2.6 Penelitian Konsumsi Energi
Beberapa riset terkait diuraikan dalam paragraf berikut. Gian Paolo Perrucci [5] menjelaskan strategi dan solusi penghematan energi pada perangkat
komunikasi bergerak dengan teknik cross-layer, overlay networks dan cooperation. Change Wave Research [6] menarik kesimpulan dari hasil
pendekatannya kepada para pengguna bahwa umur baterai yang singkat menjadi perhatian khusus untuk kepuasan konsumen. Zhang [7], fokus utama saat ini
adalah pengkodean video dan pengiriman video. Beberapa kendala ketika merancang energi perangkat komunikasi bergerak seperti: peningkatan kualitas
video tidak berbanding lurus dengan peningkatan teknologi, keberagaman dan perbedaan kemampuan dari perangkat komunikasi bergerak, kemampuan baterai
yang tidak sepadan, frekuensi radio yang dinamis berdasarkan ruang dan waktu.
2.7 Parameter Pengukur Konsumsi Energi
Energi listrik dapat diukur dalam satuan kWh maupun Joule. Namun demikian, untuk lebih spesifik menganalisis konsumsi energi perangkat bergerak
dihubungkan dengan karakteristik transport layer protocol yang digunakan maupun karakteristik video yang ditransmisikan, berikut beberapa parameter yang
dimunculkan.
2.7.1 Konsumsi Energi per Paket
Jika telah diketahui jumlah energi pada setiap transmisi yang dilakukan, maka harus diketahui berapa energi yang dibutuhkan untuk mengirimkan setiap
paket. Energi yang diperlukan ini diukur dalam satuan Joule per paket.
Universitas Sumatera Utara
2.7.2 Konsumsi Energi per byte
Konsumsi energi per byte adalah konsumsi energi yang dibutuhkan untuk mengirim setiap byte data. Disebabkan ukuran paket tidak selalu memenuhi
jumlah byte maksimum, maka perlu dianalisis konsumsi energi berdasarkan jumlah byte.
2.7.3 Energi Total
Energi total adalah energi yang dibutuhkan untuk mengirim informasi dari awal hingga akhir. Nilai energi ini diukur berdasarkan jumlah keseluruhan energi
yang dibutuhkan dalam mengirimkan paket.
2.7.4 Packet Loss
Packet loss turut mempengaruhi efisiensi konsumsi energi. Jika konsumsi energi yang rendah akan tidak menguntungkan jika packet loss tinggi. Semakin
kecil nilai persentase loss, maka sistem komunikasi akan menghasilkan kualitas informasi yang semakin baik. Packet loss dihitung sebagai persentase paket yang
hilang terhadap jumlah total paket yang dikirimkan.
2.7.5 Delay
Konsumsi energi yang rendah namun berlangsung pada waktu yang lama menyebabkan energi total naik. Oleh karenanya, delay transmisi juga harus
diperhatikan. Semakin kecil nilai delay, maka sistem komunikasi semakin mendekati sistem real time. Nilai delay diukur sebagai selisih waktu antara waktu
penerimaan dan pengiriman paket.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Langkah-Langkah Penelitian
Secara umum langkah-langkah penelitian yang dilakukan meliputi: 1.
Persiapan Persiapan penelitian mencakup studi pustaka dan pengumpulan informasi
kebutuhan perangkat yang diperlukan untuk melakukan percobaan dan analisis.
2. Tahap perancangan
Perancangan perangkat penelitian meliputi perancangan perangkat pengukuran konsumsi energi, serta implementasi protokol UDP yang
digunakan. Dengan bantuan wireless LAN WLAN untuk menghubungkan perangkat handphone dengan komputer. Selain itu juga dilakukan identifikasi
hal-hal yang dibutuhkan untuk menganalisis hasil penelitian. 3.
Perhitungan data Analisis dilakukan dengan mengubah ukuran paket pada protocol UDP
pada saat pengiriman video, yakni ukuran 1.000 sampai 5.000 byte dengan perubahan sebesar 500 byte per pengiriman. Dengan ukuran paket yang
berbeda akan terlihat bagaimana pengaruh ukuran paket terhadap konsumsi energi menggunakan protokol UDP.
Gambar 3.1 menunjukkan urutan dari langkah-langkah penelitian pengukuran konsumsi energi yang digambarkan dalam bentuk diagram blok
Universitas Sumatera Utara