pengambilan, pengisian, penandatanganan dan penyampaian surat pemberitahuan sebagaimana telah diubah dengan peraturan Mentri Keuangan Nomor
152PMK.032009, perlu menetapkan peraturan Direktur Jendral Pajak tentang Tata Cara penyampaian surat pemberitahuan tahunan bagi wajib pajak orang pribadi yang
menggunakan formulir 1770S atau 1770SS secara e-filing melalui website Direktorat
Jendral Pajak. Adapun tujuan utama layanan pelaporan pajak secara e-filing ini adalah :
a. Membantu wajjb pajak untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara
elektronik via internet kepada wajib pajak, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukan dari rumah atau tempatnya bekerja, sedangkan wajib pajak
badan dapat melakukan dari lokasi kantor atau usahannya.
b. Dengan cepat dan mudahnya pelaporan pajak ini berati juga akan memberikan
dukungan kepada kantor pajak dalam hal percepatan penerimaan laporan SPT dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan, distribusi dan pengarsipan laporan
SPT.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari PKLM ini antara lain : 1. Proses pengajuan Electronic-Filling Identification Number.
2. Kendala – kendala dalam pembuatan Electronic-Filling Identification Number.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Tahap-tahap yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi dalam Praktik Kerja Mandiri PKLM adalah :
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap ini penulis melakukan tahapan berikut : 1.1 Memilih jenis pajak yang akan dijadikan judul yang akan dibahas
1.2 Mengajukan judul kepada ketua Program Studi Diploma III Administrasi
PerpajakanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1.3 Persetujuan penentuan judul tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri oleh
ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
1.4 Penyusunan Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1.5 Seminar Proposal Praktik Kerja Lapangan Mandiri
1.6 Memohon surat pengantar Praktik Kerja Lapangan Mandiri dari pihak fakultas
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
2. Studi Literatur
Merupakan dasar teori yang mendukung laporan ini menyangkut masalah yang dibahas yang berasal dari buku-buku, peraturan perundang-undangan perpajakan, artikel
ilmiah,catatan-catatan maupun bahasa tertulis yang berhubungan dengan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3. Observasi Lapangan Pada tahapan ini penulis melakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan
sesuai sistematis terhadap data yang ada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
4. Pengumpulan Data.
Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli, hasil wawancara yang berkompeten.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
sumber yang telah ada misalnya, studi kepustakaan dan dokumentasi. 5. Analisis Data dan Evaluasi
Penulis menganalisis dan mengevaluasi data meliputi : menganalisa data yang
telah diperoleh dengan menggunakan penjelasan dengan kata-kata yang sistematik sehingga permasalahan terungkap dengan objektif.
F. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data
sebagai berikut : 1.
Obeservasi Observation Dalam metode ini penulis terjun langsung ke lapangan untuk mengamati,
mendengarkan, serta mencatat dan menyimpulkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan laporan ini.
2. Wawancara Interview
Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak-pihak KPP yang dianggap mampu memberikan masukan data dan informasi yang
diberikan bagi penyusunan laporan ini. 3.
Daftar Dokumentasi Optional Yaitu dengan mengumpulkan catatan-catatan, data-data mengenai E-FIN
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi sistematis dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat, Ruang Lingkup, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode
Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI
Dalam Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan, struktur organisasi, uraian tugas
pokok dan fungsi dari tiap-tiap bagian dalam instansi tersebut.
BAB III : GAMBARAN DATA PKLM
Pada bab ini menjelaskan secara rinci pengertian - pengertian secara teoritis dan teori - teori yang berkaitan dengan electronic-filling
identification number E-FIN
BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis mengemukakan tentang analisa dan evaluasi terhadap data-data yang berhubungan dengan judul laporan .
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan mengenai hal-hal yang telah dikemukakan dan beberapa saran yang merupakan inti pokok
permasalahan yang dibahsa dalam laporan ini. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI A.
Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan
Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara didirikan berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94KMK.011994 tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP Medan Belawan
dengan surat keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443KMK.012001 tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, maka
sejak tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan yang merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karikpa, yang akan melayani PPh, PPN, PPnBM serta melakukan pemeriksaan
tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan keberatan. Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama adalah instansi vertikal Direktorat
Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah.Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan
penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak
penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Status Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan adalah merupakan instansi Pemerintah di lingkungan Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I, instansi vertikal
Direktorat Jenderal Pajak yang mengembang tugas meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak.
Untuk meningkatkan penerimaan Negara ini dari sektor pajak Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan harus membuat pelayanan yang baik dan
memudahkan bagi masyarakat di dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dan melaksanakan ketentuan perundang –undangan yang berlaku.
2. Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan
Belawan KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan
pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan
serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan pasal 31 keputusan menteri keuangan RI nomor : 443KMK.012001 tanggal 23 juli 2011 kantor pelayanan pajak menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut : a.
pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan,penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta
penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan; b.
penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan; c.
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
d. penyuluhan perpajakan;
e. pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;
f. pelaksanaan ekstensifikasi;
g. penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;
h. pelaksanaan pemeriksaan pajak;
i. pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;
j. pelaksanaan konsultasi perpajakan;
k. pelaksanaan intensifikasi;
l. pembetulan ketetapan pajak;
m. pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan; n.
pelaksanaan administrasi kantor.
B. Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan
Jenderal Pajak, tidak hanya dapat membawa perubahan paradigma dan perubahan perilaku pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Tetapi lebih jauh dapat memberikan dampak
positif terhadap percepatan penerapan praktik-praktik good governance pada institansi
Pemerintah secara keseluruhan Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan visi
dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1.Visi
Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan
profesionalisme yang tinggi. Dalam rangka mensosialisasikan sasaran pencapaian penerimaan pajak, diperlukan sarana pendukung yang harus di persiapkan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan secara lebih handal. Beberapa sarana pendukung tersebut antara lain adalah peningkatan etika dan moral aparat,
penyempurnaan bank data, penyusunan strategi yang tepat, peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga yang terkait dan perbaikan sistem informasi yang akurat.
2. Misi FISKAL
Menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang perpajakan dengan
tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
EKONOMI
Mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonomi bangsa dengan kebijakan perpajakan yang meminimalkan distorsi.
POLITIK
Mendukung proses demokratisasi bangsa.
KELEMBAGAAN
Senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan serta administrasi perpajakan mutakhir.
C. Struktur Organisasi KPP Pratama Medan Belawan
Di setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjalankan perusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi yang jelas dapat diketahui posisi, tugas, dan wewenang setiap anggota. Tujuannya adalah untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang berdasarkan pada
pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Jenis struktur organisasi yang digunakan oleh KPP Pratama Medan Belawan adalah
menggunakan jenis struktur “line and staff organization” atau gabungan dari jenis struktur organisasi garis dan organisasi fungsional. Struktur organisasi KPP Pratama Medan
Belawan berdasarkan fungsi bukan jenis pajak. KPP Pratama dipimpin oleh seorang Kepala Kantor sedangkan setiap seksi dipimpin
oleh kepala seksikepala sub.bagian umum dan dibantu oleh account representative AR dan pelaksana. Adapun seksi sub bagian umum dan kelompok fungsional tersebut adalah
sebagai berikut : 1.
Sub Bagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi Perpajakan
3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Pemeriksaan
5. Seksi Penagihan
6. Seksi Ekstensifikasi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
11. Fungsional I
12. Fungsional II
Jumlah sumber daya manusia di lingkungan KPP Pratam Medan Belawan berjumlah 79 orang yang terdiri dari pegawai sebanyak 78 orang dan 1 kepala kantor.
Adapun perincian sebaran jumlah pegawai adalah sebagai berikut :
Grafik 2.1 Sebaran Pegawai Berdasarkan Jabatan
kepala kantor
Kepala Seksi
Subbag Account
Representative Kelompok
fungsional Pelaksana
jumlah 1
12 25
8 33
D. Deskripsi dan Aktifitas Kerja Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Belawan