5.2 Pembahasan
5.2.1 Distribusi akne vulgaris dan stres
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan stres dengan terjadinya akne vulgaris di kalangan mahasiswa angkatan 2007-2009 di
Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Mei 2010 dan didapatkan semua mahasiwa yang memiliki stres mengalami akne
vulgaris. Penelitian ini menunjukkan angka prevalensi akne vulgaris yang tinggi pada mahasiswa perempuan seperti dalam tabel 5.1. Angka insidensi akne
vulgaris yang tinggi pada mahasiswi perempuan dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki adalah mungkin disebabkan oleh jumlah populasi mahasiswa perempuan
yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki. Ini dapat dibuktikan dengan data populasi yang didapatkan dari bahagian pendidikan yaitu pada angkatan 2007
mahasiswa perempuan adalah seramai 269 orang dibandingkan mahasiswa laki- laki yaitu sebanyak 205 orang. Data populasi menunjukkan rata-rata jumlah
mahasiswa perempuan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah sekitar 55 dibandingkan mahasiswa laki-laki.
Selain itu, angka prevalensi akne pada mahasiswa perempuan lebih tinggi dari laki-laki adalah mungkin disebabkan oleh faktor lain selain stres antaranya
adalah faktor perubahan hormonal akibat siklus menstruasi setiap bulan. Suyono, 2002 pada penelitiannya telah mengatakan kadang-kadang hormon progesteron
dapat menyebabkan akne premenstrual, walaupun produksi sebum tetap selama siklus menstruasi. Kadang pada wanita akne vulgaris menetap sampai dekade
umur tiga puluhan atau bahkan lebih Harahap, 2000. Faktor menstruasi masih mempengaruhi hasil penelitian karena faktor tersebut tidak disingkirkan sebagai
kriteria eksklusi pada penelitian ini. Jika dilihat dari segi faktor usia, semua golongan umur mahasiswa
mengalami akne vulgaris. Namun, prevalensi akne vulgaris lebih tinggi pada usia 20 hingga 21 tahun seperti yang disajikan dalam tabel 5.2. Dari survei yang
dijalankan di Indonesia oleh kelompok studi Dermatologi Kosmetika Indonesia, terdapat 60 penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80 pada tahun 2007. Dari
kasus 2007, kebanyakan penderitanya adalah remaja dan dewasa muda yang
Universitas Sumatera Utara
berusia 11 hingga 30 tahun. Namun, menurut Yuindartanto 2009 akne vulgaris sering dijumpai pada wanita yang berusia 14 hingga 17 tahun dan pada pria
berusia 16 hingga 19 tahun. Ini ditambah dengan penelitian Nami 2009, terjadinya insidens akne vulgaris sekitar umur 16 hingga 17 tahun bagi wanita dan
16 hingga 19 tahun bagi pria. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang didapatkan seperti dalam table 5.2 karena rata-rata usia mahasiswa di fakultas
kedokteran adalah antara 20 hingga 21 tahun yaitu sekitar 60. Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa responden terbanyak yang memiliki
tingkat stres ringan, sedang dan berat adalah responden dengan berjenis kelamin perempuan. Tidak ada penelitian yang membuktikan faktor jenis kelamin
mempengaruhi kejadian stres pada mahasiswa. Namun, kejadian stres pada kedua- dua jenis kelamin dipengaruhi oleh berbagai faktor. Antaranya, dunia perkuliahan
yang kompleks dan ditambah dengan grafik usia para mahasiswa yang pada umumnya berada dalam tahap remaja hingga dewasa muda menyebabkan
mahasiswa masih labil dalam hal kepribadiannya, sehingga dalam menghadapi masalah, mahasiswa cenderung terlihat kurang berpengalaman yang akhirnya
memicu stress Santrock, 2006. Mahasiswa mengalami masalah sosial, fisik dan ekonomi seperti bergaul dengan teman dan pacar, mengembangkan bakat dan
minat pada kegiatan non-akademis, kekurangan uang yang memberi dampak negatif pada psikis mahasiswa sehingga terjadi stress.
Bagi mahasiswa angkatan 2007, mengalami stres yang lebih tinggi seperti dalam tabel 5.4 jika dibandingkan dengan angkatan lain karena mereka menjalani
dunia perkuliahan yang lebih kompleks seperti jadwal kuliah yang padat, ujian, tutorial, praktikum, prestasi akademik yang kurang memuaskan, persiapan
memasuki koas dan pola tidur yang tidak teratur sehingga mengalami kondisi yang tertekan ataupun stres.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Hubungan akne vulgaris dengan stres