I UN SUR - UN SUR I N TRI N SI K

1 .2 . Ba t a sa n M a sa la h Sesuai dengan uraian- urain yang t erdapat pada lat ar belakang dan m asalah agar pengkaj ian ini lebih baik dan t erarah, penulis m em bat asi m asalah hanya pada t em a, alur, karakt er dan lat ar. 1 .3 . Tu j ua n pe nu lisa n Tuj uan penulisan karya ilm iah, unt uk: ¾ Menget ahui st ruktur cerit a Na Mora Pande Bosi Lubis ¾ Mem aparkan ket erkait an unsur- unsur pem bent uk cerit a cerit a Na Mora Pande BosiLubis. 1 .4 . La nda sa n Set iap karya ilm iah haruslah dapat m em ecahkan m asalah yang m enj adi kesim pulan at au hasil pada penulisan t ersebut .Tent unya unt uk dapat m em ecahkan m asalah t ersebut haruslah dengan m enggunakan ‘alat bant u yang dalam hal ini disebut dengan t eori. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah t eori st rukt ural. Teor i st rukt ural berusaha unt uk m em ilah- m ilah dengnn baik unsur- unsur pem bent uk suat u karya sast ra yang dalam hal ini k arya sast ra berbent uk prosa. Teeuw, 1984: 135 m enyat akan, Analisis st rukt ural bert uj uan unt uk m em bongkar dan m em aparkan secara cerm at , sem endet ail dan m endalam m ungkin ket erkait an dan ket erj alinan sem ua analisis aspek karya sast ra yang bersam a- sam a m enghasilkan m akna m enyeluruh. Berbicara t ent ang Anat om i prosa cerit a , set iap cerit a dibent uk oleh dua bagian besar unsur yait u unsur int rinsik clan unsur ekst rinsik dim ana unsur int rinsik disebut sebagai unsur dalam y ang m em bent uk suat u cerit a sedangkan unsur ekst rinsik disebut unsur luar yait u unsur- unsur pendukung t ercipt nya suat u cerit a. Sem i, 1988: 35 m enyat akan, St rukt ur fiksi it u secara garis besar dibagi alas dua bagian, yait u: 1 St rukt ur luar ekst rinsik dan 2 int rinsik dalam inst rinsik . St rukt ur luar ekst rinsik segala m acam unsur yang berada di luar suat u karya sast ra yang ikut m em pengaruhi kehadiran sast ra t ersebut , m isalnya fakt or sosial ekonom i, fakt or kebudayaan, fakt or sosiol polit ik, keagam aan, dan t at a nilai yang dianut m asyarakat . St rukt ur dalam int rinsik adalah unsur- unsur yang m em bent uk karya sast ra t ersebut sepert i: penokohan at au perwat akan, t em a, alur plot , pusat pengesahan, lat ar dan gaya bahasa.

BAB I I UN SUR - UN SUR I N TRI N SI K

2 .1 . Te m a Set iap karya sast ra harus m em punyai dasar cerit a at au t em a yang m erupakan persoalan ut am a dari sej um lah perm asalahan yang ada. Tem a dapat m enj alin rangkaian cerit a secara keseluruhan. Penggam baran t okoh, lat ar m aupun alur sem uanya m engacu pada pokok pikiran yang sam a Hart oko dan Rahm ant o 1986: 142 m enyat akan, Tem a adalah gagasan dasar um um yang t erdapat dalam sebuah karya sast ra dan yang t erkandung di dalam t eks sebagai st rukt ur sem ant is dan yang m enyangkut persam aan dan perbedaan- perbedaan. Tem a disaring dari m ot if- m ot if konkrit yang m enut urkan urut perist iw a at au sit uasi t ert ent u. Bila dalam sebuah cerit a t am pil m ot if m engenai suka duka pernikahan, perceraian dan pernikahan kem bali m aka kit a dapat m enyaring t em a m engenai t ak lest arinya pernikahan. © 2004 Digit ized by USU digit al library 2 Purw adarm int a, 1984: 104 m engat akan, ... Tem a adalah pokok pikiran, dasar cerit a at au sesuat u yang dipercakapkan dipakai sebagai dasar unt uk m engarang . Tem a pada suat u karya sast ra dapat dit ent ukan dengan beberapa langkah. Est en, 1984: 88 m enyat akan, Unt uk m enent ukan t em a dalam sebuah karya sast ra ada t iga m acam yang bisa dit em puh yakni: 1. Melihat persoalan yang paling m enonj ol. 2. Secara kualit at if persoalan m ana yang paling banyak m enim bulkan konflik- konflik yang m elahirkan perist iw a- perist iw a 3. Menghit ung w akt u percerit aan. Cara yang paling um um dan sering digunakan adalah cara kedua yait u m elihat persoalan m ana yang paling banyak m enim bulkan konflik- konflik dengan m elihat perist iw a- perist iw a selalu berulang- ulang dalam keseluruhan cerit a sehingga t em a akall selalu t erkait pada t okoh, alur dan lat ar . Uraian–uraian di at as t elah banyak m enerangkan pengert ian t em a sehingga dapat disim pulkan bahwa t em a m erupakan salah sat u unsur pent ing dalam suat u karya sast ra m enent ukan t em a suat u cerit a hanya dapat dilakukan bila t elah m em aham i karya sast ra t ersebut secara keseluruhan. 2 .2 . Alu r Alur m erupakan unsur yang sangat pent ing dalam cerit a. Alur berperan m engat ur hubungan perist iw a- perist iw a dalam suat u cerit a. Karena perist iw a- perist iw a dalanm suat u cerit a m em punyai hubungan yang erat sat u sam a lain. Suat u perist iwa at au kej adian dalam cerit a dapat t erj adi j ust ru disebabkan oleh adanya perist iw a sebelum nya. Rangkaian perist iw a y ang t erdapat dalam suat u cerit a inilah. yang disebut alur. Sepert i apa yang diungkapkan oleh Sem i 1984: 35 , Alur at au plot adalah st rukt ur rangkaian kej adian dalam cerit a yang disusun sebagai sebuah int er- relasi fungsional yang sekaligus fiksi. Dengan dem ikian, alur ini m erupakan perpaduan unsur–unsur yang m em bangun cerit a. Dalam pengert ian ini alur m erupakan rangkaian suat u j alur t em pat lew at nya rent et an perist iw a yang m erupakan rangkaian pola t indak t anduk yang berusaha m em ecahkan konfflik yang t erdapat di dalam nya . Alur suat u cerit a sangat erat hubungannya dengan unsur- unsur yang lain sepert i per w at akan, set t ing, suasana lingkungan begit u j uga dengan w akt u. Berdasarkan hubungan ant ara t okoh- t okoh dalam cerit a, yang biasanya dit ent ukan oleh j um lah t okoh, m aka alur t er bagi at as dua bagian sepert i yang dikem ukakan oleh Sem i 1984: 36 , “ Alur yang bagian- bagiannya diikat dengan erat disebut alur erat , sedangkan yang diikat dengan longgar disebut alur longgar. Biasanya alur erat dit em ui pada cerit a yang m em iliki j um lah pelaku m enj adi lebih sering dan m em bent uk j aringan yang lebih rapat . Bila dilihat m enurut urut an perist iw a, alur dapat dibagi at as dua bagian, yait u alur m aj u dan alur sorot bat ik. Alur m aj u ialah rangkaian perist iw a dij alin secar a kronologis. Sedangkan alur sorot balik flash back ialah r angkaian perist iw a dij alin t idak berurut an, t idak kronologi. Lebih lanj ut S. Tasrif dalam Tarigan 1984: 128 m enyat akan, “ 1. Sit uat ion pengarang m ulai m elukiskan suat u keadaan 2. Generat ing circum t ances perist iwa yang bersangkut paut m ulai bergerak © 2004 Digit ized by USU digit al library 3 3. Rising act ion keadaan m ulai m em uncak 4. Clim ax perist iw a- perist iw a m encapai klim aks 5. Dedoum ent pengarang m em berikan pem ecahan soal dari sem ua perist iwa ” Pendapat Tasrif di at as, m engungkapkan beberapa t ahap dalam alur m aj u. 2 .3 . La t a r a t a u Se t t in g Suat u cerit a dapat t erj adi pada suat u t em pat at au lingkungan t ert ent u. Tem pat dalam hal inim ernpunyai ruang lingkup yang sangat luas t erm asuk nam a kot a, desa, sungai, gunung, lem bah, sekolah, rum ah , t oko, dan lain- lain. Unsur t em pat sangat m endukung t erhadap perwat akan t em a, alur sert a unsur yang lain. Seseorang yang hidup di lingkungan sekolah t ent u secara um um akan m em punyai w at ak yang berbeda dengan orang yang t inggal di lingkungan kebun. At au seseorang yang dibesarkan di desa t ent u akan m em ilik i walak yang berbeda dengan orang yang lahir dan dibesarkan di kot a secara um um . Unsur wakt u j uga bagian yang t idak t erpisahkan dalam suat u cerit a. Suat u cerit a dapat t erj adi pada suat u saat t ert ent u m isalnya pada abad XX, pada m asa penj aj ahan Jepang di I ndonesia, ket ika m usim huj an, ket ika m usim sem i, t ahun, bulan, hari dan sebagainya. Lingkungan t erj adinya perist iwa- perist iwa at au suasana cerit a sepert i orang- orang di sekit ar t okoh at au j uga benda- benda di sekit ar t okoh t erm asuk ke dalam lat ar belakang at au set t ing. Dalam hal ini At ar Sem i 1984: 38 m engat akan: Lat ar at au landas lam pu set t ing cerit a adalah lingkungan t em pat perist iwa t erj adi. Ter m asuk di dalam lat ar ini adalah, t em pat at au ruang yang dapat diam at i, sepert i di kam pus, di sebuah puskesm as, di dalam penj ara, di Paris dan sebagainya. Term asuk di dalam unsur lat ar at au kerum unan orang yang berada di sekit ar t okoh, j uga dapat dim asukan kedalam unsur lat ar, nam un t okoh it u sendiri t ent u t idak t erm asuk. Lat ar belak ang set t ing bukanlah hanya sebagai pelengkap dalam suat u cerit a. Unsur ini sangat m endukung t erhadap unsur yang lain sepert i t em a, perw at akan. Tem pat t erj adinya per ist iw a, w akt u t erj adinya perist iw a dalam suat u cerit a t ent u t ent u t idak dipilih begit u saj a oleh pengarang, t et epi j uga disesuaikan dengan t indakan t okoh cerit a, pesan yang hendak disam paikan pengarang, at au hal lain. Keberhasikan suat u cerit a t ent u sangat t ergant ung kepada keharm onisan ket erpaduan unsur- unsur t adi. 2 .4 . Pe r w a t a k a n Biasanya di dalam suat u cerit a fiksi t erdapat t okoh cerit a at au pelaku cerit a. Tokoh cerit a bisa sat u at au lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suat u cerit a di sebut t okoh ut am a. Ant ara t okoh yang sat u dengan yang lain ada ket erkait an. Tindakan t okoh cerit a ini m erupakan rangkaian perist iwa ant ara sat u kesat uan w akt u dengan w akt u yang lain. Set iap perbuat an yang dilakukan oleh seseorang t okoh t ent u ada penyebabnya dalam hal ini adalah t indakan- t indakan at au perist iw a sebelum nya. Jadi m engikut i at au m enelusuri j alannya cerit a sam a halnya dengan m engikut i perkem bangan t okoh m elalui t indakan- t indakannya. Robert St ant on dalam Sem i 1984: 31 m enyat akan, Yang dim aksud dengan perwat akan dalam suat u fiksi biasanya dipandang dari dua segi. Pert am a: m engacu kepada orang at au t okoh yang berm ain dalam cer it a; yang kedua adalah m engacu kepada perbauran dari m inat , © 2004 Digit ized by USU digit al library 4 keinginan, em osi, dan m oral yang m em bent uk individu yang berm ain dalam suat u cerit a . Jadi perwat akan m engacu kepada dua hal yait u t okoh it u sendiri dan bagaim ana w at ak at au kepribadiaan yang dim ilik i oleh t okoh t ersebut . Dalam suat u cerit a fik si, pengarang m enggam barkan at au m em perkenalkan bagaim ana w at ak sang t okoh m elalui dua cara yait u dengan t erus t erang pengarang m enyebut kan bagaim ana sifat t okoh dalam cerit a m isalnya ker as kepala, t ekun, sabar, t inggi hat i at au yang lain, dan yang kedua yait u pengarang m enggam barkan w at ak t okoh m elalui beberapa hal sepert i pem ilikan nam a, penggam baran m elalui dialog ant ara t okoh dalam cerit a.

BAB I I I PEM BAH ASAN