Parameter Sifat Fisik Granul Parameter Sifat Fisik Tablet Effervescent

6. Parameter Sifat Fisik Granul

Sebelum dilakukan penabletan perlu dilakukan pemeriksaan alir granul antara lain : a. Sudut diam Sudut maksimum yang dibentuk permukaan serbuk dengan permukaan horizontal pada waktu berputar dinamakan sebagai sudut diam. Bila sudut diam lebih kecil atau sama dengan 30 biasanya menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila sudut lebih besar atau sama dengan 40 biasanya daya mengalirnya kurang baik Banker dan Anderson, 1994. b. Waktu alir Waktu alir yaitu waktu yang diperlukan untuk mengalirkan sejumlah granul atau serbuk pada alat yang dipakai. Pada campuran serbuk atau granul sifat alirnya dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya rapat jenis, porositas, bentuk partikel, ukuran partikel, kondisi percobaan dan kandungan lembab Voigt, 1984. Diameter corong bagian atas dan bawah juga mempengaruhi waktu alir granul. Serbuk atau granul dikatakan mempunyai sifat alir yang baik jika 100 gram granul atau serbuk yang diuji mempunyai waktu alir ≤ 10 detik atau mempunyai kecepatan alir 10 gdetik Fudholi, 1983. c. Pengetapan Pengetapan menunjukkan penerapan volume sejumlah granul, serbuk akibat hentakan atau tap dan getaran vibrating. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah bentuk, kerapatan dan ukuran partikel. Makin kecil indeks pengetapan makin kecil sifat alirnya. Granul atau serbuk dengan indeks pengetapan diatas 20 menunjukkan kemampuan mengalir yang buruk Fassihi dan Kanfer, 1986. d. Kompaktibilitas dan Kompresibilitas Uji kompaktibilitas digambarkan oleh kekerasan tablet yang dihasilkan. Sedangkan uji kompresibilitas dilakukan dengan cara menimbang 100 g granul dimasukkan ke dalam gelas ukur dan dicatat volumenya, kemudian granul dimampatkan sebanyak 500 kali ketukan dengan alat uji, dicatat volume uji sebelum dimampatkan V dan volume setelah dimampatkan dengan pengetukan 500 kali V Aulton, 1988.

7. Parameter Sifat Fisik Tablet Effervescent

a. Keseragaman bobot tablet Keseragaman bobot ditentukan berdasarkan atas banyaknya penyimpangan bobot tablet rata-rata yang masih diperbolehkan menurut persyaratan yang ditentukan Departemen Kesehatan RI, 1979. Syarat penyimpangan maksimal bobot rata-rata tablet dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Keseragaman Bobot Tablet Departemen Kesehatan RI, 1979 b. Kekerasan tablet Kekerasan merupakan parameter ketahanan tablet terhadap tekanan mekanik seperti goncangan, pengikisan dan terjadinya keretakan selama proses Penyimpangan bobot rata-rata dalam Bobot rata-rata A B 25 mg atau kurang 26 mg sampai dengan 150 mg 151 mg sampai dengan 300 mg lebih dari 300 mg 15 10 7,5 5 30 20 15 10 penabletan, pembungkusan dan pengangkutaan. Mengacu pada pernyataan Parrott 1971, kekerasan tablet yang baik adalah 4-8 kg. Kekerasan tablet dipengaruhi oleh tekanan, kekerasan granul, macam dan jumlah bahan pengikat, pelicin serta metode granulasi. c. Kerapuhan tablet Kerapuhan adalah ukuran kemampuan tablet untuk bertahan terhadap goncangan dan lecetpengausan tanpa menjadi hancur selama proses memproduksi, membungkus, mengirimkan, dan penggunaan konsumen. Tablet yang baik mempunyai kerapuhan 0,5 sampai 1. Tablet kunyah dan tablet effervescent memiliki tingkat kerapuhan yang lebih besar. Kerapuhan tablet dipengaruhi oleh kandungan lembab granul tablet Rosanske et al., 1980. d. Waktu larut Waktu larut didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet dalam media yang sesuai. Waktu larut dari tablet effervescent dipengaruhi oleh suhu pelarut. Pengaruh suhu dapat dilihat dari perbandingan waktu larut masing-masing tablet dalam formula. Kecepatan reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh kenaikan suhu, karena suhu dapat meningkatkan energi, sehingga atom-atom penyusun partikel lebih aktif untuk bergerak, menjadikan lebih cepat bereaksi Gunawan et al., 2003. Tablet effervescent yang baik mempunyai waktu larut tidak lebih dari 2 menit Mohrle, 1989. e. Tanggapan rasa Tanggapan rasa merupakan salah satu uji sifat fisik tablet yang menentukan keberhasilan suatu formula tablet effervescent Gunawan et al., 2003.

E. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Pengujian Aktivitas Hepatoprotektor Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack )

1 37 110

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) DENGAN POLIVINILPIROLIDON (PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

0 4 16

PENGARUH KADAR BAHAN PENGIKAT PULVIS GUM ARABICUM TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL BENALU TEH (Scurulla atropurpurea [Bl.] Dans.).

0 2 22

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.) MENGGUNAKAN GUMMI ARABICUM SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SECARA GRANULASI BASAH.

0 7 20

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN PULVIS GUMMI ARABICI (PGA) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT.

0 2 18

PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABICUM (PGA)SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABICUM (PGA)SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) DE

0 2 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENGGUNAAN PULVIS GUMMI ARABICUM (PGA)SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) DENGAN METODE GRANULASI BASAH.

1 3 16

PEMERIKSAAN KIMIA EKSTRAK METANOL DARI AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack).

0 0 5

PEMANFAATAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI

0 0 11

SCREENING ACTIVE FRACTION OF ETHANOLIC EXTRACT OF PASAK BUMI (Eurycoma longifolia Jack) ROOT AS ANTIOXIDANT Skrining Fraksi Aktif Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Sebagai Antioksidan

0 0 7