Fotografi Still life Fotografi
9
mendapatkan hasil maksimal sehingga melahirkan terminologi making a picture , bukan lagi dalam keadaan taking a picture. Dalam foto still life membutuhkan
konsep yang matang, sering kali fotografer membuat sketsa ataupun menuangkan ide dalam gambar terlebih dahulu.
Beberapa contoh konsep foto still life menurut Paulus: 1.Vintage yaitu konsep yang mencerminkan pemotretan dengan benda-benda
kuno atau benda yang terlihat antik. 2. Sporty, konsep ini biasanya berkaitan dengan alat-alat olahraga. Namun berbagai macam alternatif pendukung yang
berkaitan dengan kegiatan olahraga juga bisa di kaitkan dengan pemotretan sporty. 3. Simple yaitu konsep dimana foto tampil sederhana tanpa banyak
property dan lebih menonjolkan objek foto. 4. Elegan, merupakan konsep yang memperlihatkan objek foto terlihat mewah 5. Maskulin yaitu konsep
dimana objek foto ditampilkan dengan menonjolkan kesan laki-laki yang sangat dominan. 6. Feminin, dalam konsep ini objek ditampilkan dengan
nuansa wanita dan berkaitan erat dengan dunia wanita. Dalam fotografi, konsep berpengaruh besar terhadap karakteristik karya
seorang fotografer. Karakteristik merupakan suatu ciri khas dari seorang fotografer dalam menghasilkan sebuah karya fotografi. Baik dari segi konsep,
proses berkarya maupun hasil penciptaan dari karya nya. Menurut Abdulah 1992: 389 karakter berarti sifat khas sesuai dengan
tabiat atau wataknya. Sedangkan menurut menurut Wojowasito 1992: 23 menjelaskan bahwa karakteristik berasal dari bahasa Inggris yaitu character
yang berarti tabiat atau watak. Menurut Porwodarminto 1976: 389
10
karakteristik adalah sifat yang khas yang tetap menampilkan diri dalam keadaan apapun.
Dari pengertian tersebut karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang dimiliki atau melekat pada sesuatu benda atau barang, memiliki sifat, watak,
corak yang khas, berbeda dan tidak akan berubah oleh kondisi apapun. Secara lebih khusus tentang pengertian karakteristik yaitu menyangkut langsung dengan
karakteristik hasil karya seni dikemukakan oleh Read dalam Soedarso, 2000:10 bahwa:
“Apa yang sebetulnya kita harapkan dalam suatu hasil seni adalah unsur- unsur hasil kepribadian tertentu. Kita mengharapkan pada seniman, kalau
pun tidak memiliki jiwa yang khas, setidak-tidaknya ia harus memiliki cara pengamatan yang tersendiri. Kita mengharapkannya untuk
menyajiakan sesuatu yang orisinil kepada kita, suatu pandangan terhadap dunia yang unik dan individual sifatnya”.