18
Sago Nauli dan terbukti banyaknya putrai daerah yang dipekerjakan oleh perusahaan baik sebagai operasional maupun administrasi.
F. Rencana Usaha
Ada lima hal yang harus dilakukan dalam kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit yaitu:
1. Persiapan
Kegiatan yang meliputi survey dan blok design, dimana survey dilakukan untuk mengetahui sebaran lahan, topografi, tata guna tanah
dan studi kelayakan sedangkan blok design meliputi pekerjaan rencana jalan, blok tanam, rencana pabrik dan rencana perubahan.
2. Pengembangan
Pengembangan yaitu kegiatan pembukaan lahan kemudian diolah sampai di tanami bibit kelapa sawit. Aktivitasnya meliputi land
clearing, pembibitan dan penanaman. 3.
Rawat, Pengendalian Hama dan Penyakit Rawat, Pengendalian Hama dan Penyakit yaitu aktivitas yang
bertujuan untuk memelihara tanaman kelapa sawit, lahan di areal tanam dan infrastrukturnya. Aktivitas Rawat dan Pengendalian Hama
Penyakit meliputi: •
Rawat TBM Tanaman Belum Menghasilkan •
Rawat TM Tanaman Menghasilkan •
Pemupukan •
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman HPT
19
4. Panen dan Angkut
Proses kegiatan memetik hasil dari tanaman yang sudah ditanam, perlakuan pasca panen hingga pengangkutan ke pabrik. Aktivitas
panen dan angkut meliputi: •
Persiapan panen •
Pelaksanaan panen •
Pengangkutan ke pabrik 5.
Administrasi Semua kegiatan pencatatan terhadap rencana dan pelaksanaan
pekerjaan yang menyangkut tenaga kerja, biaya, waktu, hasil fisik, material dan peralatan.
20
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA
PT. SAGO NAULI
G. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian internal berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
penggelapan dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
“Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi
usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipenuhi sebagaimana mestinya.” Warren, Reeve, Fees, 2005 : 289
Dari definisi yang diungkapkan tersebut, dapat diuraikan bahwa manajemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk
investor, kreditor dan para pemakai lainnya baik secara hukum maupun profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasi disajikan secara benar,
jujur, dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber dayanya termasuk pegawai secara
efektif dan efisien untuk mengoptimalkan tujuan organisasi. Pengendalian
21
juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang berlaku,
meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan,
Dari definisi pengendalian internal di atas terdapat beberapa konsep dasar berikut :
1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
perusahaan. 2.
Pengendalian dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan
oleh orang dari setiap jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian internal dapat diharapkan mampu memberikan
keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris perusahaan. Keterbatasan yang melekat dalam semua
sistem pengendalian internal dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan
pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak. 4.
Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
22
Setiap perusahaan atau instansi memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas operasional usahanya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan
2002, 85 “kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”
Menurut Mulyadi 2001, 373 definisi tentang kas adalah “kas terdiri dari uang tunai uang, logam, dan uang kertas, pos wesel, certified,
cashier check, cek pribadi, dan bank draft serta dana yang disimpan di
bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain.”
Selain itu, menurut Soemarso 2004, 320 “kas adalah sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang tersedia dengan segera dan diterima
sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan
yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian internal internal control yang baik atas kas dan bank. Sistem
pengendalian kas adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai
terhadap kas. Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk menjaga
agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan
23
itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan pengendalian inernal kas penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian internal kas ada 2 yaitu : a.
Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas •
Semua penerimaan kas harus segera dicatat •
Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus disetor ke bank
• Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani
penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register b.
Pengendalian internal untuk pengeluaran kas •
Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak
efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil
• Cek harus ditandatangani minimal 2 orang pejabat
• Cek yang batal digunakansalah tulis harus diarsir dengan rapi
• Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang
sudah dikeluarkan.
H. Tujuan Pengendalian Internal Kas