c. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk meningkatkan sumber
daya manusia melalui pembangunan di bidang pendidikan.
C. Uraian Teoritis 1.
Pengertian Pajak
Berdasarkan undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan nomor 16 tahun 2009, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan kontraprestasi secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Beberapa para ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut
mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang
dikemukakan oleh :
1.1 Prof. DR. Rochmat Soemitro, S.H. berpendapat bahwa :“Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik kontraprestasi yang
langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum” Mardiasmo, 2011:1.
1.2 Dr. N. J. Feldmann berpendapat bahwa :“Pajak adalah prestasi yang
dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma- norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan
semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum” Resmi, 2008:2.
2. Pengertian Wajib Pajak
Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan
kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Pasal 23 ayat 2 UUD 1945 menyebutkan bahwa “Segala jenis pajak untuk
keperluan Negara berdasarkan Undang-Undang”. Dengan demikian tidak diperkenankan memungut pajak, kecuali dengan ketentuan Undang-Undang.
3. Dasar Hukum
3.1 Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang No.16 Tahun 2009.
3.2 Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan
PPhsebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36
Tahun 2008.
3.3 Pasal 4 ayat 2 huruf e Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 atas
penghasilan tertentu lainnya dapat dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat
final yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
3.4 Pasal 17 ayat 7 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan :
a. Dengan Peraturan Pemerintah dapat ditetapkan tarif pajak tersendiri
atas penghasilan tertentu yang pajaknya bersifat final.
b. Tarif tersebut tidak boleh melebihi tarif tertinggi PPh Orang Pribadi
30.
c. Penentuan tarif pajak tersendiri tersebut didasarkan atas pertimbangan
kesederhanaan, keadilan, dan perluasanpartisipasi dalam pembayaran
pajak.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang pengenaan
pajak atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4.800.000.000 dalam
1 satu tahun dikenai pajak penghasilan final dengan tarif sebesar 1 satu persen dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari setiap
tempat usaha. 4.
Fungsi Pajak
4.1
Fungsi Budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan.
4.2
Fungsi Reguler Mengatur
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-
tujuan tertentu diluar bidang keuangan.
5. Pengertian Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013
Peraturan ini mengatur pengenaan pajak atas penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dengan peredaran bruto tidak melebihi
Rp4.800.000.000 dalam 1 satu tahun dikenai Pajak Penghasilan final dengan tarif sebesar 1 satu persen dari jumlah peredaran bruto setiap bulan dari
setiap tempat usaha 6.
Subjek Pajak
6.1 Orang pribadi
6.2 Badan, tidak termasuk BUT, yang menerima penghasilan dari usaha
dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8 miliar dalam 1 satu Tahun Pajak.
7. Objek Pajak
7.1 Penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak dengan
peredaran bruto tidak melebihi Rp 4.800.000.000 dalam 1 satu tahun. 7.2
Tidak termasuk Penghasilan dari usaha adalah penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas.
7.3 Peredaran bruto merupakan peredaran bruto dari usaha, termasuk dari
usaha cabang.
8. Dasar Pengenaan Pajak
Dasar Pengenaan Pajak Penghasilan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 adalah peredaran bruto sebagai penghasilan dari usaha
dengan peredarannya tidak melebihi Rp 4.800.000.000. 9.
Tarif
Pajak Penghasilan terutang dihitung berdasarkan tarif 1 satu persen dikalikan dengan dasar pengenaan pajak,yaitu jumlah peredaran bruto setiap
bulan dari setiap tempat usaha.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM