Peranan Bank Sampah Melati Bersih dalam Mengurangi Sampah Plastik di Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren Tangerang Selatan

PERANAN BANK SAMPAH MELATI BERSIH DALAM
MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI PERUMAHAN
PURI BINTARO HIJAU PONDOK AREN
TANGERANG SELATAN

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai salah satu syarat
mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :
Oni Restiawati
NIM : 1110015000023

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

ABSTRAK
Oni Restiawati (NIM. 1110015000023). Peranan Bank Sampah Melati Bersih

dalam Mengurangi Sampah Plastik di Perumahan Puri Bintaro Hijau
Pondok Aren Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan sampah plastik
melalui daur ulang, peranan Bank Sampah Melati Bersih dalam mengurangi
sampah plastik, dan partisipasi warga dalam kegiatan Bank Sampah Melati Bersih
di Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren. Penelitian ini menggunakan
metode survey dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel terbagi
dua yaitu sampel fisik dan sampel masyarakat. Sampel fisik berupa jenis sampah,
jumlah timbunan sampah dan jumlah tempat sampah. Sedangkan, sampel
masyarakat adalah warga puri Bintaro Hijau dengan teknik sampel acak.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini bahwa kegiatan daur ulang
belum dilakukan secara maksimal karna hanya ada dua orang anggota yang aktif
melakukan kegiatan daur ulang sampah plastik. Selanjutnya, jumlah sampah
plastik yang mampu diserap Bank Sampah Melati Bersih Puti Bintaro Hijau
adalah 3,04 ton atau 2% dari sampah anorganik dalam waktu satu tahun. Dan
terakhir warga Perumahan Puri Bintaro Hijau berpartisipasi tinggi dengan adanya
kegiatan Bank Sampah Melati Bersih.
Dengan demikian Bank Sampah Melati Bersih memiliki peranan dalam
mengurangi sampah plastik di Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren.

Peranan Bank Sampah Melati Bersih ini memiliki dampak positif bagi kelestarian
lingkungan maupun sosial ekonomi.
Kata kunci : Bank Sampah, Daur Ulang, Sampah Plastik

i

ABSTRACT
Oni Restiawati (NIM. 1110015000023), The Role of Trash Bank of Melati
Bersih in Reducing Plastic Waste at Puri Bintaro Hijau Residence Pondok
Aren South Tangerang
The purpose of this study was to know the usage of plastic waste through
recycling, the role of trash bank of Melati Bersih in reducing plastic waste, and
the participation of the people in trash bank activities of Melati Bersih at Puri
Bintaro Hijau Residence Pondok Aren.
This study used survey as the design and qualitative study as the method.
The sampling of the study divided into two, they are physic sample and society
sample. The physic sample was trash, heaps of trashes and the number of trash
cans. Meanwhile, society sample was the society of Puri Bintaro Hijau Residence
by using random sampling. The instrument was questionnaires.
Findings of the result reveal that the recycling activity has been done

maximally yet because there are only two active members who doing the plastic
waste recycling activity. Furthermore, the numbers of plastic waste which can be
absorbed by the trash bank of Melati Bersih Puri Bintaro Hijau were 3.04 tons or
2% from inorganic trash in a year. And people of Puri BintaroHijau Residence
has high contribution of trash bank activities of Melati Bersih.
Thus, Melati Bersih trash bank has the main role in reducing plastic waste
in Puri Bintaro Hijau Residence Pondok Aren. The role of the trash bank has
positive impact for the good environment and social economic.

Keywords

: Trash Bank, Recycle, Plastic Waste

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK). Skripsi disusun

sebagai prasyrat kelulusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Penulisan skripsi ini merupakan hasil dari sebuah proses yang cukup
panjang dan menuntut pengorbanan yang cukup besar bagi penulis, namun hal
tersebut sungguh membawa harapan baru bagi penulis agar menjadi lebih baik di
masa yang akan datang. Dengan selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1.

Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D, selaku

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan, dan
inspirasi kepada seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK).
2.

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS yang
senantiasa membimbing mahasiswa dan menjadi konsultan pendidikan yang

inspiratif bagi mahasiswa jurusan Pendidikan IPS.

3.

Dosen Pembimbing I, Drs. A. Banadjid yang senantiasa dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing serta memberikan saran yang
membangun dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah
diberikan sangat bermanfaat bagi penulis semoga Allah senantiasa
melimpahkan Rahmat-Nya. Amin.

4.

Dosen Pembimbing II, Sodikin, M.Si yang dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan dalam membimbing, mengarahkan penulisan, dan memberikan
saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih telah
menjadi dosen pembimbing yang sangat inspiratif yang membuat penulis
semakin bersemangat dalam proses penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah
senantiasa memberikan pahala yang berlipat ganda. Amin.

iii


5.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6.

Terimakasih kepada seluruh Staff Kelurahan Pondok Aren yang telah
memberikan izin dan senantiasa membantu penulis dalam kegiatan penelitian.

7.

Terimakasih kepada seluruh pengurus Bank Sampah Melati Bersih yang telah
membantu dalam proses penelitian. Terima kasih kepada Ketua Umum Bapak
RM. H Sigid Noerochmad, S.E, M.M , Drs. Bambang Budi S., M.M yang
telah mengizinkan penulis untuk penelitian. Terutama Bapak Rizka Dwipa
Anggana yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan membantu penulis

dalam penulisan skripsi. Semua ilmu yang didapatkan akan sangat bermanfaat
bagi kehidupan.

8.

Terimakasih kepada seluruh pengurus Bank Sampah Melati Bersih
Perumahan Puri Bintaro Hijau yang telah membantu saya dalam proses
penelitian. Terutama kepada Ibu Kartika, Ibu Anjar, Ibu Iin, Ibu Yuyun, Ibu
Supomo dan Ibu Gandi yang telah banyak memberikan informasi dan
mengajari penulis membuat kreasi daur ulang sampah plastik.

9.

Terimakasih untuk kedua orang tua (Rasid dan Hj. Neni Heryani) yang sangat
penulis cintai. Semua dukungan material, moril dan doa yang tak ada
hentinya merupakan suatu hal yang paling berharga dalam hidup.
Terimakasih telah menjadi orang tua terbaik. Semoga Allah SWT senantiasa
melimpahkan Berkah dan Rahmat-Nya kepada Mama dan Bapak.

10. Terimakasih untuk “My Only One Brother” Brigadir Robin Fauji dan Istri

Ismiyanti serta malaikat kecil Mahira Mumtaza Faujiyah yang telah
memberikan dukungan dan senantiasa mendoakan setiap langkah penulis
dalam penulisan skripsi. Terimakasih untuk keluarga besar terutama Nenek
tercinta Ibu Hj. Rami yang tiada henti memberikan doa kepada penulis dan
merupakan salah satu motivator dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
11. Terimakasih kepada Sahabat Sedari Dulu (Sari Febrianti, Annisa Yuni.TY
dan Ayi Raffiah), SEVEN Family (Indri, Amaliah, Dini, Desstia, Ade dan

iv

Mona) terimakasih telah menemani penulis sejak awal perkuliahan.
Terimakasih kepada ONDEBEE (Denara Nurul.TK dan Sayyidatullabibah)
yang menjadi sahabat barisan depan di kelas dan selalu menjadi pendengar
dan penasihat yang baik. Terimakasih kepada Selly Sulistyawati telah
menjadi teman asistensi, Siti Aisyah telah membantu penelitian, GEOGRAFI
2010, IPS 2010, Keluarga Bersar IMM Ciputat dan RIMA Ciledug atas doa
dan dukungannya.
12. Terimakasih kepada “seseorang” yang telah memberikan doa, semangat dan
dukungannya dalam setiap langkah penulis. Semoga Allah mempunyai
rencana terbaiknya bagi kita. Amin.


Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Berkah, Rahmat, Nikmat,
Karunia-Nya serta pahala yang berlipat ganda kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 4 Desember 2014

Penulis

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK .................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... vi

DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiii
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Sampah dan Permasalahannya ........................................................ 7
1. Definisi Sampah........................................................................ 7
2. Sumber dan Klasifikasi Sampah ................................................ 8
3. Sampah Plastik.......................................................................... 9
4. Masalah yang Ditimbulkan Sampah .......................................... 11
5. Pengelolaan Sampah ................................................................. 13

B. Daur Ulang ..................................................................................... 20
vi

1. Definisi Daur Ulang .................................................................. 20
2. Prinsip 3R ................................................................................. 21
3. Tanda Daur Ulang..................................................................... 23
4. Daur Ulang Sampah Plastik....................................................... 26
C. Bank Sampah.................................................................................. 27
1. Definisi Bank Sampah............................................................... 27
2. Integrasi Gerakan 3R................................................................. 27
3. Visi Bank Sampah..................................................................... 28
4. Misi Bank Sampah.................................................................... 28
5. Tujuan Bank Sampah ................................................................ 29
D. Peran Masyarakat............................................................................ 29
E. Kerangka Berfikir ........................................................................... 32
F. Hasil Penelitian yang Relevan......................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 34
1. Lokasi Penelitian........................................................................ 34
2. Waktu Penelitian ........................................................................ 35
B. Metode Penelitian .......................................................................... 35
C. Data .............................................................................................. 36
1. Primer...................................................................................... 36
2. Sekunder.................................................................................. 36
D. Alat dan Bahan .............................................................................. 36
1. Alat ........................................................................................ 36
2. Bahan....................................................................................... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
1. Observasi Lapangan ................................................................. 37
2. Kuesioner................................................................................. 37
3. Dokumentasi ............................................................................ 38
F. Populasi dan Sampel ...................................................................... 38
1. Populasi ................................................................................... 38
vii

2. Sampel ..................................................................................... 38
G. Teknik Pengolahan dan Analilis Data ............................................ 39
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Daerah Penelitian........................................................... 42
1. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ............................................... 42
2. Kondisi Sosial Daerah Penelitian ............................................. 47
B. Gambaran Umum Bank Sampah Melati Bersih.............................. 52
1. Profil Bank Sampah Melati Bersih ........................................... 52
2. Visi dan Misi ........................................................................... 52
3. Struktur Organisai.................................................................... 53
4. Program Kerja ......................................................................... 53
5. Sistem dan Mekanisme ............................................................ 53
6. Ketentuan ................................................................................ 56
7. Jenis dan harga Sampah ........................................................... 58
C. Bank Sampah Melati Bersih Puri Bintaro Hijau ............................. 61
1. Profil Bank Sampah Melati Bersih ........................................... 61
2. Struktur Organisasi .................................................................. 62
D. Kegiatan Daur Ulang di Puri Bintaro Hijau................................... 62
E. Peranan Bank Sampah Melati Bersih ............................................. 65
1. Jenis Sampah .......................................................................... 66
2. Jumlah Timbunan Sampah ....................................................... 67
3. Jumlah Tempat Sampah ........................................................... 68
4. Sampah yang diserap oleh Bank Sampah ................................. 68
F. Partisipasi Warga dalam Kegiatan Bank Sampa Melati Bersih ....... 71
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................. 73
B. Saran ............................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 76
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1

Perbandingan Penimbunan/Pembuangan Limbah Padat
berdasarkan Tingkat Pendapatan Negara................................ 16

Tabel 2.2

Perbandingan Insinerasi Limbah Padat berdasarkan
Tingkat Pendapatan Negara ................................................... 18

Tabel 2.3

Tanda Daur Ulang ................................................................. 23

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian .................................................................. 34

Tabel 3.2

Jumlah Responden ................................................................. 38

Tabel 3.3

Kriteria Interpretasi Tingkat Pendapat.................................... 39

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................................. 40

Tabel 4.1

Penggunaan Lahan di Kelurahan Pondok Aren ...................... 44

Tabel 4.2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia di Kelurahan
Pondok Aren tahun 2014 ..................................................... 45

Tabel 4.3

Komposisi Penduduk (Kepala Keluarga) Berdasarkan
Mata Pencaharian ................................................................. 47

Tabel 4.4

Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........ 48

Tabel 4.5

Daftar Jenis dan Harga Sampah Tahun 2014 ......................... 57

Tabel 4.6

Daftar Sampel Sampah ......................................................... 63

Tabel 4.7

Perhitungan Timbunan Sampah ............................................ 65

Tabel 4.8

Tingkat Partisipasi Warga dalam Kegiatan Bank Sampah
Melati Bersih Puri Bintaro Hijau ........................................... 68

Tabel 4.9

Pemilahan sampah organik dan anorganik.............................. 68

Tabel 4.10

Membuang sampah di sungai dan selokan merupakan
perilaku yang kurang baik..................................................... 69

Tabel 4.11

Membuang sampah pada tempatnya....................................... 69

Tabel 4.12

Sampah menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan........... 69

Tabel 4.13

Sampah dapat menimbulkan bibit penyakit ............................ 70

Tabel 4.14

Mengurangi penggunaan plastik............................................. 70

Tabel 4.15

Membawa kantung kain saat berbelanja ................................ 71
ix

Tabel 4.16

Memanfaatkan kembali barang bekas yang masih
dapat dipakai ......................................................................... 71

Tabel 4.17

Membakar sampah di ruang terbuka adalah hal
yang kurang tepat................................................................... 71

Tabel 4.18

3R adalah cara efisien dalam mengatasi permasalahan
sampah .................................................................................. 72

Tabel 4.19

Sampah rumah tangga dikelola secara rutin............................ 72

Tabel 4.20

Mengelompokkan jenis sampah yang dapat di daur ulang ...... 73

Tabel 4.21

Pembayaran biaya retribusi untuk pegelolaan sampah
secara rutin ............................................................................ 73

Tabel 4.22

Sosialisai Bank Sampah Melati Bersih dilakukan
secara rutin ............................................................................ 73

Tabel 4.23

Pelatihan pengolahan sampah platik secara rutin.................... 74

Tabel 4.24

Bank Sampah Melati Bersih dapat mengurangi
sampah plastik ....................................................................... 74

Tabel 4.25

Menabung di Bank Sampah Melati Bersih dengan
memilah sampah .................................................................... 75

Tabel 4.26

Membuat kerajinan tangan dari barang bekas terutama
plastik dapat mengurangi jumlah sampah............................... 75

Tabel 4.27

Bank Sampah Melati Bersih membatu menjaga kelestarian
lingkungan............................................................................. 75

Tabel 4.28

Bank Sampah Melati Bersih banyak memerikan manfaat ....... 76

x

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1

Peta Lokasi Penelitian ....................................................... 33

Gambar 4.1

Peta Administrasi Kelurahan Pondok Aren ....................... 42

Gambar 4.2

Sampah yang telah dipilah................................................. 51

Gambar 4.3

Penyetoran sampah............................................................ 51

Gambar 4.4

Penimbangan Sampah ....................................................... 52

Gambar 4.5

Pencatatan Hasil Penimbangan .......................................... 52

Gambar 4.6

Pencatatan di buku tabungan ............................................. 52

Gambar 4.7

Mobil pengangkut sampah................................................. 53

Gambar 4.8

Kegiatan Daur Ulang......................................................... 60

Gambar 4.9

Hasil produk daur ulang .................................................... 61

Gambar 4.10

Diagram Sampah Tertimbang............................................ 62

xi

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1

Filosofi Penerapan 3R ........................................................... 21

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Bank Sampah Melati Bersih ................... 50

Bagan 4.2

Struktur Organisasi Bank Sampah Melati Bersih
Puri Bintaro Hijau ................................................................. 59

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

Lampiran 2

Monografi Kelurahan Pondok Aren

Lampiran 3

Profil Bank Sampah Melati Bersih

Lampiran 4

Peta Perumahan Puri Bintaro Hijau

Lampiran 5

Surat Izin Penelitian

Lampiran 6

Dokumentasi

Lampiran 7

Lembar Uji Referensi

Lampiran 8

Biodata Penulis

xiii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan
yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu,
pola konsumsi masyarakat saat ini membuat sampah semakin banyak
terutama sampah kemasan/plastik yang sulit terurai. Zat yang berbahaya dari
sampah harus di tangani dengan baik, hal ini karena sampah akan berdampak
pada lingkungan yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kualitas
hidup manusia.
Menurut majalah Sustaining Partnership, data di Kementerian
Lingkungan Hidup (KLH) tahun 2010 menyebutkan, volume rata-rata
sampah di Indonesia mencapai 200 ribu ton per hari. Daerah
perkotaan menyumbang sampah paling banyak. Hal ini disebabkan
banyak faktor, diantaranya pertambahan penduduk dan arus
urbanisasi. Jika persoalan sampah tidak segera ditangani maka pada
tahun 2020 volume sampah di Indonesia meningkat lima kali lipat.
Berarti, 1 juta ton tumpukan sampah dalam sehari.1
Masyarakat Indonesia masih minim akan kesadaran tentang
pentingnya memanfaatkan sampah terutama sampah plastik yang sangat sulit
sekali terurai. Perlu waktu yang sangat lama untuk menguraikan sampah
plastik, padahal penggunaan plastik biasanya hanya dalam waktu yang cukup
singkat dan banyak alternatif lain untuk menggantikan plastik. Misalnya
untuk pembungkus makanan, minuman dan kantung belanja. Dengan
memanfaatkan ulang sampah terutama plastik, kita dapat meminimalisir
pencemaran yang ada di bumi. Pencemaran tersebut dapat menurunkan
kualitas hidup manusia terutama pada kesehatan.
Pola perilaku masyarakat yang kurang baik seperti membuang sampah
di sungai dan di laut menjadikan salah satu wilayah di pesisir pantai Tanjung
Burung, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang menjadi pulau
1

Anon, Manajemen Pengelolaan Sampah Berbasis Mandiri (Jakarta: Sustaining
Partnership, 2011) h. 4.

1

2

sampah. Lokasi Tanjung Burung yang berada di muara sungai Cisadane
mengakibatkan sampah terbawa arus sungai hingga menumpuk di Tanjung
Burung. Pemerintah Kabupaten Tangerang belum serius untuk menangani
dan mengelola permasalahan sampah. Warga sekitar hanya dapat melalukan
penanaman pohon mangrove tetapi lama-kelamaan mati karena jumlah
sampah yang banyak. Sampah yang mendominasi adalah sampah plastik dan
juga styrofoam.
Menurut Yul Harry Bahar dalam bukunya mengatakan bahwa
“sampah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang sampai saat
ini belum dapat ditangani secara baik, terutama pada negara-negara sedang
berkembang, sedangkan kemampuan pengelola sampah dalam menangani
sampah ini tidak seimbang dengan produksinya, sehingga menumpuk
dimana-mana.”2 Volume sampah yang semakin banyak hingga menggunung
tidak sebanding dengan

ketersediaan lahan untuk menampung sampah

tersebut. Hal seperti ini terjadi pada kota-kota besar di Indonesia
dibandingkan dengan kota kecil lainnya. Di kota-kota besar lahan sudah
banyak dialih fungsikan sebagai pemukiman hingga terbatasnya lahan untuk
menampung sampah.
Menurut Manuel Antonio Fernandez Dominguez “dalam masyarakat
tradisional, produksi sampah hampir nol karena hampir semua bahan diguna
ulang atau didaur ulang dan konsumsinya jauh lebih rendah.”3 Hal ini
berbanding terbalik dengan masyarakat kota dengan tingginya pola konsumsi
yang akan menimbulkan banyak tumpukan sampah. Masyarakat kota
cenderung lebih konsumtif dalam penggunaan barang sehingga menimbulkan
sampah yang cukup banyak bila dibandingkan dengan masyarakat desa.
Jakarta adalah salah satu pusat kota dengan penduduk yang sangat
padat dan sampah menjadi salah satu permasalahannya. Menurut Dinas

2

Yul Harry Bahar, Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah (Jakarta : PT.
Wacana Utama Pramesti, 1986), h. 2.
3
Manuel Antonio Fernandez Dominguez, Sayangi Bumi Kita (Jakarta : PT Bhuana
Ilmu Populer, 2011), h. 39.

3

Kebersihan Jakarta jumlah sampah di Jakarta berkisar antara dan yang
diangkut ke Bantar Gebang sekitar 6.000 – 6.500 ton/hari. Hal ini disebabkan
karena truk pengangkut sampah yang berjumlah 801 truk diantaranya 510
truk tidak layak pakai sehingga pengangkutan kurang optimal. Hal ini
menjadikan sampah tertumpuk di pembuangan sampah sementara yang
mengakibatkan Jakarta dihiasi oleh tumpukan sampah.
Masalah kurangnya armada pengangkut sampah juga dialami oleh
Kota Bandung. Setiap hari hari sekitar 400 ton sampah tidak terangkut ke
tempat pembuangan akhir Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Kota
Bandung menghasilkan sampah sekitar 1.600 ton dan yang terangkut ke TPA
Sarimukti adalah 1.200 ton, sisanya sebagian di olah warga dan di buang ke
tempat pembuangan sampah liar. Sampah akan selalu menjadi permasalahan
yang tak akan pernah selesai selama masih ada kehidupan di muka bumi.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang bertugas untuk menjaga,
memelihara dan memakmurkan bumi. Kerusakan alam yang terjadi di darat
maupun di laut merupakan ulah tangan manusia-manusia yang tidak
bertanggung jawab.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41 :

          
    
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar).”
Kerusakan yang telah terjadi di muka bumi baik di darat maupun di
laut tentunya sangat merugikan makhluk hidup di sekitarnya. Kerusakan ini
terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri. Sampah merupakan salah satu
masalah tercemarnya lingkungan yang mengakibatkan banyak kerusakan di
darat maupun di laut. Sampah memiliki zat-zat berbahaya yang dapat
mengancam kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

4

Menurut Wisnu Arya Whardana, daratan mengalami pencemaran
apabila bahan-bahan asing, baik bersifat organik dan an-organik,
berada di permukaan tanah yang menyababkan dataran menjadi
rusak, tidak dapat memberikan daya dukung lagi bagi kehidupan
manusia. Apabila bahan-bahan asing tersebut berada di daratan
dalam waktu yang lama dan menimbulkan gangguan terhadap
kehidupan manusia, hewan maupun tanaman, maka dapat
dikatakan bahwa dataran telah mengalami pencemaran. Kalau hal
ini terjadi maka kenyamanan hidup, yang merupakan sasaran
peningkatan kualitas hidup, tidak dapat dicapai.4
Sebagaimana kita asumsikan bahwa munculnya sampah akan terus
meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Tidak hanya
itu, dengan pola hidup masyarakat saat ini maka sampah yang akan
ditimbulkan

juga

semakin

banyak.

Kegiatan

daur

ulang

dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi permasalahan sampah yang ada di
Indonesia.
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, salah satu
filosofi dasar ditetapkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah adalah bagaimana cara melihat
sampah dari perspektif yang berbeda, yakni memandang sampah
sebagai sesuatu yang punya nilai guna dan manfaat. Sehingga
membuang sampah dengan percuma merupakan tindakan yang
kurang tepat. Ungkapan yang dikenal salah seorang praktisi
pengelolaan sampah, yaitu “dulu sampah, sekarang berkah” adalah
istilah yang sungguh tepat memaknai perubahan paradigma tentang
sampah.5
Berdasarkan pandangan tersebut bahwa sampah merupakan
masalah yang harus ditangani secara baik agar tidak mencemari
lingkungan bagi keberlangsungan hidup manusia, maka penulis membuat
karya ilmiah yang berjudul “PERANAN BANK SAMPAH MELATI
BERSIH

DALAM

PERUMAHAN

MENGURANGI

PURI

BINTARO

SAMPAH
HIJAU

PLASTIK

PONDOK

DI

AREN

TANGERANG SELATAN.”

4

Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi)
(Yogyakarta : ANDI, 2004), h. 97.
5
Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia, Implementasi 3 R Melalui Bank Sampah
(Jakarta: KLH, 2012), h.2.

5

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemanfaatan sampah plastik dengan kegiatan daur ulang masih belum
maksimal dilakukan oleh warga Perumahan Puri Bintaro Hijau padahal
sudah terdapat Bank Sampah Melati Bersih.
2. Bank Sampah Melati Bersih belum menyerap seluruh sampah anorganik di
Perumahan Puri Bintaro Hijau.
3. Tingkat partisipasi warga masih rendah dalam kegiatan Bank Sampah
Melati Bersih di Perumahan Puri Bintaro Hijau.

C. Pembatasan Masalah
Agar dalam penulisan karya ilmiah ini dapat lebih fokus maka penulis
membatasi permasalahan ini pada:
1. Kegiatan daur ulang yang dilakukan oleh Bank Sampah Melati Bersih di
Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren.
2. Peranan Bank Sampah Melati Bersih dalam mengurangi sampah plastik di
Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren.
3. Partisipasi warga dalam kegiatan Bank Sampah Melati Bersih di
Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka
perlu adanya penyusunan suatu perumusan masalah dalam penelitian ini,
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kegiatan daur ulang yang dilakukan oleh Bank Sampah
Melati Bersih dalam memanfaatkan sampah plastik di Perumahan Puri
Bintaro Hijau Pondok Aren?
2. Seberapa besar peranan Bank Sampah Melati Bersih dalam mengurangi
sampah plastik di Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren?
3. Bagaimanakah tingkat partisipasi warga dalam kegiatan Bank Sampah
Melati Bersih di Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren?

6

E. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peranan Bank Sampah
Melati Bersih dalam mengurangi sampah plastik di Perumahan Puri Bintaro
Hijau Pondok Aren.

F. Manfaat Penelitian
Setelah didapatkannya hasil penelitian, maka manfaat dari penelitian ini
adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat bagi Peneliti
Menambah referensi dalam penelitian terkait dan menambah wawasan
mengenai lingkungan.
b. Manfaat bagi Pelajar
Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mengenai lingkungan hidup
pada materi Geografi SMA kelas XI Bab Lingkungan Hidup.
c. Manfaat bagi Pembaca
Menambah

wawasan

mengenai

pengelolaan

sampah

berbasis

masyarakat dan daur ulang sampah plastik.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaaat bagi Pengurus Bank Sampah Melati Bersih
Sebagai bahan bacaan yang relevan mengenai pemanfaatan daur ulang
sampah plastik dan manajemen pengelolaan sampah.
b. Warga Perumahan Puri Bintaro Hijau Pondok Aren
Sebagai bacaan mengenai panduan pemanfaatan daur ulang sampah
plastik dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
c. Pemerintah setempat.
Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam
penanganan sampah dan tinjauan dalam pengelolaan sampah berbasis
masyarakat.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sampah dan Permasalahannya
Sampah adalah permasalahan yang tak akan pernah selesai selama
masih ada kehidupan di muka bumi ini. Manusia akan selalu menghasilkan
sampah tiap harinya dan tentunya menyebabkan pencemaran lingkungan.
Produksi sampah yang banyak tidak dimbangi dengan penangannya
sehingga permasalahan sampah menjadi berkepanjangan dan sulit
menciptakan lingkungan bebas dari sampah. Masalah lingkungan ini
timbul karena pola kehidupan masyarakat yang telah bergeser ke arah
yang lebih modern. Kepraktisan dalam berproduksi dan makin maraknya
perkembangan

teknologi

membuat

masalah

lingkungan

semakin

meningkat.
Menurut Enri Damanhuri, meningkatan jumlah penduduk
menyebabkan peningkatan aktivitas penduduk yang berarti juga
peningkatan jumlah timbulan sampah. Masalah pengelolaan
sampah perkotaan antara lain adalah keterbatasan peralatan, lahan,
dan sumber daya manusia. Masalah ini timbul di kota-kota besar
ataupun kota-kota kecil, seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Pengelolaan persarnpahan mempunyai beberapa tujuan yang sangat
mendasar yang meliputi:
1. Meningkatkan kesehatan lingkungan dan masyarakat
2. Melindungi sumber daya alam (air)
3. Melindungi fasilitas sosial ekonomi
1
4. Menunjang pembangunan sektor strategis.
Permasalahan yang banyak dialami oleh kota-kota besar adalah
mengenai pengumpulan, pengangkutan, pembuangan dan pemusnahan
sampah yang belum memadai. Selain itu terbatasnya lahan untuk tempat
pembuangan sampah karena alih fungsi lahan menjadi pemukiman.
Keterbatasan lahan menjadi permasalahan menggunungnya sampah di
tempat pembuangan.

1

Enri Damanhuri dan Tri Padmi, Permasalahan Sampah, (Bandung : ITB, 2010), h. 11.

7

8

1.

Definisi Sampah
Sampah merupakan hasil sisa dari kegiatan manusia karena
sudah tidak memiliki manfaat lagi. Menurut Adrian R. Nugraha dalam
bukunya mengatakan “sampah adalah barang atau material sisa yang
tidak diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu”.2 Sedangkan
definisi sampah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan
sebagainya; kotoran seperti daun, kertas”.3 Disamping itu terdapat UU
yang menjelaskan tentang sampah beserta pengelolaannya. Menurut
UU No. 18 Tahun 2008 “sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat”.4
Sampah merupakan hasil sisa dari kegiatan manusia yang
dianggap tidak berguna atau tidak memiliki manfaat lagi. Sampah
harus ditangani secara serius dan khusus agar bahan sisa yang tidak
berguna tersebut dapat diolah sehingga mendatangkan manfaat.

2. Sumber dan Klasifikasi Sampah
Sampah dapat dibedakan berdasarkan sumber dan
klasifikasinya, sampah berdasarkan sumber yaitu sampah yang berasal
dari rumah tangga, pasar, dan industri.
Menurut Yul Harry Bahar, domestic refuse biasanya
merupakan sisa makanan, bahan padat, yang sudah tidak
terpakai lagi dalam rumah tangga, sisa pengolahan makanan,
bahan pembungkus, bermacam-macam kertas, kain bekas,
kaleng dan lain-lain. Comercial refuse adalah sampah yang
berasal dari tempat-tempat perdagangan seperti pasar,
supermarket, pusat pertokoan, warung dan tempat jual beli
lainnya. Industrial refuse merupakan sampah yang berasal dari
kegiatan industri, jumlah dan jenisnya sangat tergantung pada
jenis dan jumlah bahan yang diolah oleh perusahaan industri
tersebut.5

2
Adrian R. Nugraha, Menyelamatkan Lingkungan Hidup dengan Pengelolaan Sampah
(Jakarta : PT. Cahaya Pustaka Raga, 2010), h.23.
3
http://kbbi.web.id/sampah
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Sampah
5
Yul Harry Bahar, Teknologi Penangan dan Pemanfaatan Sampah (Jakarta : PT. Wacana
Utama Pramesti, 1986), h. 5.

9

Secara umum sampah dapat digolongkan menjadi dua yaitu
sampah yang mudah terurai dan yang tidak mudah atau tidak dapat
terurai.
Yul Harry Bahar mengatakan dalam bukunya, Degradable
refuse yaitu sampah yang mudah terurai secara alami melalui
proses fisik, kimiawi, maupun biologis. Biasanya sampah
golongan ini berasal dari bahan-bahan organik, seperti sampah
sayuran dan buah-buahan, sisa makanan, kertas, bangkai,
binatang dan lain-lain. Nondegradable refuse adalah sampah
yang tidak dapat diuraikan atau sulit diuraikan secara alami
melalui proses fisik, kimiawi dan biologis menjadi molekulmolekul yang lebih yang lebih kecil. Sampah ini biasanya
berasal dari bahan anorganik, bahan sintetis dan bahan kertas
lainnya, seperti metal, kaca, plastik, kayu dan keramik.6
Sampah basah atau organik yaitu sampah yang biasa
dihasilkan dari rumah tangga, misalnya sisa sayuran, sisa makanan,
daun-daunan, sisa buah-buahan atau sampah lainnya yang mudah
membusuk. Biasanya sampah basah ini banyak juga dihasilkan dari
pembuangan sampah yang berasal dari pasar-pasar yang menjual
kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat. Sampah basah ini biasa
digunakan untuk pembuatan kompos. Sedangkan sampah kering atau
yang biasa disebut sampah anorganik yaitu sampah yang tidak dapat
membusuk seperti plastik, kertas, bahan sintetik, logam, kaleng, kaca
dan lain-lain biasa di daur ulang untuk membuat produk-produk baru.
3. Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan bahan anorganik yang sulit terurai dan
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menguraikannya.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis,
mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat
digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang
bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset.
Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan
diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila
telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang

6

Ibid., h. 6.

10

paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
dalam bentuk thermoplastic.7
Kegiatan daur ulang untuk memanfaatkan sampah plastik ini
perlu ditingkatkan agar dapat meminimalisir volume sampah yang ada
di tempat pembuangan sampah. Banyak cara yang dapat dilakukan
untuk menghancurkan sampah plastik misalnya dengan sinar ultra
violet tetapi butuh biaya yang besar untuk melakukannya.
Usaha yang sering dilakukan oleh masyarakat selama ini adalah
membakar sampah atau menimbunnya di dalam tanah karena hal
tersebut adalah yang paling mudah dilakukan. Pembakaran sampah
khususnya plastik pada ruang terbuka sebenarnya sangat berbahaya,
karena asap yang ditimbulkan dapat merusak sistem pernapasan
manusia dan dapat menimbulkan polusi udara. Dengan membakar
sampah akan membuat lingkungan semakin tercemar, maka perlu
langkah lain yaitu dengan kegiatan daur ulang.
Indonesia telah mengembangkan perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang pengolahan sisa dan sampah plastik, namun
jumlahnya masih belum banyak sehingga antara tempat pengolahan
dengan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat belum seimbang.
Jika banyak perusahaan dan parbik pengolah sampah, maka di
perkirakan bahwa jumlah sampah di Indonesia dapat berkurang.
Dengan berkurangnya volume sampah tentunya akan membantu bumi
kita dari pencemaran lingkungan yang sedang marak terjadi pada saat
ini. Tetapi tidak hanya industri besar saja yang bergelut di bidang daur
ulang sampah, banyak komunitas pencinta lingkungan dan industri
rumah tangga yang berskala kecil turut andil dalam memanfaatkan
sampah plastik.
Plastik

yang

digunakan

sebagai

pembungkus

dapat

dimanfaatkan kembali, terlebih dahulu plastik harus dipilah sesuai
7

Wahyono, E. H. dan Sudarno. N, Pengelolaan Sampah Plastik : Aneka Kerajinan dari
Sampah Plastik, (Bogor : Yapeka, 2012), h. 15.

11

dengan jenisnya. Sampah plastik bernilai ekonomi tinggi jika
keadaannya masih bersih dan jika sudah kotor maka harus dibersihkan
terlebih dahulu hingga bersih agar memiliki nilai ekonomis. Sampah
plastik dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku bagi pabrik
ataupun perusahaan yang membuat produk dari plastik, misalnya
ember, baskom, sapu, kursi plastik, mainan anak-anak dan peralatan
rumah tangga lainnya yang berbahan dasar plastik.
Plastik juga dapat di daur ulang untuk membuat berbagai
macam jenis kerajinan tangan berupa tas, baju, gantungan kunci,
hiasan rumah, topi, dompet dan sebagainya yang tentunya bernilai
ekonomis. Kerajinan tangan yang berasal dari kegiatan daur ulang
sampah ini memiliki nilai seni yang tinggi dan merupakan barang
yang unik karena berupa kreasi tangan manusia yang dibuat dengan
penuh kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan. Memanfaatkan
sampah plastik dengan kegiatan daur ulang dapat menghasilkan
berbagai dampak positif, oleh karena kesadaran menganai lingkungan
perlu ditingkatkan lagi.
4. Masalah yang Ditimbulkan Sampah
Keluhan mengenai sampah sering kali terdengar di telinga
seperti tumpukan sampah yang menggunung dimana-mana, adanya
ledakan yang terjadi akibat kandungan gas pada tumpukan sampah
dan permasalahan banjir yang salah satunnya bersumber dari sampah.
Masalah lain yang timbul akibat banyaknya jumlah sampah adalah
menurunnya nilai estetika lingkungan, membawa berbagai jenis
penyakit, menurunkan nilai sumber daya, menimbulkan polusi,
menyumbat saluran air dan sebagainya.
a. Nilai Estetika
Keindahan tidak akan nampak lagi jika sejauh mata
memandang terlihat tumpukan sampah. Sampah yang berada di
ruang terbuka membuat sampah lebih mudah berterbangan, ketika
ada angin yang berhembus maka daerah sekitarnya akan berserakan

12

dengan sampah. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan penduduk
yang berada di sekitar tempat tersebut dan menurunnya nilai
estetika linhkungan.
b. Polusi Udara dan Air
Polusi udara dan air merupakan masalah yang ditmbulkan
dari sampah. Pembakaran sering dilakukan oleh masyarakat guna
mengurangi jumlah sampah, padahal banyak hal negatif yang bisa
terjadi karena adanya pembakaran sampah. Gas yang dihasilkan
seperti gas karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), nitrogen
monoksida (NO), gas-gas sulfur yang berbahaya bagi pernapasan.
Proses pembusukan sampah secara alamiah menjadi salah
satu penyebab pencemaran udara. Saat terjadi pembusukan maka
ada gas-gas yang dihasilkan dimana gas itu akan masuk ke udara
dan kemudian menyebar kelingkungan sekitarnya. Sampah yang
mengandung banyak air biasanya mengandung bahan kimia,
bakteri dan kotoran lainya sehingga apabila merembes ke dalam
tanah maka akan terjadi pencemaran air. Akibat dari pencemaran
air tersebut adalah kualitas kesehatan masyarakat yang akan
menurun sedangkan air merupakan kebutuhan utama makhluk
hidup.

Makhluk

hidup

membutuhkan

air

bersih

untuk

keberlangsungan hidupnya. Jika air tercemar maka kesehatan
makhluk hidup akan terancam.
c. Sumber Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan tempat
berkembangnya hewan dan mikroba yang dapat menyebarkan
penyakit .Penyakit tersebut bisa menyerang manusia dan hewan
ternak. Makhluk hidup terkena penyakit biasanya melalui udara, air
minum bahkan makanan.
Menurut

Wisnu

Arya

Wardhana

“penyakit

yang

ditimbulkan oleh pencemaran air ini dapat berupa penyakit menular
seperti hepatitis A, polio, kolera, thypus, dysentery amoeba,

13

ascariasis (cacingan), trachoma dan scabies”.8 Penyakit tersebut
berasal dari air yang telah tercemar oleh sampah dan menyebabkan
berbagai penyakit berbahaya yang mengancam hidup manusia.
Maka dari itu pengelolaan yang baik dan benar harus direalisasikan
agar tidak menimbulkan berbagai macam penyakit.
d. Penyumbatan Saluran Air
Masyarakat Indonesia lebih sering membuang sampah di
saluran air seperti selokan, sungai, parit dan lain-lainnya. Padahal
sudah ada tempat pembuangan sampah yang disediakan khusus
untuk menampung sampah, namun kesadaran seperti membuang
sampah pada tempatnya masih minim. Banyak dampak yang
dihasilkan dari pembuangan sampah di saluran air. Sampah yang
dibuang di saluran air akan berdampak buruk bagi lingkungan
sekitar. Hal yang merugikan ini tentunya akan dirasakan oleh
masyarakat karena penyumbatan di berbagai saluran air hingga
kemungkinan banjir akan terjadi dimana-mana.
5. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan. Selain itu penimbunan dan insinerasi menjadi cara
menangani sampah.
a. Pengumpulan Sampah
Proses pengumpulan sampah harusnya dilakukan dengan
cara memilah sampah berdasarkan jenisnya. Pengumpulan sampah
yang tidak sesuai dengan tempatnya merupakan salah satu masalah
dari pencemaran lingkungan. Menurut Adrian R. Nugraha,
pengumpulan sampah ialah pengumpulan sampah dari bak-bak
sampah yang ada di rumah-rumah, kantor, pasar dan sebagainya.9
Pengumpulan sampah yang ditentukan pada suatu lokasi akan
mempermudah proses pengelolaan sampah berikutnya.
8

Wisnu Arya Wardhana, Dampak Pensemaran Lingkungan (Yogyakarta : ANDI, 2004),

h. 137.
9

Nugraha, op. cit., h. 28.

14

b. Pengangkutan
Pengangkutan sampah sebaiknya dilakukan oleh tenaga ahli
dibawah pengawasan dinas kebersihan. Pengangkutan dalam skala
rumah tangga biasanya menggunakan gerobak untuk dikumpulkan
di tempat pembuangan sementara. Dalam skala yang lebih besar
maka

menggunakan

pengangkutan

ke

truk
tempat

atau

kontainer

pembuangan

dalam

akhir.

proses

Sebaiknya

pengangkutan sampah menggunakan kendaraan tertutup guna
meminimalisir pencemaran udara. Saat ini Indonesia masih
menggunakan truk terbuka saat mengangkut sampah sehingga
menimbulkan bau tidak sedap saat melewati jalan.
c. Pembuangan
Sampah yang telah terkumpul harus diangkut ke tempat
pembuangan sampah. Menurut Adrian R. Nugraha “maksud tempat
buangan sampah adalah tempat pembuangan sampah terakhir
setelah dikumpulkannnya dari tempat-tempat pengumpulan”.10
Tempat pembuangan sampah seharusnya dekat dengan sumber
sampah agar proses pengelolaannya lebih cepat dan meminimalisisr
biaya pengangkutan. Namun yang terjadi pada kota-kota besar
sampah dipusatkan pada satu lokasi pembuangan akhir sehingga
biaya pengangkutan cukup tinggi dan mencemari udara saat
sampah

diangkut

ke

tempat

pembuangan.

Lokasi

tempat

pembuangan akhir yang jauh menyebabkan banyak orang yang
membakar sampah yang dapat mencemari udara.
d. Penimbunan
Terdapat beberapa cara dalam penimbunan sampah diantaranya
adalah open dumping, dumping at sea dan sanitary landfill.
1) Open Dumping
Open dumping atau penimbunan terbuka
membuang
10

Nugraha, op. cit., h.31.

dan

menumpuk

sampah

yaitu dengan cara
ditempat

terbuka.

15

Penimbunan terbuka merupakan cara yang sederhana dalam
penangan sampah, namun terdapat keuntungan dan kerugiannya.
Menurut Yul Harry Bahar, keuntungannya adalah biaya
penangan relatif murah, dapat menampung berbagai jenis
sampah, memanfaatkan lahan yang tidak digunakan,
dalam waktu lama dapat menyuburkan lahan tersebut.
Sedangkan kerugiannya adalah mudahnya berkembang
hama tikus insekta, mikroorganisma, pencemaran air dan
penurunan nilai estetika lingkungan.11
Penimbunan sampah dengan terbuka sering sekali
dijumpai di Indonesia pada wilayah pemukiman. Padahal
penimbunan terbuka ini sebaiknya ditempatkan jauh dari
pemukiman agar tidak menimbulkan berbagai macam penyakit
dan pencemaran lingkungan.
2) Dumping at Sea
Dumping at sea adalah penimbunan yang di lakukan di
pantai. Penimbunan di pantai ini dilakukan dengan cara
membuat tanggul-tanggul pemisah untuk menghalangi sampah
agar tidak terbawa ombak. Setelah dibuat tanggul maka sampah
ditimbun dan jika sudah penuh maka diratakan dengan pasir.
Lama kelamaan tempat ini akan menjadi subur dan dapat
ditanami pepohonan dan bisa dijadikan pemukiman. Namun
cara penimbunan ini memiliki keuntungan dan kerugian.
Yul Harry Bahar dalam bukunya mengatakan bahwa,
keuntungannya adalah dapat menimbun berbagai jenis
sampah dalam jumlah yang banyak dan lama kelamaan
akan menjadi lahan yang subur. Sedangkan, kerugiannya
adalah biaya pembuatan tanggul dan pengangkutannya
cukup besar, dapat mencemari air laut, flora dan fauna di
dalam laut.12
Oleh karena ini cara menimbun sampah di pantai ini harus
benar-benar direncanakan secara matang dari berbagai aspek
agar dapat meminimalisir dampak buruknya.
11
12

Bahar, op. cit., h.16.
Ibid., h. 18.

16

3) Sanitary Landfill
Sanitary Landfill adalah menimbun sampah di dalam
tanah. Menurut Soekmana Soma, “secara definisi sanitary
landfill adalah suatu kegiatan membuang sampah setiap hari ke
suatu tempat kemudian dilakukan penutupan pada akhir
pembuangan.”13 Menimbun sampah di dalam tanah yaitu dengan
cara menggali tanah dengan kedalaman tertentu lalu sampah
dimasukkan kedalam lubang dan setelah sampah penuh lalu
dipadatkan dan di timbun lagi dengan tanah lalu dipadatkan.
Penimbunan jenis ini tentunya memiliki keuntungan diantaranya
menimbun berbagai jenis sampah dengan jumlah yang besar,
modalnya relatif kecil, dan lahan akan menjadi lebih subur dan
kerugiannya dapat mencemari air tanah. Sebaiknya lahan yang
digunakan adalah lahan yang kurang subur sehingga setelah
adanyanya penimbunan di dalam tanah, sehingga lahan tersebut
dapat lebih produktif lagi.
Pengelolaan sampah/limbah padat berdasarkan tingkat
pendapatannya dapat dilihat pada tabel 2.1
Tabel 2.1
Perbandingan Penimbunan/Pembuangan Limbah Padat
berdasarkan Tingkat Pendapatan Negara14
(diadaptasi dari What a Waste 1999)
Penimbunan / pembuangan
Pendapatan Rendah
Teknologi yang rendah biasanya
membuang limbah secara terbuka.
Tingkat polusi yang tinggi dekat
dengan akuifer, badan air, pemukiman.
Sering menerima limbah medis.
Limbah biasanya dibakar. Dampak
kesehatan yang signifikan terhadap
penduduk setempat dan pekerja.
13

Soekmana Soma, Pengantar Ilmu Teknik Lingkungan Seri : Pengelolaan Sampah
Lingkungan (Bogor : IPB Press, 2010), h. 18.
14
Daniel Hoornweg and Perinaz Bhada-Tata, “Global Waste Management Practices”,
(Wa