commit to user
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang visual branding Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga lebih menarik?
2. Bagaimana merancang media placement yang tepat? 3. Bagaimana menentukan media visual branding agar menarik pengunjung?
C. Tujuan Perancangan
1. Merancang visual branding Taman Satwa Taru Jurug Solo sehingga lebih menarik.
2. Merancang media placement yang tepat. 3. Menentukan media visual branding agar menarik pengunjung.
commit to user
4
BAB II IDENTIFIKASI DATA
A. Data Produk 1. Sejarah Taman Satwa Taru Jurug Solo TSTJ
Taman Satwa Taru Jurug Solo TSTJ pada awalnya merupakan pindahan Kebun Binatang Sriwedari yang lebih dikenal dengan sebutan
MbonRojo yang artinya tempat hiburan bagi keluarga raja, didirikan atas perkenan Sri Susuhunan Paku Buwono X pada tanggal 20 Dal 1381 atau 17
Juli 1901 dan merupakan Kebun Binatang tertua. Pada awalnya merupakan tempat hiburan bagi keluarga raja berisi koleksi satwa akhirnya berkembang
sebagai tempat rekreasi untuk masyarakat. a. Latar Belakang
Taman Jurug adalah sebutan populer untuk Taman Satwa Taru Jurug Solo. Taman yang dibangun pada tahun 1975 ini menempati area
seluas 14 hektar dan merupakan tempat rekreasi keluarga yang menawarkan pemandangan alam yang indah, fasilitas hiburan gratis,
sarana permainan anak-anak, tempat-tempat bersantai, dan lain-lain. Pada tahun 1983, Taman Jurug mengalami pengembangan, yaitu
dari taman bersantai menjadi wisata satwa atau kebun binatang. Pengembangan dan penambahan satwa di taman ini, merupakan akibat
dari adanya perluasan Stadion Sriwedari yang menggeser keberadaan Kebun Binatang Sriwedari, warisan Raja Surakarta, yaitu Paku Buwono X.
commit to user
5
Akibat pemugaran itu, satwa-satwa yang ada di Kebun Binatang Sriwedari kemudian dipindahkan ke Taman Jurug.
Taman Satwa Taru Jurug Solo mengalami pengembangan dan renovasi di segala bidang. Pengembangan itu bertujuan untuk
meningkatkan kunjungan
wisatawan ke
taman ini.
Beberapa pengembangan tersebut diantaranya ialah pembuatan Taman Gesang dan
Petilasan Joko Tingkir serta pementasan panggung hiburan terbuka di hari- hari libur. Pengembangan itu merupakan bukti keseriusan pemerintah
daerah dalam menjadikan taman ini sebagai obyek wisata unggulan di Jawa Tengah. Di samping itu, dengan dibentuknya empat instansi
pemerintah untuk turut serta menjadi pengelola taman ini, yaitu Dinas Pertanian sebagai pengawas flora dan fauna, Dinas Pendapatan Daerah
sebagai pengelola management keuangan, Dinas Tata Kota sebagai pengelola fungsi ruang dan investasi, dan yang ke empat ialah Kantor
Pengelola Aset Daerah, juga semakin mempercepat tekad pemerintah tersebut. http:wisatamelayu.com
b. Sejarah pengelolaan TSTJ 1 PT. Bengawan Permai
Pada tahun 1983 Kebun Binatang Sriwedari dipindahkan ke Taman Jurug karena keberadaannya sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan kota yang berada di tengah pusat Kota Solo. Dipindahkanya Kebun Binatang Sriwedari ke Taman Jurug pada
mulanya bersifat titipan dari pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II
commit to user
6
Surakarta, pada tempat rekreasi Taman Jurug yang merupakan salah satu taman rekreasi di Kota Solo, didirikan Tahun 1975 yang dikelola
oleh PT. Bengawan Permai. 2 Yayasan Bina Satwa Taru Surakarta
Pada perkembangannya PT. Bengawan Permai tidak mampu lagi mengelola satwa titipan tersebut dan akhirnya tahun 1986
pengelolaannya diserahkan kembali kepada Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Melalui Surat Keputusan Walikota
Kepada Daerah Tingkat II Surakarta No. 556961986, pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Surakarta. Agar
pengelolaannya lebih profesional dibentuk suatu badan yang terbentuk Yayasan Bina Satwa Taru Surakarta berdasar akte notaris Budi
Maknawi, SH No.36 tanggal 19 Nopember 1986 yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur Pemerintah, profesional, tokoh masyarakat,
usahawan dan unsur pendidikan. 3 PT. Solo Citra Perkasa
Dalam perjalanan waktu di bawah pengelolaan Yayasan Bina Satwa Taru perkembangan dan pembangunan fisik maupun keadaan
satwa belum dapat memenuhi sebagaimana yang diharapkan masyarakat, sehingga pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II
Surakarta bekerjasama dengan investor yang diharapkan pembangunan dan perkembangan TSTJ lebih cepat dan terarah. Investor yang
dimaksud adalah PT. Solo Citra Perkasa dan tertuang dalam surat
commit to user
7
perjanjian : No. 556.41997, No. 035PT.SCPVII1977 Tanggal 7 Juli 1997, namun dalam perkembangannya PT. SCP tidak dapat memenuhi
kewajiban seperti apa yang tertuang dalam Surat Perjanjian, selain itu PT. SCP tidak dapat menjalin kerjasama dengan lingkungan
masyarakat. 4 TIM pengelola Sementara TSTJ Surakarta
Pada tanggal 8 Nopember 2000 dengan berbagai pertimbangan dan proses yang panjang, Pemerintah Kota Solo mengambil alih
pengelolaan TSTJ
melalui Surat
Keputusan Walikota
No. 556.4.05256I2000 dibentuk Tim Pengelola Sementara TSTJ
Surakarta yang diketuai oleh Asisten I Tata Praja dan beranggotakan Instansi terkait dibantu dari Kebun Binatang Gembiraloka Yogyakarta.
Berdasarkan Surat
Keputusan Walikota
Solo No.
556.4.05894.AI2001 tentang perubahan Tim Pengelola Sementara TSTJ Surakarta dan ditetapkan sistem pengelolaan mandiri artinya
segala pembiayaan dan pembangunan yang berkaitan dengan pengelolan TSTJ Surakarta dibebankan dari hasil pendapatan TSTJ
sendiri. 5 Unit pengelolaan TSTJ Surakarta
Setelah Tim Pengelola Sementara TSTJ berjalan kurang lebih 2 tahun, kemudian Walikota Solo membentuk pengelolaan menjadi Unit
Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug, berdasar pada :
commit to user
8
a Keputusan Walikota Solo No. 13 tahun 2002 tanggal 13 Nopember 2002 tentang pembentukan Unit Pengelola TSTJ
Surakarta. b Surat Keputusan Walikota Solo No. 556.4974I2002 tanggal
20 Januari 2003 tentang pengangkatan keanggotaan Dewan Pembina TSTJ Surakarta.
c Surat Keputusan Walikota Solo No. 821202712002 tanggal 14 Nopember 2002 tentang Pengangkatan Kepala Unit
Pengelola TSTJ Surakarta. Unit Pengelola TSTJ Surakarta ini berlangsung dari tanggal 13
Nopember 2002 sampai dengan tanggal 8 Mei 2006. 6 Satuan Tugas Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
Sesuai dengan perkembangan ternyata Unit Pengelolaan ini dipandang kurang sesuai, sehingga perlu untuk disempurnakan,
menjadi bentuk BUMD. Melalui Peraturan Walikota Surakarta Nomor 7 tahun 2006 tertanggal 8 Mei 2006 tentang Pembentukan Satuan
Tugas Pengelolan Taman Satwa Taru Jurug Solo yang dirubah Dengan Peraturan Walikota Solo Nomor 8A tahun 2006 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Solo Nomor 7 tahun 2006 tentang pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Solo tertanggal 1
Juni 2006 Keputusan Walikota Solo Nomor 13 tahun 2002 tentang pembentukan Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug tidak berlaku.
commit to user
9
Maksud dan Tujuan Pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan TSTJ adalah sebagai berikut :
a Mengoptimalkan nilai TSTJ agar berdaya saing yang kuat. b Untuk mendorong pengelolaan TSTJ menjadi lebih profesional.
c Mendorong agar seluruh jajaran TSTJ bekerja dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan, kesadaran
tanggung jawab terhadap layanan publik, keselamatan satwa dan lingkungan.
d Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah. e Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
f Pengelolaan sementara dalam rangka menuju terbentuknya BUMD.
Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug menyelenggarakan Pengelolaan Sementara TSTJ dalam rangka
persiapan pembentukan menjadi BUMD. Satuan Tugas TSTJ ini bertugas selama 6 enam bulan sejak
ditetapkan Peraturan Walikota Nomor 7 tahun 2006. Namun sampai berakhirnya Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug ini
menjalankan tugasnya, ternyata draft pembentukan PT Taman Jurug yang diajukan oleh Pemerintah Daerah Kota Solo masih dalam proses
pembahasan DPRD Kota Solo. Untuk itu Walikota Solo melalui Surat Tugas Nomor :
8003.768.1 tertanggal 9 Nopember 2006 menunjuk tim Pengelola
commit to user
10
Taman Satwa Taru Jurug yang mana susunan Tim Pengelola ini terdiri dari :
a Ir. Sudjadi, selaku Koordinator Tim Pengelola. b Kepala Dinas Pertanian Kota Solo, selaku Pengelola Flora
Fauna. c Kepala Dinas Pendapatan Kota Solo, selaku Pengelola
Manajemen Keuangan. d Kepala Dinas Tata Kota, selaku Pengelola Fungsi Ruang,
Lahan dan Investasi. e Kepala Kantor Pengelola Aset Daerah, selaku Pengelola
Konsolidasi dan Akuisisi Aset. Untuk mengelola Taman Satwa Taru Jurug sampai PT. Taman Jurug terbentuk dalam sebuah
badan usaha yang baru. 7 Dengan mundurnya Bapak Ir. Sudjadi selaku koordinator Tim
Pengelola TSTJ. Walikota Solo mengeluarkan Surat Tugas Nomor : 800209.1 tanggal 9 Pebruari 2009 dengan susunan Tim sebagai
berikut : Koordinator : Asisten Perekonomian, Pembangunan dan
kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Solo.
commit to user
11
Anggota :
a Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Solo, mengampu bidang Personal dan Keuangan.
b Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata kota Solo mengampu bidang atraksi dan hiburan.
c Kepala Dinas Tata Ruang Kota Solo dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum mengampu bidang Pemetaan Ruang dan
Prasarana fisik. d Kepala Dinas Pertanian Kota Solo pengampu bidang
konservasi Flora dan Fauna. Untuk
: Mengoptimalkan pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Solo pada masa transisi sampai terbentuknya
kelembagaan yang baru dengan melaksanakan tugas sebagai berikut :
a Mengamankan seluruh aset yang bergerak maupun tidak bergerak sehingga pemanfaatanya dapat lebih diberdayakan.
b Mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia berdasarkan standar kompetensi guna memperoleh budaya dan etos kerja
yang berkualitas. c Memaksimalkan perolehan sumber-sumber pendapatan dari
seluruh kegiatan di TSTJ termasuk sumber-sumber pendapatan yang diakibatkan oleh keberadaan TSTJ, serta menata kembali
commit to user
12
belanja yang ditimbulkan akibat kegiatan TSTJ agar lebih efisien, wajar, terpecaya dan akuntabel.
d Menyusun rencana kerja pengelolaan TSTJ. e Melaporkan pengembangan kegiatan secara periodik kepada
Walikota. Dengan ditetapkannya Surat Tugas ini maka Surat Tugas
Nomor : 8003.3.375.1 tanggal 4 September 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
8 PERUSDA Taman Satwa Taru Jurug Dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Taman Satwa
Taru Jurug Solo secara profesional dengan menganut prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik prinsip tata kelola perusahaan
meliputi akuntabel, transparan, fairness, responsibility sehingga terwujud pengelolaan yang efektif dan efisien agar memperoleh
pendapatan yang optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dipandang perlu membentuk suatu lembaga yang mengelola Taman Satwa Taru Jurug
Solo berbentuk Perusahaan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta sehingga dibentuklah PERUSDA Taman Satwa
Taru Jurug pada awal tahun 2011.
commit to user
13
a Struktur Organisasi PERUSDA Taman Satwa Taru Jurug Solo :
gbr.1 Bagan Struktur Organisasi TSTJ Sumber : Taman Satwa Taru Jurug Solo
b Visi dan Misi Visi :
Terwujudnya taman wisata berbasis konservasi, pendidikan, budaya, dan rekreasi yang mempunyai kemanfaatan, daya tarik,
dan nilai ekonomis tinggi Misi :
1 Menyediakan taman wisata berbasis konservasi flora, fauna, dan lingkungan hidup.
2 Menyediakan tempat
rekrerasi edukatif
education entertainment, jasa-jasa hiburan dan kepariwisataan.
3 Mengembangkan aspek sosial dan budaya.
commit to user
14
4 Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas yang ditopang oleh penerapan tata kelola konservasi dan tata
kelola perusahaan yang baik. 5 Mengembangkan
kerjasama dan
kemitraan dalam
pengembangan usaha wisata. 6 Mengembangkan pemasaran yang efektif.
c. Jenis Hiburan Jenis hiburan yang ditawarkan Taman Satwa Taru Jurug Solo
antara lain : 1 Kebun Binatang
Di dalam kebun binatang kita dapat menjumpai berbagai flora dan fauna yang diantaranya :
a Flora 1 Angsana
: 271 buah 2 Beringin
: 118 buah 3 Bougenvil
: 99 buah 4 Cemara
: 116 buah 5 Flamboyan
: 77 buah 6 Jambu Air
: 5 buah 7 Jambu Biji
: 125 buah 8 Jati
: 30 buah 9 Kaktus
: 10 buah 10 Kembang Sepatu
: 4 buah
commit to user
15
11 Ketapang : 30 buah
12 Mahoni : 142 buah
13 Mangga : 41 buah
14 Mengkudu : 19 buah
15 Sawo Kecik : 39 buah
16 Kenanga : 100 buah
17 Cemara Laut : 55 buah
18 Melinjo : 220 buah
19 Petai : 311 buah
20 Sukun : 400 buah
21 Nangka : 75 buah
b Fauna 1 Aves
a Angsa Putih : 3 ekor
b Ayam : 31 ekor
c Bangau Tongtong : 1 ekor d Bayan
: 6 ekor e Blekok
: 1 ekor f Burung Hantu
: 1 ekor g Dara
: 12 ekor h Elang Bondol
: 4 ekor i Gagak
: 3 ekor j Kakatua
: 5 ekor
commit to user
16
k Kalkun : 1 ekor
l Kasuari : 2 ekor
mKoak : 51 ekor
n Kuntul : 1 ekor
o Merak : 12 ekor
p Pelikan : 3 ekor
q Puter : 1 ekor
r Nuri : 2 ekor
s Rangkok : 1 ekor
t ElangElang Laut : 1 ekor u Rajawali
: 1 ekor 2 Mamalia
a Beruang Hitam : 3 ekor
b Gajah : 3 ekor
c Kijang : 1 ekor
d Kangguru Tanah : 8 ekor e Landak
: 12 ekor f Linsang
: 1 ekor g Macan Sumatera : 6 ekor
h Macan Tutul : 1 ekor
i Onta : 7 ekor
j Rusa Bawean : 16 ekor
k Rusa Tutul : 4 ekor
commit to user
17
l Singa : 1 ekor
mBanteng : 3 ekor
n Kudanil : 1 ekor
o Kudanil Mini : 1 ekor
p Kuda : 3 ekor
3 Primata a Beruk
: 5 ekor b Kera Jawa
: 19 ekor c Lutung Hitam
: 2 ekor d Orangutan
: 1 ekor e Wau-wau
: 4 ekor 4 Reptilia
a Biawak : 1 ekor
b Buaya : 4 ekor
c Iguana : 1 ekor
d Kura-kura : 3 ekor
e Ular Puspo Kajang: 5 ekor f Aligator
: 2 ekor 2 Kereta Kelinci
3 Sanggar Gesang 4 Zona Main Anak
5 Panggung Terbuka 6 Sanggar Madukara
commit to user
d. Harg 1 H
2 H 3 H
4 A e. Foto
ga Tiket Mas Hari Biasa
Hari Minggu Hari Besar K
Anak Usia 2- Produk
suk
uBesar Khusus
-4 Tahun
gbr. Sumber
: Rp 6.000 : Rp 7.000
: Rp 8.000 : Rp 3.000
2 Kandang b : Dokument
0,00 0,00
0,00 0,00
burung tasi penulis
18
commit to user
gbr Sumber
gbr Sumber
r.3 Kereta ke : Dokument
r.4 Taman G : Dokument
elinci tasi penulis
Gesang tasi penulis
19
commit to user
gbr.5 Zon Sumber
gbr.6 Zona Sumber
na main anak : Dokument
main anak : Dokument
k prosotan tasi penulis
rumah balon tasi penulis
n
20
commit to user
gbr Sumber
gbr.8 Sumber
.7 Kandang : Dokument
8 Kandang h : Dokument
buaya tasi penulis
harimau tasi penulis
21
commit to user
2
3
f. Kele
strate 14 h
pelan kesu
2. Konsum
K keluarga
rata bera
3. Promosi
P memasy
telah dila a. Logo
ebihan dan K Kelebiha
egis batas K hektar, temp
Sedangk a ncong yang
litan, dan ka
men
Konsumen d a dan remaja
asal dari Solo
i
Promosi me arakatkan p r
akukan Tam o
gb S
Kekurangan n dari Tama
Kota Solo de patnya yang
an kekurang g baru pert
andangnya y
dari Taman a, komunita
o.
erupakan ha roduknya de
man Satwa Ta
br.9 Logo Ta Sumber : Tam
an Satwa Ta engan Kabup
teduh, dan b gannya yaitu
tama berku yang kurang t
Satwa Tar s hobi serta
al yang har engan tujuan
aru Jurug So
aman Satwa man Satwa T
aru Jurug So paten Karang
banyaknya p u, kurangya
unjung akan terawat.
ru Jurug So a kalangan p
rus dilakuk n meraih kon
olo antara lai
Taru Jurug Taru Jurug S
olo adalah l ganyar, area
penjual souve sign system
n menemuk
olo adalah professional
kan perusah nsumen. Pro
in :
Solo Solo
22
okasi yang a yang luas
enir. m sehingga
kan sedikit
anak-anak, yang rata-
haan untuk omosi yang
commit to user
23
Filosofi logo: 1 Gambar pohon hayat yang merupakan simbol kehidupan dan kawasan
konservasi, mengadaptasi dari bentuk kayon wayang kulit. 2 Kata “Jurug” hanya untuk menegaskan nama tempat Taman Satwa
Taru Jurug Solo. b. Website
gbr.10 Website Taman Satwa Taru Jurug Solo Sumber : http:www.tamansatwatarujurug.com
commit to user
53
BAB III KONSEP PERANCANGAN
A. Konsep Karya