Efektivitas model pembelajaran problem s
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia,sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas. Salah satu unsur yang sering dikaji dalam hubungannya dengan keaktifan dan hasil belajar siswa adalah model yang digunakan guru dalam keiatan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu,perlu dikembangkan suatu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika,sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Kenyataan yang terjadi saat ini hasil belajar matematika siswa masih rendah dikarenakan dalam proses pembelajaran matematika guru umumnya merupakan pusat kegiatan,sedangkan siswa hanya mendengarkan,mencatat penjelasan,dan mengerjakan soal. Dengan demikian pengalaman belajar yang telah mereka miliki tidak berkembang. Menurut Rahma Johar(2003),hal ini terjadi karena pembelajaran matematika saat ini pada umumnya siswa menerima begitu saja apa yang disampaikan guru. Padahal pada umumnya siswa telah mengenal ide-ide matematika sejak dini. Siswa memiliki pengalaman belajar sehingga siswa mempunyai kemampuan untuk berkembang.
Dengan demikian,pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna jika guru mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah dimiliki siswa.
Materi sistem persamaan linear dua variabel(SPLDV) yang biasa disajikan dalam bentuk soal cerita seringkali membuat siswa kesulitan untuk menemukan penyelesaian, terutama karena pada materi SPLDV umumnya siswa sulit menerjemahkan soal cerita yang disajikan ke dalam model matematika untuk menemukan hasilnya. Dan biasanya SPLDV yang dalam bentuk soal cerita menyangkut kehidupan atau masalah yang ada di sekitar. Untuk mengatasi hal itu sangat penting untuk dilakukan pemilihan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model yang dapat mengaktifan peran siswa dalam proses balajar mengajar adalah model problem solving(pemecahan masalah). Siswa dihadapkan pada masalah agar dipecahkan atau diselesaikan. Berdasarkan uraian diatas,penulis tertarik untuk menulis makalah dengan judul “EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING DALAM MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas,maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah model pembelajaran problem
solving dalam materi Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel efektif meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII ? C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel melalui pembelajaran dengan model problem solving.
D. Manfaat Penulisan Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis: untuk menambah luas dan memberikan pengalaman ketrampilan dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem solving dalam pengajaran matematika.
2. Bagi peserta didik: dapat meningkatkan prestasi belajar dan menambah motivasi untuk belajar matematika.
3. Bagi peserta didik: dapat meningkatkan prestasi belajar dan menambah motivasi untuk belajar matematika.
E. Penjelasan Istilah Untuk menghindari salah penafsiran dalam menangkap arti dari judul tersebut,maka penulis memberikan penjelasan istilah yang akan dikaji sebagai berikut :
1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata “efektif” yang artinya ada efeknya, ada pengaruhnya.
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan tentang usaha atau tindakan dalam penggunaan model pembelajaran problem solving. Dikatakan berhasil dan efektif jika hasil belajar peserta didik lebih baik atau meningkat jika dibandingkan belajar konvensional.
Problem solving dalam matematika adalah proses dimana siswa menerima tantangan yang berhubungan dengan penyelesaiannya memerlukan ide matematika. Pada tingkat ini para anak didik belajar merumuskan masalah,memberikan respon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau membangkitkan situasi problematik dikuasainya(Syaiful Bahri Djamarah, 1996:19). Dalam problem solving,biasanya permasalahan-permasalahan tidak tersajikan dalam bentuk matematika. Permasalahan yang digunakan dapat diangkat dari permasalahan kehidupan nyata (real life
situation) yang pemecahannya memerlukan ide matematika.
3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,lazimnya ditunjukan oleh nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.(Tim Penyusun KBBI, Depdikbud, 1996:787) Hasi belajar adalah hasil belajar matematika yang diperoleh secara maksimal yang biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel(SPLDV)
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah persamaan yang memiliki dua variable yang masing-masing variable berderajat satu. Materi SPLDV adalah salah satu materi pelajaran matematika bagi siswa kelas VIII semester 1.
2. Problem solving
A. Deskripsi Teori
a. Model Pembelajaran Problem Solving
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efesien. Model problem solving merupakan model yang merangsang siswa untuk mau berpikir, menganalisa suatu permasalahan sehingga dapat menentukan pemecahannya. Model problem solving (atau juga disebut pemecahan masalah) mencari jawaban dengan berpikir sendiri atas dasar konsep- konsep yang relevan dengan masalah itu (Made Pidarta, 1990: 55). Menurut Mulyono Abdurrahman (1999: 254), “Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan ketrampilan. Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa kombinasi konsep dan ketrampilan dalam suatu situasi baru yang berbeda”. Adapun pendekatan pemecahan masalah pada pengajaran menekankan pada berpikir tentang cara memecahkan masalah dan pemrosesan informasi matematika melalui analisa dan interpretasi informasi sebagai landasan untuk menentukan pilihan dan keputusan. Dalam memecahkan masalah matematika, siswa harus menguasai aplikasi konsep dan menggunakan ketrampilan komputasi dalam berbagai situasi baru yang berbeda. Model problem solving sendiri adalah mengajar yang dilakukan dengan jalan melatih para peserta didik menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri
Penggunaan metode ini dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai taraf kemampuannya dan yang berkaitan dengan kehidupan. dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalkan dengan jalan membaca buku- buku,meneliti,bertanya,berdiskusi,dll.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut.
5. Menarik kesimpulan..
b. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah sub pokok bahasan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, untuk SMP kelas VIII semester I.
1. Definisi SPLDV ax + by = c … (PLDV 1) px + qy = r … (PLDV 2) Dinamakan sistem persamaan linear dua variable dalam bentuk baku dengan a, b, p dan q dinamakan koefisien, c dan r dinamakan konstanta, serta x dan y adalah variabel. SPLDV memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut. Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah mencari nilai-nilai variabel yang dicari demikian sehingga memenuhi kedua persamaan linear.
2. Penyelesaian SPLDV Untuk itu, ada beberapa metode yang penyelesaian SPLDV, metode tersebut
C. Kerangka Pikir Matematika adalah ilmu yang adalah: mempelajari tentang bilangan dan ruang
1) Metode subtitusi yang abstrak. Agar pembelajaran 2) Metode Eliminasi matematika dapat diterima oleh siswa 3) Metode Gabungan dengan baik,maka guru harus mengkongkritkan matematika yang masih bersifat abstrak tersebut. Saat ini
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak mulai berkembang beberapa eksperimen sekali permasalahan-permasalahan pendidikan dalam rangka menemukan yang dapat dipecahkan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. SPLDV. Pada umumnya, permasalahan
Salah satunya adalah pendekatan dengan tersebut berkaitan dengan masalah model pembelajaran problem solving. aritmetika sosial dan masalah yang berkaitan
Model pembelajaran ini dapat dalam kehidupan sehari-hari. memotivasi peserta didik untuk berpikir
Misalnya, menentukan harga satuan barang, aktif,kreatif,inovatif. Model ini bukan menentukan panjang atau lebar sebidang hanya sekedar model mengajar,tetapi tanah, dan lain sebagainya. juga merupakan suatu model
B. Penelitian yang Relevan berpikir,sebab dalam problem solving Dalam penulisan ini penulis mengkaji dapat menggunakan model-model beberapa tulisan yang berkaitan dengan lainnya yang dimulai dari mencari data teori problem solving, yaitu :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri sampai kepada menarik kesimpulan .
Model pembelajran problem solving Rejeki dari IKIP PGRI Kediri sangat cocok dengan materi SPLDV . dengan judul “Pemecahan Kesulitan pada materi ini banyak berhubungan Peserta Didik dalam Konsep dengan masalah kehidupan sehari-hari Matematika Materi Pokok Bentuk yang membutuhkan penyelesaian dengan Aljabar melalui Penerapan Problem langkah-langkah yang benar,aktif,kreatif
Solving di kelas VII SMPN 1
dan inovatif,agar menemukan solusi atas Purwoasri Kediri tahun pelajaran masalah tersebut. Dalam model inni 2004/2005”. Dengan hasil rata-rata peserta didik dituntut untuk memahami eksperimen problem solving adalah konsep dan tentunya harus banyak 79.162.
2. Penelitian yang dilakukan Eni berlatihserta teliti dalam menyelesaikan
Rahmawati dari IAIN Walisongo soal-soal SPLDV dalam bentuk soal Semarang dengan judul “Efektivitas cerita yang kemudian dibawa ke model Model Pembelajaran Problem matematika.
Solving dalam Materi Sistem
D. Hipotesis Persamaan Linear Dua Variabel
Hipotesis tindakan penelitian yang akan “pada di kelas VIII MTsN Tanjung diajukan dalam penelitian ini adalah Tani Prambon Nganjuk tahun model problem solving efektif pelajaran 2009/2010”. meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok SPLDV.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
G. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan disesuaikan dengan perubahan yang dicapai. Secara umum prosedur penelitian dari setiap siklus dilakukan melalui tahap- tahap sebagai berikut :
2. Metode tes
1. Metode dokumentasi
b. Observasi Ada beberapa Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu:
2. Lembar observasi Dalam pengumpulan data ini terdiri dari: a. Tes
1. Instrumen Tes
F. Instrumen dan Teknik pengumpulan data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
E. Perangkat pembelajaran
2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 4 Ambon dan guru mata pelajaran matematika.
1. Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa tes akhir siklus dan data kualitatif yang berupa hasil pengamatan.
D. Data dan Sumber Data
C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Ambon yang berjumlah 27 orang.
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Ambon.
1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2014/2015.
a. Siklus 1,2 dan 3 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Pengamatan 4) Refleksi