Perencanaan Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi

2. Langkah-langkah Penerapan Model CIPP

Langkah-langkah penerapan model CIPP dalam mengevaluasi kurikulum adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Evaluasi

Pada tahap ini direncanakan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan evaluasi. Perencanaan tersebut mencakup bidang 1man atau orang-orang yang akan dilibatkan dalam evaluasi, 2money, anggaran yang dibutuhkan dan harus disediakan dalam pelaksanaan evaluasi, 3 management, pengorganisasian pelaksanaan evaluasi, baik penetapan struktur organisasi, ruanglingkup tugas dan tanggung jawab maupun pendelegasian kewenangan, serta 4 time, yaitu waktu mulai dari perencanaan evluasi serta pelaporan dan perekomendasian hasil.

b. Pelaksanaan Evaluasi

Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi kurikulum berdasarkan model CIPP ini, yakni: 1 Pemfokusan terhadap Fenomena Kurikulum yang akan Dievaluasi Pada tahap ini, para evaluator menetapkan apa yang akan dievaluasi dan apa desain yang digunakan. Untuk itu, dilakukan uji-coba pelaksanaan kurikulum di suatu lembga pendidikan atau beberapa Aspect of evaluation Type of decision Kind of question answered Context evaluation Planning decisions What should we do? Input evaluation Structuring decisions How should we do it? Process evaluation Implementing decisions Are we doing it as planned? And if not, why not? Product evaluation Recycling decisions Did it work? Sumber: The CIPP approach to evaluation Bernadette Robinson, 2002 sekolah yang ditetapkan sebagai pilot-proyek. Dalam tahap ini, ditetapkan fokus evaluasi: apakah keseluruhan sekolah.ataukah sekolah tertentu. Apakah sekolah itu merupakan sekolah induk atau inti dan yang lain merupakan sekolah imbas. 2 Pengumpulan Informasi Pada tahap ini para evaluator mengidentifikasikan sumber- sumber informasi yang esensial serta alat-alat instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tersebut. Sesudah semuanya disiapkan, evaluator melaksanakan pengumpulan informasi. Informan yang diharapkan adalah pihak-pihak yang terutama terkait langsung dengan proses pembelajaran, misalnya siswa, guru, pimpinan sekolah. tata usaha, komite sekolah. dan wakil-wakil masyarakat yang mewakili orang tua siswa maupun profesi tertentu yang menonjol. Informasi juga dikaitkan dengan deskripsi tentang content atau materi pembelajar- an, input terutama kesiapan dan peran serta input, process, terutama terkait dengan kesesuaian proses dengan materi dan input serta aspek sarana dan prasarana lainnya, serta product. Jika product belum dihasilkan, tidak mungkin dilaksanakan evaluasi kurikulum. 3 Pengorganisasian Informasi Para pengevaluator mengorganisasikan informasi agar mudah diinterpretasikan dan dimanfaatkan oleh audiens dalam hat ini kelompok evaluator. Pengorganisasian informasi mencakup pengodean, pengorganisasian, penyimpanan, dan penyiapan untuk saji- ulang informasi. 4 Penganalisisan Informasi Pada tahap ini, evaluator memilih dan mengembangkan teknik-teknik analisis informasi yang memadai. Spesifikasi teknik yang digunakan tergantung pada fokus evaluasi dan alat evaluasi yang digunakan. 5 Pelaporan Informasi Hasil Evaluasi Pada tahap ini, para evaluator menetapkan cara terbaik untuk melaporkan hasil evaluasi. Pada tahap ini ditetapkan apakah akan digunakan cara formal maupun informal. Selain itu, laporan akhir hendaknya memuat rincian data statistik. 6 Pendaur-ulangan Informasi Keberlanjutan informasi dan evaluasi sangat diperlukan dalam pengembangan kurikulum. Meskipun berdasarkan hasil evaluasi ternyata kurikulum tersebut sudah memadai, namun pemberian umpan batik, pemodifikasian, dan penyesuaian tetap diperlukan sebab berbagai kekuatan yang mempengaruhi sekolah selalu menghendaki adanya perubahan.

C. Hakikat Program Pembelajaran PAI

1. Pengertian Program Pembelajaran PAI