77,9 85
Sumber: Laporan keuangan per Desember 2010 dan 2011 Pada perspektif keuangan, rasio NPFNPF dan CAR UUS BCA lebih baik dibandingkan
dengan rasio keuangan yang lain, yaitu rasio ROA, ROE, BOPO, dan LDRFDR. Tetapi penurunan prosentase UUS mendekati rasio ideal menurut ketentuan BI.
Hal ini dikarenakan Unit Usaha Syariah menggunakan metode pelaksanaan kegiatan perbankan dengan prinsip
hukum Islam, didasarkan pada prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa. Penentuan harga dan